Advertisement
Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah)
Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah) - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah)link :
Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah)
Baca juga
Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah)
BUMI DAN ALAM SEMESTA
Pada awalnya manusa menganggap bahwa bumi ini mempunyai kedudukan yang istimewa di alam semesta ini, karena melihat bahwa matahari terbit di sebelah timur, pada tengah hari ada diatas kepala kita dan terbenam di sebelah barat. Hal ini berarti matahari mengitari bumi.
Bumi hanyalah salah satu planet yang bersama planet-planet lain bergerak mengitari matahari. Meskipun sejak abad ke 1 manusia sudah menyadari bahwa bumi adalah sebuah planet yang bergerak mengitari matahari, kesadaran ini baru muncul dengan kuat pada paro kedua abad ke-20 pada masa ini penerbangan pesawat ruang angkasa semakin maju. Gambar-gambar bumi yang dilihat dari angkasa hasil pemotretan pesawat-pesawat angkasa ini membuat kesadaran yang muncul menjadi semakin berkembang.
1. Bumi Sebagai Planet
Bumi mengorbit matahari dalam lintasan berbentuk elips, pada jarak rata-rata 149,6 juta km (93 juta mil). Karena lintasannya berbentuk elips maka jarak matahari bumi selalu berubah. Jarak matahari – bumi selalu berubah. Jarak matahari bumi yang terdekat perbedaan terjadi pada tanggal 4 Januari dengan jarak 91,5 juta mil dan jarak matahari – bumi yang jauh terjadi pada tanggal 15 juli dengan jarak 94,5 juta mil, berarti perubahan matahari bumi dalam satu tahun adalah sekitar tiga juta mil. Jarak rata-rata dari pusat matahari ke pusat bumi disebut 1 AU (Astronomical Unit/Satuan Jarak Astronomi).
Jarak bumi – matahari pada tanggal : 1 Januari = 147.001.000 km
1 April = 149.501.000 km
1 Juli = 152.003.000 km
I Oktober = 149.501.000 km
Bumi dibagi secara horizontal atas bagian sama besar yaitu belahan bumi utara dan belahan bumi selatan oleh garis ekuator/garis khatulistiwa (00 lintang. Belahan bumi utara membentang antara 00lintang – 900 lintang utara (LU) dan belahan bumi selatan membentang antara 00 Lintang – 900 Lintang Selatan (LS) yang dibagi atas :
Daerah 23½0 LU – 23½0LS = Daerah tropika
Daerah 23½0 LU – 66½0LU = Daerah subtropika
Daerah 66½0 LU – 90½0LU = Daerah kutub utara
Daerah 23½0 LU – 66½0LS = Daerah subtropika selatan
Daerah 66½0 LS – 900LS = Daerah kutub selatan
- Bagian-Bagian Bumi
Melalui pengamatan seismologi (hantaran pada gelombang gempa bumi) para ahli geologi memperoleh gambaran susunan bagian dalam bumi, karena arah kecepatan dan bentuk gelombang gemap ditentukan oleh komposisi kerapatan bagian dalam bumi. Bumi ternyata memiliki beberapa lapisan tersebut adalah :
a. Inti bumi (berisfer/centrosfer)
Pengetahuan manusia tentang inti bumi masih sangat terbatas. Inti bumi terdiri dari dua bagian yaitu inti luar (tebalnya 2160 km) dan inti dalam (tebalnya 1320 km). Berat jenis inti bumi ini diperkirakan 10,7, sedangkan berat jenis litosfer rata-rata 2,9. Dari kedua macam berat jenis tersebut dapat disimpulkan bahwa inti bumi lebih berat dari pada kulit bumi (barys = berat; sphara = bulatan) diduga barisfer terdiri dari nikel dan ferum (besi) disingkat nife. Inti luar diduga berwujud cair, sedangkan inti dalam berwujud padat. Secara termodinamika pada suhu ribuan derajat celcius besi dan nikel tidak akan berwujud padat tetapi berupa senyawa gas.
Pengaruh panas matahari hanya terasa paling dalam 20 meter dibawah permukaan bumi. Setelah 20 meter kebawah temperaturnya telah konstan dan tidak lagi dipengaruhi musim panas dan dingin. Akan tetapi makin masuk kedalam bumi temperaturnya makin tinggi.
Bumi merupakan mendan magnet yang luar biasa besarnya dan sebagaimana di ketahui jarum kompas selalu menunjuk ke arah utara dan selatan kutub magnet bumi. Fenomena alam semacam ini dapat dimanfaatkan untuk mengungkap adanya batuan dipermukaan bumi mempunyai kekuatan (gaya) untuk tarik menarik atau tolak menolak sesama benda.
Arah kemagnetan bumi merupakan salah satu misteri alam semesta sampai saat ini belum terungkap. Ini merupakan tantangan.
b. Selimut (mantel)
Sesuai dengan namanya lapisan ini bersifat melindungi bagian dalam bumi. Lapisan ini terdiri dari 3 (tiga) bagian, yaitu :
1. Litosfer artinya lithos = batuan spaira = batuan ini terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan sial (silisium aluminium) dengan berat jenis rata-rata 2,65 dan lapisan sima (silsium dan magnesium) dengan berat jenis rata-rata 2,9. Tebalnya sekitar 50-100 km. Bersama kerak bumi disebut litosfer yang mengapung diatas materi yang agak kental yaitu astemosfer.
2. Asterosfer wujudnya agak kental, tebalnya 100-400 km. Diduga lapisan ini sebagai tempat formasi magma. Pada lapisan ini pula sintesa batuan dan mineral dibentuk. Karena wujudnya tidak padat maka massa yang diatasnya dapat bergerak mungkin kondisi semacam ini yang dipikirkan sebagai dasar teori lempeng tektonik.
3. Mersester wujudnya padat dengan tebal sekitar 24-2750 km terletak dibawah astenoster. Pada perbatasan dengan inti bumi terdapat lapisan transisi dimana kecepatan gelombang menurun dengan tajam.
c. Kerak Bumi
Lapisan ini menempati bagian paling atas dari permukaan bumi tebal rata-rata antara 10 – 50 km lapisan ini tidak sama tebalnya di semua tempat. Diatas benua-benua tebalnya berkisar 20-50 km tetapi dibawah permukaan laut tebalnya hanya 10-12 km saja wujudnya padat.
· Batuan beku
Terjadinya dari magma yang cair dan panas membeku di dalam atau di luar bumi akibat temperaturnya turun. Menurut tempat membekunya dibedakan atas tiga macam, yaitu batuan beku luar (magma yang cair dan panas kelaur dari kawah gunung api saat meletus dan bersentuhan dengan udara yang temperaturnya lebih rendah di muka bumi akibatnya magma tadi membeku menjadi batuan) batuan beku sela (magma yang membeku di jalan keluar menuju permukaan bumi) dan batuan beku dalam (magma yang membeku didalam bumi.
· Batuan sedimen (endapan)
Angin, air, es mengikis batuan dan hasil kikisannya diendapkan ke tempat lain. Di tempat baru ini hasil kikisan diendapkan. Hasil kikisan tersebut ada yang tetap gembur, ada yang menjadi keras (membatu) karena waktu dan tekanan dari lapisan diatasnya. Contoh yang tetap gembur, pasir sungai, sedangkan yang mengeras konlomerat (kumpulan batu-batu kecil yang menyatu dan mengeras) batuan pasir (kumpulan pasir yang menyatu dan mengeras).
· Batuan metamorf (malihan)
Batuan sedimen maupun batuan beku yang telah mengalami perubahan sifat, karena suhu yang tinggi atau tekanan yang berat. Contohnya batu pualam (marmer)
d. Lapisan air (Hidrosfer)
Hidrosfer (Hydro = air, sphaira = bulatan) ialah semua perairan yang berada di bumi yaitu samudera, lautan, danau, sungai dan air tanah. Air yang turun dari langit sebagai hujan dan salju boleh dikatakan tidak mengandung garam atau mineral yang terlarut (air tawar) masuk ke sungai mengalir diatas permukaan tanah dan bawah permukaan tanah melarutkan garam mineral yang ada di tanah dibawa ke laut. Pemanasan matahari akan menguapkan air laut tetapi garam-garam mineral tidak ikut menguap sehingga air laut terasa asin.
Garam mineral yang merupakan bagian besar dari air laut yaitu garam dapur (NaCl = Natrium Clorida) dan garam Inggris (MgSO4= Megnesium Sulfat) kira-kira 71% dari planet bumi ini merupakan lapisan air. Air dari laut, sungai, danau menguap (evaporasi) ditambah penguapan dari vegetasi (transpirasi) akan membentuk awan.
Awan yang terbawa oleh angin ke tempat yang lebih tinggi akan mengalami pendinginan (kondensasi) sehingga terurai menjadi titik-titik air yang karena gaya beratnya akan turun ke muka bumi sebagai hujan (presipitasi).
Setelah sampai dipermukaan bumi, sebagian terjadi aliran atas permukaan bumi dan aliran bawah permukaan mengisi kembali danau, sungai dan laut serta diserap kembali oleh tumbuhan. Dengan demikian terjadi siklus hidrologi.
Pada saat hujan turun. Air hujan akan membawa oksigen (O2) dan carbon dioksida (CO2) yang ada di udara kedalam sungai, danau dan laut sehingga memungkinkan bisa ada kehidupan di dalam air.
e. Lapisan udara (atmosfer)
Lapisan udara (atmos = uap / udara, shaira = bulatan) menyelimuti bumi. Berdasarkan sifatnya atmosfer dibagi dalam beberapa lapisan :
a) Troposfer
Didaerah tropika tinggi troposfer bisa mencapai 18 km, sedangkan didaerah kutub tinggi troposfer hanya 6 km. gejala cuaca sehari-hari seperti awan, embun, hujan, salju angin terjadi pada lapisan ini.
Pada lapisan ini terdapat gejala “lapse rate” artinya setiap naik 100 m suhu akan turun rata-rata 0,60 C.
Contoh : Puncak Jaya (Irian Jaya) ketinggiannya 5000 m
Suhu dipantai (0 m) rata-rata 260C
Suhu di Puncak Jaya = 260 C – (5000m/100n060 C)
Suhu tersebut membuat air menjadi beku (salju). Gejala ini yang menjawab mengapa di daerah tropika bisa ada salju.
b) Stratosfer
Lapisan udara diatas tropopause disebut stratosfer. Kenaikan suhu pada lapisan ini disebabkan oleh unsur Ozon.
c) Mesosfer
Pada lapisan ini ditandai penurunan suhu rata-rata 0,40setiap naik 100 m. Bagian atas mesosfer dibatasi oleh mesopause, lapisan atmosfer yang suhunya paling rendah (kira-kira 1000 C) terletak pada ketinggian 85 km.
Diatas monopause terdapat lapisan termosfer terletak pada ketinggian 85 km dan 300 km, suhu pada lapisan ini 1000 C sampai ratusan bahkan ribuan derajat.
- Menentukan Umur Bumi
Dikenal ada empat cara untuk menentukan umur bumi, yaitu :
a. Teori sedimen
Cara ini dasarkan pada perhitungan tebal lapisan sedimen rata-rata yang membentuk batuan. Dengan mengetahui beberapa tebal lapisan rata-rata yang terbentuk setiap tahunnya dan dibandingkan dengan tebal sedimen yang ada di bumi saat ini. Dengan cara ini diketahui bahwa bumi kita telah berumur 500 juta tahun.
b. Teori kadar garam
Cara ini didasarkan atas perhitungan kenaikan kadar garam di laut. Menurut teori ini pada saat bumi terbentuk air laut kadar garamnya 0% (tawar), karena banyak sungai bermuawa kelaut yang membawa dan mengendapkan garam-garam mineral di laut, sehingga air laut menjadi asin. Saat ini kadar garam di lautan rata-rata 3%. Kadar garam dari 0% sampai 3% digunakan sebagai cara untuk menentukan umur bumi dan menurut teori umur bumi sudah 1000 juta tahun.
c. Teori termal
Menurut teori ini pada saat bumi terbentuk merupakan batuan yang sangat panas dan karena bersentuhan dengan udara yang suhunya lebih rendah maka batuan tersebut mendingin dan membeku seperti saat ini. Seorang ahli fisika dari Inggris yang bernama Kelvin menduga bahwa batuan panas seperti saat bumi terbentuk dan menjadi dingin seperti saat ini, memerlukan waktu 20.000 juta tahun.
d. Teori radioaktivitas
Menurut teori ini zat radioaktif dalam waktu tertentu akan terurai separuhnya (meluruh) menjadi zat yang lebih rendah susunan zatnya. Menurut teori ini umur bumi sudah 5000 – 7000 juta tahun.
- Terbentuknya Benua dan Samudera di Bumi
Benua merupakan bagian bumi yang tidak tertutup oleh perairan. Terdapat beberapa teori tentang terbentuknya benua dan samudera di bumi ini :
Alfred I. Wegener (1913) mengemukakan teori tentang pergeseran benua (continental drfit sebagai berikut :
Pada saat bumi terbentuk hanya berupa satu benua besar (super kontinental) pagena supercontinental ini retak-retak dan pecahan menjadi tiga bagian, yaitu Eropah-Asia, Amerika-Afrika, dan Australia-Antartika. Kemudian Amerika-Afrika dan Australia-Antartika pecah seperti keadaan sekarang.
Pada saat Amerika dan Afrika pecah celah diantaranya membentuk samudera Atlantik. Anak benua India yang tadinya menempel di benua Farika retak dan pecah bergerak ke utara menempel pada benua Asia, akibatnya terjadi gerakan vertikal yang naik membentuk pergunungan Himalaya, dan yang turun membentuk samudera Hindia.
Pada saat bumi berotasi, ada sebagian massanya yang terlempar keluar yang kemudian menjadi bulan (satelit bumi)
Akibat revolusi bumi :
a. Didaerah sebelah utara garis balik utara (tropic of cancer) dan sebelah selatan garis balik selatan (tropic of capricorn) mengalami empat musim (panas-gugur-dingin-semi bergantian)
b. Perbedaan lamanya siang dan malam pada musim panas siang hari lebih panjang dari pada malam, sebaliknya pada musim dingin malam hari lebih panjang dari pada siang hari.
c. Terlihat rasi bintang yang beredar dari bulan ke bulan
Waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali putar disebut satu kala revolusi bulan (satu tahun bumi).
- Gravitasi Bumi
Suatu fenomena alam yang tidak dapat dipungkiri adanya suatu kekuatan (gaya) yang senantiasa ke bawah (tegak lurus).
Mobil dapat berjalan dengan kecepatan tinggi di jalan raya, manusia dpat berjalan kemuka bumi dan tumbuhan dapat tumbuh dengan akar menuju kedalam bumi dapat dipastikan kesemuanya itu berkaitan dengan adanya gaya gravitasi bumi. Bumi yang mempunyai gaya tarik ke arah intinya yang lebih dikenal sebagai gaya garvitas. Dengan adanya gaya tersebut maka semua benda di muka bumi ini tidak sampai melayang ke ruang angkasa.
Gaya gravitasi di setiap tempat di muka bumi tidak sama. Hal ini disebabkan adanya perbedaan :
- Jari-jari kutub dan ekuator tidak sama (pengaruhnya kecil saja)
- Ketinggian tempat (pengaruhnya juga kecil saja)
- Kerapatan batuan yang menyusun kulit bumi (pengaruhnya sangat besar sekali.
Pengukuran gravitasi di Indonesia telah banyak dilakukan sejak zaman Belanda. Salah seorang pakar yang tercatat banyak melakukan penelitian gravitasi di Indonesia adalah Vening Meinezs.
Akibat gravitasi bumi yaitu :
a. Materi di bumi punya bobot, sehingga tidak melayang-layang.
- Pembentukan Relief Bumi
Permukaan bumi tidaklah rata melainkan bervariasi mulai dari daratan, bergelombang berbukit hingga bergantung bahkan banyak dijumpai adanya lembah dipermukaan bumi dijumpai pula gunung api. Semua ini merupakan bukti konkrit bahwa ada suatu proses pembentukan permukaan bumi sehingga bentuknya seperti sekarang ini.
Berbagai teori telah dikemukakan para pakar untuk meyakinkan bahwa bumi ini selalu mengalami proses.
Berbagai teori yang menunjukkan perkembangan pola pemikiran para pakar tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan permukaan bumi.
a. Teori kenikrasi oleh James Dano (1847) dan Elie de Baumant (1852). Mereka berpendapat bahwa kulit bumi mengalami pengkerutan, karena bagian dalamnya mengalami pendinginan. Dengan demikian maka permukaan bumi menjadi tidak rata (keriput).
b. Teori Laurasia-Gondvana oleh Eduard Zuess (1884) dan Frank B Taylor (1910). Mereka berpendapat bahwa di kedua kutub bumi masing-masing terdapat benua, diutara ada benua laurasia dan diselatan ada benua Gondvana. Kedua benua tersebut bergerak ke arah ekuator secara perlahan dan berbenturan, akibatnya pecah-pecah membentuk benua seperti sekarang ini, ada gerakan vertikal ke atas membentuk pegunungan dan ada gerakan vertikal ke bawah membentuk lembah-lembah.
c. Teori pergeseran benua oleh Alfred Wegener (1915). Dalam teorinya Wegner mengemukakan bahwa di bumi ini pada awalnya hanya ada satu benua, yaitu pangeae. Akibat gerak sentrigugal saat bumi berotasi benua tersebut retak-retak dan retakkannya makin lebar dan akhirnya pecah seperti bentuk.
d. Teori pergeseran Konveksi oleh Harry H. Hess (1962). Dalam teorinya mengemukakan bahwa ada aliran konveksi yang merambat kedalam kerak bumi menyebabkan batuan kerak bumi menjadi lunak dan permukaan bumi menjadi tidak rata.
e. Teori pergeseran dasar laut oleh Robert Diezs. Dalam teorinya mengemukakan bahwa terjadinya pergeseran dasar laut dari arah punggungan dasar laut ke dua sisinya, makin jauh dari punggungan dasar laut makin tua umurnya. Hal ini berarti ada gerakan yang arahnya dari punggungan dasar laut. Contohnya punggungan dasar laut tersebut adalah Mild Atlantik Ridge.
f. Teori lempeng tektonik oleh Mc. Kenzie dan Robert Parker (1967). Mereka mengatakan bahwa lapisan batuan (lithsfer) mengapung di atas lapisan atmosfer. Lempeng-lempeng besar dibagi-bagi atas beberapa lempeng yang lebih kecil. Pergerakan dua lempeng tektonik ada beberapa kemungkinan (1) kecepatan sama tinggi (2) kecepatan tinggi dan yang satu lambat dan (3) sama-sama rendah. Akibatnya dari keragaman pergerakan maka akan menimbulkan bentukan bumi yang berbeda-beda.
- Gerakan Rotasi Bumi
Bumi berputar pada porosnya dengan arah barat-timur dan sekali putar memerlukan waktu 23 jam 56 menit 4 detik. Gerakan bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi.
Akibat rotasi bumi :
a. Gerakan semu harian matahari, seolah-olah matahari terbit disebelah timur dan terbenam disebelah barat.
b. Pergantian siang dan malam, dimana separuh dari bola bumi menerima sinar matahari (siang) sedang pengaruh lainnya mengalami kegelapan (malam)
c. Pembiasan arah angin dan arus laut, seperti yang dijelaskan dalam hukum Buys Ballot angin dibelahan bumi utara tidak bergerak lurus dari tekanan udara maksimum ke daerah tekanan udara minimum tetapi belahan bumi utara dibiaskan ke kanan dan dibelahan bumi selatan dibiaskan ke kiri.
d. Perbedaan waktu antara tempat-tempat yang berbeda garis bujurnya.
e. Bentuk bumi bulat papat, pada bagian kutub mengalami pemepatan dan bagian ekuator mengalami pengembungan. Waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk sekali putar disebut satu kata rotasi bumi (satu hari bumi)
- Gerakan Revolusi Bumi
Bumi disamping berputar pada porosnya mengitari matahari dalam sekali putar memerlukan waktu 365.25 hari. Gerakan bumi berputar mengitari matahari disebut revolusi bumi.
Makin ke arah kutub, bobot satu materi akan semakin besar, karena jari-jari bumi ke arah kutub menjadi pendek. Gravitasi di pusat bumi sama dengan nol.
- Pasang Surut Bumi
Pasang surut adalah gerakan naik turunnya muka laut secara berirama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari. Matahari mempunyai masa 27 juta kali lebih besar dari masa bulan, tetapi jaraknya sangat jauh dari bumi (rata-rata 149,6 juta), sedangkan bulan satelit bumi jaraknya sangat dekat dengan bumi (rata-rata 381,550 km). Dalam mekanika akam semesta jarak lebih menentukan dari pada massa. Oleh karena bulan mempunyai peranan yang lebih besar dari pada matahari dalam menentukan pasang surut.
- Gerhana Matahari dan Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi pada saat bulan berada pada fase purnama dan tentunya terjadi saat malam hari. Daerah dimana yang dapat menyaksikan gerhana bulan meliputi daerah yang sangat luas. Sepanjang malah atau separuh bumi dapat melihat gerhana bulan. Oleh karena itu jarang orang mencatat dan mengenai gerhana bulan. Gerhana bulan dapat dilihat dengan mata telanjang karena cahaya bulan sebenarnya merupakan pantulan cahaya matahari itu sendiri.
Daerah di muka bumi berada diluar jalur pusat gerhana juga dapat melihat gerhana namun tampak hanyalah sebagian. Bila kedudukan matahari-bumi-bulan berada pada satu garis lurus, sehingga sinar matahari yang akan diterima bumi atau bulan menjadi terhalang kejadian gerhana.
Gerhana bulan terjadi karena permukaan bulan tertutup oleh bayangan bumi. Gernaha bulan akan terjadi pada fase bulan purnama. Kemiringan bidang edar bulan terhadap bidang ekplitika (5,80) menyebabkan gerhana bulan tidak terjadi pada setiap bulan purnama.
Gerhana matahari terjadi ada bagian bumi tertutup oleh bayangan bulan. Ada tiga macam gerhana matahari, yaitu gerhana matahari total, gerhana matahari sebagian (persial) dan gerjana matahari cincin. Kurang lebih dalam satu tahun tujuh kali bulan berada di dalam daerah bayang-bayang bumi atau bumi berada dalam daerah bayang-bayang bulan.
Keadaan inilah yang menyebabkan terjadinya gerhana, dan gerhana matahari oleh karena itu paling banyak dalam satu tahun terjadi tujuh kali gerhana bulan dan gerhana matahari dan paling sedikit terjadi dua kali gerhana bulan dan gerhana matahari.
- Musim di Bumi
Kombinasi dari revolusi dan kemiringan bumi akan mempengaruhi sudut jatuh sinar matahari dipermukaan bumi. Hal ini mengakibatkan terjadinya musim di permukaan bumi dan mempengaruhi lamanya siang / malam.
Di bumi ada 4 (empat) macam musim, yaitu :
a. Musim dingin (winter) di belahan bumi utara terjadi pada bulan Desember – Januari – Februari, sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim panas (summer).
b. Musim semi (spring) di belahan bumi utara terjadi pada bulan Maret – April – Mei sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim gugur (fall autumn).
c. Musim panas (sumer) dibelahan bumi utara terjadi bulan Juni – Juli – Agustus sebaliknya dibelahan bumi selatan terjadi musim dingin (winter).
d. Musim gugur (fall autumn) di belahan bumi utara terjadi pada bulan September – Oktober – November di belahan bumi selatan terjadi musim semi (spring).
Makin jauh suatu tempat di muka bumi dari daerah kutub, pergantian siang dan malam harinya semakin pendek, misalnya didaerah tropika, cahaya matahari yang menimpa daerah ini tanpa terpengaruh oleh kemiringan sumbu bumi sehingga perubahan siang dan malam hari berjalan sesuai dengan perputaran bumi pada sumbunya (rotasi).
Bagi orang yang tinggal di belahan bumi utara pada tengah hari matahari akan tampak berada di langit sebelah selatan dan selama musim panas letaknya lebih tinggi sebaliknya bagi mereka yang berada di belahan bumi selatan matahari akan tampak di sebelah utara karena matahari berada sejajar dengan garis khatulistiwa.
Demikianlah Artikel Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah)
Sekianlah artikel Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah) dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/bumi-dan-alam-semesta-contoh-makalah.html
Bumi dan Alam Semesta (Contoh Makalah)