Advertisement
Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah)
Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah) - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah), kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah)link :
Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah)
Baca juga
Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sebagai tugas Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Guru Pembimbing yang telah membantu dan membimbing penulis membuat tugas ini. Pnulis menyadari dalam pembuatan makalah ini masih belum sempurna dan banyak kekurangan, untuk itu penulis mengucapkan saran dan masukan demi kesempurnaan makalah ini.
Padang, 12 Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian....................................................... 1
C. Ruang Lingkup Masalah................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 2
A. Bentuk – Bentuk Kerusakan Sumber Daya Alam........................... 2
B. Usaha Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam............................ 7
BAB III PENUTUP........................................................................................ 10
A. Kesimpulan................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kerusakan sumber daya alam pada umumnya disebabkan ulah dari manusia sendiri. Eksploitasi sumber daya alam tanpa memandang dampaknya terhadap lingkungan. Eksploitasi yang berlebihan sebenarnya dalam rangka mengimbangi kebutuhan sebagai akibat meningkatnya kebutuhan penduduk yang juga semakin meningkat. Bila terjadi ketidakseimbangan antara jumlah pendudukan dan persediaan sumber daya alam, maka lingkungan hidup bisa berubah. Perubahan sebagai akibat kegiatan manusia hasilnya bisa baik, bisa juga buruk. Contoh perubahan lingkungan ke arah yang buruk adalah pencemaran lingkungan (pencemaran udara, air dan tanah), pembukaan hutan, dan permasalahan dibidang sosial. Umumnya rusaknya sumber daya alam diakibatkan oleh pengelolaan tanpa perhitungan.
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat penulis melakukan kegiatan penelitian adalah sebagai berikut :
1) Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang pengelolaan sumber daya alam.
2) Penulis dapat memperkuat ilmu pengetahuan dan menambah wawasan tentang cara pengatasan kerusakan SDA.
C. Ruang Lingkup
1) Membahas bentuk-bentuk kerusakan sumber daya alam.
2) Membahas cara mengatasi kerusakan sumber daya alam.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bentuk – Bentuk Kerusakan Sumber Daya Alam
1) Pertanian dan Perikanan
Kerusakan lahan pertanian biasanya diawali dari penggundulan hutan akibat sistem pertanian ladang berpindah. Akibat lebih jauh, saat musim hujan, akan terjadi proses pengikisan tanah permukaan yang intensif. Hal ini bisa menyebabkan banjir karena air tidak dapat meresap sepenuhnya kedalam lapisan tanah. Sementara itu, saat musim kemarau wilayah tersebut akan mengalami kekurangan air.
Pupuk anorganis dibuat dari bahan-bahan kimia, sehingga pada tekanan diluar ketentuan justru akan menimbulkan kerusakan pada tanaman dan juga pada lahan pertanian. Sedangkan dalam penyemprotan hama yang berlebihan juga demikian. Misalnya, penggunaan pestisida dan insektisida untuk membasmi hama tertentu, bisa menyebabkan timbulnya jenis hama generasi baru yang lebih kebal terhadap zat kimia tersebut. Dalam hal pemupukan, larutan pupuk yang ikut bersama air buangan irigasi ternyata dapat mengganggu keseimbangan ekosistem pada daerah perairan tersebut.
Penangkapan ikan dengan menggunakan pukat harimau juga menyebabkan semakin berkurangnya jenis-jenis ikan tertentu di daerah perairan. Apalagi bila menggunakan bahan peledak atau racun. Tidak saja ikan besar yang mati, tetapi larva dan ikan-ikan kecil lainnya juga ikut mati. Termasuk juga merusak terumbu karang sebagai tempat bersembunyinya ikan-ikan.
2) Teknologi dan Industri
Pada zaman modern ini, perkembangan teknologi yang pesat mempercepat dan mempermudah manusia dalam mengolah alam atau lingkungan hidup. Hanya saja dalam penggunaan teknologi harus tepat dan sesuai dengan kondisi suatu daerah dan kondisi sosial budayanya. Pemanfaatan teknologi tidak tepat dan tidak sesuai dapat mengubah lingkungan menjadi buruk. Demikian juga jangan sampai penggunaan teknologi justru merusak budaya yang telah berkembang di masyarakat.
Contohnya penggunaan traktor dalam membajak sawah mempermudah dan mempercepat dalam membajak sawah. Namun, kadang-kadang tanah pertanian tercemar oleh bahan bakar misalnya oli dan bahan-bahan lain yang ikut terbawa seperti persediaan bahan bakar, buangan oli dan sebagainya. Hal itu bisa merusak lingkungan.
3) Pencemaran
Pencemaran atau polusi adalah peristiwa berubahnya keadaan alam (udara, air dan tanah) karena adanya unsur-unsur baru atau meningkatnya sejumlah unsur polutan tertentu. Pencemaran ini dapat menimbulkan gangguan ringan dan berat terhadap mutu lingkungan hidup manusia, sesuai dengan tingkat intensitas pencemarannya.
Macam-macam pencemaran adalah sebagai berikut :
a. Pencemaran Udara
Hasil limbah industri, limbah pertambangan, dan asap kendaraan bermotor dapat mencemari udara. Asap-asap hasil pembuangan tersebut terdiri atas karbon monoksida, karbondioksida dan belerang dioksida. Karbonmonoksida dapat meracuni dan mematikan makhluk hidup, sedangkan belerang dioksida menyebabkan udara bersifat korosif yang menimbulkan proses perkaratan pada logam.
Keberadaan limbah dalam lingkungan juga dapat mengganggu keindahan, kenyaman, maupun kesehatan. Akumulasi limbah memiliki potensi menjadi polutan penyebab pencemaran, oleh karena itu adanya limbah perlu perhatian seksama serta penanganan semaksimal mungkin sebelum menimbulkan kerugian yang lebih besar. Limbah dapat berupa cair maupun padat yang berasal dari kegiatan rumah tangga, limbah domestik, dan aktivitas pembangunan. Upaya pengelolaan, penanganan limbah antara lain pemanfaatan kembali limbah yang masih dapat dipakai, tentunya setelah limbah yang ada diseleksi. Misalnya limbah kertas dan pabrik di pabrik di daur ulang kembali jadi kertas dan alat-alat rumah tangga.
b. Pencemaran Air
Kawasan industri dan rumah tangga memberikan andil yang cukup besar dalam mencemari sungai. Pembuangan sisa-sisa industri secara sembarangan bisa mencemari sungai dan laut. Jika sungai dan laut tercemar, akibatnya banyak ikan dan mikrobiologi yang hidup didalamnya tidak mampu hidup lagi. Setelah itu, air sungai dan laut yang tercemar juga mengakibatkan sumber air ikut tercemar, sehingga manusia sulit mendapat air minum yang sehat dan bersih. Pemakaian detergen juga mencemarkan air. Busa sabun detergen sulit dinetralkan lagi. Busa sabun detergen juga sering tidak tersaring oleh tanah, sehingga air yang mengandung detergen tidak baik untuk diminum.
c. Pencemaran Suara
Pencemaran suara dapat timbul dari bisingnya suara mobil, kereta api, pesawat udara dan jet. Di pusat-pusat hiburan dapat pula terjadi pencemaran suara yang bersumber dari tape recorder yang diputar keras-keras. Adanya pencemaran suara dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit dan gangguan apda manusia dan hewan ternak, seperti gangguan jantung, pernafasan, gelisah, dan gangguan syaraf.
d. Pencemaran Tanah
Pada dasarnya tanahpun dapat mengalami pencemaran, penyebabnya antara lain :
1) Bangunan barang-barang atau zat-zat yang tidak larut dalam air yang berasal dari pabrik-pabrik.
2) Pembuangan ampas kimia, kertas plastik, bekas pembungkus botol bekas.
Di negara-negara yang sudah maju, pembuangan rongsokan mobil serta barang yang tak dapat terpakai juga menjadi masalah. Jika benda yang dibuang tadi dibakar akan mengakibatkan pencemaran udara, sehingga kadar CO2 di udara tinggi, sedangkan partikel-partikel halus dalam asap dapat memberikan pengaruh buruk.
4) Banjir
Banjir sering terjadi saat musim hujan, terutama jika curah hujan tinggi, dimana air yang jatuh tidak dapat diimbangi dengan peresapan kedalam lapisan tanah sehingga menjadi aliran permukaan. Dalam jumlah yang relatif banyak air mengalir menuju sungai dan seandainya sungai tidak dapat menampung maka akan menimbulkan banjir. Banjir merupakan genangan air, meliputi daerah yang cukup luas karena sungai tidak mampu lagi menampungnya.
Banjir dapat merusak saluran irigasi, jembatan, jalan raya, jalan kereta api, rumah penduduk dan areal pertanian. Disamping itu, hewan dan manusia pun menjadi korban atau mati akibat banjir besar.
Faktor-faktor lingkungan yang menyebabkan banjir, antara sebagai berikut :
a. Penggundulan hutan secara tak terencana.
b. Pembuangan sampah di sembarangan tempat terutama di sungai-sungai dan saluran air lainnya.
c. Sulit meresapnya air hutan di tanah perkotaan karena tanah perkotaan banyak tertutup semen, beton dan aspal.
d. Rusaknya tanggul-tanggul sungai dan banyaknya sungai yang dangkal dengan aliransungai yang berkelok-kelok.
5) Gunung Meletus
Material letusan gunung merapi dapat merusak lingkungan sekitarnya, misalnya sebagai berikut :
a. Lava dan lahar panas, merusak apa saja yang dilewatinya.
b. Lahar dingin, dapat merusak areal pertanian dan daerah pemukiman penduduk serta bangunan jalan.
c. Debu-debu gunung api yang bertebaran di udara, dapat mengurangi radiasi matahari dan membahayakan penerbangan udara.
d. Sumber-sumber air menjadi kering, sehingga tumbuh-tumbuhan banyak yang mati.
e. Gunung api yang meletus dahsyat, dapat menimbulkan korban binatang dan manusia.
6) Gempa Bumi
Gempa bum adalah suatu getaran atau gerak kulit bumi sebagai akibat tenaga endogen. Gempa bumi dapat berupa gempa vulkanik, gempa tektonik, atau gempa terban atau runtuhan. Kerusakan lingkungan akibat gempa bumi antara lain :
a. Jalan raya, jembatan, rumah penduduk dan bangunan yang lain rusak.
b. Permukaan bumi berserakan, banyak tanah patah, sehingga jaringan telepon dan listrik rusak dan tidak berfungsi.
c. Gempa bumi yang terjadi di laut dapat menimbulkan gelombang besar (tsunami) dan dapat membahayakan perjalanan kapal laut serta permukiman didaerah pantai. Gempa tsunami pernah terjadi di Aceh akhir Desember 2004 dengan korban diperkirakan lebih dari 400 ribu jiwa.
7) Angin Topan
Angin topan adalah angin yang berhembus dengan kecepatan yang sangat besar. Bila disertai hujan disebut badai. Di Amerika angin topan disebut Tornado, di Prancis disebut Mistrai, di Jepang disebut Taifun, di Florida disebut Hurricane, di Australia disebut Willys, di Indonesia disebut Angin Lesus.
Kerusakan lingkungan akibat angin topan, antara lain sebagai berikut :
1) Rumah-rumah yang kurang kuat terbawa angin sampai beberapa kilometer.
2) Bangunan rumah tembok dan gedung-gedung rusak atapnya bahkan roboh.
3) Membahayakan pesawat helikopter dan penerbangan udara.
4) Merusak areal hutan, perkebunan dan pertanian.
5) Menggulingkan kereta api dai relnya dan mobil yang kesemuanya dapat mengancam jiwa manusia.
6) Menimbulkan ombak yang besar, sehingga dapat merusak tanaman dan menenggelamkan kapal laut.
7) Bila bersifat kering dan panas (Fohn) dapat merusak tanaman.
8) Musim Kemarau
Musim kemarau yang panas dan panjang dapat merusak lingkungan hidup. Beberapa kerusakan antara lain sebagai berikut :
a. Tumbuh-tumbuhan banyak yang mati, sehingga dapat mengancam kehidupan makhluk hidup lainnya.
b. Sungai-sungai, danau-danau dan air tanah menjadi kering sehingga dapat merugikan daerah pertanian.
c. Sumur-sumur dan sumber air kering.
d. Dedaunan dan batang pohon kering, sehingga dapat menimbulkan kebakaran hutan.
B. Usaha Menjaga Kelestarian Sumber Daya Alam
Lingkungan hidup merupakan sumber daya yang perlu dilestarikan supaya dapat mendukung kehidupan makhluk hidup. Beberapa cara yang dapat diusahakan untuk menjaga kelestarian sumber daya alam adalah sebagai berikut.
1) Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dapat mencegah rusaknya lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah dan udara. Manfaat dari kegiatan penghijauan antara lain sebagai berikut :
a. Tanaman-tanaman dapat menyaring dan mangatur air, mengatur peresapan air, mencegah banjir dan menimbulkan mata air.
b. Tanaman-tanaman dapat menyuburkan tanah.
c. Tanaman-tanaman dapat dapat menimbulkan udara yang segar. Sebab tumbuhan mengambil karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen.
2) Sengkedan dan Lahan Miring
Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah, pada tanah yang berbukit-bukit atau tanah miring dibuat sengkeden atau teras ering. Tujuannya adalah agar pada waktu hujan, air banyak yang meresap ke dalam tanah.
3) Pengolahan Air Limbah
Usaha-usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut :
a. Pengaturan lokasi atau kawasan pusat industri agar jauh dari pemukiman penduduk.
b. Pendirian suatu industri harus memiliki dan memenuhi syarat analisis mengenai dampak lingkungan.
c. Industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang peralatan pengendali pencemaran air.
d. Daerah industri dijauhkan dari peredaran air yang berhubungan langsung dengan sumber air minum.
e. Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor.
f. Unsur-unsur yang tidak dapat di netralisasi harus dibuang dengan ditanam didalam tanah yang jauh dari air.
4) Penertiban Pembuangan Sampah
Cara-cara atau sistem pemusnahan sampah antara lain sebagai berikut :
a. Untuk makanan ternak. Sisa sampah yang berupa sayuran, sisa makanan, dan sisa buah-buahan bisa dijadikan untuk makanan ternak.
b. Untuk biogas. Gas dapat digunakan untuk memasak dan penerangan.
c. Untuk bahan pupuk. Sampah yang membusuk akan menjadi bahan organik dan dapat digunakan sebagai pupuk.
d. Pembakaran. Cara ini hanya dapat dilakukan pada sampah yang dapat dibakar. Dampak dari pembakaran adalah munculnya asap yang dapat mengganggu lingkungan.
Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, manusia dapat memanfaatkan sampah untuk dijadikan kertas atau pupuk organik. Sampah-sampah yang berasal dari organik dapat diproses menjadi pupuk organik dan digunakan untuk memupuk tanah. Tanah sebagai sumber daya alam kemudian ditanami tanaman produksi. Setelah tanaman mati, daun-daunnya dapat diolah kembali menjadi pupuk setelah proses daur ulang.
Bahan baku daur ulang yang berupa sampah pada umumnya dianggap tidak berguna dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Sampah tersebut biasanya digolongkan sebagai sampah anorganik yang tidak dapat diproses secara alami. Sampah tersebut harus diolah melalui suatu proses, menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomi. Bahkan dapat digunakan kembali sebagaimana layaknya semula. Sampah yang bersumber dari bahan organik berupa sayuran, sisa makanan, pertanian, perkebunan dan peternakan digolongkan sebagai sampah basah (sampah organik) yang dapat diproses secara ilmiah.
Proses daur ulang sebenarnya juga merupakan salah satu cara menghemat sumber daya alam. Sebagai contoh, pada daur ulang kertas. Jika kita mendaur ulang kertas, maka kita telah menghemat dan mengurangi terjadinya penebangan hutan. Selain menghemat dan menyelamatkan hutan, dengan mendaur ulang kertas juga berarti mengurangi penumpukan sampah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerusakan sumber daya alam disebabkan oleh tangan manusia itu sendiri. Bentuk-bentuk kerusakan sumber daya alam diantaranya pertanian dan perikanan, teknologi dan industri, pencemaran dan bencana alam.
Untuk mengatasi kerusakan sumber daya alam kita harus mengadakan reboisasi atau penghijauan, sengkedan lahan miring, penertiban pembuangan sampah.
B. Penutup
Sumber daya alam yang ada harus kita olah seefisien mungkin sehingga kerusakan sumber daya alam yang ada dapat dinikmati oleh generasi penerus bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Chaniago, Arifin. 1981. Memelihara Kelestarian Lingkungan Hidup. Bandung : Angkasa.
Daryanto. 1995. Ekologi dan Sumber Daya Alam. Bandung : Tarsito.
Pakpahan, Agus. 1991. Ketidaklestarian Sumber Daya Alam Yang Dapat Diperbaharui. Jakarta : Prisma LP3ES.
Soemarwoto, O. 1989. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta : Djambatan.
Demikianlah Artikel Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah)
Sekianlah artikel Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah) kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah) dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/06/kerusakan-sumber-daya-alam-dan.html
Kerusakan Sumber Daya Alam dan Penanggulangannya (Contoh Makalah)