, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul MAKALAH MERANCANG PROGRAM EVALUASI PENDIDIKAN, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
MERANCANG PROGRAM EVALUASI PENDIDIKAN
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Individu Semester V
Program Strata Satu ( S.1 ) Fakultas Tarbiyah
Kelompok Kelas : A PAI Reguler
Mata Kuliah : Sistem Evaluasi Pembelajaran PAI
Dosen
Drs. H. Ari Tasiman, M.Pd
Oleh :
MUHAMMAD IQBAL ATOURROHMAN
NIM. 2114219
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NAHDATUL ULAMA
(STAINU) KEBUMEN
2013
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, puji syukur Kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan yang berjudul “Merancang Program Evaluasi Pendidikan”
Dalam penulisan makalah ini penulis tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Yth. Drs. H. Ari TasimanM.Pd selaku dosen mata kuliah Sistem Evaluasi Pembelajaran PAI
2. Kedua orang tua yang memberi motivasi kepada kami.
3. Serta semua pihak yang membantu tersusunnya makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun untuk kemajuan penulis. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalamu alaikum Wr. Wb
Kebumen, 29 Oktober 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN
- Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
- Rumusan Masalah ............................................................................. 1
BAB II : PEMBAHASAN
- Pengertian Evaluasi Pendidikan ....................................................... 2
- Mengukur Ranah kognitif,afektif dan psikomotor............................ 2
- Langkah-langkah pelaksanaan evaluasi ............................................ 5
- Program evaluasi................................................................................ 7
BAB III : PENUTUP
- Kesimpulan ....................................................................................... 9
- Saran ................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Proses evaluasi mempunyai peran yang sangat penting dalam kelanjutan proses pembelajaran. Setiap evaluasi terus disesuaikan dengan silabus pembelajaran. Mempertimbangkan hal ini, maka evaluasi harus benar-benar dirancang dengan baik dengan melibatkan seluruh elemen kependidikan. Penilaian yang dilakukan di dalam evaluasi mempunyai fungsi yang cukup beragam, tidak hanya sebagai formalitas penaikan kelas atau perangkingan, namun mencakup seluruh fungsinya yang umum.
Evaluasi merupakan feedback antara guru dan murid, dimana pembelajaran yang disesuaikan diukur dengan melakukan evaluasi. Dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) evaluasi dilaksanakan secara konfrehensif, yaitu mengorganisasi setiap bahan pelajaran sesuai dengan bidang studi yang ada dalam ruang lingkup pendidikan Islam. Disamping itu hal yang cukup penting yang harus dilakukan oleh guru di dalam merancang evaluasi adalah keobjetivitas penilaian terhadap evaluasi yang dilakukan. Ini merupakan komponen penting agar tercapainya suatu penilaian yang sempurna terhadap suatu bidang studi.
Pelaksanaan evaluasi selayaknya dilakukan dengan cermat, dengan perencanaan yang matang, memenuhi semua aspek-aspek yang menjadi prosedur dari evaluasi itu sendiri. Pengetahuan guru tentang prosedur ini ditambah dengan pengetahuan tentang fungsi dari keseluruhan proses evaluasi, ketelitian, analisis merupakan faktor akan kesempurnaan evaluasi di dalam pendidikan
- Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian evaluasi pendidikan?
2. Bagaimana cara mengukur ranah kognitif, afektif, dan psikomotor?
3. Seperti apakah langkah-langkah pelaksanaan Evaluasi?
4. Bagaimana program pelaksanaan evaluasi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Di dalam mendefinisikan arti dari evaluasi, banyak tokoh-tokoh kependidikan yang mencurahkan kemampuannya untuk mengartikan istilah evaluasi. Salah satunya adalah Bloom, Dia berpendapat bahwa evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalan pribadi siswa.
Apakah yang diutarakan oleh Bloom tidak jauh berbeda dengan apa yang diutarakan oleh ahli-ahli lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah tindakan memberi nilai, kesimpulan ini tentu masih sangat umum dandapat dirincikan lagi sesuai interpretasi masing-masing.
Evaluasi merupakan salah-satu komponen sistem pembelajaran pada khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya, artinya evaluasi merupakan satu kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam setiap proses pembelajaran. Dalam konteks yang lebih modern evaluasi mengandung makna yang lebih luas, tidak terbatas pada penilaian hasil belajar saja, keseluruhan pribadi murid menjadi sasaran utama dalam penilaian.
B. Mengukur Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
1. Pengertian Mengukur
Menurut Lord dan Novick (1968) mengukur adalah suatu prosedur untuk memberikan angka(biasanya disebut skor) kepada suatu sifat atau karakteristik tertentu seseorang sedemikian sehingga mempertahankan hubungan senyatanya antara seseorang dengan orang lain sehubungan dengan sifat yang diukur itu.
Untuk mengukur seseorang diperlukan hal-hal sebagai berikut :
a. Mengidentifikasi orang yang hendak diukur.
b. Mengindentifikasi karakteristik (sifat-sifat khas) orang yang hendak diukur itu.
c. Menetapkan prosedur yang hendak dipakai untuk dapat memberikan angka-angka pada karakteristik tersebut.
Aspek terpenting dari uraian di atas adalah dalam pengukuran memberi skor atau angka-angka dengan tetap mempertahankan apa yang terjadi dalam realita. Sebagai contoh, Ismail lebih pandai dari Abdullah dalam mata pelajaran Fiqih, maka skor Fiqih yang dihasilkan pun harus menunjukkan bahwa Ismail lebih pandai dari Abdullah. Skor Fiqih Ismail harus lebih tinggi dari skor Fiqih Abdullah dan tidak sebaliknya.
2. Mengukur Ranah Kognitif.
Kognitif merupakan ranah yang paling penting, yang menjadi tujuan pembelajaran di sekolah-sekolah. Menurut Bloom, aspek kognitif dibedakan atas enam jenjang yang disusun secara herarki seperti di bawah ini ;
1. Pengetahuan
2. Pemahaman
3. Penerapan
4. Analisis
5. Sintetis
6. Penilaian
Ke enam aspek ini bersifat kontinu, satu aspek meliputi semua aspek yang lain dan overiap ( saling tumpang tindih) sesamanya. Berikut akan diuraikan satu persatu aspek-aspek tersebut :
a) Pengetahuan
Pengetahuan adalah aspek yang paling penting dalam aspek ini, bentuk soal yang sesuai adalah benar-salah, menjodohkan, isian atau jawaban singkat, dan pilihan ganda, pengetahuan atau kemampuan terminologi, fakta-fakta dan lain-lain.
b) Pemahaman
Pemahaman ditekankan pada pelaksanaan proses belajar-mengajar. Siswa ditekankan untuk memahami apa yang diajarkan. Bentuk soal yang sering digunakan untuk mengukur pemahaman adalah uraian dan pilihan ganda. Kemampuan ini dapat dijabar di dalam penerjemahan, menginterpretasi dan mengekstra polasi.
c) Penerapan
Kemampuan ini diukur dengan menggunakan pendekatan problem serving( pemecahan masalah). Siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan dengan menggunakan pengetahuan yang dimilikinya.
d) Analisis
Dalam aspek ini siswa dituntut untuk dapat menguraikan suatu situasi atau keadaan atau keadaan tertentu ke dalam komponen-komponen pembentuknya. Bentuk soal yang sesuai untuk mengukur kemampuan ini adalah pilihan ganda dan uraian.
e) Sintetis
Siswa dituntut untuk dapat menghasilkan sesuatu yang baru, hasil dari penggabungan dapat berupa tulisan, rencana atau mekanisme kerja.
f) Penilaian
Siswa dituntut untuk dapat mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan, atau konsep berdasarkan kriteria tertentu.
3. Mengukur Ranah Afektif
Ada lima jenjang yang meliputi ranah afektif, antara lain :
a. Menerima ( receiving)
Jenjang ini berhubungan dengan kesediaan siswa atau kemajuannya dalam berbagai kegiatan kelas. Ditinjau dari segi pengajaran jenjang ini berhubungan dengan menimbulkan dan mempertahankan serta mengarahkan perhatian siswa.
b. Menjawab (responding)
Siswa yang hadir di dalam ruangan dituntut untuk reaktif terhadap penyampaian pendidik.
c. Menilai (valving)
Siswa dihadapkan pada suatu objek, fenomena atau tingkah laku, misal seorang siswa ingin tampil aktif dalam kelompok belajarnya sehingga fungsi kelompok masih efektif.
d. Organisasi (organization)
Jenjang ini berhubungan dengan pemecahan masalah dengan berbagai cara seperti dengan menyiapkan, mengatur, membanding, dan menjelaskan, dan lain-lain.
e. Karakteristik ( Characterization)
Pada jenjang ini siswa harus mengontrol tingkah laku, karena tingkah laku menjadi khas atau karakter siswa itu.
4. Mengukur Ranah Psikomotor
Pada ranah ini yang menjadi jenis perilaku adalah ketrampilan bergerak atau bertindak serta kecakapan ekspresi verbal dan non verbal, dengan indikator mengordinasikan gerak mata, kaki tangan dan anggota tubuh lainnya, mengucapkan sesuatu, membuat mimik atau gerakan jasmani. Cara mengevaluasi ranah ini adalah dengan melakukan tes lisan, tes tindakan, dan observasi.
Dalam mengevaluasi kegiatan belajar siswa, pendidik dituntut untuk memperhatikan ranah-ranah di atas tadi. Kondisi-kondisi tersebut mempengaruhi aktivitas dan hasil belajar. Penilaian hasil pembelajaran yang meliputi kognitif, afektif, dan psikomotor harus benar-benar dijiwai oleh guru, terlebih guru agama, guna menjadi pertimbangan bagi guru dalan menilai hasil belajar siswa.
C. Langkah-langkah Pelaksanaan Evaluasi
Setelah ada tujuan dari pengajaran, guru yang bertindak sebagai evaluator segera harus berpikir tentang langkag agar tujuan yang diharapkan terlaksana, tentu disini yang terpikir adalah cara evaluasi atau cara mengetes. Di dalam berbagai buku diuraikan berbagai macam langkah-langkah evaluasi, dalam makalah ini akan dirincikan beberapa langkah-langkah evaluasi sebagai berikut :
a) Langkah Perencanaan
Di dalam taraf perencanaan, evaluator perlu merencanakan segenap langkah pendahuluan yang dapat melancarkan proses evaluasi itu sendiri, misalnya, penyusunan skedul untuk waktu-waktu pengumpulan data, mempersiapkan alat yang akan dipergunakan untuk mengumpulkan data, mengumpulkan data menurut ketentuan jenisnya, menentukan jenis pengolahan data dan lain-lainnya.
Segenap langkah tadi perlu adanya, karena titik tolak kesuksesan evaluasi tergantung pada kematangan perencanaan. Apabila segenap langkah tersebut disusun sempurna, maka akan meminimalkan kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan dalam pelaksanaan langkah berikutnya.
b) Langkah Pengumpulan Data
Pada dasarnya banyak hal yang perlu dikumpulkan dalam pengumpulan data, seperti mempertimbangkan tujuan pengajaran, memperhatikan aspek tingkah laku siswa, selanjutnya buku-buku pelajaran(teksbook)yang pernah digunakan dengan tidak menafikan buku lain yang relevan, dan tidak kalah penting adalah pengetahuan mengenai alat-alat yang hendak dipergunakan, yang terakhir adalah metodologi dari pengumpulan data yang menurut pemakalah hal ini akan ditempuh oleh masing-masing individu evaluator.
c) Langkah Penelitian Data
Segenap data yang telah terkumpul di dalam langkah pengumpulan data diolah lebih lanjut yang proses penyaringan data, atau disebut penelitian data. Dalam langkah ini evaluator memisahkan data yang baik dengan data yang kurang baik. Tuntutan penting disini adalah evaluator diharapkan bekerja sama dengan pihak lain atau tidak bekerja sendiri di dalam penelitian data, serta evaluator dapat membatasi diri artinya guru sudah harus memperkirakandatanya agar mencegah hal-hal yang jauh dari target semula.
d) Langkah Pengolahan Data
Mengolah hasil dilakukan dengan maksud memberikan makna terhadap data yang telah berhasil dihimpun sebelumnya. Untuk keperluan itu, maka disusun atau diatur hasil evaluasi sedemikian rupa, caranya dengan berbagai macam statistik maupun nonstatistik.
Dengan uraian yang telah disajikan, jelas bahwa fungsi pengelolaan data dalam proses evaluasi merupakan sebuah keharusan untuk kelengkapan evaluasi tersebut.
e) Langkah penafsiran Data dan Menarik Kesimpulan
Penafsiran data dalam proses evaluasi merupakan verbalisasi dari makna yang terkandung dalam data yang telah mengalami beberapa langkah di atas, sehingga dapat dikemukakan kesimpulan-kesimpulan tertentu. Kesimpulan-kesimpulan tersebut mengacu pada tujuan dilakukannya evaluasi.
f) Laporan Hasil Penelitian
Pada akhir jenjang sebuah proses belajar seperti semester, akhir tahun ajaran, maka diperlukan suatu laporan kemajuan anak didik, yang mana ini merupakan laporan kemajuan sekolah, agar anggota masyarakat mengetahui secara objektif tingkat kemajuan peserta didik. Lembaga sekolah harus membuka diri untuk memberi informasi secara berkala.
D. Program Evaluasi
1. Pengertian Program Evaluasi
Program evaluasi adalah suatu program yang berisi ketentuan dan cara-cara tentang penyelenggaraan atau pelaksanaan evaluasi pendidikan di suatu lembaga pendidikan dan merupakan pegangan atau pedoman bagi pendidik yang mengajar di lembaga tersebut.
Dalam penyusunan program evaluasi, ada beberapa hal yang penting dan perlu diperhatikan, diantaranya :
a. Pihak sekolah harus benar-benar menyadari akan kelemahan-kelemahan yang ada dalam evaluasi yang dilakukan selama ini. Dengan demikian akan berusaha memperbaikinya ke depan.
b. Penyusunan evaluasi dilakukan secara bersama-sama baik Kepala Sekolah dan Guru, agar program evaluasi yang direncanakan dapat berjalan sebagaimana diharapkan.
c. Kepala sekolah sebagai orang yang mempunyai peran penting hendaknya mengusahakan upgrading ( penataran kepada guru tentang evaluasi, mengusahakn sarana dan prasarananya sehubungan dengan evaluasi, dan menyediakan kesempatan kepada guru untuk mengadakan diskusi tentang evaluasi secara berkesinambungan.
d. Jika sekolah ada guru BP ( Bimbingan Konseling) dalam penyusunan evaluasi hendaknya evaluasi benar-benar tercapai.
2. Ciri-ciri Program Evaluasi yang baik
a. Desain atau rancangan program evaluasi itu yang konfrehensif
Dikatakan konfrehensif apabila mencakup nilai-nilai dan tujuan pokok sekolah, Yang menjadi tuntunan benar dalam hal ini adalah guru sebagai evalator harus mampu membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak didik tidak hanya dalam hal pengetahuan akademis semata, akan tetapi juga apresiasi, sikap, minat, penyesuaian sosial dab emosional.
b. Perubahan tingkah laku individu harus mendasari penilaian pertumbuhan dan perkembangan
Mengingat bahwa tingkah laku total dari seseorang siswa dalam tingkat tertentu dipengaruhi oleh pengalaman belajarnya, maka seorang guru harus menyadari betul aspek yang bermacam dari tingkah laku anak didik.
c. Evaluasi harus disusun dan dikelompokkab sedemikian rupa sehingga memudahkan interpretasi yang berarti
Hasil-hasil kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh darai program evaluasi harus disimpulkan ke dalam pola yang jelas, sehingga data dari evaluasi memberi gambaran yang jelas terhadap anak didik, dan memberikan kemudahan dalam memahami data tersebut serta dapat dibandingkan dengan keadaan sebelumnya. Dengan demikian guu dapat mengetahui arah perkembangan anak didik.
d. Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling berkaitan dengan kurikulum. Suatu program evaluasi haruslah erat kaitannya dengan kurikulum sekolah karena ia merupakan bagian yang intergral dengan pembimbingan pengalaman belajar siswa. Instrumen-instrumen evaluasi merupakan dasar untuk menilai ketercapaian tujuan dari kurikulum, tercapainya tujuan kurikulum tercermin dari evaluasi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menurut Bloom, dia berpendapat bahwa evaluasi adalah pengumpulan kenyataan secara sistematis untuk menetapkan apakah dalam kenyataannya terjadi perubahan dalam diri siswa dan menetapkan sejauh mana tingkat perubahan dalan pribadi siswa.
Mengukur ranah kognitif ialah dengan pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, penilaian. Ranah afektif mengenai sikap, yaitu menerima, menjawab, menilai, organisasi dan karakteristik. Sedangkan ranah psikomotorik yang menjadi jenis perilaku adalah ketrampilan bergerak atau bertindak serta kecakapan ekspresi verbal dan non verbal. Cara mengevaluasi ranah ini adalah dengan melakukan tes lisan, tes tindakan, dan observasi.
Langkah-langkah pelaksanaan evaluasi antara lain, (a) perencanaan, (b) pengumpulan data, (c) penelitian data, (d) pengolahan data, (e) penafsiran data dan menarik kesimpulan, (f) laporan hasil penelitian.
Program evaluasi adalah suatu program yang berisi ketentuan dan cara-cara tentang penyelenggaraan atau pelaksanaan evaluasi pendidikan di suatu lembaga pendidikan dan merupakan pegangan atau pedoman bagi pendidik yang mengajar di lembaga tersebut.
B. Saran
Salah satu tujuan pendidikan adalah mencetak generasi yang cerdas, karena itu rancangan evalusi yang matang dan komplit diperlukan demi tercapainya tujuan pendidikan. Evaluasi haruslah membantu pengajaran dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sang evaluator/guru harus benar-benar objektif dalam pemberian nilai terhadap suatu evaluasi. Evaluasi hendaknya mengukur secara jelas hasil belajar. Dalam evaluasi guru benar-benar dituntut berpengetahuan optimal terhadap teknik-teknik evaluasi serta mengetahui benar objek-objek evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA
- Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta: Raja Grafindo Persada,2009), hal.61
- Mukhtar, Desain Pembelajaran PAI, Misaka galiza,Jakarta, 1995
- Purwanto, Ngalim, Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran, remaja rosda karya, bandung 2009
- Suharsimi Arikunto, dasar-dasar evaluasi pendidikan, bumi aksara,2009.