Advertisement
MAKALAH RUANG LINGKUP PAI
MAKALAH RUANG LINGKUP PAI - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul MAKALAH RUANG LINGKUP PAI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
MAKALAH RUANG LINGKUP PAIlink :
MAKALAH RUANG LINGKUP PAI
Baca juga
MAKALAH RUANG LINGKUP PAI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam ruang lingkup Pendidikan Islam dijelaskan beberapa hal, yaitu; segi sifat, corak kajian (historis dan filosofis) , dan segi komponennya yang meliputi; tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, guru, murid, manajemen, lingkungan, sarana dan pra sarana, biaya dan evaluasi.
Proses tarbiyah (pendidikan) mempunyai tujuan untuk melahirkan suatu generasi baru dengan segala ciri-cirinya yang unggul dan beradab. Penciptaan generasi ini dilakukan dengan penuh keikhlasan dan ketulusan yang sepenuhnya dan seutuhnya kepada Allah swt. melalui proses tarbiyah. Melalui proses tarbiyah inilah, Allah swt.telah menampilkan peribadi muslim yang merupakan uswah dan qudwah melalui Muhammad saw. Peribadinya merupakan manifestasi dan jelmaan dari segala nilai dan norma ajaran Al-Quran dan sunah Rasulullah.
Asyyahid Sayyid Qutb telah merumuskan tiga faktor pendidikan bagi anak. Pertama, Al-Quran sebagai sumber pembentukan yang satu-satunya. Natijah dari keaslian sumber ini ialah lahirnya generasi yang serba murni hati, akal, tasawwuf dan perasaan yang ikhlas. Kedua, membaca dan mempelajari Al-Quran dengan maksud untuk melaksanakan perintah Allah dengan serta merta sebaik sahaja didengar dan difahami. Dan ketiga, pengislaman yang sama sekali mengakhiri kejahilan silam dan memisahkan dari kejahilan sekitarnya.
Selain ruang lingkup dari tiga segi tersebut diatas, lingkup materi pendidikan Islam secara lengkap dikemukakan oleh Heri Jauhari Muchtar dalam bukunya “Fikih Pendidikan”, bahwa pendidikan Islam melingkupi: (1) Pendidikan keimanan (Tarbiyatul imaniyah), (2) Pendidikan moral/akhlak ((Tarbiyatul khuluqiyah), (3) Pendidikan jasmani (Tarbiyatul jasmaniyah), (4) Pendidikan rasio (Tarbiyatul aqliyah), (5) Pendidikan kejiwaan/hati nurani (Tarbiyatulnafsiyah), (6) Pendidikan sosial/kemasyarakatan (Tarbiyatul ijtimaiyah), dan (7) Pendidikan seksual (Tarbiyatul Syahwaniyah).
Oleh sebab itu maka pendidikan tidak dapat dijalankan dengan hanya mengetahui, menghapalkan saja tentang hal baik dan buruk, tapi bagaimana menjalankannya sesuai dengan nilai nilainya. Ada beberapa bagian dalam hal ini antara lain: (1) mengumpulkan mereka dalam satu kelompok yang berbeda karakter, (2) membantu mereka untuk menemukan jati dirinya dengan memberikan pelatihan, ujian, dan tempaaan, (3) membentuk kepribadian dengan selalu menjauhi hal yang jelek dan berpegang teguh terhadap nilai kebaikan.
Selanjutnya dalam makalah ini akan diuraikan ruang lingkup pendidikan hal-hal yang meliput: historis dan filosofis Pendidikan Islam,
tujuan, kurikulum, proses belajar-mengajar, guru, murid, manajemen, lingkungan, sarana dan pra sarana, biaya dan evaluasi.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Apa saja ruang lingkup Pendidikan Agama Islam?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Agar kita mengetahui dan memahami mengenai ruang lingkup Pendidikan Agama Islam.
BAB II
RUANG LINGKUP PENDIDIKAN ISLAM
A. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam meliputi keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah swt., hubungan manusia dengan sesama manusia, hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dan hubungan manusia dengan makhluk lain (lingkungannya).
Ruang lingkup Pendidikan Agama Islam juga identik dengan aspek-aspek Pengajaran Agama Islam karena materi yang terkandung didalamnya merupakan perpaduan yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya.
Apabila dilihat dari segi pembahasannya maka ruang lingkup Pendidikan Agama Islam yang umum dilaksanakan di sekolah adalah sebagai berikut.
1. Pengajaran Keimanan
Pengajaran keimanan berarti proses belajar mengajar tentang aspek kepercayaan, dalam hal ini tentunya kepercayaan menurut ajaran Islam, inti dari pengajaran ini adalah tentang rukun Islam.
2. Pengajaran Akhlak
Pengajaran akhlak adalah bentuk pengajaran yang mengarah pada pembentukan jiwa, cara bersikap individu pada kehidupannya, pengajaran ini berarti proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan supaya yang diajarkan berakhlak baik.
3. Pengajaran Ibadah
Pengajaran ibadah adalah pengajaran tentang segala bentuk ibadah dan tata cara pelaksanaannya, tujuan dari pengajaran ini agar siswa mampu melaksanakan ibadah dengan baik dan benar. Mengerti segala bentuk ibadah dan memahami arti dan tujuan pelaksanaan ibadah.
4. Pengajaran Fiqih
Pengajaran Fiqih adalah pengajaran yang isinya menyampaikan materi tentang segala bentuk-bentuk hukum Islam yang bersumber pada Alquran, sunnah, dan dalil-dalil syar'i yang lain. Tujuan pengajaran ini adalah agar siswa mengetahui dan mengerti tentang hukum-hukum Islam dan melaksanakannya dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pengajaran Alquran
Pengajaran Alquran adalah pengajaran yang bertujuan agar siswa dapat membaca Alquran dan mengerti arti kandungan yang terdapat di setiap ayat-ayat Alquran. Akan tetapi dalam prakteknya hanya ayat-ayat tertentu yang dimasukkan dalam materi Pendidikan Agama Islam yang disesuaikan dengan tingkat pendidikannya.
6. Pengajaran Sejarah Islam
Tujuan pengajaran dari sejarah Islam ini adalah agar siswa dapat mengetahui tentang pertumbuhan dan perkembangan agama Islam dari awal sampai zaman sekarang sehingga siswa dapat mengenal dan mencintai agama Islam.
B. Tujuan Pendidikan Islam
Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang menjadi fondamen serta sumber dari segala kegiatan Pendidikan Islam itu dilakukan. Maksudnya pendidikan Islam harus berlandaskan atau bersumber dari dasar tersebut. Dalam hal ini dasar atau sumber pendidikan Islam ialah Alquran dan Al-Hadits. Sedangkan tujuan pendidikan Islam yaitu arah kemana anak didik ini akan dibawa. Secara ringkas, Tujuan pendidikan Islam yaitu ingin membentuk anak didik menjadi manusia (dewasa) muslim yang taqwa kepada Allah swt atau secara ringkas, kepribadian muslim. Visi pendidikan Islam di sekolah” terbentuknya sosok anak didik yang mempunyai karakter, watak dan kepribadian dengan landasan iman dan ketaqwaan serta nilai-niali akhlaq atau budi pekertiyang kokoh yang tercermin dalam keseluruhan sikap dan prilaku sehari-hari, untuk selanjutnya memberi corak bagi pembentukan kekuatan bangsa”.
Menurut Imam Ghazali, tujuan pendidikan yaitu pembentukan insani paripurna, baik di dunia maupun di akhirat.Dengan mengamalkan fadhilah melalui ilmu pengetahuan yang dipelajarinya. Tujuan-tujuan individual yang ingin dicapai oleh Pendidikan Islam secara keseluruhan berkisar pada pembinaan pribadi muslim yang terpadu pada perkembangan pada segi spiritual, jasmani, emosi, intelektual dan sosial.
C. Kurikulum dan Proses Belajar-Mengajar
Materi Pendidikan Islam yaitu bahan-bahan atau pengalaman. Pengalaman belajar ilmu agama Islam yang disusun sedemikian rupa (dengan susunan yang lazim tetapi logis) untuk disajikan atau disampaikan kepada anak didik. Dalam Pendidikan Islam materi pendidikan ini sering disebut dengan istilah maddatuttarbiyah. Isi kurukulum didasarkan pada kebutuhan peserta didik secara realistis dan disajikan dalam pengalaman, yang dapat berlangsung baik di dalam maupun di luar kelas, dengan metode pemecahan masalah. Kondisi ini melahirkan ciri khusus progresivisme, yaitu disamping child-centeredsekaligus society centered.
Kurikulum dapat dipandang sebagai suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai sejumlah tujuan-tujuan pendidikan tertentu.
Pokok-pokok materi kurikulum Pendidikan agama Islam: - Hubungan manusia dengan Allah swt.
Hubungan vertikal antara insan dengan kholiqnya mendapatkan prioritas pertama dalam penyusunan kurikulum ini karena pokok ajaran inilah yang pertama-pertama perlu ditanamkan terhadap anak didik. Tujuan kurikuler yang hendak dicapai dalam manusia dengan Allah ini mencakup segi keimanan, rukun Islam dan ihsan. Termasuk didalamnya membaca dan menulis Alquran.
- Hubungan manusia dengan manusia
Aspek pergaulan hidup manusia dengan sesamanya, sebagai pokok ajaran agama Islam yang penting, ditempatkan pada prioritas kedua dalam urutan kurikulum ini.
- Hubungan manusia dengan alam
Agama Islam banyak mengajarkan tentang alam sekitar dan manusia yang diberi mandat oleh Allah swt sebagai kholifah di muka bumi.
D. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
Prof. H.M. Arifin, M.Ed., mengemukakan bahwa prinsip-prinsip yang harus diperhatikan pada waktu penyusunan kurikulum mencakup 4 macam, yaitu:
- Sejalan dengan idealisme Islami.
- berfungsi sebagai alat yang efektif mencapai tujuan.
- Diproses melalu metode yang sesuai denagn nilai Pendidikan Islam.
- Saling berkaitan antara kurikulum, metode dan tujuan Pendidikan Islam.
Ruang lingkup materi Pendidikan Islam yang ada di sekolah sekarang pada kurikulum tahun 1999 dipadatkan menjadi lima unsur, yaitu: Alquran, keimanan, akhlaq, fiqih dan bimbingan ibadah, serta Tarikh Islam.
Kurikulum yang telah dirancang dengan baik akan terlaksana apabila digunakan dalam Proses Belajar Mengajar yang sesuai dengan Tarbiyah Islamiyah.
E. Alat dan Lingkungan Pendidikan Islam
Prof. Abuddin Nata dalam prediksinya bahwa kekuatan Pendidikan Islam harus memiliki tiga kekuatan yang seimbang:
- Kekuatan dalam sumber daya manusia.
- Kekuatan dalam bidang manajemen dan kinerja yang didukung oleh peralatan tekhnologi canggih.
- Kekuatan dalam bidang dana.
Dalam hal ini alat pendidikan Islam yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan Pendidikan Islam. Alat dapat mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk menuntun dan membimbing anan, termasuk metode. Metode sebagai alat pendidikan hendaknya berdasarkan pada prinsip:
- Memudahkan dan tidak mempersulit
- Menggembirakan dan tidak menyusahkan
- Memiliki kesatuan pandangan
Keberhasilan Pendidikan Islam pun sangat dipengaruhi dengan lingkungan (milieu) yang berada di luar diri anak dan mempengaruhi perkembangannya.
Maka lingkungan merupakan salah satu factor pendidikan.
Lingkungan dapat dibedakan menjadi tiga macam dilihat dari segi pengaruhnya bagi peserta didik, yaitu:
- Pengaruh lingkungan positif.
- Pengaruh lingkungan negative.
- Lingkungan netral.
Pengaruh-pengaruh itu dapat terbangun dari berbagai lembaga yang dilalui
anak dalam kehidupannya, pertama adalah keluarga sebagai madrosatul-ula, sekolah, tempat ibadah dan masyarakat. Dan kesemuanya akan mempengaruhi dalam pembentukan pribadi dan karakter manusia.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebelum menyimpulkan tentang Ruang Lingkup Pendidikan Islam, kami menganalisa bahwa:
- Adanya kompleksivitas Ruang Lingkup Pendidikan Islam yang harus disederhanakan agar lebih efektif disesuaikan dengan kebutuhan.
- Kurikulum menurut essensialisme, hendaknya kaya akan isi dan sesuai dengan zaman. Selain itu, kurikulum hendaknya mempertimbangkan faktor-faktor psikologis, pembentukan watak, disiplin dan pengawasan.
- Dalam materi Pendidikan Islam pada kurikulum yang ada kurang sekali disampaikan pendekatan ayat-ayat kauniyah yang berhubungan dengan berbagai disiplin ilmu padahal Alquran meliputi segala ilmu didalamnya termasuk masalah sosial, dudaya, politik, ekonomi, sains, tekhnologi dan isu-isu terkini yang terjadi di sekitar kita.
- Orientasi yang bertujuan pada materi, yang hal ini pun menjadi orientasi orang tua ketika memasukkan anaknya ke berbagai sekolah.
Maka kesimpulannya, semua komponen ruang lingkup Pendidikan Islam hendaknya dapat terlaksana seiring sejalan sesuai dengan tujuan Pendidikan Islam.
Semua faktor pendidikan Islam sangat penting dalam mewujudkan peserta didik sebagai manusia yang cerdas dan berpegang teguh pada keimanan dan ketaqwaan di era sekarang yang penuah dengan perubahan dan multi kultural.
B. Saran-Saran
Kerja sama semua pihak baik dari guru sebagai pendidik, peserta didik dan lingkungan sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan diri menghadapi segaal kemungkinan kondisi individu atau sosial.
Dalam Pendidikan Islam, semua unsur yang ada pada ruang lingkupnya kembali dan bersumber kepada Alquran dan Hadits dengan kajian yang objektif, kondusif, jujur dan komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghazzali, Imam, Kumpulan Hadis Qudsi, Solo: Pustaka Zawiyah, 2007.
Daulay, Haidar Putra, Pendidikan Islam, Jakarta: Prenada Media.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001.
Nata, Abuddin, Paradigma Pendidikan Islam, Jakarta: Grasindo, 2001.
Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Rineka Cipta, 2009.
Syafi’ie, Imam, Konsep Ilmu Pengetahuan Dalam Alquran, Yogyakarta: UII Press, 2000.
Haidar Putra Daulay, Pendidikan Islam, (Jakarta: Prenada Media, tt), h.16. Imam Al-Ghazzali, Kumpulan Hadis Qudsi, (Solo: Pustaka Zawiyah, 2007), h. 13.
Sudiyono, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h. 17.
Imam Syafi’ie, Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Alquran, (Yogyakarta: UII Press, 2000), h. 10. Abuddin Nata, Paradigma Pendidikan Islam, (Jakarta: Grasindo, 2001), th.
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), h. 11.
Demikianlah Artikel MAKALAH RUANG LINGKUP PAI
Sekianlah artikel MAKALAH RUANG LINGKUP PAI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MAKALAH RUANG LINGKUP PAI dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2015/08/makalah-ruang-lingkup-pai.html
MAKALAH RUANG LINGKUP PAI