Advertisement
contoh Filsafat dalam kehidupan
contoh Filsafat dalam kehidupan - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul contoh Filsafat dalam kehidupan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel MAKALAH, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
contoh Filsafat dalam kehidupanlink :
contoh Filsafat dalam kehidupan
Baca juga
contoh Filsafat dalam kehidupan
FILSAFAT KEHIDUPAN
A. PENDAHULUAN
Perdamaian adalah impian semua orang, tidak hanya anak kecil, remaja, dan orang dewasa, namun orang tua dan lansiapun menginginkan hal ini. Dalam kehidupan ini tidak ada yang abadi kecuali perubahan itu sendiri. Perubahan dalam hidup akan terasa bahagia ketika kita merasa damai, menjalaninya tanpa merasa terbebani.
Damai tidak bisa diartikan hanya sebatas keadaan tenang setelah perang, damai pula tidak sebatas bebas dari masalah, tetapi damai adalah keadaan dimana kita bisa merasa senang, nyaman, dan bahagia. Tidak merasa terbebani terhadap apa yang sedang dialaminya.
Hidup hanyalah hidup. Hidup ya seperti ini, ada susah, sedih, senang, dan bahagia. Hidup akan terasa sempurna ketika bersama keluarga. Sangat berbeda sekali antara hidup dengan keluarga sendiri dan hidup dengan orang lain ( hidup dalam kehidupan orang lain). Ketika kita hidup dengan keluarga sendiri, kita akan mendapatkan hak kita sepenuhnya, berbeda saat kita hidup dalam kehidupan orang lain, hal ini membatasi kita untuk mendapatkan hak-hak tersebut.
B. ARGUMEN
Hidup dalam kehidupan orang lain tidaklah senyaman ketika kita hidup dengan keluarga kita sendiri.
Sudah diketahui bahwa keluarga adalah sumber dari segala macam sumber. Dimana kita bisa mendapatkan kebahagiaan yang utuh dan harmonisnya keluarga kita. Keluarga juga merupakan sumber motivasi, inspirasi dan komunikasi yang tak kenal batas serta kita bisa mendapatkan kedamaian, kesejahteraan, dan kebahagiaan.
Hidup dalam kehidupan orang lain itu sangat relative dan tidak stabil seperti halnya ketika hidup dengan keluarga sendiri. Memang, terkadang kita mendapatkan kenyamanan, kedamaian bahkan kebhagiaan, tetapi semua itu cepat berlalu, hal ini wajar, karena kita tidak termasuk dalam anggota keluarga tersebut. Kita harus selalu bisa bawa diri agar kita bisa nyaman dan benar di mata mereka.
Hidup terasa lebih nyaman dan damai ketika bersama keluarga. Kebahagiaan ini tiada batasnya, seperti halnya pepatah mengatakan “ kasih ibu sepanjang jalan “. Kita semua tahu bahwa jalan itu tiada ujungnya, dari hal ini dapat kita simpulkan bahwa kasih sayang seorang ibu itu tiada batasnya. Ketika kita melakukan kesalahan, mereka pasti menegur kita, itu tanda kalau keluarga selalu membawa kita ke dalam kebenaran yang akan berujung pada kedamaian dan kebahagiaan. Ketika kita melakukan kesalahan yang kesekian kalinya, mereka tetap tidak bosan untuk menegur kita, disaat kita membutuhkan bantuan, mereka pasti ada, walaupun hanya dengan bantuan doa, tetapi hal ini bisa membuat kita merasa aman, damai dan senamg. Mereka tidak pernah merasa bosan untuk membantu kita.
Lain halnya ketika kita hidup dalam kehidupan orang lain, semua itu ada batasannya dan sangat berpotensi terhadap munculnya sakit hati. Ketika kita membutuhkan bantuan, memang terkadang mereka ada, tetapi ketika mereka sedang dalam posisi yang tegang, banyak masalah dan tidak fit, maka ini akan menjadi santapan utama bagi mereka, mereka mengungkit-ungkit dengan apa yang telah mereka berikan untuk kita, apa yang telah mereka lekukan terhadap kita, dan jasa apa yang telah mereka berikan pada kita. Begitu juga ketika ketika kita sudah melakukan banyak perbuatan baik kepada mereka, akan tetapi kita pernah melakukan sekali saja kesalahan, maka perbuatan baik yang pernah kita lakukan seolah hilang sirna tanpa meninggalkan bekas apapun.
Hidup dalam kehidupan sendiri itu bagaikan dunia ini milik kita, milik keluarga kita. Yang mana tidak ada seorangpun yang bisa mengusik kebahagiaan ini. Bersama keluarga kita bisa tertawa sepuasnya, bisa bercanda dan bermain bersama keluarga tanpa ada rasa sungkan.apalagi kalau semua keluarga sudah berkumpul, yang ada hanyalah kebahagiaan yang tiada tara.
Berbeda ketika kita sudah pisah denagn keluarga dan hidup bersama orang lain. Rasanya ingin selalu pulang walaupun hanya sekejap saja. Rasa ingin pulang ini karena ingin melihat dan bersama keluarga, rasanya itu bikin tentram di hati. Memang sering kita merasa bahagia dengan kehidupan baru, tetapi lama kelamaan juga bosan. Ketika bosan, yang diingat hanyalah kenangan bersama keluarga.
Jadi, senyaman apapun ketika hidup dalam kehidupan orang lain itu tidak senyaman ketika kita bersama keluarga sendiri. Maka dari itu marilah kita nikmati saat-saat bersama keluarga.
C. KESIMPULAN
Hidup dalam kehidupan orang lain itu tidak nyaman. Memang ada kalanya merasa senang, akan tetapi hal ini hanya sementara. Berbeda dengan hidup dalam keluarga sendiri, hidup ini akan terasa damai selamanya. Jadi, nikmatilah hidup bersama keluarga yang kamu sayangi sebelum kamu berpisah dengan mereka. Karena keluarga adalah segala-galanya.
Maka dari itu, marilah kita nikmati masa-masa bersama keluarga. Hal ini tidak pernah membosankan. Hidup akan terasa lengkap dan bermakna ketika kita bersama orang-orang yang kita sayangi yaitu keluarga kita. Sayangilah mereka yang lebih muda darimu, dan hormatilah mereka yang lebih tua darimu. Maka kamu akan merasakan indahnya hidup ini.
Demikianlah Artikel contoh Filsafat dalam kehidupan
Sekianlah artikel contoh Filsafat dalam kehidupan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel contoh Filsafat dalam kehidupan dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2015/08/contoh-filsafat-dalam-kehidupan.html
contoh Filsafat dalam kehidupan