Advertisement
Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum
Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Dampak Pencemaran Air Ditempat Umumlink :
Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum
Baca juga
Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum
KATA PENGANTAR
Rasa syukur yang teramat dalam saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa dan juga para dosen yang telah membimbing saya sehingga dapat menyelesaikan Makalah ini yang berjudul “Dampak Pencemaran Air Ditempat Tempat Umum”.
Makalah ini dibuat dengan tujuan agar kita tau dampak-dampak yang terjadi akibat tercemarnya tempat-tempat umum, seperti tercemar disungai akibat buangan limbah rumah tangga maupun limbah industri. Makalah ini menjelaskan agar kita tidak lagi mencemarkan tempat-tempat umum yang akan mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit.
Disadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, namun saya tetap berharap semoga makalah ini dapat membantu agar tidak terjadinya pencemaran terhadap air.
Demikianlah kata pengantar dari saya mohon maaf jika ada kata yang kurang berkenan dihati pembaca.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 2
A. Pengertian Dasar Pencemaran Air........................................................ 2
B. Komponen Pencemaran Air................................................................. 3
C. Bahan Buangan Padat.......................................................................... 4
D. Aspek Biokimia Populasi Air............................................................... 7
E. Sumber Pencemaran............................................................................ 7
F. Polusi Air............................................................................................ 9
G. Air Penyebab Penyakit...................................................................... 13
BAB III PENUTUP............................................................................................. 16
A. Kesimpulan....................................................................................... 16
B. Saran................................................................................................ 16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Planet bumi sebagian besar terdiri atas air karena luas daratan memang lebih kecil dibandingkan dengan luas lautan. Makhluk hidup yang ada di bumi ini dapat terlepas dari kebutuhan akan air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan dibumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya dibumi ini tidak ada air. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Air juga mengandung bakteri atau mikroorganisme lainnya. Air yang mengandung bakteri atau mikroorganisme tidak dapat langsung digunakan sebagai air minum tetapi harus direbus dulu agar bakteri dan mikroorganismenya mati. Pada batas-batas tertentu air minum justru diharapkan mengandung mineral agar air itu terasa segar. Air murni tampa mineral justru tidak enak di minum.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Dasar Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan dibumi ini. Tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia, untuk kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan sebagainya.
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya.
Untuk mendapatkan standar air yang bersih tidaklah mudah karena tergantung pada banyaknya faktor penentu. Faktor penentu tersebut antara lain :
a. Kegunaan Air
· Air untuk diminum.
· Air untuk keperluan rumah tangga.
· Air untuk industri
· Air untuk mengairi sawah.
· Air untuk kolam perikanan
b. Asal Sumber Air
· Air dari mata air di pegunungan.
· Air danau
· Air sungai
· Air sumur
Akan tetapi air yang ada di bumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaan murni bersih, tetapi ada senyawa atau mineral (unsur) lain yang terlarut didalamnya hal ini tidak berarti bahwa semua air di bumi ini tercemar.
Indikator pencemaran air atau tanda-tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya perubahan atau tanda yang dapat diamati melalui :
- Adanya perubahan suhu air.
- Adanya perubahan pH atau konsentrasi ion hydrogen.
- Adanya perubahan warna bau dan rasa air.
- Timbulnya endapan, klorida, bahan terlarut.
- Adanya mikroorganisme.
- Meningkatkan radiaktivitas lingkungan.
B. Komponen Pencemaran Air
Berbagai macam kegiatan industri dan teknologi yang ada saat ini apabila tidak dengan pengolahan limbah yang baik akan memungkinkan terjadi pencemaran air, baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan buangan dan limbah yang berasal dari kegiatan industri adalah penyebab utama terjadinya pencemaran air.
Erat kaitannya dengan industri masalah indikator pencemaran air seperti pada di muka. Ternyata komponen pencemaran air ikut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi. Untuk mengulangi dampak pencemaran lingkungan yang akan dibahas dalam bab berikutnya, maka komponen pencemaran air perlu dibahas terlebih dahulu. Komponen air tersebut dikelompokkan sebagai berikut :
- Bahan buangan padat.
- Bahan buangan organik.
- Bahan buangan anorganik.
- Bahan buangan olahan bahan makanan.
- Bahan buangan cairan berminyak.
- Bahan buangan zat kimia.
- Bahan buangan berupa panas.
C. Bahan Buangan Padat
Bahan buangan padat yang dimaksudkan disini adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yang kasar (butiran besar) maupun yang halus (butiran kecil). Kedua macam bahan buangan padat tersebut apabila dibangun ke air lingkungan (sungai) maka kemungkinan yang dapat terjadi adalah :
a. Pelarut Bahan Buangan Padat Oleh Air
Apabila bahan buangan padat larut dalam air, maka kepekatan air atau berat jenis cairan akan naik. Adakalanya perlarutan bahan buangan padat di dalam air akan disertai pula dengan perubahan warna air. Air yang mengandung larutan pekat dan berwarna gelap akan mengurangi penetrasi sinar matahari ke dalam air. Akibatnya, proses fotosintesis tanaman dalam air jadi terganggu. Jumlah oksigen yang terlarut dalam air juga akan berkurang. Hal ini sudah barang tentu berakibat pula terhadap kehidupan organisme yang hidup dalam air.
b. Pengendapan Bahan Buangan Padar di Dasar Air
Kalau bahan buangan padat berbentuk kasar (butiran besar) dan berat serta tidak larut dalam air maka bahan buangan tersebut akan mengendap didasar sungai. Terjadi endapan di dalam air karena endapan akan menutup permukaan dasar air yang mungkin mengandung telur ikan sehingga telur ikan tersebut tidak akan dapat menetas.
Disamping itu adanya endapan tersebut juga menghalangi sumber makanan yang ada di dasar sungai sehingga jumlah makanan bagi ikan menjadi berkurang. Populasi ikan akan menyusut. Endapan juga menghalangi datangnya sinar matahari sehingga fotosintesis terganggu, padatan terlarut dan tersuspensi mempengaruhi ketransparanan dan warna air. Sifat transparansi ada hubungan dengan produktivitas. Transparansi yangrendah menunjukkan produktivitas tinggi. Cahaya tidak dapat tembus banyak jika konsentrasi bahan tersuspensi tinggi.
c. Pembentukan Koloida Yang Melayang Didalam Air
Koloida terjadi karena buang padat yang berbentuk halus (butiran kecil) sebagian ada yang larut dan sebagian lagi tidak dapat larut dan tidak dapat mengendap. Koloida ini melayang di dalama air sehingga air menjadi keruh. Kekeruhan ini akan menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air tidak dapat berlangsung.
Kendungan oksigen yang terlarut didalam air juga akan menurunkan kondisi oksigen yang terlarut dalam air akan mempengaruhi kehidupan hewan air.
Faktor – Faktor Fisik
Beberapa faktor fisik yang mungkin ikut menentukan kualitas air keruhan (tubiditas), Warna, ketransparanan, suhu, kecepatan aliran, volume aliran, sifat dasar kolam (danau). Faktor penting lainnya ialah perbandingan laju pemasukan dan pengairan keluar, profil kedalaman, ciri dasar kolam dan tepi kolam.
Suhu mempunyai pengaruh yang besar terhadap kelarutan oksigen. Populasi termal pada air terjadi pada suhu tinggi, setiap spesies mempunyai suhu optimumnya.
Kenaikan suhu air menyebabkan suhu badan hewan berdarah dingin dalam air itu naik. Hal ini akan menyebabkan laju metabolisme naik dalam ikan, maka kandungan oksigen dalam air menurun. Jika kebutuhan oksigen melampaui oksigen yang tersedia maka ikan itu akan mati.
Kenaikan suhu biasanya meningkat akibat keracunan pencernaan kimia dalam air. Misal ikan kecil yang ditempatkan dalam larutan sianida 0,55 bpj akan keracunan dalam waktu 72 menit pada suhu 100C, akan tetapi jika suhu naik menjadi 2000 C maka waktu reaksinya turun menjadi 12 menit jadi pengaruh pencemaran pada organisme hidup dianggap terisolasi dari pengaruh faktor-faktor lingkungan lainnya.
D. Aspek – Aspek Biokimia Populasi Air
Organisme pengurai eirobik umumnya terdiri dari mikroorganisme seperti bakteri yang selalu bekerja dalam air menguraikan senyawa-senyawa organic menjadi karbondioksida dan air bakteri lain mengubah amoniak dan nitrit menjadi nitrat. Proses itu memerlukan oksigen daur biokimia dan esensial untuk fungsi ekosistem air. Hal ini terjadi misalnya di rawa-rawa dan didasar kolam dan danau yang airnya diam.
E. Sumber Pencemaran
Sumber pencemaran dapat dibedakan menjadi sumber domestik (rumah tangga) yaitu dari perkembangan kota, pasar, jalan, terminal, rumah sakit dan sebagainya. Serta sumber non domestik yaitu dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi, dan sumber-sumber lainnya. Sedangkan bentuk pencemaran dapat dibagi dengan cair. Bentuk padat dan bentuk gas serta kebisingan.
Domestik
Limbah domestik adalah semua buangan yang berasal dari kamar mandi, kakus, tempat cuci pakaian, cuci peralatan rumah tangga, apotek, rumah sakit, rumah makan dan sebagainya yang selalu kuantitatif limbah tadi terdiri dari atas zat organic baik berupa padat atau cair, bahan berbahaya dan beracun (B3), garam terlarut lembah dan bakteri terutama golongan Fekal coli jasat patogen dan parasit.
Non Domestik
Limbah non domestik sangat bervariasi, terlebihh-lebih untuk limbah industri pertanian industri. Limbah pertanian biasanya terdiri dari atas bahan padat bekas tanaman yang bersifat organis. Bahan pemberantas hama dan penyakit (pestisida) bahan pupuk yang mengandung nitrogen, fosfor, sulfur, mineral (K, Ca), dan sebagainya.
Penyebab Kesulitan Dalam Pengolahan Bahan Air
Literatur (Eckenfelder, Nemerrow, Glowna dan lain-lain) menyatakan bahwa adanya fosfat akan mengakibatkan kesulitan didalam pengendapan oleh Flokulan. Dosis flokolan harus diperbesar. Dengan demikian biaya untuk pembelian flokulan, koagulan naik dan biaya produksi naik pula.
Selain itu ada pula jenis algae dan plankton sangat lembut yang amat sulit diendapkan apabila di aerasi (menghembus oksigen / udara ke dalam cairan). Juga zat-zat warna organic (karamel) agak susah dihilangkan dari cairan bila diolah PDAM sekarang ini. Warna inipun dapat hilang dengan proses aeresi atau digunakan proses biologi anaerobic.
Masih ada lagi zat yang menyebabkan kesulitan pengolahan air, yaitu adanya mikroba-mikroba nitrifikasi yang sangat halus, yang karena halusnya akan menambahkan kesulitan pengendapan. Mikroba-mikroba ini ada karena didalam air terdapat amonia.
F. Populasi Air
Pembuangan bahan kimia, maupun pencemaran lain kedalam air akan mempengaruhi kehidupan dalam air itu. Seberapa jauh makhluk hidup ini dipengaruhi perlu dipelajari. Tetapi mengukur populasi dalam air tidak cukup hanya dengan menggunakan bahan biologi saja. Penguji secara kimia bersama-sama dengan data biologi saja. Pengujian secara kimia bersama-sama dengan data biologi barulah dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai kualitas air.
Suatu pencemaran dalam air suatu ekosistem mungkin cukup banyak, sehingga akan meracuni semua organisme yang ada di sana. Biasanya suatu pencemaran cukup banyak untuk membunuh spesies tertentu, tetapi tidak membahayakan, ada kemungkinan bahwa suatu pencemaran justru dapat mendukung perkembangan spesies tertentu. Jadi bila air tercemar, ada kemungkinan pergeseran-pergeseran dari jumlah spesies yang sangat banyak dengan ukuran yang sangat populasinya yang tinggi.
Penurunan dalam keanekaragaman spesies dapat juga dianggap sebagai suatu tanda ada pencemaran. Spesies yang ada dalam kepadatan yang tinggi dimana spesies indeks atau organisme indikator populasi. Jika spesies itu sama sekali tidak ada, maka derajat populasi lebih tinggi.
Ikan sulit digunakan sebagai indikator populasi. Lebih mudah menggunakan spesies air lain yang tidak lincah geraknya seperti ikan. Misalnya ganggang. Perubahan dari semua ganggang yang banyak jenisnya tetapi jumlah tiap jenis tidak banyak menjadi tinggal satu jenis ganggang tetapi jumlahnya banyak, maka ganggang terakhir inilah yang dijadikan spesies indeks populasi.
Disamping ikan dan ganggang banyak flora atau fauna lain yang dapat dijadikan indicator biologi untuk pencemaran. Sepsis indeks ini dapat termasuk kedalam fauna dasar, bakteri, ganggang zooplankton, dan ikan tertentu. Indeks spesies ini bergantung pada kedua hal, yakni sifat pencemaran dan tahapeutrofikasi air tertentu. Sekali lagi indikator biologis jangan digunakan tersendiri tetapi perlu didampingi dengan pengujian kimia.
Danau merupakan terminal sementara, karena kadang-kadang danau itu penuh air, kadang-kadang surut. Tampaknya pada kita seperti tetap dan tenang, dingin dan jernih, seperti air yang steril. Hanya sedikit, atau tidak ada makhluk hidup yang ada, danau seperti ini disebut danau oligotrofik.
Manakala air datang memasuki danau, maka makanan seperti fosfat dan nitrat masuk. Hal ini akan mempercepat pertumbuhan organisme tertentu dan mencapai jumlah yang banyak. Selanjutnya masuk pula lumpur dan sisa organisme hidup yang akan mengendap pada dasar sungai. Penghuni danau sendiri yang kemudian mati menambah endapan tadi. Jika baha hidup meningkat dan sisa-sisa zat anorganik bertambah di dasar danau, danau mungkin mengecil dan mendangkal. Erosi pinggiran danau juga menambah pengisi danau.
Apabila kedalaman berkurang, maka air makin hangat dan tanaman mulai berakar. Kombinasi suhu yang tinggi dan kedangkalan danau menaikan jumlah kehidupan di danau. Produktivitas danau naik, terjadilah danau eutrofik. Proses peningkatan produktifitas tersebut eutrifikasi.
Air Menjadi Tidak Bermanfaat Lagi
Air yang tidak dapat dimanfaatkan lagi akibat pencemaran air merupakan kerugian yang terasa secara langsung oleh manusia. Kerugian langsung ini dapat pada umumnya disebabkan oleh terjadinya pencemaran air oleh berbagai macam komponen pencemaran air. Bentuk kerugian langsung ini berupa :
Air tidak digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga. Air yang telah tercemar dan kemudian tidak dapat digunakan lagi sebagai penunjang kehidupan manusia, terutama untuk keperluan rumah tangga, akan menimbulkan dampak sosial yang sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya. Padahal air yang dibutuhkan untuk keperluan rumah tangga sangat banyak, mulai untuk minum, memasak, mandi, mencuci dan lain sebagainya.
Andaikata air sudah tidak memenuhi syarat lagi untuk keperluan rumah tangga seperti tersebut diatas, maka kegiatan rumah tangga akan terhenti. Ini berarti bencana, oleh karena itu pencemaran air harus diusahakan agar tidak sampai terjadi. Pengawasan mutu air harus dilakukan dengan ketat. Sebagai contoh, mutu air untuk keperluan air minum harus memenuhi peraturan.
Air Tidak Dapat Digunakan Untuk Keperluan Industri
Kalau terjadi pencemaran air yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan untuk keperluan industri berarti usaha kehidupan manusia tidak akan tercapai sebagai contoh, air lingkungan yang berminyak (karena tercemar minyak) tdiak dapat digunakan sebagai solven atau sebagai air proses dalam industri kimia. Air yang terlalu banyak mengandung ion logam yang bersifat sudah tidak dapat dipakai lagi sebagai ketel uap. Pusat Listrik Tenaga Uap tidak dapat menggunakan air sadah.
Air Tidak Dapat Digunakan Untuk Keperluan Pertanian
Air tidak dapat digunakan lagi sebagai air irigasi, untuk pengairan disawahan dan kolam perikanan, karena adanya senyawa-senyawa anorganik yang mengakibatkan perubahan drastis pada pH air. Air yang bersifat terlalu asam akan mematikan tanaman hewan air. Selain itu banyak senyawa anorganik yang bersifat racun yang menyebabkan kematian. Air yang mengandung racun sering kali justru bening seolah-olah tidak tercemar. Sudah sering terdengar adanya kematian ikan atau udang dikolam perikanan dan tampak yang disebabkan air lingkungan yang tercemar. Dinegara industri maju, seperti Amerika Serikat, pencemaran lingkungan telah menimbulkan kerugian yang sangat besar. Kerugian ini diperkirakan mencapai 1,5 juta dollar per tahun, sedangkan ikan yang mati per tahun ditaksir mencapai sekitar 23 juta ekor.
G. Air Menjadi Penyebab Penyakit
Air lingkungan yang bersih sangat didambakan oleh setiap orang. Air lingkungan yang bersih saat ini termasuk barang yang langka harus dijaga kelestariannya. Untuk mendapatkan air lingkungan yang bersih harus menembus dengan cara merawat lingkungan agar tetap bersih. Tebusan air tersebut akan menjadi mahal apabila manusia tidak disiplin dalam mematuhi perundangan lingkungan hidup menunjukkan belum adanya kesadaran bahwa lingkungan yang bersih merupakan tanggung jawab bersama.
Air lingkungan yang kotor tercemar oleh berbagai macam komponen pencemaran menyebabkan lingkungan hidup tidak menjadi nyaman untuk dihuni. Pencemaran air dapat menimbulkan kerugian yang lebih jauh lagi, yaitu kematian, kematian dapat terjadi karena pencemaran yang terlalu parah sehingga air telah menjadi penyebab berbagai macam penyakit.
Penyakit Menular
Air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik maupun anorganik akan mudah sekali menjadi media perkembangan macam penyakit. Air yang tercemar dapat berupa air yang tergenang (tidak mengalir) dan dapat pula yang mengalir. Penyakit menular akan mencemarkan air dapat terjadi karena berbagai macam sebab antara lain alasan-alasan berikut ini :
Ø Air merupakan tempat berkembang biaknya bio mikroorganisme termasuk mikroba patogen.
Ø Air yang telah tercemar tidak dapat digunakan sebagai air pembersih, sedangkan air bersih sudah tidak mencukupi sehingga kebersihan manusia dan lingkungan tidak terjamin dan pada akhirnya manusia mudah terserang penyakit.
Indikator biologi pencemaran sungai harus memenuhi kriteria :
Ø Mudah di identifikasi.
Ø Mudah dijadikan sample.
Artinya tidak perlu bantuan operator khusus maupun penalaran yang mahal dan dapat dilakukan secara kuantitatif.
Ø Memeuhi distribusi yang kosmopolit.
Ø Kelimpahan suatu spesies dapat digunakan untuk menganalisa indeks di versitas.
Ø Mempunyai arti ekonomi sebagai sumber penghasilan (seperti ikan) atau hama/organisme pengganggu (contoh beberapa algae).
Ø Mudah menghimpun atau menimbun bahan pencemar.
Ø Mudah dibudidayakan di laboratorium.
Ø Mempunyai keragaman jenis (genetis/relum) yang sedikit.
Yang perlu diperhatikan dalam memilih indikator biologi adalah tiap spesies mempunyai respon terhadap pencemaran yang spesifik.
Beberapa tingkat pencemaran bahan organik dalam air tawar dan fauna mikro invertebrata yang terkait sebagai indikator biologi :
Ø Limbah organik yang sangat pekat (oksigen terlarut pada taraf nol) fauna makro invertebrata yang ada hanya golongan cacing dari genus tufex dan limnodrillus.
Ø Kalau kondisi air lebih baik, maka hewan golongan cacing tersebut akan diikuti oleh larva chironomous (cacing darah) pada zona air yang sudah pulih spesies yang khas adalah asellus aquaticus disamping chironomous, tetapi ada pula banyak makro infetebrata lain, seperti lintah dan molukas tertentu.
Ø Setelah zona asellus, kondisi air putih lebih baik, terdapat zona gamorus.
Ø Taraf kelompok hewan lain akan kembali.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mendapat standar air yang bersih tergantung pada faktor kegunaan air dan asal sumber air. Sumber pencemaran air dapat dibedakan menjadi sumber Domestik (rumah tangga) yaitu dari perkembangan kota, pasar, jalan, terminal, rumah sakit dan sebagainya serta sumber Non Domestik yaitu dari pabrik, industri, pertanian, peternakan, perikanan, transportasi dan sumber lainnya.
Air lingkungan yang kotor tercemar oleh berbagai macam komponen pencemaran menyebabkan lingkungan hidup tidak menjadi nyaman untuk dihuni. Pencemaran air dapat menimbulkan kerugian yang lebih jauh lagi, yaitu kematian.
B. Saran
Dengan tercemarnya air ditempat-tempat umum untuk itu kepada masyarakat supaya bisa menjaga kebersihan air yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari, dengan itu masyarakat harus menanggulangi pencemaran air dengan cara bergotong royong dan saling menjaganya. Dan juga kepada pabrik-pabrik yang membuang hasil buangannya ke sungai, laut maupun tempat umum lainnya, supaya tidak menimbulkan bermacam-macam penyakit.
DAFTAR PUSTAKA
Satrawijaya, M.Sc. 1991. Pencemaran Lingkungan. Penerbit Rineka Cipta.
Arya Wardana Wisnu. 1995. Dampak Pencemaran Lingkungan. Penerbit Adi Yogyakarta.
Demikianlah Artikel Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum
Sekianlah artikel Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/dampak-pencemaran-air-ditempat-umum.html
Dampak Pencemaran Air Ditempat Umum