Advertisement
Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD
Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SDlink :
Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD
Baca juga
Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD
II. KAJIAN TEORI
A. Berbicara
Sebagai makhluk sosial manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain, dalam berinteraksi manusia melakukan komunikasi antara satu dengan yang lainnya. Untuk melakukan komunikasi secara efektif manusia membutuhkan bahasa, karena dengan bahasa manusia dapat mengungkapkan gagasan, perasaan dan pengalaman kepada orang lain. Oleh sebab itu, agar komunikasi dapat berjalan dengan lancar manusia perlu terampil dalam berbahasa baik lisan maupun tulisan.
Dalam komunikasi ada empat aspek keterampilan yang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain. Keempat keterampilan itu adalah menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan berbasa menunutut adanya pengetahuan dan pengalaman dalam berbahasa. Pengalaman berbahasa hanya didapat melalui latihan yang intensif yang dapat mengembangkan potensi yang ada pada diri seseorang. Dengan demikian akan diperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya pikir secara efektif, melalui bahasa lisan maupun bahasa tulis.
Sebelum anak dapat melakukan berbicara, membaca dan menulis, hal pertama yang dilaksanakan adalah menyimak. Kemudian dia meniru ucapan-ucapan itu yang akhirnya dia dapat berbicara atau berkomunikasi. Melalui kegiatan berbicara, seseorang menyatakan dirinya pada orang lain. Kegiatan berbicara sebagai sarana komunikasi dapat digunakan oleh setiap individu untuk mengontrol, mempengaruhi, dan memahami lingkungannya.
Menurut Nurhadi (1995 : 342) “Berbicara berarti mengemukakan ide atau pesan lisan secara aktif”. Berbicara merupakan suatu proses menyampaikan suatu informasi kepada orang lain. Berbicara bisa saja mengenai pikiran atau gagasan, tentang apa yang dilihat, dialami dan dirasakan. Berbicara juga tentang apa yang diketahui, diinginkan atau tentang apa yang dibaca. Kadang kala berbicara untuk menyampaikan suatu pendapat, berceramah, berdiskusi, dan bertanda tanya atau berbicara hanya sekedar untuk bercakap-cakap, berpromosi mengenai suatu hal.
Berbicara juga merupakan salah satu cara untuk menambah pengetahuan seseorang. Melalui kegiatan bertanya orang mengarah pada berpikir keras dan penemuan. Melalui pengalaman dan keterlibatan dengan lingkungan sekitarnya, orang belajar memahami lingkungan dan dirinya sendiri. Berbicara dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan pengalaman seseorang.
Melalui berbicara siswa diharapkan dapat menyatakan perasaan dan keinginannya dalam belajar. Namun kemampuan berbicara siswa sangat bervariasi, ada yang baik atau lancar, sedang, gagap atau kurang. Beberapa siswa belum dapat menyatakan perasaan dan keinginannya, mereka masih takut-takut berdiri dihadapan teman sekelasnya. Bahkan tidak jarang kita melihat beberapa orang siswa berkeringat dingin, berdiri kaku, lupa segalanya bila ia berhadapan dengan sejumlah siswa lain. Jadi, disini peranan guru adalah bagaimana melatih keterampilan berbicara siswa. Penggunaan bahasa siswa terlebih lagi membantu siswa meningkat rasa percaya dirinya sehingga ia tidak gugup apabila berbicara dihadapan orang lain, terutama teman-teman sekelasnya.
Manurut Djago, dkk (1998 : 40) konsep dasar berbicara sebagai sarana berkomunikasi mencakup sembilan hal, yaitu (1) Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan resiprokal, (2) Berbicara adalah proses individu berkomunikasi (3) Berbicara adalah ekspresi kreatif, (4) Berbicara adalah tingkah laku, (5) Berbicara adalah tingkah laku yang dipelajari, (6) Berbicara dipengaruhi kekayaan pengalaman, (7) Berbicara sarana memperluas cakrawala, (8) Kemampuan linguistik dan lingkungan berkaitan erat, (9) Berbicara adalah pancaran pribadi (Logan dkk, 1972 : 104 – 105)”
1) Berbicara dan Menyimak Adalah Dua Kegiatan Resiprokal
Berbicara dan menyimak adalah dua kegiatan yang berbeda, namun berkaitan erat dan tidak terpisahkan. Kegiatan berbicara baru berarti bila diikuti kegiatan menyimak. Kegiatan berbicara dan menyimak saling mengisi, saling melengkapi. Tidak ada gunanya orang berbicara bila tidak ada orang yang menyimaknya. Tidak mungkin orang menyimak bila tidak ada orang berbicara.
2) Berbicara Adalah Proses Individu Berkomunikasi
Berbicara adakalanya digunakan sebagai alat berkomunikasi dengan lingkungannya. Bila hal ini dikaitkan dengan fungsi bahasa maka berbicara digunakan sebagai sarana memperoleh pengetahuan, mengadaptasi, mempelajari lingkungannya dan mengontrol lingkungannya. Jadi, berbicara adalah salah satu alat komunikasi terpenting bagi manusia untuk dapat menyatakan diri sebagai anggota masyarakat.
3) Berbicara Adalah Ekspresi Yang Kreatif
Berbicara tidak hanya sekedar pesona ucapan pikiran dan perasaan tetapi juga mengandung kemurnian, kefasihan, keceriaan dan kespontanitasan pembicara. Berbicara juga tidak hanya alat mengkomunikasikan ide, tetapi juga alat untuk menciptakan ide guru secara kreatif.
4) Berbicara Adalah Tingkah Laku
Melalui berbicara, penbicara sebenarnya menyatakan gambaran dirinya. Anak-anak yang dimiliki pengalaman yang bervariasi dengan mudah menampilkan dirinya melalui berbicara. Sebaiknya anak-anak yang kurang pengalaman sangat sulit menyatakan dirinya melalui berbicara.
5) Berbicara Adalah Tingkah Laku Yang Dipelajari
Ketermpilan berbicara merupakan keterampilan yang mekanistis. Semakin banyak berlatih berbicara, semakin dikuasai keterampilan berbicara itu. Tidak ada orang yang langsung terampil berbicara tanpa melalui proses latihan. Berbicara adalah tingkah laku yang harus dipelajari, baru bisa dikuasai.
6) Berbicara Dipengaruhi Kekayaan Pengalaman
Anak-anak yang memiliki pengalaman yang banyak, bervariasi, kaya dengan mudah akan menampilkan dirinya melalui berbicara. Anak-anak yang kurang berpengalaman, yang merasa apa yang dimilikinya kurang penting biasanya sulit berbicara dan menjadi orang yang pendiam.
7) Berbicara Sarana Memperluas Cakrawala
Melalui kegiatan bertanya, anak mengarah kepada berfikir keras dan penemuan. Melalui pengamatan, kesadaran, dan keterlibatan dengan lingkungan sekitarnya anak-anak belajar memahami lingkungan dan dirinya sendiri.
8) Kemampuan Linguistik dan Lingkungan
Jika dalam lingkungan hidupnya sering diajak berbicara anak tersebut akan terampil berbicara, tapi apabila lingkungan tidak mendukung anak untuk sering berbicara ini akan membuat anak tidak berkembang. Apabila anak masuk sekolah ia akan kelihatan kaku, kurang bicara, pemalu dan tidak dapat menyatakan dirinya.
9) Berbicara Adalah Pancaran Kepribadian
Berbicara pada hakekatnya melukiskan apa yang ada dihati. Misalnya pikiran, perasaan, keinginan, idenya dan lain-lain. Karena itulah berbicara sering disebut sebagai pancaran kepribadian.
Guru adalah orang paling mengetahui, memahami dan menghayati betapa pentingnya keterampilan berbicara bagi anak didiknya. Guru juga harus tahu bagaimana cara menciptakan lingkungan yang merangsang, waktu yang tepat, membimbing dan melatih siswa berbicara. Walaupun pada dasarnya anak belajar berbicara dari manusia di sekitarnya, anggota keluarga, teman sepermainan, teman-teman sekolahnya namun apa yang didapatnya itu tidak akan terealisasi dan terbina dengan baik tanpa bantuan guru.
B. Media Gambar Sebagai Media Pembelajaran
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa media adalah sumber belajar. Secara umum dapat diartikan bahwa media adalah manusia, benda ataupun peristiwa yang memungkinkan bagi peserta didik memperoleh pengetahuan dan wawasan. Namun, harus diingat bahwa penggunaan media yang tidak sejalan dengan apa yang menjadi tujuan pembelajaran tidak akan memperlihatkan fungsinya sebagaimana mestinya. Justru dalam keadaan seperti ini media dapat menjadi penghambat dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Media merupakan modal dasar kearah sukses pendidikan dan dianggap sebagai pelengkap untuk mencapai keberhasilan suatu pendidikan. Menurut Sudarwan (1995 : 7) bahwa “Media pendidikan merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik”. Penggunaan media dalam pembelajaran sangatlah membantu. Media membantu guru menggunakan waktu belajar secara lebih efektif dan efisien. Media mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi atau materi pelajaran. Hal ini dikarenakan setiap materi pelajaran memiliki tingkat kesukaran yang bervariasi. Ada materi yang penyampaiannya membutuhkan alat bantu, ada yang tidak. Materi pelajaran yang tingkat kesukaran yang tinggi tentu akan sulit dicerna oleh anak. Apalagi bagi anak yang kurang menyukai materi pelajaran itu. Baginya, pelajaran tersebut terasa membosankan. Disinilah peranan media pembelajaran sebagai pembantu penyampaian materi pelajaran sekaligus sebagai alat pembangkit semangat siswa. Jika siswa sudah semangat dalam belajar dan guru merasa lebih mudah menyampaikan materi pelajaran, maka dengan demikian tujuan pembelajaranpun dapat dicapai.
Tidak dapat kita pungkiri bahwa terkadang siswa cepat merasa bosan dan kelelahan dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan penjelasan guru yang sulit dicerna dan dipahami. Guru yang baik dan bijaksana tentunya sadar bahwa kebosanan dan kelelahan siswa berawal dari penjelasan guru yang tidak jelas dan kurang fokus pada pokok permasalahan. Keadaan seperti ini tentu harus ada jalan keluarnya. Jika guru kurang mampu dalam menjelaskan suatu materi dengan baik, maka ada baiknya guru menghadirkan media sebagai alat bantu pembelajaran. Agar tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai.
Dalam pembelajaran keterampilan berbicara, media pembelajaran yang cocok digunakan adalah media gambar. Media gambar ini terdapat di sekitar kita dan relatif mudah diperoleh untuk ditunjukkan kepada siswa. Media gambar dapat diperoleh dari buku, majalah, koran dan lain-lain. Kita contohkan gambar yang diperoleh dari buku, dengan melihat gambar tersebut pasti ada banyak hal yang dapat diceritakan oleh anak. Saat itulah keterampilan berbicara mereka dilatihkan. Selain itu, media gambar akan jauh lebih menarik jika diberi warna. Untuk anak SD media gambar dapat diberikan warna-warna bervariasi dan sedikit mencolok, sehingga anak merasa tertarik melihatnya.
Media gambar sangat diperlukan untuk menunjang kelancaran proses pembelajaran. Sehingga pelajaran atau materi yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa. Dengan bantuan media gambar diharapkan siswa dapat mengembangkan kemampuan berfikir, daya nalar dan daya imajinasinya. Media gambar sangat efektif untuk penguasaan dibidang kosakata, struktur bahasa, keberanian dan kelancaran berbicara siswa.
Dalam penggunaan media ini guru harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan dari pembelajaran, tidak bisa sekehendak hati guru. Nana (dalam Syarfut, 2006 : 144) mengungkapkan “Prinsip-prinsip penggunaan media adalah 1) Menentukan jenis media dengan tepat, 2) Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, 3) Menyajikan media dengan tepat, 4) Menempatkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat dan situasi yang tepat”.
III. PEMBAHASAN
A. Langkah – Langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD
Pada pembelajaran berbicara media gambar sangat cocok untuk digunakan, karena seperti yang telah penulis jelaskan bahwa media gambar yang menarik dan bervariasi akan dapat membangkitkan gairah siswa dalam belajar. Media gambar dapat dijadikan sebagai sarana penyampaian materi pelajaran pada peserta didik. Dengan media gambar siswa dapat mengembangkan pola pikir sehingga ia dapat mengungkapkan kembali apa yang telah didengar atau disimaknya dari guru. Pada saat guru menyampaikan informasi atau materi siswa meyimak dengan memperhatikan media gambar, maka pada saat guru selesai menyampaikan informasi, siswa dapat mengungkapkan kembali dengan bahasanya sendiri. Disinilah kemampuan berbicara siswa di tuntut dan dilatihkan.
Dalam penggunaan media gambar guru harus bisa berpikir kreatif untuk mendapatkan media yang cocok dengan materi yang akan diajarkan. Media yang akan ditampilkan tidak harus mahal dan memaksakan diri untuk membelinya. Kita bisa menggunakan media yang sederhana selama penggunaanya dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Media gambar sederhana bisa kita dapatkan dengan mudah dari majalah-majalah, koran-koran atau dari buku pegangan siswa. Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan media gambar dari majalah :
1. Tentukan gambar yang cocok untuk metari yang akan diajarkan.
2. Memotong atau mengopi gambar kemudian menempelkannya pada karton.
3. Warnai gambar tersebut semenarik mungkin dengan warna yang cerah.
4. Gambar dilaminating atau cukup diberi bingkai saja
Media sederhana ini sudah siap untuk ditampilkan di depan kelas.
Dalam pengguanan media gambar untuk melatih keterampilan berbicara kita harus memperhatikan langkah-langkah pelaksanaannya. Jangan sampai apa yang kita lakukan malah membingungkan siswa. Berikut penulis sajikan langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran berbicara dengan media gambar :
- Guru menentukan materi yang akan diajarkan.
Tentukan materi yang akan diajarkan, sebelum kita memilih media yang cocok sebagai penunjang proses pembelajaran.
- Guru menentukan media yang cocok untuk pembelajaran.
Media yang dipakai harus cocok dengan materi yang diajarkan, agar pembelajaran jadi terarah dan penyampaian guru tidak berbelit-belit, sehingga tidak membingungkan siswa dalam memahami pembelajaran.
- Pada saat pembelajaran akan dimulai guru melakukan appersepsi
Appersepsi penting dilakukan untuk memusatkan perhatian siswa terhadap materi pembelajaran.
- Guru memajang media gambar yang berupa gambar seri.
- Guru memberikan arahan pada siswa apa yang akan dilakukan.
- Siswa mengungkapkan apa yang dilihatnya pada gambar.
- Siswa menceritakan gambar secara keseluruhan.
Disinilah kemampuan berbicara siswa dilatihkan.
B. Pelaksanaan Pembelajaran Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD
Pembelajaran berbicara di kelas IV SD guru harus memperhatikan kosakata yang digunakan oleh siswa. Sistematika tidaknya bahasa siswa, guru harus bisa memperhatikannya, karena di kelas IV ini anak sudah harus di tuntut untuk berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Pembelajaran berbicara di sekolah merupakan dasar bagi siswa untuk bisa menerapkan Bahasa Indonesia dalam kehidupan di lingkungan sekolah dengan guru dan teman-temannya, serta dapat dilanjutkan dalam kehidupan keluarga dan lingkungan masyarakat.
Pelaksanaan pembelajaran berbicara dengan media gambar di kelas IV SD dapat dirinci sebagai berikut :
- Guru memajang media gambar di depan kelas.
Gambar yang dipajang ini harus dapat dilihat oleh semua anak.
- Guru memberikan pengarahan pada siswa.
Contoh :
Guru : Anak-anak coba perhatikan gambar yang didepan ini !
Siswa : (Memperhatikan gambar)
Guru : Coba kamu ceritakan apa yang kamu lihat pada gambar tersebut ?
Siswa : …………………………………
- Guru tidak hanya meminta salah seorang siswa tapi juga meminta yang lainnya karena pemahaman terhadap suatu gambar itu akan berbeda satu dan siswa lainnya. Karena itu wajar bila cerita yang mereka hasilkan akan berbeda pula. Guru harus menggunakan hal itu sebagai suatu kewajaran asal cerita yang siswa hasilkan masih relevan dengan gambar yang mereka perhatikan.
- Saat siswa bercerita guru harus tetap memperhatikan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Guru bersama dengan siswa menyimpulkan cerita pada gambar tersebut.
- Tindak lanjut
Pada saat siswa bercerita, guru bisa langsung menilai keterampilan berbicara siswa.
Demikianlah Artikel Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD
Sekianlah artikel Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/penelitian-tentang-berbicara-dengan.html
Penelitian tentang Berbicara Dengan Media Gambar Di Kelas IV SD