Advertisement
CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR
CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel KUMPULAN SKRIPSI EKONOMI, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJARlink :
CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR
Baca juga
CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR
PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI LUAR JAM PELAJARAN TERHADAP PRESTASI
BELAJAR AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI
KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN UTARA
TAHUN AJARAN 2010/2011
A. Latar Belakang Masalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak kemajuan diberbagai bidang kehidupan. Untuk dapat mengikuti dan meningkatkan ilmu pengrtahuan dan teknologi tersebut, diperlukan adanya Sumber Daya Manusia yang berkualitas, karena pendidikan sangat berperan dalam membentuk pribadi manusia.
Pendidikan adalah usaha sadar dalam rangka menyiapkan siswa melalui bimbingan pengajaran dan latihan agar siswa dapat memainkan perannya dalam kehidupan bermasyarakat di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan suatu proses bahwa pengalaman atau informasi yang diperoleh sebagai hasil belajar pendidikan tersebut mencakup pengalaman pengetahuan dan penyesuaian diri dari pihak terdidik sebagai rangsangan yang diberikan kepadanya kearah pertumbuhan dan perkembangan.
Tujuan Pendidikan Nasional menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang system pendidikan nasional yang menyatakan bahwa:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab.
Menurut Slameto (2003:32), salah satu indikator untuk melihat kualitas pendidikan diantaranya dengan melihat prestasi belajar siswa. Realisasinya adalah peningkatan prestasi belajar, baik ditingkat dasar, sekolah menengah maupun disekolah tingkat atas. Banyak factor yang mempengaruhi prestasi belajar, factor-faktor itu dapat berasal dari anak sendiri (internal), misalnya bagaimana intelegensinya, minat bakat dan sebagainya maupun berasal dari luar diri anak (eksternal) yaitu factor yang berasal dari keluarga, lingkungan belajar baik sekolah maupun masyarakat.
Prestasi belajar merupakan cerminan dari usaha belajar, semakin baik usahanya maka semakin baik pula prestasi yang diraih. Menurut Sutratinah Tirtonegoro (2001:43) prestasi belajar adalah hasil pengukuran serta penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu.
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi adalah pemberian tugas. Pemberian tugas yang dilakukan oleh guru bertujuan untuk mengetahui seberapa pahamkah para siswa terhadap pelajaran tersebut. Adapun bentuk pemberian tugas yang dilakukan oleh guru dapat berupa daftar sejumlah pertayaan mengenai mata pelajaran tertentu atau satu perintah yang harus dibahas dengan diskusi atau dicari uraiannya pada buku pelajaran. Dapat juga berupa tugas tertulis atau tugas lisan yang lain yang dapat ditugaskan untuk mengumpulkan sesuatu, mengadakan observasi dan bisa juga melakukan eksperimen (Roestiyah, 2001:133)
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran. Telah dapat kita buktikan bahwa belajar terus menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa istirahat tidak efektif dan tidak efisien. Oleh karena itu, agar kegiatan belajar menjadi salah satu kegiatan yang produktif diperlukan adanya pembagian waktu belajar dan pelaksanaannya. Pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran secara efektif dan efisien akan menyebabkan siswa memperoleh hasil belajar yang maksimal sehingga prestasi belajar siswapun akan meningkat. Dengan demikian siswa perlu belajar seara teratur setiap hari dengan pembagian waktu yang tepat.
Namun, realita yang terjadi sekarang ini adalah rendahnya kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas dan memanfaatkan waktu belajar di luar jam pelajaran. Setiap tugas yang diberikan oleh siswa akan mempengaruhi hasil belajar siswa, akan tetapi siswa belum dapat mengoptimalkan usahanya tersebut dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru sehingga pengerjaan tugas tersebut terkesan belum efektif dan efisien. Hal tersebut terlihat dari siswa yang terkadang memiliki rasa keterpaksaan dan rasa malas, kurang berkembangnya sikap kemandirian pada diri siswa, berakibat pada sulitnya untuk meningkatkan prestasi belajar. Kenyataan yang terjadi siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru kadang-kadang mendapatkan prestasi yang tinggi, tetapi ada juga mereka yang mendapatkan prestasi kurang memuaskan. sebaliknya siswa yang aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, mereka belum tentu mendapatkan prestasi yang memuaskan, tetapi ada juga sebagian siswa yang mendapatkan prestasi yang tinggi.
Demikian juga dengan pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran, siswa yang dapat memanfaatkan waktu belajarnya di luar jam pelajaran secara efektif dan efisien belum tentu mereka mendapatkan hasil belajar atau prestasi belajar yang tinggi, tetapi ada juga mereka yang mendapatkan prestasi belajar yang tinggi. Begitu pula sebaliknya siswa yang tidak dapat memanfaatakan waktu belajarnya di luar jam pelajaran kadang-kadang mendapatkan prestasi belajar yang memuaskan, tetapi ada juga sebagian siswa yang mendapatkan prestasi kurang memuaskan.
Dalam proses pembelajaran sering ditemui siswa yang aktif mengerjakan tugas tetapi tidak dapat memanfaatkan waktu belajarnya di luar jam pelajaran mempunyai prestasi belajar yang tinggi, tetapi juga ditemui siswa yang dapat memanfaatkan waktu belajarnya di luar jam pelajaran tetapi tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mempunyai prestasi belajar rendah. Hal ini menunjukkan bahwasannya semakin tinggi kesadaran siswa dalam mengerjakan tugas dan memanfaatkan waktu belajar di luar jam pelajaran belum tentu prestasi belajar yang dicapai juga tinggi, begitu pula sebaliknya.
Usaha meningkatkan prestasi belajar akuntansi bukanlah perkara yang mudah, hal ini disebabkan karena proses belajar mengajar merupakan proses yang sangat kompleks dan melibatkan banyak unsur didalamnya, yang meliputi siswa, guru, maupun orangtua yag bersangkutan. Dengan kata lain, keberhasilan guru dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari keberhasilannya menghatarkan anak didik pada proses pemahaman akan materi yang dihantarkannya. Oleh karena itu, dari penjelasan diatas penulis mengambil judul”PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR DI LUAR JAM PELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA JURUSAN AKUNTANSI KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 KLATEN UTARA TAHUN AJARAN 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Banyak faktor yang berpengaruh terhadap proses dan pencapaian prestasi belajar siswa. Faktor tersebut dapat berasal dari dalam siswa (internal) maupun dari luar siswa (eksternal). Siswa sebagai faktor utama dalam proses pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lain dalam hal tingkat kecerdasan, sikap, minat, motivasi, bakat dan sebagainya yang semuanya mempengaruhi prestasi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula peran guru yang secara langsung berhubungan dengan siswa, kurikulum , sarana dan prasarana, lingkungan sosial, pemberian tugas oleh guru serta pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran ikut mempengaruhi prestasi belajar.
Berdasarkan uraian latar belakang dan identifikasi permasalahan diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai pengaruh pemberian tugas dan pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran siswa jurusan akuntansi kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Tahun Ajaran 2010/2011.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka penulis berusaha membatasi masalah-masalah sebagai berikut :
1. Pemberian tugas dibatasi pada kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
2. Pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran dibatasi pada kemampuan siswa dalam memanfaatkan waktu belajar secara efektif dan efisien.
3. Prestasi belajar dibatasi pada penguasaan materi terhadap mata pelajaran akuntansi.
4. Penelitian dilaksanakan pada siswa jurusan akuntansi kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang terseebut, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan:
1. Adakah pengaruh yang signifikan antara Pemberian tugas terhadap prestasi belajar akuntansi?
2. Adakah pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi?
3. Adakah pengaruh pemberian tugas dan pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran secara bersama-sama terhadap prestasi belajar akuntansi?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tugas terhadap prestasi belajar akuntansi.
2. Untuk mengetahui pengaruh pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi.
3. Untuk mengetahui pengaruh pemberian tugas dan pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran terhadap prestasi belajar akuntansi.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Secara Teoritis
a. Penelitian ini diharapkan dapat memperjelas tentang pengaruh pemberian tugas dan pemanfaatan waktu belajar diluar jam pelajaran terhadap prestasi belajar
b. Menambah atau memperluas cakrawala pengetahuan khususnya mengenai pemberian tugas dan pemanfaatan waktu belajar di luar jam belajaran.
c. Penelitian ini dapat menjadi sumber bacaan bagi peneliti selanjutnya.
2. Secara Praktis
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
b. Bagi Siswa
Sebagai bahan masukan dalam mengatur pentingya pemberian tugas dalam proses pembelajaran dan pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran secara efektif dan efisien untuk meningkatkan prestasi belajar.
c. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah masukan bagi guru dalam mengembangkan usaha belajar yang efektif dan efisien.
d. Bagi Sekolah
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan informasi untuk meningkatkan mutu pendidikan sehubungan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar.
G. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Menurut Save M. Dagun (2006:596) “prestasi adalah tingkat hasil yang diperoleh pada saat sekarang suatu bidang yang dipelajari”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:895) “prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan dan sebagainya)”. Beberapa pendapat tersebut disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai seseorang dalam mempelajari suatu bidang tertentu.
b. Pengertian Belajar
Menurut Oemar Hamalik (2001:27) “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman”. Sedangkan Slameto (2003:2) menyatakan bahwa :
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Definisi belajar menurut Nana Sudjana (2005:28) menyatakan bahwa:
Belajar bukan menghafal dan bukan pula mengingat. Belajar adalah suatu prosesyang ditandai dengan adanya perubahan pada direi seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap dan tingkah lakunya. Ketrampilannya, kecakapan dean kemampuannya, daya reaksinya, daya pemahamannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu.
Dari beberapa definisi belajar diatas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah aktivitas mental yang merupakan tahapan perubahan-perubahan pemahaman, ketrampilan dan nilai sikap yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang melibatkan proses kognitif, perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.
c. Pengertian Prestasi Belajar Akuntansi
Prestasi belajar akuntansi adalah bukti keberhasilan siswa dalam memperoleh ketrampilan belajar akuntansi yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu yang diwujudkan dalam bentuk nilai atau angka. Untuk meraih prestasi belajar yang baik banyak sekali faktor-faktor yang perlu diperhatikan. Menurut Winkel dalam Bustalin (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar digolongkan menjadi dua bagian, yaitu: faktor dari pihak siswa (internal) dan faktor dari luar siswa (eksternal)
Menurut Winkel dalam Bustalin (2004), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar terdiri dari:
1) Faktor dari pihak siswa, terdiri dari:
a) Faktor-faktor psikologis yang meliputii intelegensi, perhatian, minat, bakat, dan keaktifan.
b) Faktor jasmaniah yaitu keadaan fisik.
2) Faktor dari luar siswa terdiri dari:
a) Faktor keluarga
b) Faktor-faktor pengatur proses belajar disekolah meliputi kurikulum, sarana yang berupa gedung sekolah dan fasilitas yang berupa perpustakaan, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa.
c) Faktor masyarakat yang berupa kondisi masyarakat tempat tinggalnya.
2. Pemberian Tugas
a. Pengertian Pemberian Tugas
Tugas adalah suatu pekerjaan yang menuntut pelaksanaan untuk diselesaikan (Syaiful & Aswan Zain, 2002:173)
Menurut Ibrahim dan Nana Syaodih (2003:107), pemberian tugas dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada siswa melakukan tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan pelajaran, seperti mengerjaka soal-soal, mengumpulkan kliping dan sebagainya. Metode ini dapat dilakukan dalam bentuk tugas atau kegiatan individual atau kerja kelompok.
b. Tujuan Pemberian Tugas.
Menurut Winkel (2004:569), agar pemberian tugas memenuhi fungsi sebagai alat evaluasi, maka perlu di usahakan sebagai berikut:
1) Siswa mempunyai gambaran yang jelas mengenai materi dan macam prestasi apa ya yang diharapkan.
2) Siswa mengetahui berapa waktu yang diberikan kepadanya untuk menyelesaikan tugas dan kapan tugas itu harus diserahkan.
3) Siswa mengetahui bahan baku apa yang harus dipergunakan , sumber-sumber apa yang dapat dipergunakan dan berapa pengeluaran yang diperkenankan.
4) Unsur-unsur apa yang akan di evalusai dan berapa bobot akan diberikan pada masing-masing unsur.
5) Berapa halaman harus ditulis dan berapa lama tugas dilakukan.
Sedangkan menurut Roestiyah (2008: 133), pemberian tugas kepada siswa bertujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama mengerjakan tugas tersebut, sehingga pengalaman siswa selama belajar dapat mengerjakan tugas akan memperluas dan memperkaya pengetahuan serta keterampilan siswa. Selain itu tujuan pemberian tugas bagi guru akan mengetahui sejauh mana materi yang telah disampaikan bisa diterima atau di pahami oleh siswa.
c. Syarat dan langkah-langkah pemberian tugas
Suatu tugas dapat memberikan makna yang jelas bagi siswa, harus memiliki syarat-syarat sebagai tugas yang baik. Menurut Suprihadi Saputro dkk (2000:76) mengemukakan syarat tugas yang baik adalah sebagai berikut:
1) Harus dinyatakan dengan jelas dan tegas.
2) Hendaknya disertai juga mengenai kesulitan yang akan dihadapi.
3) Harus berkaitan dengan apa yang telah dipelajari.
4) Hendaknya disesuaikan dengan kesanggupan siswa.
5) Hendaknya dilaksanakan oleh siswa itu sendiri.
6) Harus disesuaikan dengan waktu yang ada pada siswa.
langkah-langkah pemberian tugas menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:97) adalah:
1) Fase pemberian tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbangkan:
a) Tujuan yang akan dicapai
b) Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa yang ditugaskan tersebut.
c) Sesuai dengan kemampuan siswa
d) Ada petunjuk atau sumber yang dapat membantu pekerjaan siswa.
e) Sediakan waktu yang cukup untuk mengerjakan tugas tersebut
2) Fase pelaksanaan tugas
a) Diberikan bimbingan atau pengawasan oleh guru
b) Diberikan dorongan sehingga siswa mau bekerja
c) Diusahakan atau dikerjakan oleh siswa sendiri, tidak menyuruh orang lain
d) Dianjurkan agar siswa mencatat hasil-hasil yang ia peroleh dengan baik dan sistematik
3) Fase mempertanggungjawabkan tugas
Hal-hal yang harus dikerjakan pada fase ini adalah:
a) Memeriksa laporan siswa baik yang lisan maupun tertulis dari apa yang dikerjakan
b) Ada tanya jawab atau diskusi kelas
c) Penilaian hasil pekerjaan siswa baik dengan tes maupun non tes ataupun cara lainnya.
d. Kelebihan dan kekurangan pemberian tugas
Menurut Syaiful & Aswan Zain (2002:87), pemberian tugas mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihannya sebagai berikut:
1) Lebih merangsang siswa dalam melakukan aktivitas belajar individual atapun kelompok
2) Dapat mengembangkan kemandirian siswa diluar pengawasan guru
3) Dapat membina tanggung jawab dan disiplin siswa
4) Dapat mengembangkan kreativitas siswa
Sedangkan kekurangannya adalah
1) Siswa sulit dikontrol, apakah benar ia yang mengerjakan tugas ataukah orang lain
2) Khususnya untuk tugas kelompok, ia jarang aktif mengerjakan dan menyelesaikannya adalah aggota tertentu saja, sedangkan anggota lainnya tidak berpartisipasi
3) Tidak mudah memberikan tugas yang monoton (tidak bervariasi) dapat menimbulkan kebosanan siswa.
Bentuk pemberian tugas kepada siswa akan mendorong siswa untuk belajar oleh karena itu, tugas yang diberikan tidak harus banyak karena akan membosasnkan bagi siswa.
3. Pemanfaatan Waktu Belajar di Luar Jam Pelajaran
a. Pengertian Waktu Belajar
Siswa sebagai seorang pelajar seharusnya dalam setiap kesempatan senantiasa memanfaatkan waktu untuk belajar baik di rumah maupun di sekolah. Untuk itu, perlu diperhatikan waktu yang tersedia agar digunakan secara efektif dan efisien. Menurut W. J. S. Poerwodarminto (2001:164), waktu adalah kesempatan yang tersedia.
Bagi orang yang rajin dan mempunyai tujuan hidup yang jelas, waktu adalah sesuatu yang sangat berharga, mereka tidak akan membuang waktu sia-sia tetapi justru menggunakannya dengan lebih bijaksana. Andrew Ho (2002:66) mengemukakan bahwa ”Perbedaan yang paling nyata antara orang yang sukses dan gagal dapat dilihat dari cara mereka memanfaatkan waktu”.
Menurut Witherington dalam bukunya Ngalim Purwanto (2003:84), “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian”.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa waktu belajar adalah suatu kesempatan yang tersedia dalam rangka mendapatkan pengetahuan, kecakapan, kebiasaan, kepandaian, dan sikap secara teratur dan kontinyu.
b. Optimalisasi Waktu Belajar
Mengoptimalkan waktu belajar yaitu dengan cara meminimalkan waktu yang terbuang. Sumber-sumber pemborosan waktu yang sering dilakukan siswa adalah waktu untuk menonton televisi, waktu untuk telephon, waktu untuk tidur, waktu pulang pergi dan tamu tak diundang. Untuk mengurangi pemborosan waktu tersebut, setiap siswa harus mengetahui bagaimana solusinya. Hal-hal yang dapat dilakukan oleh siswa untuk mengurangi pemborosan waktu (http://www.wordpress.com/ ahmadfarisi:2011/03/10) adalah sebagai berikut:
1) Waktu untuk menonton televisi
2) Waktu untuk tidur
3) Waktu untuk telephon
4) Waktu untuk pulang pergi
5) Tamu yang tak diundang
Dengan menerapkan tips-tips di atas seseorang akan mengurangi pemborosan waktu, sehingga mereka akan lebih bisa memanfaatkan waktu untuk belajar yang pada akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
c. Cara Memanfaatakan Waktu Belajar Secara Efektif.
Menurut Slameto (2003:82), salah satu belajar yang efektif adalah membuat jadwal dan melaksanakannya. Adapun cara untuk membuat jadwal yang baik adalah sebagai berikut:
Setiap hari ada 24 jam , 24 jam digunakan untuk:
a. Tidur : 7 jam
b. makan, mandi, olahraga : 3 jam
c. urusan pribadi dan lain-lain : 2 jam
d. sisanya untuk belajar : 12 jam
Waktu 12 jam ini digunakan untuk belajar di sekolah selama kurang lebih 7 jam, sedangkan sisanya yang 5 jam digunakan untuk belajar di luar jam pelajaran sekolah seperti di rumah atau di perpustakaan. Supaya berhasil dalam belajar, jadwal yang sudah dibuat haruslah dilaksanakan secara teratur, disiplin dan efisien.
Waktu belajar yang banyak bukanlah suatu jaminan untuk meraih prestasi maksimal, jika tidak digunakan secara optimal. Syaiful Bahri Djamarah (2002:10), mengemukakan pedoman umum belajar yang meliputi:
1) Belajar dengan teratur.
2) Disiplin dan bersemangat.
3) Konsentrasi.
4) Istirahat dan tidur.
d. Pemanfaatan Waktu Belajar di Luar Jam Pelajaran
Pengaturan waktu belajar mempunyai arti penting dalam belajar, belajar menggunakan waktu merupakan suatu keterampilan yang berharga dan memberikan keuntungan dalam belajar. Siswa yang tidak dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien umumnya mengeluh kekurangan waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya, sebaliknya siswa yang dapat memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien tampak tidak pernah kehabisan waktu untuk mengerjakan tugasnya dengan baik.
Syaiful Bahri Djamarah (2002:40), mengemukakan beberapa kiat-kiat belajar. Kiat-kiat belajar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Mempunyai fasilitas dan perabot belajar.
2) Mengulangi bahan pelajaran.
3) Menghafal bahan pelajaran.
4) Membaca buku.
5) Membuat ringkasan dan ikhtisar.
6) Mengerjakan tugas.
7) Membentuk kelompok belajar.
8) Memanfaatka perpustakaan.
Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003:166), ” salah satu prinsip belajar adalah kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu”. Kegiatan belajar tidak hanya berlangsung disekolah dan di perpustakaan tetapi juga dirumah, di masyarakat, bahkan dimana saja bisa terjadi perbuatan belajar. Belajar juga terjadi setiap waktu, tidak hanya berlangsung pada waktu jam-jam pelajaran.
Pemanfaatan waktu belajar merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam cara belajar efektif. Waktu hanya mempunyai suatu arti kalau dapat menghasilkan suatu prestasi belajar pada waktu yang tepat, yang tidak mengalami kelambatan. Kelambatan dalam belajar sesungguhnya tidak dapat dikejar dengan menambah jatah waktu belajar, melainkan dengan cara mencari cara-cara belajar yang dapat memanfaatkan waktu secara lebih efektif. Siswa yang dapat memanfaatkan waktu belajar di luar jam pelajaran dengan baik tentunya akan lebih mudah dalam menerima dan memahami pelajaran, baik itu yang disampaikan guru di sekolah maupun yang dipelajari dari buku-buku pelajaran. Siswa yang mampu memahami pelajaran pada akhirnya akan memperoleh prestasi belajar yang baik.
Mengingat jumlah jam pelajaran yang digunakan di sekolah untuk mata pelajaran akuntansi sangatlah kurang kalau tidak ditambah dengan belajar sendiri di luar jam pelajaran, maka siswa perlu membuat jadwal belajar sendiri dan melaksanakannya untuk lebih bisa menguasai materi yang telah diajarkan di sekolah, baik itu belajar di perpustakaan, belajar kelompok, maupun belajar sendiri dirumah. Jika hal ini dilakukan secara teratur dan sungguh-sungguh dapat dimungkinkan siswa aka menguasai mata pelajaran secara maksimal sehingga prestasi belajar akan meningkat.
Berdasarkan atas beberapa pendapat mengenai pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran di atas, maka pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran yang dimaksud dalam penelitian ini akan diukur melalui beberapa indikator. Adapun indikator tersebut adalah mempunyai fasilitas dan perabot belajar, mengulangi bahan pelajaran, menghafal bahan pelajaran, membaca buku pelajaran, membuat ringkasan dan ikhtisar, mengerjakan tugas, membentuk kelompok belajar dan memanfaatkan perpustakaan.
H. Kerangaka Pemikiran
Kerangka pemikiran adalah bagan (alur pemikiran yang logis dan sistematis) untuk menggambarkan keterkaitan antara variabel yang diteliti. Dalam penelitian ini variabel yang akan diperjelaskan adalah variabel independen (variabel bebas) dan variabel dependen (variabel terikat). Untuk lebih jelasnya dapat penulis gambarkan dalam diagram berikut:
Keterangan :
a. Variabel Independent (variabel bebas)
Yaitu variabel yang merupakan rangsangan untuk mempengaruhi variabel yang lain, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah:
1) Pemberian Tugas (X1)
2) Pemanfaatan Waktu Belajar di Luar Jam Pelajaran (X2)
b. Variabel Dependent (variabel terikat)
Yaitu suatu jawaban atau hasil dari perilaku yang dirangsang. Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah: Prestasi Belajar Akuntansi (Y)
I. Hipotesis
Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:
a. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian tugas dengan prestasi belajar siswa jurusan akuntansi kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara tahun ajaran 2010/2011.
b. Ada pengaruh yang signifikan antara pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran dengan prestasi belajar akuntansi siswa jurusan akuntansi kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara tahun ajaran 2010/2011.
c. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian tugas dan pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran dengan prestasi belajar siswa jurusan akuntansi kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara tahun ajaran 2010/2011.
J. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Menurut Sugiyono (2003: 13-14), terdapat beberapa jenis penelitian, antara lain adalah:
a. Penelitian Kualitatif adalah suatu data yag berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar.
b. Penelitian Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan (scoring)
Berdasakan sifatnya yaitu mencoba mengungkapkan suatu fenomena dengan menggunakan dasar perhitungan angka, maka jenis penelitian ini adalah penelitan kuantitatif.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara Siswa Jurusan Akuntansi kelas XI tahun ajaran 2010/2011. Karena SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara merupakan salah satu sekolah SMK Muhammadiyah terfavorit di klaten.
3. Populasi, sampel, sampling
a. Populasi
”Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan” (Sugiyono, 2005:72). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa jurusan akuntansi kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara yang berjumlah 120 siswa.
b. Sampel
Menurut Sugiyono (2005:56), “Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Apabila populasi 120 maka sampelnya 92 (Sugiyono, 2005:63). Maka dalam penelitian ini sampelnya adalah 92 siswa jurusan akuntansi kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Klaten Utara.
c. Sampling
Menurut Sugiyono (2005:73), ”Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel”. Teknik pengambilan sampling ada 2 cara yaitu:
1) Teknik Random Sampling
Teknik random sampling merupakan cara pengambilan sampel yang sembarangan atau acak dapat memerlukan pertimbangan-pertimbangan individu, dalam populasi dapat mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan anggota sampel.
2) Teknik Non Random Sampling
Teknik non random sampling merupakan cara pengambilan sampel dengan tidak sembarangan atau tidak memberikan kessempatan yang sama pada anggota untuk dijadikan anggota sampel.
Teknik pengambilan yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik random sampling dengan cara undian. Teknik random sampling adalah salah satu teknik dimana sampel diambil secara acak dari populasi yang ada sehingga setiap individu mempunyai hak yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Alasan digunakannya teknik ini adalah agar peneliti dapat terlepas dari perasaan ingin mengistimewakan salah satu atau beberapa individu untuk dijadikan sampel, karena setiap individu mempunyai hak yang sama.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengambilan sampel adalah sebagai berikut:
a) Mendata populasi penelitian dan memberikan nomor identitas pada populasi.
b) Menulis pada kertas-kertas kecil nomor identitas populasi kemudian menggulung dan meletakkannya dalam wadah sesuai dengan kelasnya masing-masing.
c) Mengocok dan menjatuhkan satu per satu gulungan kertas tersebut sampai sejumlah 92 siswa.
4. Sumber Data
a. Data Primer
Menurut Marzuki (2002:55), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya”. Dalam penelitian ini, data primernya adalah pemberian tugas dan pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran
b. Data Skunder
Menurut Marzuki (2002:56), “data skunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti misalnya dari biro statistik, majalah, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya”. Dalam penelitian ini data skundernya adalah prestasi belajar akuntansi.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Angket
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) “Angket adalah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan menurut Sugiyono (2008:199) “Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”.
Dengan kisi-kisi angket sebagai berikut:
Variabel | Indikator | Butir Soal |
Pemberian Tugas (X1) | 1. Frekuensi guru dalam memberika tugas 2. Tercapai tidaknya tujuan mengajar 3. Bimbingan dan pengawasan oleh guru 4. Hubungan tugas dengan materi 5. Waktu pengerjaan dan pengumpulan 6. Pembahasan dan penilaian tugas | 1, 2, 3 4, 5, 6, 7, 8, 9 10, 11 12, 13 14, 15, 16, 17 18, 19, 20 |
Pemanfaatan Waktu Belajar di Luar Jam Pelajaran (X2) | 1. Pembuatan jadwal pelajaran 2. Membaca buku pelajaran 3. Konsentrasi 4. Mengulang materi pelajran 5. Mengerjakan tugas 6. Belajar kelompok 7. Belajar di perpustakaan 8. Penggunaan waktu istirahat sekolah 9. Penggunaan jam kosong | 1,2 3, 4 5, 6 7, 8 9, 10, 11 12, 13, 14 15, 16 17, 18 19, 20 |
Setelah kisi-kisi angket dibuat, maka kemudian membuat item-item pertanyaan disertai alternatif jawaban yang kemudian disusun sebagai pedoma pengisian angket. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa angket merupakan alat pengumpul data yang berupa daftar pertanyaan atau isian yang harus diikuti oleh subyek penelitian.
Dengan pemberian skor/penilaian sebagai berikut:
1) Jika pertanyaan positif
a) Selalu = 4
b) Sering = 3
c) Kadang-kadang = 2
d) Tidak pernah = 1
2) Jika pertanyaan negatif
a) Selalu = 1
b) Sering = 2
c) Kadang-kadang = 3
d) Tidak pernah = 4
b. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) “Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda, dan sebagiainya”. Metode dokumentasi ini dimaksudkan untuk memperoleh data berdasarkan sumber data yang ada disekolah, yaitu berupa:
1) Profil Sekolah
2) Struktur Organisasi
3) Hasil Penilaian Prestasi Belajar
K. Uji Instrument
Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaan lebih mudah dan hassilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:160) “Variansi jenis instrument adalah angket, check list atau daftar centang, pedoman wawancara dan pedoman pengamatan”. Instrument yang baik harus memiliki dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.
1. Uji Validitas
Validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan suatu instrument. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168) “Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan”. Sebuah angket dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan kata dari variable yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk mengetahui kevalidan suatu instrument adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar.
Rumusnya :
Dimana:
rx y = Koefisien korelasi antara x dan y
N = Jumlah subjek
X = Skor dari tiap-tiap item
Y = Jumlah dari skor item
Jika rx y > rtabel pada taraf signifikan antara 5% berarti item (butir soal) valid dan sebaliknya rxy< rtabel maka butir soal tersebut tidak valid sekaligus tidak memiliki persyaratan.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan pada pertanyaan-pertanyaan yang terbukti valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan.
Menurut Umar (2002:178) ”Menyatakan bahwa reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila diulangi dua kali atau lebih
Pengukuran reliabilitas bertujuan untuk mengetahui ketepatan instrument atau data yang diteliti. Pengukuran reliabilitas tersebut dengan rumus:
Dimana :
r11 = koefisien reliabilitas alpha
k = banyaknya butir soal
st = variabel total
Ssb2 = jumlah varia butir
Kriteria besarnya koefisien reliabilitas menurut arikunto (2006:276), adalah:
0,80 < r11 ≤ 1,00 reliabilitas sangat tinggi
0,60 < r11 ≤ 0,80 reliabilitas tinggi
0,40 < r11 ≤ 0,60 reliabilitascukup
0,20 < r11 ≤ 0,40 reliabilitas rendah
0,00 < r11 ≤ 0,20 reliabilitas sangat rendah
3. Uji Prasyarat Analisis
a. Uji Normalitas
Salah satu syarat agar teknik analisis regresi linier ganda dapat diterapkan adalah dengan terpenuhinya sifat normalitas. Untuk menguji apakah syarat tersebut terpenuhi pada penelitian ini, maka digunakan metode liliefors untuk menguji normalitasnya. Metode ini bertujuan menguji apakah sampel dalam penelitian ini berasal dari populasi berdistribusi normal atau tidak:
Prosedur uju normalitas menggunakan metode liliefors adalah sebagai berikut:
1) Hipotesis
H0 = sampel berasal dari populasi normal
Hi = sampel tidak berasal dari populasi normal
2) Statistika Uji
L = Maks | F (Zi) – S (Zi) |
Dimana :
F (Zi) = P (Z≤Zi) dengan Z-N(0,1)
S (Zi) = Proporsi cacah Z≤Zi, terhadap seluruh cacah Zi
S = Deviasi standar atau simpangan baku
Zi = Skor standart
3) Taraf Signifikansi 5%, α = 0,05
4) Daerah Kritik :
DK = (Lmaks | Lmaks ≥ Lα,n)
5) Keputusan Uji
H0 ditolak jika L DK, atau H0 diterima jika L DK (Budiyono, 2000:169)
b. Uji Linieritas
Uji ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan yang diperoleh berbentuk linier atau non linier. Adapun langkah-langkah pengujiannya adalah:
1) Nilai Xi yang sama harus disusun beserta pasangannya
2) Menghitung:
a) b) 3) Menghitung:
a) df(e)= n – k atau dfres – df(TC)
b) k = banyaknya kelompok Xi
c) df(TC)= k – 2
4) Menghitung:
a) b) 5) 6) a) Jika Fhitung ≥ Ftabel, maka Ho ditolak berarti persamaannya tidak linier.
b) Jika Fhitung ≤ Ftabel, maka Ho ditolak berarti persamaannya linier.
Sudjana (2003:450).
L. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk meramalkan perubahan variabel satu dengan variabel lain. Dalam hal ini regresi dilakukan untuk menentukan prestasi belajar Y yang disebabkan oleh pemberian tugas X1dan pemanfaatan waktu di luar jam pelajaran X2. Menurut Sugiyono (2005:211), dijelaskan analisis regresi ganda dua prediktor menggunakan persamaan garis regresi berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = Prestasi belajar
a = Konstanta
b = Koefisien kolerasi
X1 = Pemberian tugas
X2 = Pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran
2. Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel pemberian tugas (X1), pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran (X2), secarabersama-sama terhadap variabel prestasi belajar akuntansi (Y). Langkah-langkah pengujian secara umum:
a. Perumusan Hipotesis
1) Ho : 1 : 2 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independent secara bersama-sama terhadap variabel dependent. 2) Ho : 1 ≠ 2 ≠ 0, artinya ada pengaruh antara variabel antara variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen
b. Perumusan level of signifikan
Tingkat signifikan (α) = 5%
Derajat kebebasan pembilang = k
Derajat kebebasan penyebut = n-k-1
c. Kriteria pengujian
1) Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak, yang berarti semua variabel independent X1 dan X2 secara simultan berpengaruhterhadap nilai variabel dependent.
2) Fhitung< Ftabel Ho diterima, yang secara statistic berarti semua variabel independent (X1 dan X2) tidak berpengaruhterhadap perubahan nilai variabel independent.
d. Kesimpulan
Ho diterima apabila -Ftabel ≤ Fhitung ≤ Ftabel
Ho ditolak apabila Fhitung ≥ Ftabel
3. Uji t
Analisis uji t (t test) ini digunakan untuk mengetahui signifikasi variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y) secara individual.
a. Pengujian Hipotesis
1) Ho : 1 : 2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh variabel independent X1(pemberian tugas) terhadap variabel dependent (Y) 2) Ha : 1 ≠ 2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel independent X1 (pemberia tugas) terhadap variabel dependent (Y) 3) Ho : 1 : 2 = 0, artinya tidak terdapat penagruh variabel independent X2 (pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran) terhadap variabel dependent (Y) 4) Ha : 1 ≠ 2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh variabel independent X2 (pemanfaatan waktu belajar di luar jam pelajaran) terhadap variabel dependent (Y) b. Menentukan level of signifikasi
Tingkat signifikan (α) = 5%
Derajat kebebasan (dk) = n-k
t-tabel = t α/2 (n-k)
n = jumlah sampel
mencari nilai hitung denga rumus:
Keterngan:
b = koefisien regresi
Seb = sebaran eror b
c. Kriteria Pengujian
1) thitung > ttabelmaka menolak hipotesis nol (Ho) yang secara statistik
d. Kesimpulan
Ho diterima apabila –ttabel< thitung < ttabel
Ho ditolak apabila thitung> ttabel atau thitung >-ttabel
4. Mencari Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif (SE)
a. Sumbangan Relatif (SR)
Menurut Sutrisno Hadi (2004:41), sumbangan relative adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel prediktor terhadap kriterium Y.
b. Sumbangan Efektif (SE)
Menurut Sutrisno Hadi (2004:41), sumbangan efektif adalah untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel prediktor terhadap kriterium Y.
M. Sistematika Penulisan
Secara garis besar penulisan penelitian ini dibagi menjadi lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaata penelitian, dan sistematika laporan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini merupakan landasan teori yang digunakan dalam penyusunan penelitian yang berkaitan dengan definisi konsep, definisi operasi, indikator, hubungan, hipotesis.
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, subyek dan obyek penelitian, populasi, sampel, sampling dan data instrument pengumpulan data, teknik pengumpulan data, teknik penyajian data, teknik analisis data.
BAB IV ANALISIS DATA
Bab ini berisi tentang pengembalian kuesioner, pengujian kualitas dan hasil analisis data.
BAB V PENUTUP
Penutup menguraikan tentang kesimpulan akhir penelitian, keterbatasan penelitian dan saran dari peneliti.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Abdul Jawwad. 2004. Contoh Praktis Manajemen Waktu yang Efektif. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media.
Ho Andrew. 2002. High Way to Success: 10 Sistem Untuk Mencapai Kesuksesan Dalam Waktu Paling Singkat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Ibrahim dan Nana Syaodih. 2003. Perencanaan Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Nana Sudjana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesirdo.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
_______________________. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Oemar Hamalik. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
RI. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : CV Eka Jaya.
Roestiyah N. K. 2001. Dikdatik Metodik. Jakarta: Bina Aksara.
_____________. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Save M. Dagun. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: HCPN.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Suprihadi Saputro dkk. 2000. Strategi Pembelajaran. Malang: FIP UNM.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
___________________. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Syaiful Bahri Djamarah dan Zain Aswan. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Redaksi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Winkel W. S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
DAFTAR PUSTAKA
Andrew, Ho. 2002. High Way to Success: 10 Sistem Untuk Mencapai Kesuksesan Dalam Waktu Paling Singkat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Dagun. M, Save. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: HCPN.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2006. Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: HCPN.
___________________. 2002. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oemar. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ibrahim dan Syaodih Nana. 2003. Perencanaan Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Jawwad, Ahmad Abdul. 2004. Contoh Praktis Manajemen Waktu yang Efektif. Bandung: PT. Syaamil Cipta Media.
Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
N. K, Roestyah. 2001. Dikdatik Metodik. Jakarta: Bina Aksara.
_____________. 2001. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
RI. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : CV Eka Jaya.
Saputro, Suprihadi dkk. 2000. Strategi Pembelajaran. Malang: FIP UNM.
Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesirdo.
Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
________. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta.
Syaodih, S Nana. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
_______________. 2005. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Tim Redaksi. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.s
W. S, Winkel. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
Demikianlah Artikel CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR
Sekianlah artikel CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/contoh-skripsi-ekonomi-akuntansi.html
CONTOH SKRIPSI EKONOMI AKUNTANSI PENGARUH PEMBERIAN TUGAS DAN PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR