Advertisement
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektiklink :
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik
Baca juga
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik
A. Pengertian Membaca
Meningkatkan minat membaca peserta didik berarti menambah perilaku mereka dan motivasi merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam merubah perilaku. K.B. Madsen menyatakan “Konsep-Konsep dan Teori-Teori Motivasi Telah Diciptakan Untuk Menjelaskan Perilaku”. Membaca merupakan perilaku yang dipelajari dan dikembangkan dalam proses belajar megajar. Agar perilaku tersebut dapat dikembangkan dengan baik pada peserta didik, maka kepada peserta didik perlu dikembangkan dan ditumbuhkan minat agar senang membaca.
Minat baca adalah keinginan yang kuat, yang disertai dengan usaha seseorang untuk membaca. Orang yang mempunyai minat baca yang besar bersedia untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membacanya atas keinginan sendiri. Orang yang minat bacanya tinggi akan menjadikan membaca sebagai kebiasaan sekaligus kebutuhan (Dirjen Dikdasmen : 1996).
Membaca adalah pekerjaan yang dilakukan oleh manusia untuk memahami konsep dan makna dengan memakai simbol-simbol. Setiap manusia memang memiliki potensi untuk senang membaca, tetapi bila potensi itu tidak dikembangkan dan ditumbuhkan, maka kecenderungan hati kepada membaca tidak tumbuh secara wajar. Dalam Islam kecendrungan hati kepada yang baik-baik seperti membaca merupakan suatu konsep yang disebut fitrah, dan ini merupakan potensi yang dimiliki oleh setiap orang sejak dilahirkan (Idris. Maret 2004. Menumbuhkan Motivasi Anak SD Untuk Meningkatkan Minat Baca. Dedikasi halaman 27).
Firmanawati : 2004 mengatakan membaca berarti adanya aktivitas mengangkat simbol-simbol berupa serangkaian huruf atau gambar. Membaca juga berarti adanya proses mengaitkan suatu benda dengan lambang atau simbol yang dinyatakan dengan huruf-huruf. Membaca dapat diterapkan secara sambil bermain. Jean Marzollo dan Jeanile Lilyd dalam Learning Through Play mengatakan mengajarkan membaca dengan pendekatan bermain adalah metode belajar yang paling efektif.
Membaca tentu merupakan kegiatan yang mempunyai nilai kognitif dan efektif yang sangat tinggi yaitu nilai-nilai untuk mempertajam daya fikir, memperkaya wawasan, memperdalam sensitifitas dan daya nalar manusia. Dengan membaca maka manusia dapat memenuhi kebutuhan untuk lebih banyak memperoleh penghargaan tertentu dari kawan-kawan atau orang lain.
Membaca merupakan suatu cara yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia seperti kebutuhan akan informasi dan rekreasi, dan dalam mengaktualisasikan potensinya untuk tumbuh dan berkembang menemukan harga dirinya. Akhirnya membaca juga merupakan suatu media bagi manusia dalam memperoleh penghargaan dari orang lain karena ia memiliki nilai lebih yang diperolehnya dari membaca.
Anak-anak Sekolah Dasar masih berada dalam tahap awal perkembangan jiwanya. Sesuai dengan teori Tabula Rasa atau konsep fitrah yang diajarkan dalam Islam, pada tahap ini minat membaca akan tumbuh secara fitrah atas dasar nilai kemanusiaan selama potensi itu dijaga dan dipelihara dengan baik. Pada tahap ini rasa ingin tahu anak masih bersifat sangat murni dan kemurnian ini merupakan potensi kemanusiaan yang dimiliki anak-anak. Rasa ingin tahu (Curiosty) merupakan suatu bentuk motivasi untuk mendorong peserta didik membaca dan ini merupakan potensi yang sudah ada dalam diri peserta didik sejak ia dilahirkan. Ada yang menyebutkan bahwa potensi ini sebenarnya adalah instink, tetapi membaca itu bukan instink karena tidak ada pada hewan.
- Jenis – Jenis Membaca
a. Membaca Permulaan
Membaca permulaan yaitu kegiatan membaca dalam taraf pengenalan bunyi huruf atau lambang atau bunyi. Pada prinsipnya tujuan membaca permulaan adalah peserta didik dapat membaca kata atau kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang wajar. Membaca permulaan dilaksankan di kelas I dan kelas II.
b. Membaca Lanjut
Membaca lanjut diperuntukkan bagi peserta didik sampai dengan kelas VI. Membaca lanjut ini terbagi atas :
1) Membaca teknis bertujuan untuk melatih peserta didik dengan tepat dan mudah mengubah tulisan menjadi suara, dengan memperhatikan ucapan, tekanan, dan irama.
2) Membaca dalam hati, maksudnya tidak mengeluarkan suara.
3) Membaca bahasa, maksudnya membaca yang tidak dapat terlepas dengan teknik membaca lainnya. Membaca untuk menambah pengetahuan. Bahannya dipilih memuat hal-hal yang akan dilatihkan, misalnya pola kalimat, kata majemuk dan sebagainya. Bahasa yang digunakan tidak terlalu tinggi.
4) Membaca dengan memuat ikhtisar, maksudnya peserta didik mampu mengambil ikhtisar dari bacaan yang dibacanya. Hal-hal yang kurang penting dan berulang-ulang muncul kita hilangkan.
5) Membaca cepat
Kecepatan yang diperlukan peserta didik dalam waktu yang singkat sudah dapat membaca secara lancar dan dapat memahami isi bacaan secara tepat dan cermat.
Membaca cepat adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pemabaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata bahasa tulis.
B. Metode Pembelajaran
Metode mengajar adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dan sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Dalam kurikulum, sengaja tidak dicantumkan metode apa yang harus digunakan pendidik dalam melaksanakan proses pembelajaran dengan tujuan agar pendidik bebas memilih metode yang sesuai atau yang dianggap paling berhasil dalam mencapai tujuan pengajaran.
Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh pendidik, ada berbagai macam metode yang dapat dipergunakan dalam proses pembelajaran, diantaranya :
- Metode Ceramah (Preaching Method)
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif, Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
- Metode Diskusi
Muhibbin Syah (2000) mendifinisikan bahwa metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan memecahkan masalah (problem).
- Metode Demonstrasi (Demonstration Method)
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran, yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan, Muhibbin Syah (2000).
Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran, Syaiful Bahri Djawarah (2000).
- Metode Resitasi (Recitation Method)
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri. (http:re-searchengngines.com/ art05-65.html)
- Metode Elektik
Metode elektik adalah gabungan antara metode sekuensial dan metode simultan.
Dalam usaha peningkatan hasil belajar, peneliti disini mempergunakan metode elektik untuk membangkitkan minat baca peserta didik.
Metgode elektik adalah gabungan antara metode sekuensial dan metode simultan.
Metode sekuensial antara lain :
a. Fronik : Memperkenalkan bunyi huruf yang disusun menjadi kata.
b. Mengeja : Memperkenalkan abjad satu persatu kemudian melafalkan bunyi.
c. Suku kata : Memperkenalkan suku kata, kemudian dirangkai menjadi kata.
Metode simultan adalah : cara mengajarkan membaca secara langsung (seluruh kata / kalimat) dengan sistem lihat dan ucapkan. Yang termasuk metode simultan adalah :
a. Membaca gambar : Suatu gambar dan kata yang menunjukkan kata gambar tersebut.
b. Kartu kata (doman) kartu yang bertuliskan kata-kata. Kartu diperlihatkan disertai bunyi bacaannya.
c. Membaca keseluruhan kemudian bagian.
Memperkenalkan kalimat secara lengkap kemudian dipilah menjadi kata, suku kata dan huruf.
C. Rencana Pembelajaran
Berbagai usaha telah dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan hasil belajar peserta didik. Dalam suasana belajar kita sebagai pendidik membina peserta didik dalam membaca dan menulis permulaan. Pendidik telah sama mengetahui bahwa salah satu bidang guru pengajaran bahasa di Sekolah Dasar yang memegang peranan penting ialah pengajaran membaca dan menulis yang memadai sejak dini, peserta didik akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Dengan membaca dan menulis yang memadai sejak dini, peserta didik akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Dengan membaca dan menulis, peserta didik akan memperoleh manfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar sosial dan emosionalnya.
Sebagai pengalaman di lapangan peneliti telah menempuhnya selama bertahun-tahun, maka metode yang sangat mendukung dalam pembelajaran membaca ialah metode elektik. Metode apapun tidak akan berhasil bilamana kita tidak menyediakan alat peraga ataupun alat bantu dalam membaca dan menulis.
Hari-hari pertemuan pertama di sekolah pada minggu-minggu yang mengesankan bagi peserta didik yang kecil di bawa mereka ke beramah tamah untuk dapat mengembangkan bahasa lisan mereka. Pendidik menyuruh peserta didik menceritakan apa yang dilakukannya sejak akan meninggalkan rumah menuju ke sekolah. Satu persatu mereka memulai ceritanya.
Didalam minggu-minggu berikutnya peserta didik akan memulai membaca permulaan. Untuk menghadapi masa ini pendidik telah mengumpulkan benda-benda atau gambar-gambar yang terdapat di lingkungan peserta didik, kemudian digantungkan di dinding kelas.
Semua jenis kata-kata, dituliskan diatas triplek dipotong secukupnya, diberi berlubang agar mudah digantungkan di bawah gambar tadi. Tulisan ini dipakai untuk memulai peserta didik dalam belajar membaca, sebagai awal melangkah. Poster-poster dan label-label juga dibuat dan digantungkan di dinding, kecuali kartu nama benda saja yang kita buat, juga label kata kerja, kata sifat dan kata bilangan. Kita menyusun kalimat dari label-label tersebut. Metode elektik didasarkan atas pendekatan kalimat. Kalimat itu diletakkan dibawah gambar. Peserta didik memulai pembelajaran membaca permulaan dengan membaca kalimat secara utuh, berikutnya membaca kalimat tanpa bantuan gambar, menguraikan kalimat menjadi kata, menguraikan kata menjadi suku kata, kemudian menguraikan suku kata menjadi huruf.
Setelah metode elektik ini digunakan maka untuk berikutnya bilamana peserta didik telah mengenal huruf maka pendidik mengejanya menurut bunyi huruf dan bukan menurut ejaan abjad. Dikarenakan hal ini lebih memudahkan pendidik bila menggabungkannya dengan huruf-huruf hidup ataupun huruf-huruf vokal. Langkah yang dipergunakan adalah : 1) Mengenalkan beberapa huruf kepada peserta didik; 2) Merangkai huruf menjadi suku kata; 3) Merangkai suku kata menjadi kata; 4) Menyusun kata-kata menjadi kalimat.
Haruf-huruf yang diperkenalkan ini adalah berbentuk alat peraga, karena tanpa alat peraga kita sulit untuk mempercepat lancarnya peserta didik membaca Bahasa Indonesia.
Sesudah membaca permulaan peserta didik disuruh menyusun kartu kalimat menjadi paragraf. Hal ini akan dilanjutkan di kelas yang berikutnya. Peserta didik akan disuruh membaca teks dan menjawab pertanyaan, membaca, dan melengkapi kalimat membuat catatan ataupun pokok pikiran untuk iktisar, berikut akan dilanjutkan dengan menyadur bacaan.
D. Evaluasi Penilaian
Setelah semua yang berkaitan dengan bahasa diungkapkan, kita tiba dalam fase baru, yakni penilaian mengenai keterampilan Bahasa Indonesia. Penilaian itu selalu diberikan sebelum mulai pelajaran baru, diberikan tes prasyarat, untuk mengetahui materi mana yang belum dikuasai peserta didik digunakan tes diagnotik dan bilamana seluruh program pelajaran selesai, siswa diberi tes formatif.
Penilaian keterampilan berbiacara dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, debab, mengekspresikan, bercerita dan lainnya. Jenis penilaian keterampilan, mendengarkan dan menirukan, menuliskan, melakukan, menyebutkan pikiran pokok, mendengarkan pesan dan lainnya.
Jenis penilaian keterampilan membaca dengan kegiatan membaca kata / kalimat, menjodohkan, menyalin dan membaca, membaca dengan intonasi yang tepat dan membaca dalam membuat karangan. Dalam penilaian keterampilan tata bahasa dilakukan dengan menyusun kata-kata menjadi kalimat melengkapinya dengan subjek, prediket, objek, atau tugas dan terakhir dalam penilaian keterampilan kosa kata dapat dilakukan dengan menilai kegiatan melengkapi penulisan kata, mencari sinonim, antonim dan menyusun kata menjadi kalimat.
Demikianlah Artikel Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik
Sekianlah artikel Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/peningkatan-hasil-belajar-peserta-didik.html
Peningkatan Hasil Belajar Peserta Didik Dengan Menumbuh Kembangkan Minat Membaca Melalui Metoda Elektik