Advertisement
PRINSIP – PRINSIP BELAJAR
PRINSIP – PRINSIP BELAJAR - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul PRINSIP – PRINSIP BELAJAR, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
PRINSIP – PRINSIP BELAJARlink :
PRINSIP – PRINSIP BELAJAR
Baca juga
PRINSIP – PRINSIP BELAJAR
PRINSIP – PRINSIP BELAJAR
A. Psinsip Siswa Aktif
Aktivitas murid sangat diperlukan dalam belajar mengajar sehingga siswalah yang banyak aktif, sebab siswa sebagai subjek didik adalah merencanakan dan ia sendiri yang melaksanakan belajar. Aktivitas belajar siswa yang dimaksud disini adalah aktivitas jasmaniah maupun aktivitas mental. Aktivitas belajar siswa dapat digolongkan kedalam beberapa hal :
1) Aktivitas visual, seperti membaca, menulis, melakukan eksperimen dan demonstrasi.
2) Aktivitas lisan, seperti bercerita, membaca sajak, tanya jawab, diskusi, dan menyanyi.
3) Aktivitas mendengarkan, seperti mendengarkan penjelasan guru, ceramah dan pengarahan.
4) Aktivitas gerak, seperti senam, atletik, menari, melukis.
5) Aktivitas menulis, seperti mengarang, membuat makalah dan membuat surat.
B. Prinsip Motivasi
Motivasi adalah suatu kondisi dari siswa untuk memprakarsai kegiatan, mengatur arah kegiatan itu, dan memelihara kesungguhan. Berkenaan dengan motivasi ini ada prinsip yang harus kita perhatikan :
1) Individu didorong oleh kebutuhan biologis, sosial dan emosional.
2) Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya peningkatan usaha.
3) Dorongan yang mengatur perilaku tidak selalu jelas bagi siswa.
4) Motivasi dipengaruhi oleh unsur-unsur kepribadian seperti rasa rendah diri, atau keyakinan diri.
5) Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi belajar.
6) Motivasi bertambah bila para siswa memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi.
7) Kajian dan penguat guru, orang tua, dan teman sebaya berpengaruh terhadap motivasi dan perilaku.
8) Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas.
9) Kompetisi dan insentif bisa efektif dalam memberi motivasi.
10) Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam suasana belajar yang memuaskan.
11) Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat siswa saat itu dapat mempertinggi motivasi.
C. Prinsip Perbedaan Individu
Proses pengajaran seharusnya memperhatikan perbedaan individual dalam kelas sehingga dapat memberi kemudahan pencapaian tujuan belajar yang setingginya. Berkenaan dengan perbedaan individu ada beberapa hal yang perlu diingat :
1) Siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya.
2) Siswa perlu mengenal potensinya dan harus dibantu untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan dirinya.
3) Siswa membutuhkan variasi tugas, bahan, dan metode yang sesuai dengan tujuan, minat dan latar belakangnya.
D. Prinsip Kesiapan
Kesiapan adalah kondisi individu yang memungkinkan ia dapat belajar. Yang termasuk kesiapan ini ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, intelegensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
E. Prinsip Persepsi
Persepsi adalah interpretasi tentang situasi yang hidup. Setiap individu melihat dunia dengan caranya sendiri yang berbeda dari yang lain. Persepsi ini mempengaruhi perilaku individu.
Berkenaan dengan ini ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
1) Setiap siswa melihat dunia berbeda satu dari yang lainnya karena setiap siswa memiliki lingkungan yang berbeda.
2) Seseorang menafsirkan lingkungan sesuai dengan tujuan, sikap, alasan, pengalaman, kesehatan, perasaan dan kemampuannya.
F. Prinsip Tujuan
Tujuan ialah sasaran khusus yang hendak dicapai oleh seseorang. Tujuan harus tergambar dalam pikiran dan diterima oleh siswa saat proses belajar terjadi. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1) Tujuan seharusnya mewadahi kemampuan yang harus dicapai.
2) Dalam menetapkan tujuan harus mempertimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat.
3) Tujuan guru dan siswa harus sesuai.
G. Prinsip Tranfer dan Retensi
Transfer adalah sesuatu yang dipelajari dalam suatu situasi pada akhirnya akan digunakan dalam situasi yang lain. sedangkan retensi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan lagi hasil belajar.
Beberapa hal yang harus diperhatikan :
1) Tujuan belajar dan daya ingat dapat memperkuat retensi.
2) Bahan yang bermakna bagi siswa dapat diserap dengan baik.
3) Latihan yang terbagi-bagi memungkinkan retensi yang baik.
H. Prinsip Belajar Kognitif
Belajar melibatkan proses pengenalan atau penemuan. Belajar kognitif mencakup asosiasi antar unsur, pembentukan konsep, penemuan masalah, dan keterampilan memecahkan masalah yang selanjutnya membentuk perilaku baru. Berfikir, menalar, menilai, dan berimajinasi merupakan aktivitas mental yang berkaitan dengan proses belajar kognitif. Belajar itu dapat terjadi pada berbagai tingkat kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mental.
I. Prinsip Belajar Afektif
Proses belajar afektif seseorang menentukan bagaimana ia menghubungkan dirinya dengan pengalaman baru. Belajar afektif mencakup nilai emosi, dorongan minat dan sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin tidak menyadari belajar afektif. Padahal prinsip belajar afektif sangat diperlukan dalam pembentukan sikap menuju arah yang lebih baik.
J. Prinsip Belajar Psikomotor
Proses belajar psikomotor individu menentukan bagaimana ia mampu mengendalikan aktivitas ragawinya / fisik. Hal-hal yang harus diperhatikan :
1) Perkembangan psikomotor anak tertentu terjadi tidak beraturan.
2) Struktur ragawi dan sistem syaraf individu membantu menentukan penampilan psikomotor.
3) Melalui bermain dan aktivitas informasi para pelajar akan memperoleh kemampuan mengontrol gerakannya lebih baik.
K. Prinsip Evaluasi
Jenis cakupan dan validitas evaluasi dapat mempengaruhi proses belajar saat ini dan selanjutnya. Pelaksanaan latihan evaluasi memungkinkan bagi individu untuk menguji kemampuan dalam pencapaian tujuan. Penilaian individu terhadap proses belajarnya dipengaruhi oleh kebebasan untuk menilai. Evaluasi mencakup kesadaran individu mengenai penampilan motivasi belajar, dan kesiapan untuk belajar. Individu yang berinteraksi dengan yang lain pada dasarnya ia mengkaji pengalaman belajarnya, dan hal ini pada gilirannya akan dapat meningkatkan kemampuannya untuk menilai pengalamannya.
Demikianlah Artikel PRINSIP – PRINSIP BELAJAR
Sekianlah artikel PRINSIP – PRINSIP BELAJAR kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel PRINSIP – PRINSIP BELAJAR dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/prinsip-prinsip-belajar.html
PRINSIP – PRINSIP BELAJAR