Advertisement
Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia
Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Makalah Cakrawala Bahasa Indonesialink :
Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia
Baca juga
Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia
KATA PENGANTAR
Karya Ilmiah ini merupakan isi buku yang saya baca dengan judul “Cakrawala Bahasa Indonesia” yang dikarang oleh J.S Badudu. Karya Ilmiah ini saya susun bermaksud untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia dari guru pembimbing Bahasa Indonesia di sekolah yaitu “Bu Ernawati” agar dapat memenuhi kelengkapan tugas yang diberikan beliau.
Semoga tulisan saya ini dapat dipahami dan apabila ada kekurangan dari tulisan saya ini, saya siap menerima kritikan dan masukan dari guru pembimbing Bahasa Indonesia. Atas kritikan dari Ibu saya ucapkan terima kasih.
Padang, 29 Desember 2013
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
BAB II ISI............................................................................................................ 2
A. Politik Bahasa Nasional....................................................................... 2
B. Bahasa Indonesia & Perkembangannya................................................ 2
C. Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Buku.............................................. 4
D. Lafal Bahasa Indonesia........................................................................ 5
E. Peranan Bahasa Indonesia Dalam Pengembangan Wawasan
Budaya Pancasila................................................................................. 6
F. Bahasa Indonesia Pers......................................................................... 6
G. Penggunaan Bahasa Dalam Siaran Radio.............................................. 7
BAB III PENUTUP............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Pengolahan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional haruslah merupakan pengolahan menyeluruh sebagai kebijaksanaan nasional mengenal bahasa dan sastra kita dan inilah yang disebut politik bahasa nasional. Politik disini tidak mempunyai konotasi seperti politik dalam kenegaraan dalam arti sempit, tetapi berkonotasi kepada kebijaksanaan penanganan masalah kebahasaan dan kesusastraan Indonesia secara nasional. Dapat kita saksikan dan kita alami dalam kehidupan kita sehari-hari, jika bangsa Indonesia sebagai pemilik dan pemakai bahasa Indonesia terus bersikap negatif terhadap bahasa nasionalnya, bahasa Indonesia akan berkembang secara kacau dan tak pernah bahasa ini menjadi bahasa yang mantap.
BAB II
ISI
A. Politik Bahasa Nasional (Dalam Pembicaraan)
Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, menyebutkan bahwa tujuan politik bahasa nasional ialah :
1) Perencanaan dan perumusan kerangka dasar kebijaksanaan di dalam kebahasaan.
2) Perumusan dan penyusunan umum mengenai penelitian, pengembangan, pembakuan, dan pengajaran bahasa termasuk sastra.
3) Penyusunan rencana pengembangan kebijaksanaan nasional.
Sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia memiliki multi fungsi, antara lain :
1) Dalam pelaksanaan administrasi pemerintahan.
2) Dalam pendidikan dan pengajaran baik yang dikelola oleh pemerintah maupun oleh swasta.
3) Dalam pengembangan nasional.
4) Dalam pengembangan kesusastraan nasional.
5) Dalam peningkatan mutu media masa (surat kabar, majalah, radio, televisi).
6) Dalam penulisan buku-buku pelajaran dan buku-buku ilmu pengetahuan (asli maupun terjemahan).
B. Bahasa Indonesia dan Perkembangannya
1) Pengaruh Bahasa Daerah
a. Pengaruh Kata
Contoh : Seorang anak suku Jawa ditanyai oleh seseorang, “Dimana rumah Pak Bupati?” anak itu menjawab, “Tidak mengerti” disini terjadi interferensi.
b. Pengaruh Struktur Kata
Contoh : Seorang dari suku Sunda berkata “Aminah akan ditikahkan dengan Asep” penutur ini menggunakan bentuk ditikahkan sebab kata dasarnya nikah.
c. Pengaruh Struktur Klausa atau Kalimat
Contoh : Seorang Gorontalo berkata, “Coba tutup kesana pintu itu” Penutur menggunakan kata kesana setelah kata tutup sebenarnya dalam bahasa Indonesia tidak diperlukan.
2) Pengaruh Bahasa Asing
Bahasa asing juga memberi pengaruh terhadap bahasa Indonesia. Dalam bahasa Indonesia terdapat kata pungut dari bahasa Arab, Saskerta, Belanda, Inggris, Tamil, Portugis, Cina. Pengaruh itu meliputi struktur kata, kalimat, struktur fonem, bahkan juga pengaruh lafal.
3) Masalah Salah Kaprah
Sikap kita yang kurang teliti dalam berbahasa yang masih dipakai sebagai alat perhubungan yang hidup dan dibina oleh masyarakat pemakainya dihargai dan dipelihara oleh negara karena ia merupakan bagian dari pada kebudayaan bangsa yang hidup.
4) Bahasa Asing
Kedudukan bahasa-bahasa asing itu, peranannya bagi kepentingan nasional dan tujuan yang ingin kita capai dengan pengajaran bahasa asing di lembaga-lembaga pendidikan kita. Di negara kita ini, kita menetapkan bahwa bahasa Inggris merupakan bahasa asing pertama. Penetapan itu didasarkan pada peranan bahasa Inggris dalam hubungan internasional.
5) Sebuah Saran
Bahasa yang teratur, bahasa yang mantap harus memiliki kaidah yang mantap penggunaan bahasa yang menunjukkan gejala hiperkorek, pleonastis, kontaminasi hendaknya dapat diperbaiki dan diluruskan lebih-lebih masalah “Salah Kaprah” dalam penggunaan bahasa hendaknya dapat diberantas atau sekurang-kurangnya diusahakan berkurang. Bahasa akademik memerlukan ketepatan, kejelasan, keteraturan dan kebagusan atau keindahan.
Menyebabkan makin tersebarnya bentuk salah kaprah. Contoh :
Bentuk baku Bentuk salah kaprah
Ahli Akhli
Asas, asasi Azas, azazi
Anggota Angauta
6) Bahasa Baku
Ialah bahasa pokok, bahasa utama, bahasa standar, yaitu bahasa yang tunduk pada ketetapan yang telah dibuat dan disepakati bersama mengenai ejaan, tata bahasa, kosa kata, istilah.
7) Bahasa Ilmiah
Ialah bahasa yang digunakan untuk mengkaji ilmu, dapat digunakan untuk mengutarakan pikiran dan gagasan yang tinggi dan rumit baik lisan maupun tulisan. Ciri-ciri bahasa ilmiah yaitu jelas, teratur, tepat namun juga estetis (bagus, tersusun dengan baik serta menggunakan kata dan istilah yang tepat).
C. Bahasa Indonesia Dalam Penulisan Buku
1) Bahasa Indonesia Baku
Kita harus dapat membedakan mana bentuk baku dan non baku. Contohnya yaitu sebagai berikut :
Bentuk Baku Bentuk Non Baku
Katanya ……. Dia bilang ……
Ini buku saya Ini bukunya saya
Yang paling besar Yang besar sendiri
2) Bahasa Baku
Masih banyak buku yang dipakai di sekolah-sekolah yang bahasa masih ditulis adalah bahasa yang dipakai kurang baik. Tanpa perbaikan bahasa, sebaiknya buku-buku itu dilarang peredarannya. Oleh karena itu, buku yang akan diterbitkan seharusnya diteliti terlebih dahulu bahasa yang dipakai dalam buku tersebut.
3) Yang Harus Diperhatikan Oleh Penyunting
a. Susunan kalimat yang baik.
b. Bentukan kalimat yang tepat.
c. Penggunaan ungkapan yang tepat.
d. Pemilihan kata secara tepat dilihat dari segi makna.
e. Penggunaan istilah yang tepat.
f. Penulisan alinea secara tepat.
g. Penggunaan tanda baca yang sesuai dengan aturan ejaan umum yang berlaku.
D. Lafal Bahasa Indonesia
Masalah bahasa dalam pembinaan bahasa Indonesia ialah masalah lafal. Ejaan bahasa Indonesia sudah dibakukan, tata bahasa memang belum juga dilakukan kembali, tetapi selama belum ada tepat dapat digunakan.
1. Pengaruh Lafal Bahasa Daerah
Bangsa Indonesia pada umumnya dwibasawan karena menguasai bahasa daerahnya dan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasionalnya. Bahasa daerah itu memberikan warna (pengaruh) yang besar terhadap bahasa Indonesia sebagai bahasa kedua yang digunakan seseorang sesudah bahasa pertama bahasa daerahnya tadi.
2. Bunyi dan Lambangnya dalam Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia, tiap bunyi dilambangkan dengan satu tanda atau sebaliknya tiap tanda melambangkan satu bunyi.
E. Peranan Bahasa Indonesia Dalam Pengembangan Wawasan Budaya Pancasila
1. Multi Fungsi Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa negara, sebagai bahasa kebangsaan, bahasa resmi, juga sebagai bahasa kebudayaan. Dipakai di sekolah-sekolah dari Taman Kanak-Kanak sampai Perguruan Tinggi sebagai bahasa pengantar, dan dipakai pula sebagai bahasa penghubung di dalam pergaulan sehari-hari.
2. Bahasa Indonesia Baku
Kelompok-kelompok masyarakat tertentu berbeda corak bahasanya. Bahasa golongan sastrawan lain coraknya dengan bahasa golongan yang bukan sastrawan. Kaum buruh pabrik lain bahasanya dengan bahasa guru sekolah, dan sebagainya. Bahasa golongan-golongan itu pun disebut dialek dan dialek seperti itu disebut dialek sosial. Corak dan bentuk bahasa yang pada umumnya tunduk pada kaidah-kaidah bahasa yang dianggap berlaku itulah yang disebut bahasa baku. Bahasa seperti yang diajarkan di sekolah-sekolah adalah salah satu variasi bahasa yang dipakai sebagai acuan bahasa resmi.
F. Bahasa Indonesia Pers
1. Peranan Pers Dalam Pembinaan Bahasa
Secara tidak langsung surat kabar dan majalah menjadi sarana pembinaan bahasa. Kekuatannya terletak pada kesanggupan menggunakan bahasa secara terampil dalam penyampaian informasi, opini, bahkan hiburan. Sarana yang dipakai surat kabar dan majalah tersebut sebagai alat komunikasi dengan masyarakat ialah bahasa tulis. Oleh sebab itu, berbicara mengenai bahasa surat kabar dan majalah kita berbicara tentang bahasa tulis.
2. Bahasa Pers dan Bahasa Baku
2.1 Bahasa Pers
Ialah salah satu ragam bahasa. Bahasa pers memiliki sifat-sifat khas yaitu : singkat, padat, sederhana, lancar, jelas dan menarik.
2.2 Bahasa Baku (Standar)
Bahasa pers di Indonesia haruslah dapat dipahami oleh pembaca di seluruh Indonesia.
3. Bahasa Indonesia dan Bahasa Melayu
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional bangsa Indonesia, sedangkan bahasa Melayu ialah salah satu bahasa daerah yang terdapat di nusantara kita, sama kedudukannya dengan bahasa daerah yang lain.
4. Bahasa Pers Dewasa ini
Goenawan Mohammad dalam kedudukannya sebagai soerang wartawan mengemukakan beberapa kesulitan, misalnya :
1) Tentang persoalan bahasa yang sifatnya lokal.
2) Bagaimana menuliskan kembali hasil wawancara dengan seorang pejabat pemerintah supaya semuanya benar dengan bahasa yang diucapkan orang yang diwawancarai itu karena sifat bahasa lisan yang lain dari bahasa tulis.
G. Penggunaan Bahasa Dalam Siaran Radio
1. Bahasa Radio
1.1 Bahasa Lisan dan Bahasa Tulis
Pada umumnya bahasa tulis harus lebih sempurna daripada bahasa lisan karena bahasa lian memiliki alat bantu selain daripada bahasa itu sendiri untuk memperjelas pengertian yang terkandung di dalam sebuah tuturan.
1.2 Suara, Intonasi, Tekanan Kata, Kecepatan Bicara
a) Suara harus mantap dan suara penyiar yang bagus akan lebih menarik daripada suara yang kecil, serak, tidak jelas.
b) Intonasi harus menarik.
c) Tekanan kata-kata harus tepat.
d) Kecepatan bicara harus diukur sehingga tidak terlampau cepat, tetapi tidak pula terlalu lambat seperti orang mengeja.
e) Bahan yang disiarkan jangan terlalu panjang agar tidak membosankan apalagi kalau yang dibawakan itu topik berat.
1.3 Bahasa Baku dan Bahasa Non Baku Dalam Siaran
Bahasa baku kita gunakan dalam semua situasi remis. Ada dua macam bahasa yang digunakan dalam siaran radio :
a) Bahasa dalam bentuk dialog.
b) Bahasa dalam bentuk tuturan sebagai penyampaian dari satu pihak kepada pihak lain.
Pada umumnya bahasa tulis yang dibacakan seperti bahasa warta berita, pengumuman pemerintah, penerangan umum, siaran yang pembicaraannya bersifat ilmiah, pembacaan cerpen, dongeng dan semacam itu haruslah ditulis dalam bahasa resmi baku.
Bagaimana bentuk bahasa yang seharusnya digunakan ?
a) Susunan kalimat haruslah teratur.
b) Kalimat sebaiknya tidak terlalu panjang.
c) Susunan kalimat jangan kacau (rancu).
d) Kata-kata yang digunakan untuk siaran yang umum sifatnya sebaiknya kata-kata yang umum pula yang artinya diketahui masyarakat.
e) Kata haruslah digunakan dengan makna yang tepat.
f) Lentukan kata harus tepat pula.
BAB III
PENUTUP
Demikian makalah ini saya susun agar dapat dipahami dan dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kritikan beserta saran dari Ibu saya ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana. S. Takdir. “Politik Bahasa Nasional dan Pembinaan Bahasa Indonesia” dalam Politik Bahasa Nasional Jilid 1. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1976.
Badudu, J.S. Pelik-Pelik Bahasa Indonesia, cet ke-27. Bandung: Pustaka Prima, 1983.
Halim, Amran, “Fungsi Politik Bahasa Nasional” dalam Politik Bahasa Nasional Jilid 2. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1976.
Moeliono, Anton M. “Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku” dalam Politik Bahasa Nasional. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1976.
______________. “Pengembangan dan Pembinaan Bahasa : Rancangan Alternatif di dalam Perencanaan Bahasa” diertai FSUI Jakarta, 1981.
Demikianlah Artikel Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia
Sekianlah artikel Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/makalah-cakrawala-bahasa-indonesia.html
Makalah Cakrawala Bahasa Indonesia