Advertisement
Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang
Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padanglink :
Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang
Baca juga
Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang
DAFTAR ISI
ABSTRAK
KATA PENGANTAR.................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................
A. Latar Belakang Masalah............................................................
B. Rumusan Dan Batasan Masalah.................................................
C. Penjelasan Judul........................................................................
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian................................................
E. Metodologi Penelitian................................................................
F. Sistematika Penulisan................................................................
BAB II LANDASAN TEORITIS.............................................................
A. Pesantren Ramadhan.................................................................
1. Pengertian Pesantren Ramadhan..........................................
2. Materi Pesantren Ramadhan................................................
3. Pelaksanaan Pesantren Ramadhan.......................................
B. Ibadah Shalat Siswa..................................................................
1. Pengertian Ibadah...............................................................
2. Shalat Dan Permasalahannya...............................................
3. Metode Pengajaran Ibadah Bagi Siswa................................
BAB III HASIL PENELITIAN
A. Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Meningkatkan Ibadah
Shalat Wajib Siswa SMP N 45 Padang.....................................
B. Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Meningkatkan Ibadah
Shalat Secara Berjamaah Oleh Siswa SMP N 45 Padang..........
C. Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Meningkatkan Ibadah
Shalat Sunat Oleh Siswa SMP N 45 Padang.............................
D. Diskusi Hasil Penelitian
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................
B. Saran........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan dalam sejarah peradaban umat manusia adalah salah satu komponen kehidupan yang paling Urgen. Aktifitas ini telah dan akan terus berjalan semenjak manusia pertama ada di dunia sampai berakhirnya kehidupan di muka bumi ini. Bahkan kalau ditarik mundur lebih jauh lagi pendidikan telah mulai berproses semenjak Allah SWT menciptakan manusia pertama yang bernama Adam di Surga. Allah SWT telah mengajarkan beliau semua nama-nama yang oleh para malaikat belum dikenal sama sekali sebagai mana dijelaskan dalam Surat Al Baqarah ayat 31 – 32 :
Artinya : Dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman sebutkanlah kepadaku nama benda-benda itu jika kamu memang orang yang benar (Al Baqarah : 31)
Mereka menjawab maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah engkau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah yang maha mengetahui lagi maha bijaksana (Al Baqarah : 32)
Pendidikan ibarat sebuah rahim yang didalamnya terdapat gen-gen dengan komposisi yang rapi dan dengan benih-benih kapasitas yang ada. Ia juga merupakan sebuah iklim yang memenuhi syarat untuk memelihara, menumbuhkembangkan segala potensi yang kapabilitas yang diperlukan oleh masyarakat yang terpendam pada setiap individu.
Maka dari itu perlu adanya usaha penggalian potensi, pengarahan (orientasi) dan perencanaan yang baik. Menurut Budiman Mustafa upaya penggalian potensi, pengarahan dan perencanaan yang baik ini adalah dalam rangka untuk mencapai hasil
yang maksimal dalam proses pendidikan.
Pada masa dua tahun terakhir ini dekadensi moral tidak lagi sekedar tawaran, tapi telah lebih parah lagi. Mahasiswa dan pelajar sampai tingkat SD telah diracuni dengan Narkoba. Suatu hal yang mungkin dahulu tidak pernah terbayangkan. Bahkan banyak diantara mereka yang sudah sampai kepada kecanduan yang sudah sangat sulit diobati. Hal ini baru beberapa kebejatan moral yang baru dapat diungkapkan kepublik. Adapun kebejatan moral yang tersembunyi yang tidak atau belum terdeteksi tentunya lebih parah lagi, seperti pornografi dengan berbagai jenis dan bentuknya, pemalsuan ijazah, kerusakan akhlak dan lain sebagainya.
Tidak dipungkiri adanya faktor eksternal yang sangat kuat yang menyebabkan kondisi ini. Tapi minimal ini merupakan indikator yang sangat nyata betapa jeleknya kondisi internal mereka (baca pendidikan dengan segala isinya). Apa yang mereka mereka pelajari dan siapa yang mengajari mereka sudah tidak mampu lagi memberikan imunitas kepada mereka dari bahaya-bahaya luar. Akibatnya mereka tidak mampu lagi menyaring dan mengatasi segala bentuk pengaruh negatif yang muncul di tengah-tengah mereka.
Kerusakan moral dengan segala jenis dan bentuknya adalah sebuah ancaman yang berbahaya, tidak saja terhadap pola pelakunya, tetapi merupakan ancaman serius terhadap stabilitas sosial, ekonomi dan keamanan serta kesatuan bangsa.
Beberapa fenomena diatas kiranya cukup menjadi alasan yang kuat untuk melakukan reformasi pendidikan dalam berbagai bidang. Jika pendidikan di negara-negara maju telah memberikan banyak kontribusi positif untuk kehidupan manusia di seluruh dunia tidak lepas dari pembaruan dari waktu ke waktu. Maka pendidikan di Indonesia yang pada masa belakangan ini masih belum menemukan format yang produktif tentunya sangat mendesak sekali untuk diperbaharui.
Pembaharuan tersebut bukan hanya dilakukan didalam lembaga pendidikan yang formal, juga tentu saja pembaharuan pada lembaga pendidikan non formal, seperti Surau ataupun Masjid – Masjid sebagai suatu lembaga non formal yang sangat memiliki peranan penting dalam dalam mengatasi dekadensi moral yang banyak terjadi dikalangan generasi muda.
Disisi lain Masjid dan Surau dan konteks kekinian semakin dijauhi oleh masyarakat terutama oleh generasi muda yang sangat malas untuk datang dan menyemarakkan Masjid dan Surau. Berbagai upaya terus dilakukan oleh para pemerhati agama generasi muda, diantaranya adalah dengan mengadakan pesantren kilat. Menurut Mulyadi pesantren kilat ini merupakan metode yang efektif untuk menambah wawasan anak didik tentang nilai-nilai agama.
Akan tetapi dalam pelaksanaan pesantren kilat ini tidak seluruh siswa yang dapat kesempatan karena tidak setiap Masjid dan Mushalla yang mengadakan kegiatan tersebut. Baru setelah Walikota Padang dipegang oleh Bapak Fauzi Bahar, kegiatan pesantren tersebut telah menyentuh seluruh siswa yang berada di Kota Padang pada umumnya. Dengan dikeluarkannya Perda (Peraturan Daerah) tentang wajibnya seluruh siswa dari tingkat SD sampai SMA untuk mengikuti Pesantren Ramadhan di Masjid dan Mushalla dilingkungan mereka.
Kewajiban ini menurut Fauzi Bahar adalah untuk menekan tingkat kenakalan remaja dalam berbagai bentuk penyakit masyarakat.
Program ini telah berjalan empat tahun lamanya dimana sebagai pelaksananya adalah pengurus Masjid dan Mushallan setempat.
Pada tahun pertama Pemda Kota Padang hanya menyediakan silabus dan piagam. Pada tahun kedua Pemda menambah dengan memberikan bantuan dana Rp. 500.000,- untuk masing-masing pelaksanaan Pesantren Ramadhan tersebut dan tahun 2006 bantuan dana menjadi Rp. 1.000.000,- tiap-tiap Masjid dan Mushalla dan pada Ramadhan 2007 tiap-tiap Masjid dan Mushalla dapat bantuan Rp. 1.000.000,- jika jumlah siswanya 60 sampai 100 siswa, dan jika jumlah siswanya lebih dari 100 maka masing-masing siswa diberi bantuan Rp. 15.000,-.
Adapun kegiatan ini disesuaikan dengan masa libur siswa, pada awalnya untuk tingkat SD pada minggu pertama, SLTP minggu kedua dan SMU pada minggu ketiga.
Kemudian pada tahun 2006 diawali oleh tingkat SMU, minggu kedua tingkat SMP dan pada tahun 2007 Pesantren Ramadhan dilaksanakan selama tiga minggu, pelaksanaannya tingkat SMU dimulai dari Shalat Subuh sampai jam 10.00 WIB, tingkat SD dimulai dari jam 10.00 WIB sampai Shalat Zuhur dan tingkat SMP dimulai dari Shalat Zuhur sampai Shalat Ashar.
Kegiatan ini dinilai berhasil oleh berbagai pihak karena telah menanamkan nilai-nilai agama pada generasi muda yang mana dapat mengisi waktu tidak terbuang sia-sia oleh generasi muda seperti yang diberitakan oleh harian Padang Express pada acara Peringatan Hari Pahlawan tanggal 10 November 2005. Dimana menurut harian ini dalam sambutan Fauzi Bahar menyampaikan keberhasilan tentang Program Pesantren Ramadhan sebagaimana dibawah ini.
Dalam upaya menekan tingkat kenakalan remaja serta bentuk penyakit masyarakat lainnya, Pemerintah Kota Padang telah melakukan kegiatan Pesantren Ramadhan, Wirid Remaja dan Didikan Subuh. Kegiatan tersebut telah terbukti efektif dalam menekan tingkat kenakalan remaja serta membawa mereka untuk meramaikan Masjid dan Mushalla yang berada di lingkungan mereka.
Berdasarkan hal diatas, menarik hati penulis untuk melakukan penelitian, sejauh mana keberhasilan Pesantren Ramadhan dalam menanamkan kesadaran siswa beribadah apakah terobosan yang dilakukan oleh Walikota Padang dengan diadakannya Pesantren Ramadhan ini mampu menjawab permasalahan-permasalahan dekadensi moral para siswa dan memberikan pemahaman agama pada siswa serta membuatkan mereka sadar dalam beribadah kepada Allah SWT, sehingga penulis mengambil judul : “PERANAN PESANTREN RAMADHAN DALAM MEMOTIVASI IBADAH SISWA SMPN 45 KOTA PADANG”.
B. Rumusan Dan Batasan Masalah
Untuk lebih jelasnya masalah yang akan penulis bahas, maka penulis merumuskan permasalahan tersebut yaitu Bagaimana kesadaran beribadah siswa SMPN 45 Kota Padang pasca pesantren ramadhan di Mesjid dan Mushalla tempat mereka tinggal.
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari rumusan masalah, penulis membatasi masalah sebagai berikut :
1. Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Meningkatkan Ibadah Shalat Wajib Siswa SMPN 45 Padang.
2. Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Meningkatkan Pelaksanaan Shalat Berjamaah Siswa SMPN 45 Padang.
3. Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Meningkatkan Shalat Sunat Siswa SMPN 45 Padang.
C. Penjelasan Judul
Untuk memudahkan dan menghindari kesalahpahaman, maka penulis memberi penjelasan kata-kata yang terdapat pada judul sebagai berikut :
Peranan
:
Tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam suatu peristiwa.
Pesantren Ramadhan
:
Lembaga pengajaran agama Islam, umumnya dilakukan pada bulan Ramadhan.
Dalam
:
Kata depan untuk menandai sesuatu yang dianggap mengandung isi.
Memotivasi
:
Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Ibadah
:
Perbuatan untuk menyatakan bakti kepada Allah SWT, yang didasari ketaatan mengerjakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Siswa
:
Murid (Terutama pada tingkat Sekolah Dasar dan Menengah).
Yang penulis maksudkan dalam penelitian ini adalah para siswa di SMP N 45 Padang.
Berdasarkan penjelasan judul diatas, maka dijelaskan maksud dari judul yang penulis bahas adalah bagaimana keberhasilan pelaksanaan Pesantren Ramadhan yang dicanangkan oleh Pemerintah Kota Padang terjadap pembentukan watak dan perbuatan siswa SMP N 45 Padang dalam melaksanakan kewajibannya yang diperintahkan oleh Allah SWT terutama dalam hal melaksanakan ibadah Shalat.
D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian bagi penulis melaksanakan penelitian ini adalah :
1) Untuk mengetahui peranan Pesantren Ramadhan dalam meningkatkan ibadah shalat wajib siswa SMP N 45 Padang.
2) Untuk mengetahui peranan Pesantren Ramadhan dalam pelaksanaan shalat secara berjamaah oleh siswa SMP N 45 Padang.
3) Untuk mengetahui peranan Pesantren Ramadhan dalam meningkatkan ibadah shalat sunat oleh siswa SMP N 45 Padang.
2. Guna Penelitian
a. Sebagai sebuah persyaratan dalam menyelesaikan program Strata Satu (S1) di STAI YASTIS Padang.
b. Memperdalam ilmu pengetahuan penulis tentang pengaruh Pesantren Ramadhan terhadap kebiasaan beribadah siswa SMP N 45 Kota Padang.
c. Sebagai informasi bagi instansi yang terkait dalam hal ini Pemda Kota Padang.
d. Sebagai sarana latihan bagi penulis dalam membuat karya ilmiah atau skripsi.
e. Sebagai sumbangan pemikiran bagi para pembaca skripsi ini.
E. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
Untuk mendapatkan data dan bahan yang dibutuhkan berkenaan dengan penelitian ini, penulis mengadakan penelitian lapangan (Field Research). Sesuai dengan masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka dalam penelitian ini penulis mempergunakan metode Deskriptif.
Adapun Suharsimi Ari Kunto, mengatakan bahwa :
Penelitian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesa, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang sesuatu variabel, gejala atau keadaan. Memang ada kalanya dalam penelitian deskriptif ini ingin juga membuktikan dugaan, tetapi tidak terlalu lazim, yang umumnya adalah bahwa perhatian deskriptif tidak dimaksudkan untuk menguji hipotesa.
2. Populasi Dan Sampel
a. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek yang akan diteliti.
Dngan demikian semua yang terkait dengan pemeliharaan baik berupa benda ataupun manusia dapat dijadikan populasi. Maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP, Kepala Sekolah dan guru di SMP N 45 Padang.
Tabel 1
Populasi
No | Populasi | Jumlah | Keterangan |
1 2 3 | Siswa Kelas VII Siswa Kelas VIII Siswa Kelas IX | 274 orang 320 orang 289 orang |
|
| Jumlah | 883 orang |
|
b. Sampel
Sampel adalah sebagian dari individu yang diselidiki.
Yang diambil dengan menggunakan cara tertentu. Mengingat populasi penelitian cukup banyak, sedangkan waktu dan dana tidak memadai untuk diteliti seluruh populasi, maka peneliti merasa perlu untuk menetapkan sampel. Adapun para siswa yang diambil sebagai sampel berjumlah 80 orang karena jumlahnya lebih dari 100 orang, maka penulis mengambil 10% dari jumlah populasi dengan teknik
Stratified Random Sampling. Hal ini berdasarkan pendapat Suharsimi Arikunto yang mengatakan bahwa apabila subyek lebih dari 100 maka sampel yang diambil antara 10% - 15% atau 20% - 25%.
Alasan mengambil 10% dari jumlah populasi, berhubung karena banyaknya sampel maka penulis beranggapan bahwa 10% cukup mewakili dari sampel yang ada.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. 2
Sampel
No | Sampel | Jumlah | Keterangan |
1 2 3 | Siswa Kelas VII Siswa Kelas VIII Siswa Kelas IX | 27 orang 32 orang 28 orang | Stratified Random Sampling |
| Jumlah | 87 orang |
|
3. Sumber Data
1. Kepala Sekolah
2. Guru Pendidikan Agama Islam
3. Siswa
4. Orang tua
4. Teknik dan Alat Pengumpul Data
Teknik dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan adalah :
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung untuk mengetahui pengetahuan siswa.
b. Angket, yaitu menyediakan pertanyaan untuk mengetahui pengamalan shalat siswa.
c. Wawancara, yaitu mengadakan komunikasi langsung baik terhadap Kepala Sekolah dan para guru agama untuk mengetahui upaya guru agama dan kepala sekolah dalam meningkatkan pengamalan shalat siswa.
5. Teknik Pengolahan dan Analisa Data
Setelah data terkumpul diadakan seleksi data serta dikelompokkan yang dilakukan dengan cara :
a. Kualitatif, yaitu mengolah data dengan cara tidak menggunakan angka-angka, tabel dan persentase. Tatapi dirumuskan dalam bentuk kalimat.
b. Kuantitatif, yaitu mengolah data dengan angka-angka setelah dicarikan persentase dimasukkan dalam tabel dan akhirnya di interpretasi dan analisa data diambil kesimpulan.
Dalam pengolahan data kuantitatif, penulis melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Editing, yaitu memeriksa data yang terkumpul apakah sudah muncul atau belum.
b. Coding, memberi tanda atau kode terhadap data yang terkumpul
c. Melakukan klasifikasi data yang diselidiki diklasifikasikan dan dikumpulkan sesuai dengan pokok permasalahan.
d. Tally, data yang dikelompokkan menurut hitungan yang terbanyak.
e. Tabulasi data, memasukkan data ke dalam tabel yang telah dipersiapkan sesuai dengan klasifikasi data dan permasalahannya.
f. Seleksi data dan persentase, seluruh data terkumpul maka data itu diseleksi kembali apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan dan menulis persentase.
P =
Keterangan :
P : Angka persentase
F : Frekuensi
g. Interpretasi dan analisa data. Setelah data tabulasikan ke dalam tabel kemudian diberikan interpretasi.
h. Pengambilan kesimpulan, dalam analisa data dan dalam menarik kesimpulan penulis mempergunakan kriteria dan istilah sebagai berikut :
a) 100% dalam istilah semuanya.
b) 75% - 99% dalam istilah umumnya.
c) 51% - 74% dalam istilah sebagian besar.
d) 50% dalam istilah sebagian
e) 26% - 49% dalam istilah sebagian kecil.
f) 1% - 25% dalam istilah sedikit sekali.
F. Sistematika Penulisan
Untuk menggambarkan pengambilan seluruh permasalahan dan pembahasan dan penulisan skripsi ini maka penulis akan mengemukakan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab pertama merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, penjelasan judul, tujuan dan kegunaan penelitian, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.
Bab kedua merupakan landasan teoritis yang membahas tentang Pesantren Ramadhan yang terdiri dari pengertian Pesantren Ramadhan, pelaksanaan Pesantren Ramadhan, ibadah shalat dan pengertiannya, metode pengajarannya.
Bab ketika merupakan hasil penelitian yang berisikan tentang peranan Pesantren Ramadhan dalam meningkatkan ibadah shalat, peranan Pesantren Ramadhan dalam meningkatkan pelaksanaan shalat secara berjamaah dan peranan Pesantren Ramadhan dalam meningkatkan ibadah shalat sunat siswa SMP N 45 Padang.
Bab keempat merupakan penutup berisikan kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
Harian Padang Expres. Pesantren Ramadhan Dinilai Positif. 11 – 10 – 2005. Hal. 1
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Departemen Pendidikan Nasional, edisi Ke Tiga Balai Pustaka, 2003.
Marzuki. Metodologi Riset. Jakarta BPEP, 1990.
Demikianlah Artikel Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang
Sekianlah artikel Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/05/peranan-pesantren-ramadhan-dalam.html
Peranan Pesantren Ramadhan Dalam Memotivasi Ibadah Siswa SMPN 45 Padang