Blog Pendidikan Indonesia
Advertisement
manusia sebagai makhluk paedagogik
manusia sebagai makhluk paedagogik - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul manusia sebagai makhluk paedagogik, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
manusia sebagai makhluk paedagogiklink :
manusia sebagai makhluk paedagogik
Baca juga
manusia sebagai makhluk paedagogik
BAB I
PEMBAHASAN
Makhluk paedagogik ialah makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik. Makhluk itu adalah manusia. Dialah yang memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Ia dilengkapi dnegan fitrah Allah, berupa bentuk dan wadah yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan keterampilan yang dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia. Pikiran, perasaan dan kemampuannya berbuat merupakan komponen dari fitrah itu. Itulah Fitrah Allah yang melengkapi penciptaan manusia, firman Allah:
4... |NtôÜÏù «!$# ÓÉL©9$# tsÜsù }¨$¨Z9$# $pkön=tæ 4w @Ïö7s? È,ù=yÜÏ9 «!$# 4…ÇÌÉÈ
Artinya: "… (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. …" (QS. Ar-Ruum: 30)
Firman Allah yang berbentuk potensi itu tidak akan mengalami perubahan dengan pengertian bahwa manusia terus dapat berpikir, merasa dan bertindak dan dapat terus berkembang. Fitrah inilah yang membedakan antara manusia dengan makhluk Allah lainnya dan fitrah ini pulalah yang membuat manusia itu istimewa dan lebih mulia yang sekaligus berarti bahwa manusia adalah makhluk paedagogik.
Allah memang telah menciptakan semua makhluk-Nya ini berdasarkan fitrah-Nya. Tetapi fitrah Allah untuk manusia yang di sini diterjemahkan dengan potensi dapat didik dan mendidik, memiliki kemungkinan berkembang dan meningkat sehingga kemampuannya dapat melampaui jauh dari kemampuan fisiknya yang tidak berkembang.
Meskipun demikian, kalau potensi itu tidak dikembangkan, niscaya ia akan kurang bermakna dalam kehidupan. Oleh karena itu perlu dikembangkan dan pengembangan itu senantiasa dilakukan dlaam usaha dan kegiatan pendidikan. Teori natives dan empiris yang dipertemukan oleh Kerschenteiner dengan teori konvergensinya, telah ikut membuktikan bahwa manusia itu adalah makhluk yang dapat dididik dan dapat mendidik. Dengan pendidikan dan pengajaran potensi itu dapat dikembangkan manusia, meskipun dilahirkan seperti kertas putih, bersih belum berisi apa-apa dan meskipun ia lahir dengan pembawaan yang dapat berkembang sendiri, namun perkembangan itu tidak akan maju kalau tidak melalui proses tertentu, yaitu proses pendidikan. Kewajiban mengembangkan potensi itu merupakan beban dan tanggung jawab manusia kepada Allah. Kemungkinan pengembangan potensi itu mempunyai arti bahwa manusia mungkin dididik, sekaligus mungkin pula bahwa pada suatu saat ia akan mendidik. Kenyataan dalam sejarah memberikan bukti bahwa memang manusia itu seccara potensial adalah makhluk yang pantas dibebani kewajiban dan tanggung jawab, menerima dan melaksanakan ajaran Allah pencipta. Ajaran yang dibebankan kepada manusia untuk melaksanakannya. Setiap umat Islam dituntut supaya beriman dan untuk beramal sesuai dengan petunjuk yang digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tetapi petunjuk itu tidak datang begitu saja kepada setiap orang, seperti kepada para Nabi dan Rasul, melainkan harus melalui usaha dna kegiatan. Karena itu, usaha dan kegiatan membina pribadi agar beriman dan beramal adlaah suatu kewajiban mutlak. Usaha dan kegaitan itu disebut pendidikan dalam arti yang umum. Dengan kalimat lain dapat dikatakan bahwa pendidikan ialah usaha dan kegiatan pembinaan pribadi. Adapun materi, tujuan dan prinsip serta cara pelaksanaannya dapat dipahami dalam petunjuk Allah yang disampaikan oleh para Rasul-Nya.
Pendidikan Islam berarti pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah pengamalan sepenuhnya ajaran Allah dan Rasul-Nya. Tetapi pribadi muslim itutidak akan tercapai atau terbina kecuali dengan pengajaran dan pendidikan. Membina pribadi muslim adalah wajib. Dan karena pribadi muslim tidak mungkin terwujud kecuali dengan pendidikan, maka pendidikan itupun menjadi wajib dalam pandangan Islam. Kaidah umum dalam ilmu Syari'at Islam berlaku pada kegiatan pendidikan ini:
مَالاَيَتِمُّ شَيْئٌ اِلاَّبِهِ فَهُوَ وَاجِبٌ
Artinya: "Sesuatu yang tidak sempurna perbuatan wajib kecuali degnannya, maka sesuatu itu adalah wajib" (Kaidah Ushul Fiqhi)
Dalam ajaran Islam bertakwa itu wajib, tetapi tidak mungkin bertakwa itu tercapai dengan pendidikan, maka pendidikan itu juga wajib. Dan manusia adalah makhluk paedagogik, maka kewajiban menyelenggarakan pendidikan adalah kewajiban syar'I yang berarti pula bahwa perintah bertakwa adalah sekaligus perintah menyelenggarakan pendidikan yang menuju kepada pembinaan manusia bertakwa.
BAB II
KESIMPULAN
Dari pembahasan makalah tersebut diatas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, Makhluk paedagogik ialah makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan dapat mendidik. Makhluk itu adalah manusia. Dialah yang memiliki potensi dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, pendukung dan pengembang kebudayaan. Ia dilengkapi dnegan fitrah Allah, berupa bentuk dan wadah yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan keterampilan yang dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya sebagai makhluk yang mulia.
Pendidikan Islam berarti pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi muslim itu adalah pengamalan sepenuhnya ajaran Allah dan Rasul-Nya. Tetapi pribadi muslim itutidak akan tercapai atau terbina kecuali dengan pengajaran dan pendidikan. Membina pribadi muslim adalah wajib. Dan karena pribadi muslim tidak mungkin terwujud kecuali dengan pendidikan, maka pendidikan itupun menjadi wajib dalam pandangan Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Zakiah Daradjad, dkk. Ilmu PendidikanIslam.. Bumi Aksara. Jakarta. 2009
Demikianlah Artikel manusia sebagai makhluk paedagogik
Sekianlah artikel manusia sebagai makhluk paedagogik kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel manusia sebagai makhluk paedagogik dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2013/04/manusia-sebagai-makhluk-paedagogik.html
manusia sebagai makhluk paedagogik