Advertisement
Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental "
Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental " - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental ", kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental "link :
Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental "
Baca juga
Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental "
MAKALAH
MATA KULIAH PSIKOLOGI BELAJAR
“ TOERIINTELEGENSIA DAN PERKEMBANGAN MENTAL ”
Dosen Pengampu : Dra. Hj. Isnin Agustin, MA
Disusun Oleh :
1. M. Nasrulloh
2. Muamar Anis
3. Mutma’inah
Kelas / Semester : II C
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BREBES
( STAIB )
TAHUN AKADEMIK 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
INTELEGENSI
KECERDASAN PADA MANUSIA
Manusia diciptakan dan dengan dilengkapi dengan kecerdasan yang memiliki kemampuan luar biasa, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain dan kecerdasan sebagai suatu kemampuan ini pulalah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya dimuka bumi ini, dengan kecerdasan ini pula manusia dapat menjalani kehidupan yang dinamis dan beadab.
Adapun kecerdasan atau inteligensi manusia mempunyai implikasi sebagai suatu kemampuan adalah sbb :
1. Kemampuan mengklasifikasi pola – pola objek
Seorang yang normal adalah orang yang mampu dalam mengklasifikasikan stimulasi-stimulasi yang tidak identik ke dalam satu kelas atau rumpun
2. Kemampuan beradaptasi (kemampuan belajar)
Kemampuan beradaptasi merupakan suatu kemampuan yang harus manusia miliki dalam kehidupannya dan kemampuan beradaptasi ini menentukan inteligensi atau kecerdasan seseorang apakah inteligensinya tinggi atau rendah
3. Kemampuan menalar secara deduktif
Yaitu kemampuan menalar atau melogikan sesuatu dari kesimpulan menjadi paparan yang detail
4. Kemampuan menalar secara induktif
Yakni kemampuan penalaran atau melogikakan sesuatu yang berupa paparan atau penjelasan menjadi suatu kesimpulan yang mewakili
5. Kemampuan mengembangkan konsep
Yaitu kemampuan seseorang memahami suatu cara kerja objek atau fungsinya dan kemampuannya bagaimana menginterpretasikan suatu kejadian
6. Kemampuan memahami
7. Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan – kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Intelegensi
I. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut “Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin,yang berarti memahami. Jadi intelegensi adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk memahami sesuatu.
II. Definisi Intelegensi Menurut Para Ahli.
Menurut para ahli : ” kemampuan untuk berpikir secara abstrak (Terman)”, “ Kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya (Colvin)”,”tekhnik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indra “(Hunt).
• Edward Thorndike
intelegensi adalah kemampuan individu untuk memberikan respon yang tepat (baik)terhadap stimulasi yang diterimanya.
• William Stern
Intelegensi merupakan kapasitas atau kecakapan umum pada individu secara sadar untuk menyesuaikan pikirannya pada situasi yang dihadapinya.
• Super dan Cities mendefinisikan kemampuan menyesuaikan diri terhadap lingkungan atau belajar dari pengalaman.
• K. Buhler mengatakan bahwa intelegensi adalah perbuatan yang disertai dengan pemahaman atau pengertian.
• Bischof, psikolog Amerika (1954) mendefinisikan kemampuan untuk memecahkan segala jenis masalah.
• David Wechsler (1958) mendefinisikan inteligensi sebagai kemampuan untuk bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
• Heidenrich (1970) mendefinisikan kemampuan untuk belajar dan menggunakan apa yang telah dipelajari dalam usaha untuk menyesuaikan terhadap situasi-situasi yang kurang dikenal atau dalam pemecahan masalah.
• Suryabrata (1982) intelegensi didefinisikan sebagai kapasitas yang bersifat umum dari individu untuk mengadakan penyesuaian terhadap situasi-situasi baru atau problem yang sedang dihadapi.
B. Ciri – ciri intelegensi
Ciri-ciri intelegensi yaitu :
1. Intelegensi merupakan suatu kemampuan mental yang melibatkan proses berfikir secara rasional (intelegensi dapat diamati secara langsung).
2. Intelegensi tercermin dari tindakan yang terarah pada penyesuaian diri terhadap lingkungan dan pemecahan masalah yang timbul daripadanya.
C. Teori-teori Intelegensi
Teori – teori inteligensi dibedakan menjadi empat macam, diantaranya:
1. Teori Faktor
Teori ini dikembangkan oleh Spearman, dia mengembangkan teori dua factor dalam kemampuan mental manusia. Yakni :
a. teori factor “g” (factor kemampuan umum) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas – tugas secara umum (misalnya, kemampuan menyelesaikan soal – soal matematika)
b. teori factor “s” (factor kemampuan khusus) : kemampuan menyelesaikan masalah atau tugas – tugas secara khusus (misalnya, mengerjakan soal – soal perkalian,atau penambahan dalam matematika)
2. Teori Struktural Intelektual
Teori ini dikembangkan oleh Guilford, dia mengatakan bahwa tiap tiap kemampuan memiliki jenis keunikan tersendiri dalam aktifitas mental atau pikiran (operation), isi informasi (content), dan hasil informasi (product).penjelasannya adalah sbb :
a. Operation (aktivitas pikiran atau mental)
- Cognition yaitu aktivitas mencari, menemukan, mengetahui dan memahami informasi. Misalnya mengetahui makna kata “adil” atau “krisis”
- Memory yakni menyimpan informasi dalam pikiran dan mempertahankannya
- Divergent production yakni proses menghasikan sejumlah alternative informasi dari gudang ingatan untuk memenuhi kebutuhan, misalnya mengusulkan sejumlah judul sebuah cerita
- Convergent production yaitu penggalian informasi khusus secara penuh dari gudang ingatan. Misalkan menemukan kata – kata yang cocok untuk jawaban TTS
- Evaluation yakni memutuskan yang paling baik dan yang cocok dengan tuntunan berpikir logis
b. Content (isi informasi)
- Visual yaitu informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterima oleh mata
- Auditory yakni informasi – informasi yang muncul secara langsung dari stimulasi yang diterima oleh system pendengaran (telinga)
- Simbolic yaitu item – item informasi yang tersusun urut bersamaan dengan item – item yang lain. Misalnya sederet angka, huruf abjad dan kombinasinya
- Sematic biasanya berhubungan dengan makna atau arti tetapi tidak melekat pada symbol – symbol kata
- Behavioral yakni item informasi mengenai keadaan mental dan perilaku individu yang dipindahkan melalui tindakan dan bahasa tubuh.
c. Product (bentuk informasi yang dihasilkan)
- Unit yaitu suatu kesatuan yang memiliki suatu keunikan didalam kombinasi sifat dan atributnya, contoh bunyi musik,cetakan kata
- Class yakni sebuah konsep dibalik sekumpulan obyek yang serupa. Misalkan bilangan genap dan ganjil
- Relation yakni hubungan antara dua item. Contoh dua orang yang memiliki huruf depan berurutan, Abi kawin dengan Ani
- Sistem yakni tiga item atau lebih berhubungan dalam suatu susunan totalitas. Misalkan tiga orang berinteraksi didalam sebuah acara dialog di TV
- Transformation yaitu setiap perubahan atau pergantian item informasi
- Implication yakni item informasi diusulkan oleh item informasi yang sudah ada. Misalkan melihat 4X5 dan berpikir 20.
3. Teori Kognitif
Teori ini dikembangkan oleh Sternberg menurutnya inteligensi dapat dianalisis kedalam beberapa komponen yang dapat membantu seseorang untuk memecahkan masalahnya diantaranya :
a. Metakomponen adalah proses pengendalian yang terletak pada urutan lebih tinggi yang digunakan untuk melaksanakan rencana, memonitor, dan mengevaluasi kinerja dalam suatu tugas
b. Komponen kinerja adalah proses – proses pada urutan lebih rendah yang digunakan untuk melaksanakan berbagai strategi bagi kinerja dalam tugas
c. Komponen perolehan pengetahuan adalah proses – proses yang terlibat dalam mempelajari informasi baru dan penyimpanannya dalam ingatan
4. Teori Inteligensi Majemuk (multiple intelligences)
Teori ini dikembangkan oleh Howard Gadner, dalam teorinya ia mengemukakan sedikitnya ada tujuh jenis inteligensi yang dimiliki manusia secara alami, diantaranya :
a. Inteligensi bahasa (verbal or linguistic intelligence) yaitu kemampuan memanipulasi kata- kata didalam bentuk lisan atau tulisan. Misalnya membuat puisi
b. Inteligensi matematika-logika (mathematical-logical) yaitu kemampuan memanipulasi system-sistem angka dan konsep-konsep menurut logika. Misalkan para ilmuwan bidang fisika, matematika
c. Inteligensi ruang (spatial intelligence) adalah kemampuan untuk melihat dan memanipulasi pola-pola dan rancangan. Contohnya pelaut, insinyur dan dokter bedah
d. Inteligensi musik (musical intelligence)adalah kemampuan memahami dan memanipulasi konsep-konsep musik. Contohnya intonasi, irama, harmoni
e. Inteligensi gerak-tubuh(bodily-kinesthetic intelligence)yakni kemampuan untuk menggunakan tubuh dan gerak. Misalkan penari, atlet
f. Inteligensi intrapersonal yaitu kemampuan untuk memahami perasaan – perasaan sendiri, refleksi, pengetahuan batin, dan filosofinya,contohnya ahli sufi dan agamawan
g. Inteligensi interpersonal yaitu kemmampuan memahami orang lain, pikiran maupun perasaan – perasaannya, misalnya politis, petugas klinik, psikiater
D. Perkembangan Mental
Mental dalam arti khusus adalah suatu kemampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya yang mengakibatkan kemampuan tertentu dan pencapaian tertentu Perkembangan mental merupakan suatu proses yang menggambarkan perilaku kehidupan social psikologi manusia/remaja pada posisi yang harmonis di dalam lingkungan masyarakat yang lebih luas dan kompleks. Menurut Havighurst perkembangan tersebut harus di pelajari, dijalani dan dikuasai oleh setiap individu dalam perjalanan hidupnya.
Problem kesehatan mental sebenarnya sudah ada sejak manusia sendiri itu ada. Sejak dulu manusia tidak hanya mengalami sakit jasmani tetapi juga merasakan kesedihan,tertekan dan putus asa. Dan tentu saja orang juga berusaha untuk menyembuhkan sakit non-jasmaniahnya baik dengan cara yang rasional misalnya dengan minta nasehat pada orang tua, orang yang dituakan atau dianggap bijak dan dengan cara yang irasional dengan pergi ke dukun atau melakukan penyembahan pada benda-benda yang dianggap keramat. Perkembangan kebudayaan, tekhnologi dan ilmu pengetahuan mempengaruhi cara-cara orang untuk mengatasi problem non jasmaniah yang semakin lama tumbuh menjadi ilmu pengetahuan sendiri.
Pada tahun 1908 terbut sebuah buku yang sangat terkenal dengan judul “A Mind That Found It Self”. Buku tersebut dikarang oleh Clifford Whittingham Beers. Buku itu menceritakan pengalaman-pengalamannya saat dirawat dibeberapa rumah sakit. Ia mendapatkan perawatan yang kejam dan tidak berperikemanusiaan pada pasien dengan gangguan jiwa, hal tersebut disebabkan oleh rendahnya pemahaman mengenai kesehatan mental. Perawatan yang tulus dan penuh kasih justru memberikan dampak yang positif bagi penderita gangguan jiwa. Dari pengalamannya yang tidak menyenangkan selama dirawat itulah, ia menyatakan bahwa keramah tamahan yang ditunjukkan kepadanya justru memberikan dampak penyembuhan yang besar bagi dirinya. Clifford Wittingham memberikan beberapa saran dalam usaha pencegahan terjadinya gangguan mental dan perawatannya:
- Pembaruan dalam perawatan penderita
- Menyebarluaskan informasi untuk merubah sikap terhadap pasien gangguan jiwa supaya lebih tepat dan manusiawi.
- Mendorong diadakannya penelitian terhadap sebab-sebab dan perawatan terhadap sakit mental
- Mengembangkan usaha-usaha untuk mencegah gangguan mental.
Demikian hidup dan menarik buku Clifford Beers tersbut membuat banyak orang tergerak hatinya untuk ikut serta dalam gerakan kesehatan mental.
DAFTAR PUSTAKA
http://riza-n-k-fpsi11.web.unair.ac.id/artikel_detail-43738-Umum-PlusMinus%20Teori%20Intelegensi.html
Azwar, Saifuddin. 2008. Pengantar Psikologi Inteligensi. Jakarta: Pustaka Pelajar
Herlina, dkk. 2007. Psikodiagnostika IV: Inteligensi. Universitas Pendidikan
Demikianlah Artikel Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental "
Sekianlah artikel Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental " kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental " dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2013/04/makalah-teori-intelegensia-dan.html
Makalah " Teori Intelegensia dan Perkembangan Mental "