Advertisement
Makalah Anak Berkesulitan Belajar
Makalah Anak Berkesulitan Belajar - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Anak Berkesulitan Belajar, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Makalah Anak Berkesulitan Belajarlink :
Makalah Anak Berkesulitan Belajar
Baca juga
Makalah Anak Berkesulitan Belajar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak penduduk Indonesia mengalami kesulitan belajar terutama pada akademiknya, hal itu disebabkan karena mutu pendidikan Indonesia kuran. Juga disebabkan dengan difusi anak itu sendiri. Ada orang yang berkesulitan belajar bukan karena ia tidak pintar atau pandai karena ia terlambat masuk sekolah atau lambat belajar karena disebabkan oleh faktor tersebut. Dengan kesulitan belajar tersebut anak juga mengalami prestasi belajar yang menurun atau rendah. Maka sekarang ini bangsa Indonesia menggalakkan wajib belajar 9 tahun. Agar anak tersebut mendapatkan pendidikan yang memadai. Anak berkesulitan bukan hal yang sepele tapi merupakan hal yang pokok bagi kehidupan. Karena itu bangsa Indonesia prihatin pada anak yang berkesulitan belajar dengan mengadakan program remedial, untuk anak berkesulitan belajar.
B. Rumusan Masalah
Dalam permasalahan ini akan diuraikan tentang yang berhubungan dengan yang berkesulitan belajar berupa pengertian anak berkesulitan belajar, defenisi anak berkesulitan belajar, klasifikasi AKB, perbedaan istilah AKB, lambat belajar, prestasi belajar rendah, faktor yang mempengaruhi AKB, karakteristik, prevelensi AKB, pendidikan bagi AKB dan orang dewasa yang mengalami AKB.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Anak Berkesulitan Belajar dan Defenisinya
Anak berkesulitan belajar adalah anak yang mengalami kesulitan belajar dalam melaksanakan tugas akademik di sekolah, disebabkan karena adanya disfungsi neorologis, proses psikologis dasar maupun sebab lain. Prestasi belajar yang dicapai jauh berada dibawah potensi.
Hal ini dapat terjadi karena :
1. Gangguan penglihatan
2. Gangguan pendengaran
3. Kelainan anggota tubuh / gerakan
4. Kelainan intelektual / intelegensi
5. Gangguan komunikasi
6. Gangguan kesehatan dan gizi
7. Kelainan emosi dan prilaku
8. Motifasi
Disetiap sekolah sering ditemukan sejumlah besar anak yang lambat sekolah, terutama dalam belajar “Casliting” (membaca, menulis, dan berhitung) atau kesulitan dalam memperoleh keterampilan komunikasi dan mengembangkan persepsi penglihatan atau pendengaran.
Defenisi Anak Berkesulitan Blajar
Defenisi anak berkesulitan belajar pertama kali dikemukakan oleh Usou pada tahun 1977, hal ini dikemukakan atau didefenisikan oleh Hallan, Kaufmah “Kesulitan belajar khusus adalah gangguan dalam proses psikologis dasar yang mencakup pemahaman dan tulisan. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gangguan perseptual luka pada otak, diseleksia, dan afasia perkembangan. Batasan tersebut tidak termasuk anak yang memiliki problema belajar yang penyebabnya berasal dari hambatan karena tunagrahita, gangguan emosional, atau karena kemiskinan lingkungan, budaya atau ekonomi.
The National Join Committee For Learning Disabilities (NJCLD) mengemukakan defenisi sebagai berikut : Gangguan tersebut instrinsik dan diduga disebabkan oleh adanya kondisi lain yang mengganggu (gangguan sensoris, tuna grahita, hambatan sosial dan emosi) atau berbagai lingkungan (perbedaan budaya, pembelajaran yang tidak tepat, faktor psikogenetik) hambatan tersebut bukan penyebab atau pengaruh langsung.
B. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar
Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (Devellopmental Learning Disabilitis)
Kesulitan ini mencakup gangguan morik dan persepsi kesulitan belajar bahasa dan komunikasi dan kesulitan dalam penyesuaian perilaku sosial.
2. Kesulitan belajar akademik.
Kesulitan belajar akademik menunjukkan adanya kegagalan dalam mencapai prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kesulitan belajar yang bersifat perkembangan umumnya sukar diketahui baik oleh orang tua maupun oleh guru, karena tidak ada pengukuran yang sistematis.
Salah satu kemampuan dasar yang umumnya dipandang paling penting dalam kegiatan belajar adalah kemampuan untuk memusatkan perhatian selektif. Perhatian selektif adalah kamampuan untuk memilih salah satu diantara sejumlah rangsangan. Seperti rangsangan auditif, teknik fisual, dan kinertitik yang mengenai manusia setiap hari.
C. Klasifikasi Anak Berkesulitan Belajar
Anak berkesulitan belajar adalah anak yang memiliki intelegensi normal dan didalam akademiknya ia mengalami kesulitan dalam satu bidang study. Misalnya kesulitan dalam bidang study matematika atau dalam bidang studi bahasa.
· Anak lambat belajar
Anak lambat belajar adalah anak intelegensinya berada pada bawah rata-rata (slowliner).
· Prestasi belajar rendah
Anak yang memperoleh prestasi belajar yang rendah disebabkan kurang menguasai keterampilan prasyarat.
Faktor internal berupa :
- Karena retardasi mental (tuna grahita).
- Karena cacat indra (kebutaan, ketulian).
- Karena gangguan emosi berat.
- Karena kesulitan belajar.
Faktor eskternal berupa :
- Karena kekurangan kesempatan belajar.
- Karena kebudayaan yang kurang mendukung.
- Karena ekonomi yang kurang mendukung/menunjang.
- Karena pengajaran yang tidak cukup.
D. Faktor Yang Mempengaruhi Berkesulitan Belajar
Penyebab utama kesulitan belajar adalah faktor internal yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis. Sedangkan penyebab utama problem belajar adalah faktor eksternal yaitu berupa strategi pembelajaran yang keliru.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan disfungsi neurologis yang pada gilirannya dapat menyebabkan kesulitan belajar antara lain :
1. Faktor genetik
2. Luka pada otak karena trauma fisik, atau karena kekurangan oksigen.
3. Biokimia yang hilang (misalnya biokimia yang diperlukan untuk memfungsikan saraf pusat).
4. Biokimia yang dapat merusak otak (misalnya zat pewarna pada makanan).
5. Pencemaran lingkungan.
6. Gizi yang tidak memadai.
7. Pengaruh-pengaruh psikologi dan sosial yang merugikan perkembangan anak.
Faktor Eksternal :
Yaitu merupakan penyebab utama problem belajar :
- Strategi pembelajaran yang keliru.
- Pengolahan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak.
- Keadaan jiwa (ketakmampuan perkembangan belajar), termasuk gangguan perhatian, gangguan ingatan, pendengaran, gangguan ingatan, pendengaran dan fisual, gangguan persepsi, gangguan pengetahuan dan kelambatan bahasa, atau gangguan bahasa.
- Pemberi ulangan penguat (reinforcement) yang tidak tepat.
E. Karakteristik Anak Berkesulitan Belajar
1. Prestasi belajar yang dicapai selalu berada dibawah rata-rata.
2. Dalam melaksanakan tugas kegiatan belajar selalu mengalami hambatan dibanding anak-anak yang lain sekelasnya.
3. Dalam hal kepribadian kadang-kadang mereka menunjukkan sikap yang negatif dalam prilaku.
F. Prefalensi Anak Berkesulitan Belajar
1. Menurut Hallan, Kauffan dan Liod (1985) bahwa prefelensi anak usia sekolah yang berkesulitan belajar membentuk suatu rentangan dari 10 – 30 %.
2. Menurut Laut (1989) menyatakan bahwa rentangan adalah 2 % hingga 30 %.
3. Menurut Mulyono Abdurajman dan Nafsihan Ibrahim (1994) dari hasil penelitian mereka terhadap 3.215 murid kelas satu hingga kelas enam SD di Jakarta menunjukkan bahwa terdapat 16,52 % yang oleh guru dinyatakan sebagai berkesulitan belajar.
5 alasan yang menyebabkan kenaikan jumlah anak berkesulitan belajar yaitu :
1) Peningkatan prosedur, identifikasi dan asemen anak berkesulitan belajar.
2) Persyaratan yang longgar untuk menentukan anak berkesulitan belajar.
3) Orang tua dan guru lebih menyukai klasifikasi anak berkesulitan belajar dari pada klasifikasi lain.
4) Penurunan biaya program PLB yang segregatif dan peningkatan biaya program PLB yang integratif.
5) Adanya evaluasi ulang terhadap anak yang pada mulanya dinyatakan sebagai anak tuna grahita.
G. Asesmen Anak Berkesulitan Belajar
a. Asesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi tentang seorang anak yang akan digunakan untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang berhubungan dengan anak. Kriteria yang digunakan untuk asesmen adalah sebagai berikut :
1. Kriteria perbedaan.
2. Kriteria ekskulasi (pengecualian).
3. Kriteria dari segi pendidikan luar biasa.
b. Diagnosa anak berkesuliatn belajar
1. Diagnosa terhadap anak usia prasekolah.
- Ketidak mampuan bahasa.
- Ketidak mampuan motor persepsi.
- Ketidak mampuan perhatian
2. Diagnosa ketidak mampuan akademik.
5 tahap untuk melakukan diagnosis ketak mampuan belajar yakni :
a) Menentukan apakah masalah-masalah belajar anak bersifat khusus, umum atau hanya bersifat sementara.
b) Menentukan faktor-faktor penyumbang sebab terhadap lingkungan fisik.
c) Menganalisis secara deskriptif perilaku pada masalah khusus.
d) Memutarkan penarikan kesimpulan diagnosa atas dasar prilaku dan faktor penyumbang.
e) Menata dan mengatur program perbaikan secara sistematis berdasarkan penarikan kesimpulan diagnosa.
H. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar
Anak yang mengalami kesulitan belajar karena mereka belum tentu dapat dengan cepat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
a. Penggunaan Strategi Remedial
Remedial atau pengajaran untuk perbaikan bermaksud memberikan bantuan kepada anak yang mengalami kesulitan belajar agar anak yang berkesulitan belajar sama dengan anak normal. Bentuk dari remedial itu :
a) Latihan tugas dan keterampilan.
b) Kemampuan atau proses pelatihan
c) Proses pendekatan tugas.
d) Strategi intervensi prilaku dan kognitif.
b. Program-Program Remedial
a) Remedial program pra-sekolah untuk kesulitan belajar perkembangan.
1. Kesulitan persepsi
2. Kesulitan bahasa lisan
b) Program pendidikan bagi anak berkesulitan belajar tingkat sekolah dasar (Elementari level).
c) Program pendidikan untuk kesulitan belajar
Pada masa remaja (adolensi) di SLTP dan SMU/SMK kita menentukan siswa yang belum menguasai ketrampilan dasar secukupnya, untuk mengatasi mata pelajaran IPA dan IPS, yang semuanya itu membutuhkan keterampilan membaca.
Kesulitan Belajar dan Kejahatan
Bahwa ada hubungan secara kesulitan belajar dengan kejahatan. Tidak diketahui apakah kejahatan itu menyebabkan kesulitan belajar, faktor yang sama yang menjadikan penyumbang terjadinya sebab keduanya.
I. Microkomputer dan Individu Berkesulitan Belajar
Mikrokomputer memiliki pengaruh dalam pendidikan anak berkesulitan belajar. Karena mikrokomputer merupakan alat yang tepat dengan beberapa alasan :
a. Mikrokomputer tidak menilai kesalahan.
b. Mesin ini memiliki kesabaran yang tidak terbatas.
c. Mikrokomputer menyediakan umpan balik dan penguatan segera
d. Situasi grafik dan permainan membuat drill.
e. Mengembangkan kemampuan untuk menjamin pengajaran individual sesuai dengan kebutuhan siswa.
Teknologi komputer juga memungkinkan pengajaran multi indera seperti penggunaan video-tepe, vidio disk, bentuk grafik dan pengsinter suara (Schifme, Tobin dan Buchanna).
J. Orang-Orang Dewasa Yeng Mengalami Kesulitan Belajar
Banyak siswa yang mengalami ketakmampuan belajar, bukan karena tak cerdas, dalam akademik, tentu saja ada beberapa yang melakukan dengan tes / les dapat lulus dari SMA dan bahkan masuk ke perguruan tinggi. Nelson Kockefeller mengaggap dirinya disklesia, namun ia selalu lulus dari sekolah tinggi hukum dan kemudian berkampanye untuk calon presiden (Lenner, 1985). Tapi sebagian siswa yang mengalami ketakmampuan belajar makin lama makin frustasi dan kecewa ketika mereka dewasa, serta mempunyai kesukaran untuk mengadakan penyesuaian hidup.
BAB
PENUTUP
A. Kesimpulan
Anak berkesulitan belajar adalah anak yang mengalami kesulitan belajar dalam melaksanakan tugas-tugas akademik di sekolah baik disebabkan karena adanya disfungsi neurologis, proses psikologis, dasar maupun sebab-sebab lainnya. Sehingga prestasi belajar yang dicapai jauh berada dibawah potensi yang sebenarnya. Anak berkesulitan belajar ini dalam bidang akademiknya terganggu sehingga dalam pencapaian hasil belajarnya rendah. Perbedaan anak berkesulitan belajar, anak lambat belajar, prestasi belajar rendah adalah anak berkesulitan belajar yaitu anak yang memiliki intelegensi akademiknya berada dibawah kemampuan intelegensinya.
Lambat belajar adalah anak intelegensinya berada diambang rata-rata yang mana didalam akademiknya mereka lambat sekali untuk mengerti dibidang / dibanding anak lainnya yang normal. Prestasi rendah adalah anak yang memiliki intelegensi akademikberada dibawah kemampuan intelegensinya.
B. Saran
Kalau seorang pendidik menemui anak yang mengalami kesulitan belajar kita memberikan kepada anak tersebut pendidikan program remedial atau pendidikan ulang diluar mata pelajaran agar anak paham dengan materi yang kita berikan kepada anak tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
1. Samuel A. Kirk, James J. Gallagher. Pendidikan Anak Luar Biasa (V).
Drs. Ganda Sumekar, Drs. Asep Ahmad Sopendi, Drs. Tarmansyah.
Demikianlah Artikel Makalah Anak Berkesulitan Belajar
Sekianlah artikel Makalah Anak Berkesulitan Belajar kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makalah Anak Berkesulitan Belajar dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2013/11/makalah-anak-berkesulitan-belajar.html
Makalah Anak Berkesulitan Belajar