Advertisement
Etos Kerja Menurut Ajaran Islam
Etos Kerja Menurut Ajaran Islam - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Etos Kerja Menurut Ajaran Islam, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Etos Kerja Menurut Ajaran Islamlink :
Etos Kerja Menurut Ajaran Islam
Baca juga
Etos Kerja Menurut Ajaran Islam
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Etos kerja Islam bertujuan untuk menciptakan manusia yang mempunyai semangat kerja yang tinggi untuk meraih sukses. Ciri utama etos kerja dalam Islam adalah terpenuhinya empat syarat yaitu : harus mencari kekayaan dunia dengan halal, tidak meminta-minta untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga, dan karena ada belas kasihan pada tetangga atau dalam arti luas untuk membangun masayarakat. Seorang yang bekerja hanya untuk mengumpulkan kekayaan tidak termasuk etos kerja Islam.
Etos kerja merupakan keharusan setiap individu, bukan saja untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari, juga menghindari dari kefakiran. Sebab kefakiran menyebabkan seseorang mengidap lemahnya iman, lemah akal dan lemah kepribadian.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka pembahasan ini dapat dirumuskan dengan melihat peranan bekerja dalam kehidupan dan sejauh mana etos kerja dalam Islam.
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
- Sebagai tugas akhir semester
- Untuk mengetahui sejauh mana etos kerja dalam pandangan Islam.
- Untuk mengetahui tujuan bekerja dalam kehidupan.
- Untuk mengetahui nilai-nilai ibadah yang terkandung dalam kerja.
- Untuk mengetahui dampak negatif dari tidak bekerja dalam kehidupan.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
2.1 Etos Kerja Dalam Perspektif Islam
Etos kerja termasuk salah satu diantara global narrative, pembicaraan global salah satu diantara ciri sumber daya manusia yang diharapkan oleh negara-negara maju dan berkembang adalah warga yang memiliki etos kerja yang tinggi.
Adapun empat parameter yang biasanya digunakan untuk melihat seseorang atau kelompok memiliki etos kerja atau tidak.
- Bagaimana pandangan seseorang tentang kerja.
Orang yang memiliki etos kerja tinggi dan baik pasti mempunyai pandangan bahwa kerja sebagai hal yang mulia.
- Ada atau tidaknya semangat untuk melakukan pekerjaan.
Orang-orang yang mempunyai etos kerja baik, apabila ditugasi untuk melakukan pekerjaan akan tumbuh semangatnya untuk menyelesaikan pekerjaan dengan baik.
- Adanya upaya untuk menyempurnakan suatu kerja agar menjadi lebih produktif.
- Adanya kebanggaan dapat melakukan pekerjaan yang menjadi tugasnya.
Orang yang memiliki keempat parameter tersebut dianggap orang yang memiliki etos kerja yang tinggi.
2.2 Ajaran Islam Tentang Cinta Pekerjaan
Mencintai sesuatu artinya menyenangi sesuatu. Mencintai pekerjaan artinya menyenangi terhadap pekerjaan yang kita tekuni.
Mencintai pekerjaan merupakan suatu keharusan untuk meraih sukses, karena senang dalam mengerjakan dan bersungguh-sungguh dalam bekerja sehingga akan memperoleh hasil yang maksimal.
Bekerja hukumnya wajib, Islam melarang umatnya meminta-minta. Namun bekerja keras dalam hidupnya juga tidak boleh, Islam menganjurkan agar manusia memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya, tetapi juga beramal atau berbuat untuk kehidupan akhiratnya.
Dalam melakukan pekerjaan biasakanlah untuk tidak menunda-nunda waktu, kerjakan suatu yang bisa dikerjakan jangan sampai ditunda esok hari karena pekerjaan itu akan jadi bertumpuk.
2.3 Peranan Bekerja Dalam Kehidupan
Adapun peranan bekerja dalam kehidupan adalah sebagai berikut :
- Memenuhi kebutuhan hidup baik primer maupun sekunder.
- Memajukan kesejahteraan umum.
- Memajukan produktivitas masyarakat dalam memerangi kemiskinan dan memajukan pembangunan.
2.4 Bahaya Tidak Bekerja Dalam Kehidupan
Bahaya tidak bekerja adalah sebagai berikut :
- Tumbuhnya kemiskinan dan kefakiran sangat tidak mengutungkan bagi siapapun.
- Tidak terpenuhinya kebutuhan primer atau sekunder.
- Kemalasan dan pengangguran menjadi beban bagi orang lain dan akan menimbulkan berbagai macam penyakit masyarakat salah satunya pencurian.
BAB II
PEMBAHASAN
3.1 Tujuan Kerja dalam Wawasan Islam
Adapun tujuan kerja dalam Islam yaitu :
- Mencukupi kebutuhan hidup diri dan keluarga
Kebutuhan hidup diri dan keluarga yang sudah tercukupi dengan baik dengan begitu akan mengurangi dorongan untuk meminta-minta atau dorongan untuk melakukan hal-hal yang dapat menjerumuskan diri pada tindakan tidak terpuji.
- Untuk memberikan kemaslahatan atau kesejahteraan bagi masyarakat luas, termasuk kehidupan berbangsa dan bernegara.
Kalau pada tujuan pertama mungkin seseorang mudah mengatasi hasil kerja itu tidak sebatas untuk kebutuhan diri dan keluarga, tapi harus ada yang digunakan untuk mengembangkan kemaslahatan umum.
- Untuk meningkatkan mutu pengabdian dan keta’atan kepada Allah SWT
Dalam bahasa sederhana bisa juga disebut meningkatkan kualitas ibadah. Misalnya bekerja agar bisa menunaikan ibadah haji, shadaqah, menjadi donatur pembangunan mesjid, dan cara lain.
3.2 Kerja dan Martabat Hidup
Dari pembahasan diatas, ajaran Islam mengapresiasikan bahwa untuk menjadi muslim yang baik. Standar umumnya adalah mempunyai pekerjaan. Tuhan menyukai hamba yang memiliki pekerjaan. Ini merupakan tema penting yang patut dipikirkan dalam mempersiapkan generasi muda dimasa mendatang. Kerja merupakan suatu kegiatan yang mulia.
3.3 Nilai – Nilai Ibadah Dalam Kerja
Ada dua syarat yang dapat dijadikan ukuran bekerja dengan benar dalam Islam.
- Benar dari aspek niatnya
Niat menentukan amal atau kerja seseorang. Niat itu berfungsi untuk mengukur dan meletakkan apakah suatu pekerjaan itu benar atau tidak.
- Benar dari aspek pelaksanaannya
Dalam pandangan Islam ada dua masalah yang perlu mendapat perhatian dalam melaksanakan pekerjaan, yaitu :
· Pekerjaan tersebut disebut “amalun masru” pekerjaan yang dapat dibenarkan oleh syariat Islam. Meskipun dilakukan dengan ikhlas, tetapi pekerjaan itu mencuri maka tidak dianggap benar menurut syara’.
· Pekerjaan itu tidak sampai mengganggu tugas. Tugas yang diwajibkan oleh Allah seperti shalat dan puasa. Jika pekerjaan itu menjadikan seseorang lalai pada tugas-tugas keagamaan atau berhubungan dengan Tuhan maka pekerjaan tersebut tidak bisa dikatakan baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Islam mengajarkan bahwa kerja bukan sekedar untuk memenuhi kebutuhan hidup diri atau keluarga. Kerja bertujuan untuk meningkatkan kualitas ibadah kepada Tuhan. Oleh sebab itu, hasil kerja berupa kepemilikan harta kekayaan, harus ada yang diperuntukkan buat Tuhan, yaitu mendermakannya di jalan Allah.
4.2 Saran
Sesuai pada pembahasan sebelumnya, maka pada akhir makalah ini penulis menyampaikan beberapa buah saran :
- Diharapkan kepada setiap manusia untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik dan penuh keikhlasan.
- Diharapkan kepada masyarakat yang pada saat ini dalam keadaan menganggur agar secepatnya mencari pekerjaan yang baik agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat.
- Diharapkan kepada setiap manusia untuk dapat mencari harta secara halal dan baik.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Efendi, Rustam. 2008. Produksi Dalam Islam. Yogyakarta : Magistra Insania Press.
Hasan, M. Tholchan. 2000. Dinamika Kehidupan Religius. Jakarta : Listafariska Putra.
Demikianlah Artikel Etos Kerja Menurut Ajaran Islam
Sekianlah artikel Etos Kerja Menurut Ajaran Islam kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Etos Kerja Menurut Ajaran Islam dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2013/11/etos-kerja-menurut-ajaran-islam.html
Etos Kerja Menurut Ajaran Islam