Advertisement
makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti
makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astutilink :
makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti
Baca juga
makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti
makalah kimter pembuatan sabun
A. Judul : Pembuatan Sabun
B. Tujuan : Untuk mempelajari proses pembuatan sabun
C. Dasar Teori
Molekul sabun berbentuk rantai panjang dan satu gugus ionik yang bersifat sangat polar. pada seluruh rantai panjangnya, strukturnya tepat sama dengan molekul minyak sehingga memiliki keakraban dengan molekul minyak (bersifat hidrofilik). sementara pada bagian kepala, ada sepasang atom yang bermuatan listrik yang hanya senang bergabung dengan molekul air (bersifat hidrofobik). kepala inilah yang menbuat seluruh sabun menyatu dengan air.
Bila sekelompok sabun bertemu dengan partikel kotoran berminyak, mereka yang senang dengan minyak akan mengikatkan diri dengan molekul minyak, sementara mereka yang bersifat ionik yang senang dengan air akan membuat molekul sabun menyatu dengan air, sehingga minyak atau kotoran dapat ikut terikat kedalam air. Selanjutnya partikel kotoran yang semula terperangkap dengan minyak kini bebas untuk ikut mengalir bersama air ketika pembilasan.
Sabun dibuat dengan cara mencampurkan larutan NaOH/KOH dengan minyak atau lemak. Melalui reaksi kimia , NaOH / KOH mengubah minyak atau lemak menjadi sabun. Sabun ini disebut Saponifikasi.
Bahan dasar sabun mandi adalah NaOH/KOH dan minyak atau lemak, bisa hewani ataupun nabati dan ada yang campuran. Agar menjadi sabun, minyak harus diolah melalui sebuah proses yang disebut saponifikasi, yakni bereaksinya asam lemak dengan basa atau alkali, dalam hal ini adalah NaOH (di pasaran disebut soda api) untuk sabun padat, atau KOH untuk membuat sabun cair. Masing-masing jenis minyak mempunyai angka saponifikasi yang berbeda satu sama lain. Angka saponifikasi menunjukkan seberapa banyak soda yang diperlukan agar minyak tersebut berubah menjadi sabun.
Sabun dibuat melalui reaksi saponifikasi, yaitu reaksi hirolisis asam lemak (lemak hewan atau minyak nabati) oleh adanya basa lemah (NaOH / KOH / NH4OH). Gugus induk lemak disebut fatty acids yang terdiri dari rantai hidrokarbon panjang (C12 sampai C18) yang berikatan membentuk gugus karboksil. Asam lemak rantai pendek jarang digunakan karena menghasilkan sedikit busa.
Pada pembuatan sabun, bahan dasar yang biasa digunakan adalah : C12 – C18
Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama dan gliserins ebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali.Sabun dengan berat molekul rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil, melainkan larut dalam bentuk ion.
Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untukmenambah kualitas produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat, parfum, dan pewarna.
D. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pemanas
b. Panci Kecil
c. Pengaduk
d. Cetakan
2. Bahan
a. 50 gram minyak kelapa
b. 15 gram KOH
c. 1,5 gram NaCl
d. 2,5 gram amilum
e. Pewarna (buah naga)
f. 25 gram tepung kanji
g. 1 mL pewangi ( serai )
h. 5 mL susu putih
E. Prosedur Kerja
1. Dilarutkan soda potas dengan 25 mL air mendidih yang telah diberi pewarna secukupnya, digunakan panic kecil.
2. Dimasukkan minyak kelapa sedikit demi sedikit dan diaduk-aduk.
3. Dimasukkan garam dapur, dan diaduk-aduk.
4. Dimasukkan amilum, lalu diaduk-aduk.
5. Dimasukkan tepung kanji yang sudah dilarutkan dalam air , lalu diaduk-aduk
6. Dimasukkan susu , lalu diaduk-aduk
7. Dimasukkan, minyak cendana dan diaduk-aduk hingga rata
8. Dituangkan ke dalam cetakan, ditunggu sampai sabun dingin dan mengeras ( sampai ± 2 hari ), setelah itu sabun siap untuk digunakan.
F. Hasil Pengamatan
No | Perlakuan | Hasil Pengamatan |
1. | Pewarna air buah naga. | Warna larutan (merah muda) pink |
2. | KOH yang dilarutkan dengan 250 mL air mendidih + pewarna air buah naga. | Warna larutan kuning dan berbusa |
3. | KOH yang dilarutkan dengan 250 mL air mendidih + pewarna air buah naga + minyak kelapa. | Warna larutan kuning dan berbusa banyak |
4. | KOH yang dilarutkan dengan 250 mL air mendidih + pewarna air buah naga + minyak kelapa + garam dapur (NaCl). | Warna larutan kuning dan berbusa semakin banyak |
5. | KOH yang dilarutkan dengan 250 mL air mendidih + pewarna air buah naga + minyak kelapa + garam dapur (NaCl) + amillum. | Warna larutan kuning menjadi kecoklatan dan seperti bubur |
6. | KOH yang dilarutkan dengan 250 mL air mendidih + pewarna air buah naga + minyak kelapa + garam dapur (NaCl) + amillum + tepung kanji. | Warna larutan kuning menjadi kecoklatan dan seperti bubur mengental |
7. | KOH yang dilarutkan dengan 250 mL air mendidih + pewarna air buah naga + minyak kelapa + garam dapur (NaCl) + amillum + tepung kanji + susu. | Warna larutan kecoklatan seperti bubur dan semakin mengental |
8. | KOH yang dilarutkan dengan 250 mL air mendidih + pewarna air buah naga + minyak kelapa + garam dapur (NaCl) + amillum + tepung kanji + susu + pewangi sereh dimasukkan kedalam cetakan. | Warna larutan kuning menjadi kecoklatan dan mengental seperti gel |
9. | Setelah ditunggu selama ± 2 hari | Sabun belum mengeras tetapi menjadi seperti gel dan berminyak |
Gambar awal sebelum ditunggu selama ± 2 hari Gambar setelah ditunggu selama ± 2 hari.
Reaksi – Reaksi :
G. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, kami membuat sabun batang dengan menggunakan minyak kelapa, larutan KOH, NaCl, amilum, tepung kanji, susu putih, dan air. Untuk pewangi, kami menggunakan pewangi alami yaitu ekstrak daun serai, sedangkan dengan pewarna, kami menggunakan ekstrak buah naga.
Setiap sabun dibuat melalui reaksi antara lemak dengan bahan yang disebut alkali - basa yang sangat kuat. Karena dibuat melalui pencampuran sebuah senyawa organik atau asam lemak dengan sebuah senyawa anorganik atau alkali, molekul sabun mempertahankan beberapa ciri keduanya. Molekul sabun mempunyai sebuah kaki organik yang senang bergandengan dengan bahan organik berminyak, dan sebuah kaki anorganik yang senang bergandengan dengan air. Itulah sebabnya sabun memiliki kemampuan tiada banding dalam menarik kotoran berminyak dari tubun atau pakaian ke dalam air.
Pembuatan sabun dilakukan dengan menggunakan prosedur kerja yang ada. Air yang telah di didihkan dan telah ditambahkan dengan pewarna kemudian dimasukkan KOH. Pada saat dimasukkan KOH kedalam air tersebut, terlihat warna menjadi keruh dan berbuih, pewarna yang kami gunakan tidak berpengaruh sama sekali. Kemudian, dimasukkan minyak kelapa sedikit demi sedikit sambil diaduk. Tujuan dari pengadukan ini adalah agar dapat mengental dan baru bisa memasukkan bahan lainnya seperti garam dapur, amilum, tepung kanji, susu, dan pewangi.
Setelah semua bahan telah dimasukkan, terlihat hasil yang diperoleh berwarna coklat dan sedikit berbusa. Hal ini berarti telah terjadi perpisahan antara garam alkali atau sabun dengan gliserol. Kemudian dituang ke dalam cetakan yang telah di sediakan dan di tunggu sampai sabun dingin dan mengeras, kurang lebih sampai 2 hari. Setelah lebih dari 2 hari, sabun mengeluarkan banyak minyak dan tidak mengeras. Jika mengikuti teori yang ada, harus dipastikan minyak yang digunakan sudah mendidih, karena proses saponifikasi pada sabun membutuhkan suhu sekitar 80 - 100˚C untuk dapat menghasilkan gliserol dan sabun mentah.
H. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Berdasarkan Tujuan yang ada yaitu untuk mempelajari proses pembuatan sabun dapat disimpulkan bahwa , proses pembuatan sabun dapat menggunakan antara lemak dengan bahan yang disebut alkali - basa yang sangat kuat yaitu KOH yang digunakan pada proses pembuatan sabun tersebut.
2. Saran
Pada praktikum pembuatan sabun sebaiknya digunakkan dua alkali- basa nya , sehingga dapat membedakan sabun secara detail perbedaan dan pengaruhnya pada proses pembuatan sabun tersebut .
Daftar Pustaka
http://kerajinanhomeindustry.blogspot.com/2013/06/dasar-dasar-pembuatan-sabun-dan-sufat.html
http://nadyaputri13.blogspot.com/2012/12/judul-laporan-hasil-praktikum-pembuatan.html
http://inueds.blogspot.com/2012/10/reaksi-saponifikasi-pembuatan-sabun.html
Demikianlah Artikel makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti
Sekianlah artikel makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/11/makalah-kimte-pembuatan-sabun-dock-puji.html
makalah kimte : pembuatan sabun dock puji astuti