Advertisement
MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN”
MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN” - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN”, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN”link :
MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN”
Baca juga
MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN”
MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2
“HALOGEN”
M.MIFTAHUL MUTTAQIN
REGULER PAGI
NIM. 1205025016
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul HALOGEN
Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih banyak kekurangan. Karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang lebih baik.
Samarinda , 4 April2014
Penyusun
M.MIFTAHUL MUTTAQIN
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................... 2
Daftar Isi .................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang........................................................................................ 4...........
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................5
1.3 TujuanPenulisan……………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN :
2.1 Halogen ............................................................................................................ 6
2.2 Flour (F)...............................................................................................………..7
2.3 Klorin (Cl).............................................................................................................. 9
2.4 Bromin (Br)………………………………………….................…………………11
2.5 Iodin (I)…………………...................………………………........................….13
2.5 Astatin (At) …………………………………………………………………….15
BAB III PENUTUP …18
3.1 Kasimpulan ………………………………………………………………………………….18
3.2 Saran ...................................................................................................................18
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
Di sadari ataupun tidak ilmu kimia memilki peranan yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dimulai dari penyusun kromosom, pakaian kita, lingkungan kita, bahkan diri kita merupakan materi kimia.
Salah satu materi kimia yang sering kali di gunakan dalam kehidupan manusia adalah unsur-unsur halogen. Baik di bidang industri, pengobatan, dan lain sebagainya. Golongan halogen atau golongan 7 (VII A) adalah unsur-unsur yang memiliki tujuh elektron valensi dengan konfigurasi electron terluar ns2 ns5. Unsur-unsur tersebut adalah fluorin (F), klorin (Cl), bromin (Br), Iodin (I), dan astatin (At). Golongan halogen ini (F, Cl, Br, I dan At) adalah kelompok unsur-unsur yang sangat kontras terhadap golongan alkali (golongan 1A). Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul diatomik. Merekamembutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya,sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebution halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Golongan halogen ditemukan dialam hanya dalam bentuk kombinasi ( senyawa ) dengan unsur lain atau berada dalam keadaan diatomic, F2, Cl2, Br2, I2.Unsur-unsur initidak ditemukan di alam dalam keadaan bebas, melainkan dalam bentuk garamnya. Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam.
1.2 . Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan halogen?
2. Bagaimana sifat fisik dan sifat kimia dari unsur-unsur halogen?
3. Bagaimana keberadaan unsure halogen di alam ?
4. Bagaimana persenyawaan halogen dengan unsure lain ?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian halogen.
2. Untuk mengetahui fisik dan sifat kimia dari unsur-unsur halogen
3. Untuk mengetahui keberadaan unsure halogen di alam
4. Untuk mengetahui persenyawaan halogen dengan unsure lain
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Halogen
Halogen adalah kelompok unsur kimia yang berada pada golongan VII A (17 pada sistem lama) di tabel periodik. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I), dan astatin (At). Struktur electron masing-masing unsur tersebut adalah sebagai berikut :
9F (He) 2S^2 2P^5
17Cl (Ne) 3S^2 3P^5
35Br (Ar) 4 S^2 4P^5
53I (Kr) 5 S^2 5P^5
85At (Xe) 6 S^2 6 P^5
Halogen menandakan unsur-unsur yang menghasilkan garam jika bereaksi dengan logam. Istilah halogen ini berasal dari istilah ilmiah bahasa Perancis dari abad ke-18 yang diadaptasi dari bahasa Yunani yaitu halo genes yang artinya “pembentuk garam”. Halogen juga merupakan golongan dengan keelektronegatifan tertinggi, jadi ia juga merupakan golongan paling non-logam.
Ahli kimia Swedia Baron Jöns Jakob Berzelius mengistilahkan "halogen" yang dibentuk dari kata-kata Yunani ἅλς (háls), "garam" atau "laut", dan γεν- (gen-), dari γίγνομαι (gígnomai), "membentuk" sehingga berarti "unsur yang membentuk garam". Halogen akan membentuk garam jika direaksikan dengan logam.
Unsur-unsur halogen secara alamiah berbentuk molekul dwiatom (misalnya Cl2). Mereka membutuhkan satu tambahan elektron untuk mengisi orbit elektron terluarnya, sehingga cenderung membentuk ion negatif bermuatan satu. Ion negatif ini disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
1. Fluorin (F)
Fluorin pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan diisolasikan untuk pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan bersifat sangat korosif
2. Klorin (Cl)
Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin diberikan oleh Davy. Keberadaan klorin berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, dan mudah bereaksi dengan unsur lain.
3.Bromin (Br)
Penemu bromin adalah Balard pada tahun 1826. Bromin ditemukan dalam wujud cait berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, dan dapat mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif daripada iodium.
4. Iodin (I)
Iodin pertama kali ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa non-logam dengan fase padatan berwarna hitam kebiruan. Sifat iodine sendiri antara lain dapat menguap dalam temperatur biasa dan membentuk gas keunguan berbau tidak enak.
5.Astatin (At)
Astatin merupakan unsur non-logam radioaktif pertama yang dibuat oleh Dale R. Corson, Kenneth Ross Mackenzie, dan Emillio Segre pada tahun 1940. Sifat senyawa astatin dapat membentuk senyawa antar halogen seperti AtI, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki waktu hidup tersendiri di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan di antara unsur halogen lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif.
2.2 .Flour (F)
Flour berasal dari bahasa latin yakni fluere yang artinya mengalir. Fluorin pertama kali ditemukan pada tahun 1670 oleh Schwandhard dan diisolasikan untuk pertama kali pada tahun 1886 oleh Maisson. Keberadaan fluorin biasanya dalam fase gas, berbau pedas, berwarna kuning muda, dan bersifat sangat korosif
· Sifat fisika flour
Sifat | F |
Nomor atom | 9 |
Konfigurasi elektron | [He] 2s2 2p5 |
Jari-jari kovalen (Ao) | 0,71 |
Jari-jari ion X- (Ao) | 1,36 |
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) | 1.680 |
Afinitas elektron | -335 |
Potensial reduksi standar, Eo (volt) | 3,01 |
Energi ikatan X-X (kJ/mol) | 158 |
Energi ikatan H-X (kJ/mol) | 562 |
Keelektronegatifan | 4,0 |
Titik didih (oC) | -188 |
Titik leleh (oC) | -220 |
· Sifat kimia flour
Flour merupakan unsur nonlogam yang paling elektronegatif dan paling reaktif.Flour bereaksi sempurna dalam air.F2 merupakan oksidator terkuat dari unsure-unsur halogen lainnya.Flour dapat mengoksidasi air dengan cepat dan eksotermis.
· Keberadaan flour di alam
Fluor ditemukan dalam mineral-mineral fluorspar, CaF2 ; kriolit, dan fluoroapatit. Dalam gigi manusia dan hewan juga terdapat sedikit fluor. Adanya komponen fluorin dalam air minum melebihi 2 ppm dapat menimbulkan lapisan kehitaman pada gigi.
· Senyawa-senyawa dan kegunaan fluor
*Flouspar (CaF2), digunakan sebagai mineral dalam pasta gigi
*Freon-12 (CCl2F2), digunakan sebagai gas pendingin pada kulkas dan AC
serta sebagai zat pendorong pada semprot aerosol (spray)
*Asam flourida (HF), digunakan untuk mengukir (mengetra) gelas
*Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6), digunakan sebagai bahan yang
dicampurkan pada pasta gigi agar gigi menjadi kuat
*Tetrafloroetilen (C2F4), digunakan sebagai suatu jenis plastik tahan panas
yang banyak digunakan pada peralatan mesin
*Natrium fluorida (NaF), digunakan untuk mengawetkan kayu dari gangguan serangga
*Freon – 22 (CHClF2), digunakan sebagai zat pendingin rendah bahan
makanan
* Belerang heksafluorida (SF6), digunakan sebagai isolator
*Klor pentaklorida (CIF5), digunakan sebagai bahan oksidator roket
*Kriolit (Na3AlF6), digunakan sebagai pelarut dalam pengolahan logam Al
*Fluorapatit (Ca5(PO4)3F), digunakan sebagai pupuk
2.3 KLORIN (Cl)
Klor berasal dari bahasa yunani yaitu chloros yang berarti hijau pucat. Klorin pertama kali ditemukan oleh Scheele pada tahun 1774 dan selanjutnya pada tahun 1810, nama klorin diberikan oleh Davy.
· Sifat fisika klor
Sifat | Cl |
Nomor atom | 17 |
Konfigurasi elektron | [Ne] 3s2 3p5 |
Jari-jari kovalen (Ao) | 0,99 |
Jari-jari ion X- (Ao) | 1,81 |
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) | 1.251 |
Afinitas elektron | -355 |
Potensial reduksi standar, Eo (volt) | 1,36 |
Energi ikatan X-X (kJ/mol) | 242 |
Energi ikatan H-X (kJ/mol) | 431 |
Keelektronegatifan | 3,0 |
Titik didih (oC) | -34 |
Titik leleh (oC) | -101 |
· Sifat kimia klor
Keberadaan klorin berupa fase gas, berwarna kuning kehijauan, dapat larut dalam air, mudah bereaksi dengan unsur lain, memilik bau yang menyengat, dan sangat beracun memicu iritasi pada mata dan paru-paru serta memicu korosi pada jaringan, Cl2 tidak terlarut sempurna dalam air dan reaksinya lambat.
· Keberadaan klor di alam
Klor ditemukan dalam kerak bumi sebagai mineral ion-ion klorida seperti batu garam NaCl, karnalit KCl.MgCl2.6H2O, dan kloroargirit AgCl, juga terdapat pada air laut dalam bentuk garam-garam halide (X-).
Ion klorida merupakan anion terbanyak yang dikandung oleh plasma darah dan cairan tubuh, serta berfungsi berfungsi untuk menjaga kesetimbangan osmotik antara cairan didalam maupun diluar sel, juga getah lambung mengandung 0,3%HCl.
· Senyawa-senyaawa dan kegunaan klor
*diklorida (Cl2), digunakan untuk menarik timah dari kaleng bekas, membentuk SnCl4 kemudian direduksi menjadi timah murni
*diklorida (Cl2), digunakan untuk membunuh bakteri pada air bersih
(PDAM,kolam renang, pemutih)
*Natrium klorida (NaCl), digunakan sebagai garam dapur dan pengawet
*Kalium klorida (KCl), digunakan sebagai pupuk tanaman
*Natrium hipoklorit (NaClO), digunakan sebagai pemutih
*Kalsium hipoklorit (Ca(ClO2), digunakan sebagai klorinasi/penghasil Cl2 dalam
air
*Kalium klorat (KClO3), digunakan sebagai oksidator, bahan peledak dan korek api
*Ammonium klorida (NH4Cl), digunakan sebagai pengisi batu batrai
*Seng klorida (ZnCl2), digunakan sebagai bahan pematri atau solder
*Untuk pembuatan etil klorida (C2H5Cl) yang digunakan pada pembuatan
TEL (tetra etillead) yaitu bahan adaptif pada bensin
* Klorin dapat dijadikan bahan baku pembuatan plastik PVC (CH2CHCL)
*Karbon tetra klorida (CCl4), digunakan untuk pelarut senyawa organik
*Asam klorida (HCl), digunakan untuk membersihkan permukaan logam dari
karat
*Kloroform (CHCl3), digunakan untuk obat bius dan pelarut
2.3 Bromin (Br)
Bromin berasal dari bahasa yunani yaitu Bromos yang artinya bau yang tidak sedap. Penemu bromin adalah Balard pada tahun 1826. Bromin ditemukan dalam wujud cait berwarna coklat kemerahan, agak mudah menguap, uapnya berwarna merah, berbau tidak enak, dan dapat mengiritasi mata dan kerongkongan. Selain itu, bromin juga mudah larut dalam air dan CS2 membentuk larutan kemerahan dengan sifat lebih aktif daripada iodium.
· Sifat fisika Bromin
Sifat | Br |
Nomor atom | 35 |
Konfigurasi elektron | [Ar] 3d10 4s2 4p5 |
Jari-jari kovalen (Ao) | 1,14 |
Jari-jari ion X- (Ao) | 1,95 |
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) | 1.140 |
Afinitas elektron | -332 |
Potensial reduksi standar, Eo (volt) | 1,07 |
Energi ikatan X-X (kJ/mol) | 193 |
Energi ikatan H-X (kJ/mol) | 366 |
Keelektronegatifan | 2,8 |
Titik didih (oC) | 59 |
· Sifat kimia bromin
Cairan bromine dapat menimbulkan luka apabila konntak dengan kulit serta memiliki efek iritasi pada mata dan tenggorokan. Br2 tidak melarut sempurna dalam dalam air dan reaksinya lambat. Bromin merupakan ccairan merah tua dengan tekanan uap yang tinggi sehingga jika botol brom terbuka akan keluar uap merah kecoklatan.
· Keberadaan bromine di alam
Senyawa ini juga ditemukan di air laut, endapan garam, dan air mineral. Dalam kerak bumi, brom sebagai mineral bromoargirit, AgBr. Ditemukan di perairan laut Mati dengan kadar 4500 - 5000 ppm. Garam-garam bromine juga diperoleh dari Arkansas.
· Senyawa-senyawa dan kegunaan bromin
*Bromida (Br2), digunakan sebagai bahan zat tahan api dan sebagai pewarna
*Etilen dibromida (C2H4Br2), digunakan sebagai komponen pada bensin
sebagai zat anti knocking
*Perak bromida (AgBr) digunakan sebagai bahan peka cahaya dilapiskan
pada film dan kertas fotografi
*Natrium bromide (NaBr), digunakan sebagai zat sedutif atau obat penenang
saraf
*Metil bromida (CH3Br), digunakan sebagai bahan zat pemadam kebakaran
2.4 Iodin (I)
Iodium berasal dari bahasa yunani yaitu iodes yang artinya ungu. Iodin pertama kali ditemukan oleh Courtois pada tahun 1811. Iodin merupakan senyawa non-logam dengan fase padatan berwarna hitam kebiruan.
· Sifat fisika iodin
Sifat | I |
Nomor atom | 53 |
Konfigurasi elektron | [Kr] 4d10 5s2 5p5 |
Jari-jari kovalen (Ao) | 1,33 |
Jari-jari ion X- (Ao) | 2,16 |
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) | 1.000 |
Afinitas elektron | -295 |
Potensial reduksi standar, Eo (volt) | 0,54 |
Energi ikatan X-X (kJ/mol) | 151 |
Energi ikatan H-X (kJ/mol) | |
Keelektronegatifan | 2,5 |
Titik didih (oC) | 184 |
Titik leleh (oC) | 144 |
· Sifat kimia iodine
Padatan iodine adalah padatan berkilau berwarna hitam kebiru-biruan, menguap pada suhu kamar menjadi gas ungu birudengan bau yang menyengat. I2tidak melarut sempurna pada air dan reaksinya lambat.Iodin merupakan unsure non logam yang reaktifitasnya paling rendah.
· Keberadaan iodium di alam
Di alam ditemukan dalam air laut (air asin) garam chili, dll. Kristal iodin dapat melukai kulit,sedangkan uapnya dapat melukai mata dan selaput lendir. Terdapat dalam senyawa natrium iodat NaIO3, yang ditemukan dalam jumlah kecil pada deposit NaNO3 di Chili. Juga dalam larutan bawah tanah di Jepang dan Amerika dengan kadar sampai 100 ppm. Beberapa sumber air ditanah air kita ternyata mengandung iodium dalam kadar yang cukup tinggi, misalnya di daerah Mojokerto. Juga beberapa jenis lumut dan ganggang mengandung iodium.
· Senyawa-senyawa dan kegunaan Iodin
*Iodida (I2), digunakan untuk antiseptic dan obat-obatan seperti obat luka agar
tidak terkena infeksi
*Perak iodide (AgI), digunakan untukbahan peka kaca cahaya dilapiskan pada
Film dan kertas fotografi
*Iodoform (CHI3), digunakan untuk lensa Polaroid dan bahan antiseptik
*Natrium iodida (NaI), bila ditambahkan pada garam dapur dapat digunakan
untuk mengurangi kekurangan yodium yang akan menyebabkan penyakit gondok
*Kalium iodat (KIO3) yang ditambahkan pada garam dapur, agar tubuh kita
memperoleh iodine
*Kalium iodide (KI), digunakan sebagai obat anti jamur
2.5 ASTATIN (At)
Astatin berasal dari bahsa yunani yaitu astatos yang artinya tidak stabil. Astatin merupakan unsur non-logam radioaktif pertama yang dibuat oleh Dale R. Corson, Kenneth Ross Mackenzie, dan Emillio Segre pada tahun 1940. Sifat senyawa astatin dapat membentuk senyawa antar halogen seperti AtI, AtBr, dan AtCl. Selain itu, astatin juga memiliki waktu hidup tersendiri di dunia karena dapat meluruh dalam hitungan menit dan di antara unsur halogen lainnya, astatinlah yang paling tidak reaktif.
· Sifat fisika Astatin
Sifat | At |
Nomor atom | 85 |
Konfigurasi elektron | [xe]4f15 5d106s26p5 |
Energi ionosasi tingkat I (kJ/mol) | 930,0 Kj/mol |
Potensial reduksi standar, Eo (volt) | +0,20 V |
Keelektronegatifan | 2,2 |
Titik didih (oC) | 337 |
Titik leleh (oC) | 302 |
· Sifat kimia astatin
Astatin merupakan unsure radioaktif yang pertama kali dibuat dari hasil pemboman bismuth dengan partikel-partikel alfa. Waktu paruh tercepat yakni selama 56 detik dan yang terpanjang yakni 8,3 jam.
· Keberadaan astatine di alam
Unsur astatin dapat ditemukan dialam dalam jumlah yang sangat sedikit bahkan terkadang dikatakan tidak dijumpai di alam, sebab unsure ini bersifat radioaktif sehingga mudah berubah menjadi unsure lain yang lebih stabil (bahasa Yunani : astatos = tidak tetap). Jumlah astatin di kerak bumi sangat sedikit kurang dari 30 gram.
· Senyawa-senyawa dan kegunaan astatine
Astatin tidak banyak dimanfaatkan secara komersil. Hal ini dikarenakan sifatnya yang radiokatif dan berwaktu hidup pendek.
* 211At adalah suatu emiter alfa dimanfaatkan penggunaannya di dalam radiasi
therapy.
* Suatu penyelidikan kemanjuran dari koloid 211At–tellurium untuk perawatan
dari penyakit menular dan mengungkapkan bahwa alfa ini memancarkan
radiokoloid sedang untuk menyembuhkan penyakit tanpa menyebabkan
ketoksikan pada jaringan normal.
* Dengan melibatkan Astatin Para peneliti di Brookhaven National Laboratory
telah menggunakan metode pembelokan jalur molekul reaktif yang terpancar
untuk mengidentifikasi dan mengukur reaksi kimia.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam Sistem Periodik Unsur, halogen merupakan golongan yang berada pada golongan VII A, yang mempunyai elektron valensi 7 pada subkulit ns²np⁵. Kelompok ini terdiri dari: fluor (F), klor (Cl), brom (Br), yodium (I),astatin (At), dan unsur ununseptium (Uus) yang belum ditemukan. Golongan halogen merupakan golongan yang sangat reaktif menangkap elektron (oksidator). Pada umumnya golongan halogen menangkap satu elektron untuk memenuhi kulit terluarnya, karena kereaktifannya sangat tinggi sehingga halogen tidak mungkin ada dalam keadaan bebas dialam, karema sifatnya yang sangat reaktif sehingga halogen selalu bersenyawa dengan unsur-unsur yang lain.
Untuk mencapai keadaan stabil (struktur elektron gas mulia) atom-atom ini cenderung menerima satu elektron dari atom lain atau dengan menggunakan pasangan elektron secara bersama hingga membentuk ikatan kovalen. Atom unsur halogen sangat mudah menerima elektron dan membentuk ion bermuatan negatif satu. Ion negatif disebut ion halida, dan garam yang terbentuk oleh ion ini disebut halida.
Golongan halogen terdiri dari beberapa unsur yaitu Fluorin (F), Klorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), Astatin (At) dan unsur Ununseptium yang belum diketahui dengan jelas atau dalam bahasa lainnya yaitu “ Film CharLes Bronson Idaman ATi” . Sifat keelektronegatifan halogen senantiasa berkurang seiring dengan bertambahnya jari-jari atomnya.
3.2 Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan, kami berharap teman-teman bisa mengerti tentang halogen, dan semoga teman-teman memperoleh manfaat yang ada dalam materi tersebut. Jika terdapat kekurangan terhadap materi kami, kami mohon maaf dan menerima saran sebagai masukan yang positif kedepan nya serta terima kasih telah memperhatikan sekaligus memahami materi kami.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Anshory,Irfan.1988.Penuntun Pelajaran Kimia.Bandung:Ganeca Exact Bandung.
Brady,James.1986.Kimia Universitas Azas & Struktur (terjemahan: Dra. Sukmariah Maun).Tangerang:Binarupa Aksara.
Justiana,Sandi dan Muchtaridi.2009.Kimia 3.Cetakan kedua.Jakarta:Yudhistira.
Mulia,Setya Sensus.2006.Belajar Efektif Kimia3.Jakarta:PT.Intimedia Ciptanusantara.
Parning,Ir dkk.2002.Penuntun Belajar Kimia.Cetakan kedua.Jakarta:Yudhistira.
Polling, Ir.C.1982.Ilmu Kimia.Edisi ketiga.Cetakan Ke-25.Jakarta:Erlangga.
Suyanto, dkk.2004.Kimia 3B.Jakarta:PT.Grasindo.
Syukri S,Drs.1999.Kimia Dasar I.Bandung:ITB.
W,Keenan Charles, dkk.1989.Kimia untuk Universitas (terjemahan: A.Hadyana P.).
Jakarta:Erlangga.
Demikianlah Artikel MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN”
Sekianlah artikel MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN” kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN” dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/11/makalah-kimia-anorganik-2-halogen.html
MAKALAH KIMIA ANORGANIK 2 “HALOGEN”