Advertisement
PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1
PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1 - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1link :
PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1
Baca juga
PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1
Zaman Purba merupakan sebuah zaman kisaran tahun 4000 SM sampai 622 SM. Banyak juga para tokoh yang memberikan definisi zaman purba sama dengan zaman prasejarah. Namun, untuk akurasi waktu kita tidak bisa melakukan penetapan secara tepat karena pada umumnya kajian waktu selalu berbeda dari masa ke masa.
Pengetahuan merupakan sesuatu yang diketahui manusia melalui tangkapan panca indera, intuisi, dan firasat. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan inderawi dan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat dan dirasakan sebelumnya.
A. Perkembangan Peradaban Manusia
Peradaban manusia berkembang melalui rentang waktu yang amat panjang, yang diperkirakan mencapai ratusan tahun. Sejarah manusia dibagi dalam dua masa, yaitu masa Prasejarah dan masa sejarah. Masa prasejarah adalah masa sebelum dikenalnya tulisan atau sejarah yang hanya didasarkan pada penemuan benda – benda manusia purba. Masa sejarah adalah masa setelah dikenalnya tulisan atau masa yang didasarkan pada gambar serta tulisan dan juga benda- benda. Peralatan yang terbuat dari batu ternyata digunakan oleh manusia purba dalam masa yang sangat lama, yaitu 500.000 tahun SM sampai 3000 tahun SM. Zaman ini disebut zaman batu, yang dibagi dalam tiga tahap. Yaitu zaman batu tua atau paleotikum, zaman batu tengah atau mesolitikum, dan zaman batu baru atau neolitium.
B. Kimia Pada Zaman Purba
Penggalian bekas – bekas kota pada zaman purba menghasilkan penemuan adanya perhiasan atau barang – barang lain yang terbuat dari emas, tyembaga, perunggu, dan besi.
Emas telah dikenal oleh bangsa sumeria sekitar tahun 3000 SM. Emas ini ditemukan pada makam raja Tutankhamen ( 1340 SM ) di daerah Nudia.
Tembaga telah dikenal orang sejak tahun 3500 SM di daerah Mesopotamia dan Mesir dan digunakan untuk membuat barang – barang berupa senjata, perkakas, tong, bahkan juga cermin.
Perunggu merupakan paduan (alloy) antara tembaga dengan timah. Perunggu mempunyai sifat lebih keras daripada tembaga sehingga dapat dijadikan barang – barang yang tahan terhadap benturan, misalnya pedang dan tombak.
Logam yang juga penting dan telah digunakan oleh orang – orang pada zaman purba ialah besi. Dimesir besi disebut “ Ba-en-det “ yang berarti logam dari langit dan ada hubungannya dengan batu meteorit. Meteorit adalah benda padat, sisa meteor atau benda angkasayang telah jatuh menuju bumi. Ada 3 macam meteorit yaitu, meteorit batuan, meteorit besi, dan meteorit batu besi yang bobotnya bervariasi.
C. Peradaban di Yunani
Pengetahuan bangsa eropa banyak bermula dari yunani. orang Yunani dikenal sebagai pedagang dan pelaut yang suka menjelajahi lautan sambil berniaga dan membangunkan perkapalan. Perkembangan peradapan Yunani yang gemilang dimulai pada abad 5 SM. Pada masa itu tampak adanya perkembangan budaya antara lain bidang arsitektur, seni patung, drama, sajak serta filsafat, terutama yang berkenaan dengan perkembangan pengetahuan tentang alam semesta, tokohnya antara lain adalah Thales, Pyhthagoras, Leukippos, Demokritos dan Aristoteles.
Thale adalah seorang filsuf yang mengawali sejarah filsafat barat pada abad ke 6 SM. Sebelum Thales, pemikiran Yunani dikuasai cara berpikir mitologis dalam menjelaskan segala sesuatu. Pemikiran Thales dianggap sebagai kegiatan berfilsafat pertama karena mencoba, menjelaskan dunia dan gejala-gejala didalamnya tanpa bersandar pada mitos melainkan pada rasio manusia. Selain sebagai filsuf, Thales juga dikenal sebagai ahli geometri, astronomi, dan politik. Thales menyatakan bahwa asal mula atau sumber dari segala yang ada adalah air. Berkat kekuatan dan daya kreatifnya sendiri, tanpa da sebab-sebab diluar dirinya, air mampu tampil dalam segala bentuk, bersifat manta dan tak terbinasakan. Selain itu, air adalah zat yang dapat berubah-ubah bentuk (padat, cair, gas) tanpa menjadi berkurang.
Phythagoras (582 SM – 492 SM)adalah seorang matematikawan dari filsuf yunani yang paling dikenal melalui theoremanya. Dikenal sebagai “Bapak Bilangan”, dia memberikan sumbangan yang penting terhadap filsafat dan ajaran keagamaan pada akhir abad ke- 6 SM. Salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal adalah Teorema Pythagoras, yang menyatakan bahwa suatu segitiga siku-siku adalah sama dengan jumlah kuadrat dari kaki-kakinya (sisi-sisi siku-sikunya). Sebagai seorang ahli matematika, ia berpendapat bahwa semua benda itu dapat dinyatakan dalam bilangan. Dengan demikian asal mula segala yang ada di dunia ini adalah bilangan atau angka.
Leukippos adalah seorang filsuf yang merintis mazhak atomisme. Ia juga merupakan guru dari Demokritus. Menurut Leukippos, atom adalah element yang tak terbatas dan abadi, terus bergerak, serta memiliki bagian-bagian terkecil yang tidak dapat lagi dibagi-bagi yang bentuk dan jumlahnya tak terbatas. Menurut pandangannya semua benda terdiri dari bagian-bagian kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom.
Demokritus yang lahir di Abedera adalah seorang filsuf Yunani yang mengembangkan teori mengenai atom sebagai dsar materi. Karyanya dijadikan sebagai pelopor ilmu fisika materi yang menutup kemungkinan adanya interpensi tuhan atau dewa. Dalam bidang Astronomi dia juga orang pertama yang menyatakan pendapat bahwa galaxy bima sakti adalah kumpulan cahaya, gugusan bintang yang letaknya saling berjauhan.
Aristoteles adalah orang yang gemar mempelajari pengetahuan kedokteran, fisika dan biologi. Aristotelesberpendapat bahwa alam dan segala yang ada di dalamnya terdiri dari dua buah dasar yakni material dan essential. Adapun material itu dijadikan 4 ciri pokok, yakni panas, dingin, kering, dan basah. Di bidang seni, Aristoteles memuat pandangannya tentang keindahan. Aristoteles sangat menekankan empirisme untuk menekankan pengetahuan. Ia menyatakan bahwa pengetahuan dibangun atas dasar pengamatan dan penglihatan. Menurut Aristoteles sebuah karya seni adalah sebuah perwujudan artistic yang merupak hasil (chatarsis) yang disertai dengan estetika. Chartarsis adalah pengungkapan kumpulan perasaan yang dicurahkan keluar. Kumpulan perasaan itu disertai dorongan normatif. Dorongan normatif yang di maksud adalh dorongan yang akhirnya member wujud khusus pada perasaan tersebut. Wujud itu ditiru dari apa yang ada di dalam kenyataan.
Archimedes adalah seorang matematikawan, astronom, filsuf, fisikawan, dan insinyur berbahasa Yunani. Ia menemukan sebuah hukum yakni hukum Archimedes. Penemuan lainnya adalah system katrol.
Hipparchus (190 SM – 120 SM) adalah seorang astronom, ahli geografi, dan matematikawan Yunani Kuno pada jaman helenistik. Hipparchus dikenal sebagai perintis dan bapak astronomi. Ia dipercaya sebagai astronom pengamat Yunani kuno terbesar, terbanyak yang menggelarinya sebagai astronom terbesar era klasik, meskipun Cicero memberikan gelar ini pada Aristarchus dari Samos dan menganggap Ptolemaeus dari Alexandria.
Pada abad pertama hingga abad ke 4 M, Eropa ada dalam kekuasaan kekaisaran Romawi yang wilahnya meliputi Eropa Barat, Yunani, Asia Kecil, Mesopotamia, sebagian besar wilayah Arab Mesir, Libya,dan wilayah pantai utara Afrika lainnya. Kekaisaran Romawi berganti-ganti akhirnya pecah menjadi romawi barat dan timur. Kekaisaran Romawi Barat berakhir pada abad ke 4 sedangkan Romawi Timur hingga abad ke 15. Orang-orang Romawi suka berperang hingga mereka menguasai pengetahuan dalam pembuatan persenjataan dan arsitektur. Ada dua orang yang memberikan kontribusi pengetahuan pada masa Romawi yakni Pliny dan Galen.
Pliny, ia pernah bekerja sebagai ahli hukum kota Roma, kemudian ia memusatkan perhatiannya pada penulisan buku. Dari sekian banyak buku yang ditulisnya yang paling terkenal adalah Historia naturalis yang terdiri 37 Jilid, dan merupakan ensiklopedia ilmu pengetahuan pada masa itu. Ensiklipedia ini memuat kumpulan tulisan mengenai Fisika, Geografi, etnologi, antropologi, fisiologi, mineralogi, juga pengetahuan tentang pertanian, kehutanan, penanaman buah-buahan.
Galen adalah seorang dokter yang banyak sekali menulis buku. Lebih dari 300 buku telah ditulisnya mengenai berbagai bidang ilmu pengetahuan, antara lain filsafat, tata bahasa, farmasi, anatomi, fisiologi, dan patologi. Ia merupakan seorang pemilik yang kreatif dan senang melakukan dan eksperimen. Pandangan yang lain anatomi dan fisiologi merupan sumbangan besar dalam bidang kedokteran. Buku yang terakhir di tulisnya adalah tentang seni penyembuhan.
D. Pengetahuan di Iskandia
Ekspedisi militer yang dilakukan oleh Raja Iskandar Zulkarnain dari Macedonia ke kawasan Asia dan Afrika Utara pada permulaan abad keempat sebelum Masehi merupakan suatu sejarah yang sangat penting, tidak saja dari segi militer tapi juga dari segi kebudayaan. Para penyerbu itu tidak hanya tertera, tapi juga sejumlah Ilmuwan dan Cendekiawan turut ikut serta. Lewat mereka inilah kebudayaan dan ilmu pengetahuan Yunani tersebar luas di daerah-daerah penaklukan, sehingga melahirkan suatu kebudayaan baru yang disebut dengan kebudayaan Hellenisme. Yakni suatu kebudayaan campuran antara kebudayaan Yunani dengan kebudayaan lain yang terdapat pada daerah jajahan, terutama di Asia kecil.
Berbagai pusat studi ilmu dan falsafah Yunani telah didirikan, yang tak hanya terbatas pada pendalaman kajian warisan bangsa tersebut, akan tetapi juga berbagai peninggalan karya tulis dari para ilmuwan dan filosofnya dialih bahasakan. Diantara pusat-pusat studi kebudayaan yunani yang terpenting terdapat di Iskandaria (Mesir), Harran, Urfa (Raha), Nusaibain, Jundisapur dan Baghdad. Daerah-daerah (kota-kota) tersebut telah menjadi pusat dan pengembangan filsafat dan ilmu pengetahuan Hellenisme warisan dari Yunani kuno selama berabad-abad. Kota Iskandaria pada abad ketiga SM. merupakan kota pertama penyemaian dan sekaligus pusat filsafat dan ilmu pengetahuan warisan Yunani kuno serta menjadi titik pertemuan Hellenisme dengan pengaruh dari Timur dan Mesir kuno. Kota Iskandaria memiliki kekayaan terpenting dan paling berharga, yaitu perpustakaan yang dipenuhi dengan jenis buku-buku ilmiah dari berbagai disiplin dan cabang ilmu pengetahuan yang ada pada saat itu. Dalam perpustakaan itu untuk pertama kalinya umat manusia mengumpulkan dengan penuh kesungguhan dan sistematis pengetahuan apapun tentang dunia ini.
Salah satu filsuf terkenal dari iskandaria (mesir) Diophantus (250-200 SM)
Ia merupakan “Bapak Aljabar” bagi Babilonia yang mengembangkan konsep-konsep aljabar Babilonia. Seorang matematikawan Yunani yang bermukim di Iskandaria. Karya besar Diophantus berupa buku aritmatika, buku karangan pertama tentang system aljabar. Bagian yang terpelihara dari aritmatika Diophantus berisi pemecahan kira-kira 130 soal yang menghasilkan persamaan-persamaan tingkat pertama.
E. Kekaisaran Romawi
Bangsa Romawi mengambil alkimia dan metafisika Yunani, sebagaimana mereka menyerap sebagian besar pengetahuan dan filsafat Yunani. Pada akhir Kekaisaran Romawi, filsafat alkimia Yunani telah digabungkan dengan filsafat bangsa Mesir dan membentuk aliran Hermetisisme (Lindsay). Namun, perkembangan agama Kristen di Kekaisaran tersebut membawa jalur pemikiran yang bertolak belakang, berakar dari Agustinus(354-430 M), seorang filsuf Kristen awal yang menuliskan keyakinannya menjelang runtuhnya Kekaisaran Romawi. Pada intinya, ia merasa bahwa akaldan iman dapat digunakan untuk memahami Tuhan, tetapi filsafat eksperimental itu buruk: "Dalam jiwa juga terdapat, melalui indra badaniah ini, sejenis keinginan dan keingintahuan hampa yang bertujuan bukan untuk menikmati tubuh, tetapi memperoleh pengalaman melalui tubuh, dan keingintahuan hampa ini dihormati atas nama pembelajaran dan ilmu pengetahuan" (Agustinus, h. 245). Gagasan Augustinian jelas-jelas menentang eksperimen, tetapi ketika teknik eksperimental Aristotelian tersedia bagi dunia Barat, teknik tersebut tidak ditolak. Namun, pemikiran Augustinian sudah mendarah daging dalam masyarakat Zaman Pertengahan dan digunakan untuk menuding alkimia sebagai ilmu yang tidak ilahiah. Pada akhirnya, pada akhir era pertengahan, arus pemikiran ini menciptakan celah permanen, yang memisahkan alkimia dari agama yang justru dahulu mendorong kelahirannya.
Sebagian besar pengetahuan Romawi tentang alkimia, sebagaimana pengetahuan Yunani dan Mesir, sekarang hilang. Di Alexandria, pusat pengkajian alkimia di Kekaisaran Roma, seni tersebut disampaikan dari mulut ke mulut dan untuk mempertahankan kerahasiaan, hanya sedikit yang dituliskan. (Sejak itu kata "hermetis" berarti "rahasia") (Lindsay, h. 155). Mungkin saja ada sebagian yang ditulis di Alexandria, dan kemudian hilang atau terbakar pada masa-masa kericuhan setelah itu.
F. Asal Mula Alkimia
Kata alkimia berasal dari Bahasa Arab al-kimiya atau al-khimiya(الكيمياء atau الخيمياء), yang mungkin dibentuk dari partikel al- dan kata Bahasa Yunani khumeia (χυμεία) yang berarti "mencetak bersama", "menuangkan bersama", "melebur", "aloy", dan lain-lain (dari khumatos, "yang dituangkan, batang logam"). Etimologi lain mengaitkan kata ini dengan kata "Al Kemi", yang berarti "Seni Mesir", karena bangsa Mesir Kuno menyebut negerinya "Kemi" dan dipandang sebagai penyihir sakti di seluruh dunia kuno. Alkimia adalah protosains yang menggabungkan unsur-unsur kimia, fisika, astrologi, seni, semiotika, metalurgi, kedokteran, mistisisme, dan agama. Dua tujuan yang saling berkaitan yang diupayakan oleh banyak ahli alkimia adalah batu filosof, sebuah zat mitos yang memungkinkan terjadinya transmutasi logam biasa menjadi emas; dan panacea universal, obat yang dapat menyembuhkan segala penyakit dan memperpanjang usia. Alkimia dapat dipandang sebagai cikal-bakal ilmu kimia modern sebelum dirumuskannya metode ilmiah. Proses – proses kimia sesungguhnya telah dilakukan oleh orang – orang pada ribuan tahun sebelum masehi, terutama didaerah mesir. Mereka telah mempunyai kemampuan mengolah biji logam, membuat zat warna, membuat gelas, keramik, dll. Papyrus Leident membuat keterangan tentang paduan logam (alloy), emas, perak, dan timah. Sedangkan, papyrus Stockholm memuat keterangan tentang pemberian warna pada batu – batuan. Salah seorang ahli alkimia yang melakukan eksperiment dan menyatakan pandangannya adalah Zaimos dari Panopelis, Mesir.
Demikianlah Artikel PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1
Sekianlah artikel PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1 kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1 dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2015/04/perkembangan-kimia-zaman-purba-by.html
PERKEMBANGAN KIMIA ZAMAN PURBA BY KELOMPOK 1