Advertisement
Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom"
Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom" - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom", kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom"link :
Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom"
Baca juga
Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom"
BAB II
ISI
A. Pendapat Dalton
Pendapat tentang atom sebagai partikel pembangun semua benda, dikemukakakn oleh Dalton pada awal abad ke-19. Ia adalah orang yang pertama yang mengembangkan teori tentang atom sedemikian sehingga dapat dipakai untuk menerangkan perisitiwa hubungan dengan reaksi kimia dan ilmu filsafat.
John Dalton adalah seorang ahli kimia dan fisika bangsa Inggris yang lahir pada tanggal 6 September 1766 di Kota Eagfield Inggris. Orang tuanya adalah penenun yang tergolong miskin, namun bersekolah hingga usia 11 tahun ada sebagian besar waktunya ia gunakan untuk mempelajari ilmu pengetahuan alam. Pada usia 12 tahun ia mulai mengajar sambil mempelajari bahasa latin, Prancis, matematika, dan filsafat pengetahuan alam. Pada tahun 1785 ia diangkat menjadi kepala sekolah di kenal hingga 1793 saat ia pindah ke Manchester dan menjadi guru besar dalam bidang matematika dan filsafat pengetahuan alam pada New Ollege. Dalton mulai melakukan observasi 1787 dan pada tahun 1793 ia menerbitkan hasil karyananya dalam buku yang berjudul “Meteorological Observations and Essays” dalam waktu luangnya ia selalu mempelajari ilmu pengetahuan lain, misalnya tentang buta warna. Dikisahkan pada suatu hari minggu ketika ia menghadiri pertemuan The Manchester Literaty and Philosophical Society, teman-temannya mengamati bahwa Dalton menggunakan jas yang dipakainya berwana cokelat. Sejak saat itulah ia mengetahui bahwa ia buta warna merah dan hijau. Pada tahun 1978 ia menulis tentang masalah buta warna pada majalah Memoris dan buta warna untuk merah dan hijau disebut sebagai Daltonisme.
Selain itu ia juga melakukan eksperimen dalam bidang meteorology dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap cuaca dan keadaan udara pada sebagai ketinggian. Ia juga mempelajari sifat fisika gas-gas dan menyimpulkan bahwa gas bertambah dengan volume yang sama apabila mengalami kenaikan suhu tertentu. Sejak tahun 1787 hingga beberapa saat sebelum ia meninggal dunia, ia telah mengadakan pengamatan tidak kurang dari 20.000 kali.
Pendapat Dalton tentang atom yang kemudian disebut sebagai teori atom Dalton, dapat dikemukakakn secara ringkas sebagai berikut:
1. Unsur-unsur terdiri atas partikel-partikel kecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi yang disebut atom
2. Dalam segala perubahan kimia atom-atom itu tetap memiliki sifatnya sendiri
3. Semua atom unsur yang sama memiliki bobot atom yang sama. Unsur-unsur yang berlaianan, atom-atomnya mempunyai bobot yang berbeda pula. Tiap unsur berbeda bobot atomnya.
4. Reaksi kimia adalah penggabungan atom-atom masing-masing unsur dalam perbandingan sederhana.(sebagai contoh 1 atom A dengan 1 atom B; 1 atom A dengan 2 atom B; 2 atom A dengan 1 atom B; 2 atom A dengan 3 atom B dan seterusnya)
Teori ini dikemukakan dalam bukunya yang berjudul “New System of Chemical Philosophy” pada tahun 1808. Mengenai senyawa kimia ia berpendapat sebagai berikut.
1. Apabila hanya ada satu senyawa yang dikenal, maka senyawa tersebut adalah biner, yaitu terdiri atas 1 atom A dan 1 atom B.
2. Bila ada dua orang yang terdiri atas dua macam unsur maka dianggap satu senyawa biner (A+B) dan satu lagi terner (A+2B atau 2A+B)
3. Bila ada tiga senyawa dikenal, maka senyawa-senyawa itu adalah satu senyawa biner dan ada senyawa terner.
4. Bila ada empat senyawa yang dikenal, maka senyawa itu terdiri atas satu senyawa biner, dua senyawa terner dan satu senyawa kuarterner (A+3B atau 3A+B)
Oleh karena Dalton berpendapat bahwa atom-atom unsur yang sama akan tolak-menolak, maka ia berkesimpulan bahwa senyawa yang paling stabil ialah senyawa biner. Itulah sebabnya ia menganggap bahwa air adalah senyawa yang terdiri atas 1 atom Hidrogen dan 1 atom Oksigen. Sedangkan amina terdiri dari 1 atom Hidrogen dan 1 atom Nitrogen. Selain, itu berdasarkan teori atom tersebut Dalton mengemukakan “Law of Multiple Proportions” (Hukum perbandingan berganda) atau yang lazim disebut “hukum dalton”. Hukum ini menyatakan bahwa”bila dua senyawa, maka bobot atom unsur yang satu unsur yang lain, pada kedua senyawa tersebut berbanding sebagai bilangan bulat sederhana.”
Di samping mengemukakan pendapatnya tentang atom, Dalton juga mencoba membuat simbol atau tanda-tanda atom unsur-unsur tertentu. Tanda-tanda untuk menggambarkan benda-benda sudah dikenal sejak zaman purb, baik di Mesir maupun di Yunani. Demikian pula para ahli alkimia telah mencoba menggambarkan tanda untuk zat-zat atau logam-logam tertentu. Dari gambar-gambar tersebut kita mengetahui bahwa simbol atom yang digunakan oleh Dalton tidaklah lebih baik dari simbol-simbol yang digunakan oleh para ahli alkimia, oleh karena tidak ada patokan untuk mengingat-ingatnya. Walaupun demikian disini telah ada satu tingkat kemajuan yaitu tiap simbol menggambarkan satu atom, lagi pula rumus suatu senyawa dapat digambarkan oleh simbol unsur-unsur yang membentuknya dan jumlah atom yang membentuk senyawa tersebut. Demikian dari simbol atom yang lebih baik diusulkan oleh Benzelius.
Pada tahun 1803 Dalton telah membuat daftar bobot atom beberapa unsur tertentu dengan unsur hidrogen yang diberi bobot atom satu. Selanjutnya penentuan bobot atom unsur lain, didasarkan pada berat unsur tersebut dalam suatu senyawa murni. Sebagai contoh senyawa amonia mengandung unsur nitrogen yang beratnya 4,5 kali berat unsur hidrogen. Oleh karena ia menganggap amonia itu senyawa biner antara hidrogen dan nitrogen, ia menetapkan bobot atom nitrogen sebesar 4,5 dengan cara yang sama ia menentukan bobot atom oksigen. Oleh karena air terdiri atas unsur hidrogen dan oksigen. Oleh karena air terdiri atas unsur hidrogen dan oksigen dengan perbandingan 1:8, maka Dalton memberi bobot atom yang sekarang berlaku karena rumus kimia air ialah H2O dan bukan HO, sedangkan rumus amonia adalah NH3 dan bukan NH. Dalam menentukan bobot ia menjumpai kesulitan karena belum sempurnanya data perlengkapan laboratorium pada waktu itu.
Dalam tahun 1810 Dalton memberi ceramah didepan anggota Royal Instution tentang teori atom guna menjelaskan peristiwa difusi gas-gas. Dalton terpilih menjadi anggota The Royal Society pada tahun 1822 dan pada tahun 1830 ia menjadi anggota Akademik Ilmu Pengetahuan Prancis. Sejak tahun 1937 ia menderita stroke hingga beberapa kali dan meninggal dunia di Manchester pada 27 Juli 1944.
Pendapat Dalton tentang atom serta usahanya untuk menetukan bobot atom terutama pada gas-gas telah menarik minat beberapa orang ahli kimia, diantara lain Gay-Lussac, Avogadro, Benzelius, Prout dan Stas untuk mengembangkan lebih lanjut.
B. Pendapat Joseph Lous Gay-Lussac
Joseph Lous Gay-Lussac adalah seorang ahli kimia dan fisika bangsa Prancis, yang banyak melakukan eksperimen tentang gas-gas. Ia dilahirkan di St. Leonard pada 6 Desember 1778. Ecole Polytechnique adalah tempat ia mempelajari kimia dan fisika dibawah bimbingan Borthollet. Pada tahun 1809, setelah beberapa kali menduduki labatan penting termasuk menjadi Ketua Departemen fisika, ia menggantikan Berthollet sebagai guru besar ilmu kimia di Ecole Polytechnique di Sorbone dan Jardin des Plantes. Gay-Lussac meninggal dunia pada 9 Mei 1850 di kota Paris.
Pada tahun 1802 ia menemukan hukum tentang pemuiaan gas oleh panas. Hukum ini sebenarnya pernah dikembangkan oleh Jacques Alexandre Cesar Charles (1746-1823), seorang guru besar fisika bangsa Prancis, tetapi tidak dipublikasikan.
Karya Gay-Lussac yang lain diantaranya adalah pembuatan kalium amida dari gas amonia dengan kalium (1808); pembuatan barium peroksida (1810); pembuatan asam iodida dan kalim iodat (1813); penemuan senyawa-senyawa sianogen (1815) atau garam-garam sianida. Gay-Lussac juga memperkenalkan cara titrasi volumetri asida-alkalimetri dan titraasi garam perak.
Hipotesis Avogadro, dapat Gay-Lussac tentang gas-gas. Khususnya mengenai atom-atom gas telah ditentang oleh Dalton. Dalton menolak pendapat Gay-Lussac yaitu bahwa gas dalam volume yang sam mempunyai jumlah atom yang sam.
C. Pendapat Amedeo Avogadro
Amedeo Avogadro adalah seorang ahli fisika Italia yang pada tahun 1811 mengemukakan hipotesisnya bahwa pada volume yang sama dan kondisi mengandung jumlah molekul yang sama yang kemudian dikenal dengan hukum Avogadro. Avogadro dilahirkan dikota Turin, Italia pada Agustus 1776. Pada tahun 1809 ia diangkat sebagai guru besar fisika pada suatu collage di kota Vercelli. Pada tahun 1820 ia menjadi guru besar dalam fisika matematika pada Universitas Turin selama di Turin selama di Turun ia melakukan penelitian tentang pemuaian beberapa zat oleh panas. Dan penentuan kalor jenis (Specific heat). Ia meninggal di Turin pada 9 Juli 1856.
Pada tahun 1811 ia menulis sebuah naskah tentang hipotesisnya yang terkenal dalam Journal de Physique “Molecules Integrates” yang sekarang disebut dengan molekul. Dan “molecules elementaris” yang kita sebut dengan atom.
Pada tahun 1826 Benzelius telah membuat daftar bobot atom apabila diubah dalam patokan O=16, maka boleh dikatakan sama dengan harga-harga bobot atom yang dipakai sekarang.
D. Pendapat William Prout
William Prout adalah seorang dokter bahasa inggris yang sangat tertarik pada kimia fisiologi. Ia dilahirkan pada tanggal 15 januari 1785 di Horton dan meninggal dunia pada 9 April 1850 di London. Pada tahun 1815 ia menerbitkan tulisan yang mengemukakan bahwa bobot atom unsur-unsur selalu merupakan biliangan bulat, sebab setiap atom suatu unsu adalah kelipatan dari atom hidrogen. Hipotesis ini mendapat problema setelah ternyata bahwa bobot atom klor ialah 35,5.
Usaha untuk menentukan bobot atom suatu unsur makin berkembang dengan adanya suatu pendekatan yang unik yaitu enentuan kerapatan uap suatu unsur yang diperkenalkan oleh dumas pada tahun 1826. Selanjutnya penentuan kerapatan uap ini dikembangkan oleh Hofman pada tahun 1868 dan oleh Viktor Mayer pada tahun 1878. Setelah Williamson (1824-1904) seorang guru besar kimia menentukan rumus kimia air yaitu H2O, maka penentuan bobot atom menjadi lebih pasti, karena tidak ada keraguran lagi bahwa bobot atom oksigen ialah 16 dan bukan 8.
E. Pengelompokan Unsur Menurut Johann Wolfgang Dobereiner
Kegiatan lain yang berkaitan dengan penentuan bobot atom ialah pengelompokan unsur-unsur yang sifat kimia dan fisiknya mirip atau hampir sama. Dobeiner adalah orang pertama yang melakukan pengelompokan tiga unsur yang mempunyai sifat yang serupa. Johann Wolfgang Dobeiner seorang alhi kimia bangsa Jerman, dilahirkan dikota Hof.Bavaria, pada tanggal 13 Desember 1780.
Antara tahun 1817-1829 ia melakukan ekspermen untuk membuktikan bahwa unsur-unsur yang mempunyai sifat serupa dapat diantara dalam kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga unsur atau disebut “Triad”. Ia menemukan adanya hubungan antara bobot atom unsur-unsur dalam triad/tersebut. Pengamatannya terhadap tiga unsur yang serupa sifatnya misalnya litium, natrium dan kalium, membuktikan bahwa bobot atom natrium merupakan bilangan bulat rata-rata dari bobot atom litium dan kalium.
Dalam sejarah perkembangan hukum periodik tercatat lagi dua orang ahli kimia yang membuat tabel susunan unsur-unsur dalam waktu yang bersamaan, yaitu Lother Mayer di Jerman dan Medelejeff di Rusia.
F. Pengelompokan Unsur Menurut Julius Lothar Mayer
Julius Lothar Mayer seorang ahli kimia bangsa Jerman dilahirkan di Varel, Oldenburg, Jeman pada 9 Agustus 1830. Dlam bukunya yang berjudul “Die Modernen Theorien der Chemie” ia mengemukakan tentang hubungan antara bobot atom dengan sifat unsur-unsur. Kemudian pada tahun 1869 ia berhasil mengemukakan hubungan tersebut dalam bentuk tabel periodik unsur-unsur yang disusun menurut urutan bobot atomnya. Dari tabel itu terlihat adanya keperiodikan sifat unsur-unsur yang kemudian disebut Hukum Periodik.
G. Pengelompokan Unsur Menurut Dmitri Ivanovatch Medelejeff
Dmitri Ivanivatch Medelejeff lahir di Tobolsk, Siberia pada 7 Februari 1834 sebagai anak ke-14 (bungsu) dan seorang guru. Hukum Periodik unsur-unsur yang diakui oleh orang sebagi karya besarnya, dipresentasikan pada bulan Maret 1869 dan dipublikasikan dalam bahsa Rusia pada bulan April 1869. Karya Medelejeff yang lain ialah mengenai enelitian tentang pemuaian zat cair oleh panas (1861) dan tentang penempatan gas-gas (1870-1885) Medelejeff meninggal dunia pada 2 Februari 1907 di kota St. Petersburg.
Pada tahun 1882 The Royal Society memberika “ Medali Davy” kepada Lothar Mayer dan Medelejeff sebagai pengakuan dan penghargaan atas karya mereka dalam penemuan hukum periodik.
Demikianlah Artikel Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom"
Sekianlah artikel Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom" kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom" dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2015/04/materi-sejarah-kimia-kelompok-5-teori.html
Materi Sejarah Kimia kelompok 5 "Perkembangan Teori Atom"