Katakanlah padanya mengapa Anda bilang dia tidak becus, sebaik mungkin. "Anda berkata, ’Ada berbagai macam cara saat Anda tidak melakukan pekerjaan dengan baik. Anda mungkin telah melakukan ini dan itu'," ungkap Cohen.
Mungkin saat itu adalah lima menit paling tidak nyaman dalam karier Anda, namun Cohen mengatakan bahwa tidak apa-apa untuk mengekspresikan pendapat jujur di belakang rekan kerja Anda, selama Anda tidak menyebar kebohongan atau mengkhianatinya dengan membuka rahasia.
Jadi tukang gosip adalah, "Rekan yang membicarakan Anda," kata Cohen, "dengan diam-diam."
2. Seorang rekan kerja bilang suka pada Anda
Anda mungkin telah menyimpan fantasi seperti tokoh Pam dan Jim dalam serial “The Office”, namun sebelum Anda mengatakan, "Sushi? Tentu!", perhatikanlah apa yang terjadi ketika Anda menemukan bahwa ia adalah sosok Dwight dalam serial itu.
"Hubungan di tempat kerja bisa menjadi masalah dalam seratus cara," kata pengacara Lynne Bernabei, spesialis kasus pelecehan seksual. "Dan biasanya mereka melakukan itu." Jika dia adalah atasan Anda, maka ia bisa memecat Anda. Jika dia bawahan Anda, semoga beruntung mengajak ia jalan.
Intinya: Jangan memancing di kolam perusahaan. "Katakanlah, 'Terima kasih, tapi saya tidak bisa berkencan dengan rekan kerja'," kata Bernabei. Kemudian belilah cincin tunangan palsu.
3. Anda ingin naik gaji
Pertama, cari tahu kapan atasan Anda sedang dalam suasana hati yang paling baik. Apakah di pagi hari? Makan siang setelah latihan? "Anda harus mendapatkan waktu yang tepat," saran Selena Rezvani, penulis buku ‘Pushback: How Smart Women Ask - and Stand Up - for What They Want’.
Seorang asisten yang ramah dapat menjadi informan yang baik dalam hal ini. Jangan pernah meminta kenaikan gaji dalam sebuah tinjauan tahunan, ketika anggaran biasanya ketat. Sebaliknya, lakukanlah ketika Anda sedang jadi bintang di mata manajer Anda.
"Anda akan memiliki pengaruh yang kuat setelah Anda menyelesaikan sebuah proyek yang sangat penting," kata Rezvani, "Saya ingin bicara tentang masa depan saya di sini. Saya telah belajar banyak selama tiga tahun terakhir dan saya benar-benar bangga dengan pekerjaan yang telah saya lakukan. Saya ingin berbicara soal posisi yang lebih senior dan gaji saya, yang saya rasa tidak mencerminkan kontribusi saya di sini."
Kerjakan pekerjaan rumah Anda: Bertanyalah untuk melihat standar industri apa yang cocok untuk pekerjaan Anda, bahkan apakah ada rekan yang baru saja menerima kenaikan jabatan — itulah amunisi yang berguna dalam negosiasi. Jika Anda ditolak, jangan pergi dengan tangan kosong. Dapatkan kembali komitmen untuk bertemu lagi dalam tiga bulan kemudian.
3. Anda akan melewatkan tenggat penting
Sekarang pukul 2 pagi, tiga hari sebelum batas waktu dan Anda terpaksa harus menerima kenyataan bahwa Anda tidak akan berhasil. Satu hal yang tidak pernah ingin Anda lakukan: menunggu sampai pagi hari, kemudian memberikan penjelasan panjang tentang apa yang salah.
Sebaliknya, setidaknya satu hari sebelumnya, mintalah batas waktu baru dan tentukanlah langkah apa yang akan Anda ambil untuk menyelesaikannya. "Bersikaplah jujur dan lurus, dan komunikasikanlah kepada manajer Anda bahwa Anda memiliki rencana yang sangat jelas soal bagaimana Anda akan menyelesaikan tugas Anda," kata Shirley Au, presiden Huge Inc, sebuah agen branding digital yang berbasis di Brooklyn, New York.
Cobalah katakan ini: "Saya perlu satu hari lagi untuk menyelesaikan tugas saya. Saya akan siap menyerahkannya pada Rabu pukul 9 pagi, saya benar-benar minta maaf atas keterlambatan ini, namun saya perlu untuk memastikan bahwa tugas tersebut dalam kondisi terbaik dan bisa menjadi sesuatu yang bisa kita semua banggakan... saya akan, tentu saja, berada di sini sampai selesai." Kemudian, fokus dan mulailah bekerja.
4. Seorang rekan menyindir Anda karena tidak memberikan sumbangan amal
Ini saran dari Karen Sugar, pendiri Woman’s Global Empowerment Fund: "Katakanlah, 'Saya sangat senang Anda sangat berkomitmen untuk ini, namun saya punya pendapat berbeda dan merasa tidaklah tepat jika saya memberi sumbangan ke organisasi itu'."
Dan bagaimana jika Anda tidak punya uang? Katakan saja seperti itu. Namun jangan harap rekan kerja Anda akan kembali mengajak Anda jalan-jalan.
5. Anda ingin keluar dari pekerjaan Anda tanpa membuat masalah
Meninggalkan posisi tanpa membuat jengkel manajer Anda membutuhkan kemahiran. Bukan apa-apa, atasan Anda saat ini mungkin saja menjadi mitra utama atau kontak bisnis Anda di kantor selanjutnya. Jadi pastikan dia tidak merasa terkejut dengan pengunduran diri Anda.
Jika Anda meninggalkan kantor karena membenci pekerjaan Anda, maka berhati-hatilah dengan cara Anda memberikan surat pengunduran diri. Perasaan Anda terkait pekerjaan tidak harus diutarakan.
Sebelum Anda mengundurkan diri, berikan beberapa petunjuk bahwa Anda tidak berencana bertahan selamanya di kantor. "Anda bisa mengatakan," Saya berpikir mau sekolah lagi’ atau 'saya sangat tertarik untuk masuk ke pemasaran'," ujar Lauren Zander, pendiri dan ketua Handel Group, sebuah perusahaan pendidikan eksekutif.
Setelah permintaan pengunduran diri Anda dikabulkan, gunakan waktu dua pekan yang tersisa (prosedur standar mengundurkan diri, meskipun Anda mungkin diminta untuk tinggal lebih lama) untuk mengajarkan pengganti Anda yang terbaik.
Masuk baik-baik keluar pun harus baik-baik. Tinggalkan sebuah memo, dan pastikan untuk berterimakasih kepada atasan Anda saat ingin keluar. Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan bertemu mereka lagi.
6. Anda seorang yang memiliki masalah emosional di tempat kerja
Tunangan Anda meminta putus, hewan peliharaan mati, sewa rumah melambung. Apa pun krisis yang sedang Anda hadapi, Anda tidak bisa menghadapinya sekaligus. Apa yang Anda katakan kepada atasan Anda ketika Anda tidak bisa datang ke kantor?
Jika Anda tidak dapat bekerja di rumah atau tidak masuk selama beberapa hari, beritahu atasan Anda, kata Joy Chen, CEO Yes to Carrots. Namun bersikaplah dewasa. "Katakanlah kepada atasan Anda, 'Saya sedang ada urusan pribadi saat ini yang sulit untuk saya ceritakan. Saya akan melakukan yang terbaik di tempat kerja, namun jika saya tidak melakukannya dengan baik, silahkan hubungi saya. Saya sangat menghargai pengertian dan fleksibilitas Anda'."
Jika atasan Anda mendesak agar Anda mau mengungkapkan tentang masalah Anda, maka mungkin Anda harus mengaku dan menceritakannya, namun pastikan untuk tidak menangis saat menceritakannya.
7. Anda perlu memberitahu seorang karyawan jika dia berpakaian tidak sepantasnya.
Citra adalah segalanya, dan dalam masa ekonomi yang sulit, perusahaan sadar bahwa setiap situasi dapat membahayakan bisnis, kata Tara Lowenberg, pendiri TLCommunications. Jika seorang karyawan berpakaian tidak tepat, Lowenberg akan menariknya dan berkata, "Apa yang Anda pakai adalah refleksi langsung dari apa yang dirasakan oleh rekan kerja dan klien. Jadi apa yang ingin Anda katakan tentang pakaian Anda?"
Jadilah eksplisit untuk hal-hal yang tidak berguna, seperti belahan dada, rok panjang, atasan tipis, dan berikan nasihat padanya tentang bagaimana Anda ingin ia memperbaiki situasi. Haruskah dia pulang dan ganti pakaian? Jika masalah terus berlanjut, tulislah sebuah memo ke seluruh karyawan di kantor. "Dengan cara ini maka tidak hanya satu orang saja yang diarahkan.”
8. Anda sedang makan siang dengan klien, berusaha keras untuk menjaga diet Anda.
Anda tidak ingin menjadi orang seperti itu, orang yang mengajukan 23 pertanyaan kepada pelayan tentang salad, lalu minta untuk mengukus tilapia dengan lemon di sampingnya.
Diet ya diet. Dan Anda berhak memakan apa yang Anda inginkan. Namun tidak perlu merecoki pelayan atau mengganggu teman Anda dengan permintaan aneh-aneh. Krista Vernoff, seorang penulis televisi di Hollywood menyarankan pendekatan ini: Pelajari menu sebelumnya (melalui internet) dan putuskan apa yang akan Anda pesan.
Ketika saatnya tiba, lakukan dengan cepat dan percaya diri. Jika rekan Anda bertanya, hindari kata diet, karena "memicu rasa heran orang lain," kata Vernoff. Sebaliknya, katakanlah, "Aku sedang dalam masa penyembuhan. Saya yakin akan sembuh pekan depan." Jika Anda santai, maka Anda akan membuat rekan bisnis Anda terkesan tanpa membuat mereka merasa bersalah makan banyak.
9. Anda membuat geger seisi kantor dengan email pribadi yang bocor
Entah itu sesuatu yang menarik dan baru Anda temukan di blog, atau foto artis favorit Anda, email semacam itu bukanlah sesuatu yang sangat perlu untuk disebar. Cobalah meminta maaf jika terlanjur disebar.
"Itu adalah sesuatu yang tidak sepantasnya saya lakukan," kata Jodi Glickman, penulis ‘Great on the Job: What to Say, How to Say It: The Secrets of Getting Ahead’. Mintalah maaf melalui email secara pribadi kepada atasan Anda atau manajemen. Glickman menyarankan permintaan maaf seperti ini: "Saya sangat menyesal terkait email yang terkirim. Hal itu jelas tidak pantas dan tidak dimaksudkan untuk dikirim ke kantor. Ini tidak akan terjadi lagi."
Jelaskan bahwa Anda menyesal dan menyadari dampak yang akan timbul dari kesalahan Anda tersebut dan dapat membuat masalah serius, serta Anda telah belajar dari sesuatu yang tidak pantas.
10. Seseorang menginterupsi Anda di tengah-tengah momen penting saat rapat
Anda sudah di jalur yang benar, dan siap memberikan poin penting, tetapi tiba-tiba seorang rekan menginterupsi Anda. Anda tidak bisa membiarkannya melakukan itu atau "Anda akan dijatuhkan," kata Jen Bekman, seorang eksekutif teknologi yang beralih profesi menjadi pemilik dan pendiri galeri 20x200.
Di sisi lain, mencoba untuk melanjutkan pembicaraan kembali mungkin dapat membuatnya semakin agresif. Kuncinya di sini adalah pernyataan sopan. Jika tidak ada pembukaan yang jelas, tunggu sampai dia berhenti bicara, lalu berkata, "Bisakah Anda memberi saya waktu untuk menyelesaikan paparan saya yang belum selesai?"
Untuk menghindari saat-saat canggung di saat pertama momen tersebut, cobalah untuk lebih defensif. "Jika Anda merumuskan pikiran Anda dan memiliki kepercayaan diri, Anda mengurangi kemungkinan orang lain yang mengganggu presentasi Anda," kata Bekman.
TERIMA KASIH
Salam Hangat,,