Advertisement
KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA
KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJAlink :
KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA
Baca juga
KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA
Mendidik anak perempuan adalah salah satu tugas yang mulia dalam sebuah keluarga, cara mendidik anak perempuan berbeda dengan cara mendidik laki-laki dalam mengasuh dibutuhkan kesabaran lebih besar ketika mengasuh anak perepuan. Mendidik anak ketika sudah beranjak remaja sangatlah penting untuk diperhatikan, karena masa remaja merupakan masa transisi atau bisa dikatakan masa peralihan antara masa kanak-kanak menuju dewasa. Anak perempuan adalah calon para ibu yang mana ibu adalah madrasah bagi anak-anaknya dan penting untuk diperhatikan, dalam ajaran agama islam cara mendidik anak perempuan mendapat perhatian yang khususkarena seperti pepatah islam mengatakan jika akhlak setiap ibu sholehah, maka sebuah negara akan menjadi bangsa yang berbudi luhur. Anak perempuan merupakan titipan anugrah yang begitu indah bagi setiap orang tua. Sehingga dalam mendidiknya harus mengetahui secara tepat dan sesuai untuk membentuk karakter baik pada anak perempuan.
Hal ini membuktikan bahwa mendidik anak secara islam merupakan cara yang ampuh dalam membentuk karakter seorang anak yang sholeh dan sholehah yang kuat ketika mereka sudah tumbuh dewasa nanti. Dalam sebuah keluarga peran orang tua sangatlah penting untuk masa-masa pertumbuhan dan menjadi tauladan bagi anak-anaknya. Cara yang baik dalam mendidik anak perempuan dimualai ari pendidikan rohani sang anak dengan menanamkan keimanan anak perempuan di masa remaja agar memperkuat hubungannya dengan Allah. Keimanan ini berkaitan dengan ilmu tauhid, pondasi dasar ini harus dibangun secara baik pendidikan yang bisa diberikan antara lain ilmu tentang pengenalan rukun iman, rukun islam, dan kalimat tauhid. Iman merupakan obat bagi penyakit hati, kedua orang tua harus bisa menjelaskan kepada anaknya jika mempunyai rasa iman, maka seseorang akan dapat menemukan ketenagan batin yang sangat dalam, sehingga ada ketentraman, keyamanan dan kebahagiaan yang menempati posisi kegundahan, kecemasan, kegalauan, kesedihan bagi anak tersebut. Iman kepada Allah ditunjukkan melalui ucapan dengan lisan dan membenarkan dengan hati serta mengamalkan dengan perbuatan. Dengan keimanan kepada Allah yang dimilikinya maka seorang anak perempuan akan memiliki perasaan positif yang terdidik dan mampu menjadi harapan yang bisa diarahkan untuk beramal sholeh dan mencintai Allah. Maka tugas orang tua harus bisa menanamkan sifat seperti itu kepada anak peempuannya.
Orang juga bertanggung jawab untuk mengajari bagaimana menutup aurat yang baik untuk anak perempuan, Dengan dasar menanamkan rasa malu demi menutupi adat kesopanan. Selamjutnya orang tua harus menjauhkan anak perempuannya dari prilaku berdandan menor (tabarruj) dan pakaian terbuka. Selain itu orang tua juga memberikan peringatan kepada mereka bahwa tabarruj memiliki dampak negatif bahkan juga merendahkan martabat kaum perempuan. Salah satu yang terpenting dalam mendidik anak agar tidak bertabarruj adalah menyuruh anak perempuannya memakai jilbab dan orang tua juag bisa mengenalkan jilbab yang baik dikenakan dan sesuai dengan syariat islam kepada anak perempuan sejak usia dini, agar mereka terbiasa dan menjadi keyakinan yang mendarah daging sehingga ketika dewasa mereka memakai jilbab bukan hanya sekedar tradisi ataupun simbol belaka. Untuk menarik anak agar tertarik memakai jilbab maka kita sebagai orang tua juga bisa memberikan jilbab yang menarik dan nyaman ketika dipakai oleh sang anak.
Biasanya pada masa transisi anak perempuan relatif suka meniru tanpa mempertimbangkan sisi positif dan negatifnya. Oleh karena itu, orangtu harus sebisa mungkin menjauhkan anak perempuan dari rekayasa modernisasi yang disebut denga trend mode, karena Allah telah melarang kaum muslimin untuk mengikutinya.
Selanjutnya kedua orang tua mendidik ketakwaan agar keimanan anak perempuan lebih kuat lagi, maka nilai-nilai ketakwaan juga harus diajarkan sejak kecil. Ajarkanlah pada anak perilaku-perilaku yang sesuai dengan syari’a. Jauhkan anak perempuan dari tayangan televisi baik berupa drama, sinetron, telenovela maupun tayangan-tayangan yang bisa mempengaruhi kepribadian kesehariannya. Terkait dengan film dan tayangan televisikedua orang tua sebaiknya bisa menumbuhkan kesadaran pada diri anak perempuannya, sehingga ia dapat melihat sisi negatif dari film dan tayangan televisi sebagai hal yang tidak pantas untuk dipertontonkan. Untuk melatih ketakwaan anak, maka orang tua bisa mengajarkan anak perempuan bagaimana tata cara sholat dan berpuasa.
Orang tua harus menegaskan kepada anak perempuannya bahwa dengan ibadah sholat menjadi tanda yang paling mendasar dan bukti yang kuat atas hidayah dan adanya ketakwaan yang dimiliki seseorang. Sedangkan terkait dengan ibadah puasa, kedua orang tua juga mesti menjelaskan bahwa misi ibadah puasa ialah meraih ketakwaan yang tumbuh dari ketaatan dari seorang remaja perempuan. Karena dengan puasa bisa menjaga diri dari hawa nafsu, baik itu lahiriah maupun batiniah. Jika ibadah puasa dilaksanakan sesuai dengan dasarnya puasa ini dijadikan oleh manusia untuk memperoleh ridha Allah, maka nilai-nilai ketakwaan akan memenuhi hati anak perempuan.
Orang tua seyogianya dapat menjelaskan kepada anak perempuannya bahwa Rasulullah SAW telah memberikan nilai lebih kepada seorang pemuda –pemudi yang tumbuh dalam nuansa ketaatan kepada Allah, selalu siap untuk taat, bersabar menahan nafsu, dan berani melawan dalih fitnah dan dorongan syahwat. Rasulullah mengategorikan pemuda-pemudi semacam itu masuk dalam tujuh golongan yang secara khusus akan mendapatkan pahala yang berlimpah dihari kiamat yang sangat menakutkan.
Selain itu orang tua harus mencegah anak perempuan barduaan (khalwat) dengan anak laki-laki nonmahram. Orang tua perlu untuk mengajarkan ini kepada anak tentang pengetahuan ini, karena dengan menggunakan sarana itu sangat perlu dilakukan untuk menjaga kemaluan antara semua laki-laki maupun orang tua juga bagi semua perempuan, dalam sebuah hadis nabi bersabda : “janganlah seorang perempuan berdua-duaan dengan seorang perempuan, kecuali bersama dengan mahramnya.” Jelaskanlah kepada anak perempuan bahwa ikhtilath diharamkan dalam islam dan termasuk salah satu hal yang dilarang Allah bagi kaum muslimin, juga berikan penjelasan kepada mereka bahwa ikhtilath mengandung pengaruh yang dapat menghancurkan moral seorang anak perempuan.
Tugas orangtua selanjutnya menanamkan nilai-nilai dan karakter islam yang bersifat sosial didalam diri anak perempuan di masa remaja. Sebagai orang tua kita harus bisa menumbuhkan rasa kesadaran sosial dan kesadaran akan rasa tanggung jawab dirinya terhadap masyarakatnya. Oleh sebab itu, kedua orangtua berkewajiban memegang perannya dan berusaha memanfaatkan perkembangan yang telah dicapainya untuk mengarahkannya menjaga keutamaan manusia yang bersifat sosial sekaligus melengkapi potensi yang sudah dipersiapkan pada masa kanak-kanak. Perilaku –perilaku sosial yang perlu diajarkan pada anak perempuan yaitu dengan menanamkan jiwa amanah (dapat dipercaya), orangtua perlu menjelaskan kepada anaknya jika anaknya sang anak pandai menjaga kewajiban-kewajiban yang telah ditetapkan tuhan dan selalu konsisten (istiqamah) dalam ketaatan kepada Allah, Maka dengan demikian, seorang anak akan memiliki karakter jiwa amanah tersebut. Ia akan menjadi orang yang dapat dipercaya, sehingga dapat menjaga rahasia keluarganya, beramar makruf nahi mungkar, serta menjaga, melaksanaka, dan memelihara hak-hak anggota masyarakat muslim.
Keutamaan-keutamaan sosial lain yang sebaiknya dianjurkan pada anak perempuan pada masa ini ialah tolong-menolong dan mengulurkan tangan guna membantu orang yang membutuhkan sebatas kemampuannya. Jika dirinya tidak dapat memiliki harta yang dapat ia gunakan untuk membantu orang lain, maka ajaklah untuk ikut melakukan kebajikan, ikut terlibat dalam aktivitas kebajikan dan mencegah kemungkaran sebatas kemampuannya. Tolong menolong adalah kegiatan sosial yang sebaiknya dilakukan di tingkat keluarga terlebih dahulu kemudian meluas ke lingkungan luar. Kerenanya, orang tua berkewajiban menyadarkan anak perempuannya bahwa islam mengajarkan tolong-menolong dalam melakukan kebaikan dalam menghadapi kesulitan hidup yang selalu mengancam dan datang secara tiba-tiba dan dari waktu ke waktu.
Berangkat dari pemaparan tersebut kedua orangtua harus memberikan pengertian dan kesadaran kepada anak perempuannya bahwa pada usia remaja ia sudah bertangguang jawab dengan apa yang ia dengar, ia lihat, dan ia pikirkan. Karenanya itu, orang tua bertanggung jawab memberikan petunjuk dan arahan kepada anak perempuannya pada usia remaja. Dan jika kedua orangtua telah menjalankan metode tersebut dengan cara mengawasi, mencegah, dan menberikan penjelasan kepada anak perempuan, maka insyaallah kondisi anak menjadi lebih baik, moralnya semakin meningkat, dan akan menjadi pioner kebajikan yang militan
Demikianlah Artikel KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA
Sekianlah artikel KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/12/konsep-dasar-mendidik-perempuan-di-masa.html
KONSEP DASAR MENDIDIK PEREMPUAN DI MASA REMAJA