Advertisement
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUPlink :
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Baca juga
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendididikan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang berguna bagi sesamanya. Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya disekolah saja, tetapi dalam kenyataanya pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman yang dijalani dalam kehidupanya. Islam juga menekankan pentingnya pendidikan seumur hidup, Nabi pernah bersabda : Tuntutlah ilmu dari buain sampai meninggal dunia. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia. Selain itu islam juga mengajarkan untuk mempelajari tidak hanya ayat qouliyah saja, tetapi ayat-ayat kauniyah, atau kejadian-kejadian di sekitar kita. Maka jelaslah sudah bahwa pendidikan seumur hidup itu sangat benar adanya didalam kehidupan kita. B. Rumusan masalah Dari uraian diatas kita dapat merumuskan bahwa: 1. Apakah konsep dan dasar pendidikan seumur hidup itu ? 2. Bagaimana implikasi pendidikan seumur hidup ? BAB II PEMBAHASAN Konsep Pendidikan Seumur Hidup, Dasar Pemikiran Dan Implikasi A. Konsep Pendidikan Seumur Hidup Pendidikan adalah lembaga dan usaha membangun bangsa dan watak bangsa. Pendidikan yang demikian mencakup ruang lingkup yang amat komprehensif, yakni pendidikan kemampuan mental, pikir, kepribadian manusia seutuhnya. Konsep pendidikan seumur hidup mulai di masyarakat melalui kebijaksanaan negara yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus dari bayi sampai meninggal dunia. Sebuah sistem operasional pendidikan seumur hidup mencakup beberapa komponen-komponen: Tujuan-tujuan pendidikan seumur hidup. 1. Asumsi-asumsi yang mendasari pendidikan seumur hidup. 2. Prinsip-prinsip pembimbing untuk pengembangan sistem pendidikan seumur hidup. 3. Bentuk-bentuk belajar, yang terdiri atas pendidikan umum dan juga pendidikan professional yang berlangsung secara formal dan non formal. Azas pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu azas bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinue, yang bemula sejak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini mencakup bentuk-bentuk belajar secara informal, non formal maupun formal baik yang berlangsung dalam keluarga, disekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat. Untuk Indonesia sendiri, konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai dimasyarakat melalui kebijakan Negara ( Tap MPR No. IV / MPR / 1970 jo. Tap No. IV/ MPR / 1978 Tentang GBHN ) yang menetapkan prinsip-prinsip pembangunan nasional, antara lain : 1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat Indonesia (arah pembangunan jangka panjang ) 2. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam keluarga (rumah tangga ), sekolah dan masyarakat. Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. (BAB IV GBHN bagian pendidikan ). B. Dasar Pemikiran Pendidikan Seumur Hidup Ada bermacam-macam dasar pemikiran yang menyatakan bahwa pendidikan seumur hidup sangat penting. Dasar pemikiran tersebut ditinjau dari beberapa segi antara lain : 1. Tinjauan ideologis, semua manusia dilahirkan di dunia mempunyai hak yang sama, khususnya hak mendapatkan pendidikan dan peningkatan pengetahuan serta ketrampilan. Menjadi suatu kewajiban penguasa/ tokoh masyarakat untuk menyelamatkan rakyat dari bahaya kebodohan dan kemelaratan. 2. Tinjauan ekonomis, salah satu cara keluar dari lingkaran kebodohan dan kemelaratan adalah dengan cara pendidikan seumur hidup. Dengan cara ini dimungkinkan seseorang untuk : a. Meningkatkan produktifitas, b. Memelihara dan mengembangkan sumber-sumber yang dimiliki, c. Memungkinkan hidup dalam lingkungan yang lebih menyenangkan dan sehat, d. Memiliki motifasi dalam menyusun dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan dalam keluarga menjadi sangat besar dan penting. 3. Tinjauan sosiologis Salah satu masalah pendidikan di negara berkembang adalah pemborosan yang disebabkan oleh sebagian orang tua, karena menyadari pentingnya pendidikan. Oleh karena itu pendidikan seumur hidup bagi orang tua merupakan pemecahan masalah pendidikan bagi anak-anaknya. 4. Tinjauan politis, Pada negara demokrasi hendaknya seluruh rakyat menyadari pentingnya hak-hak kewajibannya disamping memahami fungsi pemerintahan. Karena itu, pendidikan kewarganegaraan perlu diberikan kepada semua orang. 5. Tinjauan teknologis, dengan majunya ilmu pengetahuan dan teknologi, para pemimpin, teknisi, guru dan sarjana dari berbagai disiplin ilmu senantiasa menyesuaikan perkembangan ilmu teknologi untuk menambah pengetahuan disamping ketrampilannya. 6. Tinjauan psikologis dan pedagogis, tidak dipungkiri lagi bahwa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh besar terhadap pendidikan khususnya konsep teknik penyampaiannya karena perkembangan ilmu dan teknologi makin luas dan komplek, maka tidak mungkin segalanya itu dapat diajarkan kepada anak di sekolah. Maka dewasa ini, tugas pendidikan formal yang utama adalah bagaimana mengajarkan cara belajar, menanamkan motifasi yang kuat kepada anak untuk belajar terus sepanjang hayatnya. Dan untuk memberikan ketrampilan itu semua, perlu diciptakan kondisi yang merupakan penerapan life long education. C. Implikasi Implikasi adalah akibat langsung dari konsekuensi suatu keputusan. Jadi sesuatu yang merupakan tindak lanjut dari suatu keputusan atau kebijakan. 1. Implikasi pada program-program pendidikan dapat dikemukakan sebagai berikut : 1). Pendidikan baca tulis, realisasi ini memuat dua hal yaitu memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung bagi anak didik; mengembangkan kecakapan lebih lanjut terhadap apa yang telah dimilikinya. 2). Pendidikan kejuruan, 3). Pendidikan profesional, para profesional perlu mengikuti perubahan-perubahan sikapnya terhadap profesi masing-masing.Pendidikan ke arah perubahan dan perkembangan, 4). Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, pendidikan ini merupakan bagian penting dari pendidikan seumur hidup. 5). Pendidikan kultural dan pengisian, seseorang harus memahami nilai-nilai yang terkandung dalam khazanah hidup dan juga bermanfaat mengisi waktu luang. 2. Implikasi pada sasaran pendidikan Yang perlu memperoleh pendidikan seumur hidup dapat diklasifikasikan dalam kategori : 1). Para petani, hal ini disebabkan oleh dasar pendidikan yang rendah, maka pendidikan yang diberikan hendaknya : menolong meningkatkan produktifitas, mendidik mereka bagaimana memanfaatkan waktu luang. 2). Para remaja yang putus sekolah dan mereka itu perlu diberikan pendidikan yang kultural, 3). Para pekerja yang berketrampilan, 4). Para teknisi dan golongan profesional, 5). Para pemimpin masyarakat, 6). Para anggota masyarakat yang sudah tua. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan Konsep Pendidikan Seumur Hidup, Dasar Pemikiran Dan Implikasi dapat kami simpulkan sebagai berikut: 1. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang terus menerus dari bayi sampai meninggal dunia. 2. Dasar pemikiran konsep pendidikan seumur hidup dapat ditinjau dari berbagai segi yaitu tinjauan ideologis, ekonomis, sosiologis, politis, teknologis, psikologis dan pedagogis. 3. Implikasi bidang pendidikan meliputi : implikasi program pendidikan yang terdiri dari pendidikan baca tulis, pendidikan kejuruan, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pengembangan, pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik, perubahan kultural dan pengisian waktu luang; implikasi pada sasaran pendidikan yang meliputi para petani, remaja putus sekolah, pekerja terampil, para teknisi dan golongan profesional, para pemimpin masyarakat dan para anggota masyarakat yang sudah tua. B. Saran Hendaknya pendidikan seumur hidup ditanamkan dan diajarkan sejak dini kepada anak didik agar tercetak generasi penerus bangsa yang handal yang diharapkan dapat menjadikan bangsa dan negara yang adil makmur. Dengan selesainya makalah ini kami menyadari banyak kekurangan dalam makalah ini, apabila terdapat kesalahan dan kekurangan kami berharap kritik / sarannya dalam bentuk membangun demi kesempurnaan makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, dan dapat menjadi motivasi dalam pembelajaran yang berguna. DAFTAR PUSTAKA Ahmad, Abu dan Uhbiyati, Nur, Ilmu Pendidikan. Semarang: Rineka Cipta, 2001. Effendi, Mukhlison dan Rodliyah, Siti, Ilmu Pendidikan. Ponorogo: PPS Press, 2004. Mudyahardho, Redja, Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006. ( ILMU PENDIDIKAN II ) TENTANG “ Konsep Pendidikan Seumur Hidup ” Dosen Pembimbing: Hindun, S.Ag, M.Pd.I DISUSUN OLEH : KEL. VII 1. Dahlia.T.PAI.I.2011.058 2. Yusmida Asmara.T.PAI.I.2011.024 3. Masitoh.T.PAI.I.2011.023 4. Fahrul Rozi,T.PAI.I.2011. SEM/LOK:III/C JURUSAN:TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) SMQ BANGKO TAHUN AKADEMIK 2011-2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahnyalah kita masih diberikan petunjuk dalam iman dan Islam serta masih dapat merasakan indahnya dalam menuntut ilmu pengetahuan. Shalawat beriringan salam kita kirimkan kepada Baginda Nabi Besar Muhammad SAW, karena beliau telah bersusah payah memperjuangkan agama islam sehingga kita bisa merasakan indahnya agama islam pada saat sekarang ini. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing yang telah memberikan arahan kepada kami dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita dalam pengembangan belajar mata kuliah (Psikologi Perkembangan). Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita semua amin ya robbal ‘alamin. Bangko, November 2012 Penulis DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Rumusan Masalah 1 C. Tujuan Makalah 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian perkembangan masa remaja 2 B. Tugas perkembangan masa remaja 2 C. Perkembangan fisik 3 D. Perubahan pubertas 6 E. Perubahan ciri-ciri seks sekunder 6 F. Perubahan ciri-ciri seks primer 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 8 B. Saran 8 DAFTAR PUSTAKA 9
Demikianlah Artikel KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP
Sekianlah artikel KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2015/01/konsep-pendidikan-seumur-hidup.html
KONSEP PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP