Advertisement
DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI
DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGIlink :
DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI
Baca juga
DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
Asal-usul agama dilihat dari dua sisi yaitu sisi kewahyuan dan sisi evolusi. Dari sisi kewahyuan, bahwa agama itu berasal dari Tuhan, Allah Swt. Tentunya ajaran-ajaran dan ketentuannya sudah absolute. Sedangkan berdasarkan sisi evolusi, pemahamannya begitu luas. Artinya banyaknya pendekatan yang dilakukan oleh pemikiran akal manusia, mengakibatkan agama mengikuti perkembangan.
Di dunia ini terdapat bermacam-macam agama, dan untuk mempelajari bermacam-macam agama tersebut kita harus mempelajari ilmu perbandingan agama. Dimana ilmu perbandingan agama tersebut bukan untuk mencari tahu agama mana yang paling benar, akan tetapi hanya untuk mempelajari/mengetahui perbedaan antara agama satu dengan agama yang lain. Selain itu juga untuk mengetahui dan memahami gejala-gejala keragaman yang terdapat pada suatu kepercayaan.
Selain mempelajari tentang perbandingan agama kita juga perlu mempelajari filsafat agama. Hal ini di karenakan dalam filsafat agama, agamalah yang menjadi objek kajiannya.selain itu kita juga perlu untuk mengkaji teologi. Hal ini di karenakan antara ilmu perbandingan agama, filsafat agama, dan teologi sama-sama mengkaji masalah ketuhanan. Meskipun sama-sama mengkaji masalah ketuhanan, pada dasarnya antara ketiganya memiliki perbedaan.
Oleh sebab itu dalam makalah ini akan di bahas lebih lanjut mengenai pengertian perbandingan agama, filsafat agama, dan teologi, dan juga membahas tentang perbedaan antara ketiganya.
BAB II
DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA,
FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI
2.1. Definisi Perbandingan Agama
Ada beberapa pendapat mengenai makna dari perbandingan agama, Menurut Louis H. Jordan perbandingan agama berarti ilmu yang membandingkan asal-usul, struktur dan ciri-ciri dari berbagai agama di dunia, dengan maksud untuk menentukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaannya yang sebenarnya, sejauh mana hubungan antara satu agama dengan agama yang lain, dan superioritas dan inferioritas yang relatif apabila di anggap sebagai tipe-tipe. Sedangkan menurut Mukti Ali ilmu perbandingan agama adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha untuk memahami gejala-gejala keagamaan dari suatu kepercayaan (agama) dalam hubungannya dengan agama lain. Ilmu Perbandingan Agama adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha untuk memahami gejala-gejala keagamaan dari suatu kepercayaan (agama) dalam hubungannya dengan agama lain. Pemahaman ini mencakup persamaan (kesejajaran) dan perbedaannya. Selanjutnya dengan pembahasan tersebut, struktur yang asasi dari pengalaman keagamaan manusia dan pentingnya bagi hidup dan kehidupan manusia dapat dipelajari dan dinilai
Jadi makna dari perbandingan agama menurut pemakalah adalah suatu ilmu untuk mempelajari gejala-gejala keagamaan, antara satu agama dengan agama lain, akan tetapi bukan untuk mencari mana yang paling benar.
2.2. Definisi Filsafat Agama
Sebagaimana dijelaskan terdahulu bahwa falsafah berasal dari bahasa Yunani yang tersusun dari dua kata yakni Philos dalam arti cinta,suka, dan Sophia dalam arti kebijaksanaan.Poedjawijatna menyatakan bahwa kata filsafat berasal dari kata arab yang berhubungan rapat dengan kata Yunani. Kata Yunani nya adalah Philosophia, philo (cinta) dan Sophia (kebenaran).Jadi filsafat itu menurut Plato, pengetahuan tentang segala yang ada. Aritoteles, mengatakan filsafat itu adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian Filsafat Agama mempunyai arti berfikir tentang dasar agama menurut logika dan bebas. Jadi filsafat agama adalah suatu penyelidikan yang bersifat kritis tentang agama berdasarkan makna istilah-istilah, bahan bukti, dan prinsip-prinsip verifikasi. Filsafat agama dapat diperluas atau dibatasi tergantung pada perhatian seorang filosof, dan satu-satunya batasan universal yang berlaku adalah sebagai berikut:
a. Mengemukakan setidak-tidaknya salah satu dari persoalan yang menyangkut tentang persoalan keagamaan.
b. Perlu dimulai dan tetap terikat dengan klaim-klaim dari manusia (positif dan negatif) yang berkenaan dengan pengalaman tentang apa yang suci, sakral, illahi, berkekuasaan, dan bernilai puncak, dan hakekat dari wujud yang mungkin dianggap memiliki sifat-sifat tersebut. Dalam filsafat agama, agama merupakan objek dari filsafat. Objek filsafat agama tersebut tidak hanya persoalan-persoalan ketuhanan semata, tetapi juga sampai kepada persoalan-persoalan eskatologis. Persoalan eskatologis pada umumnya berbicara tentang hari kiamat dan hal-hal yang akan dialami manusia pada waktu itu, seperti persoalan keadilan Tuhan, penerimaan pahala dan siksa. Pentingnya persoalan eskatologis sebagai objek pembahasan filsafat agama karena eskatologislah yang mendorong orang bersemangat orang untuk menjalankan ajaran agamanya. Tanpa ada tanggung jawab terhadap amal perbuatannya keberadaan agama menjadi kurang menarik. Hidup sesudah mati inilah yang membuat pemeluknya menjadi tertarik kepada agama. Filsafat agama sebenarnya bukanlah langkah untuk menyelesaikan persoalan agama secara tuntas. Pembahasan filsafat agama hanya bertujuan untuk mengungkapkan argumen-argumen yang mereka kemukakan dan memberikan penilaian terhadap argumen tersebut dari segi logisnya.
2.3. Definisi Theologi
Teologi terdiri dari kata “theos” yang berarti Tuhan dan “logos” yang berarti ilmu, jadi theologi ialah ilmu tentang Tuhan atau ilmu Ketuhanan. Maka pokok pembahasan teologi adalah segala sesuatu yang terkait dengan-Nya. Dalam buku karya juhaja, teologi terdiri dari dua kata “theos” dan “ology”. “theos” dalam bahasa Yunani berarti Tuhan, yang berkenaan dengan ketuhanan. Sedangkan “ology” di petik dari bahasa Yunani “logos” yang berarti percakapan, penilaian, pengkajian, penelitian yang dapat di pahami melalui pembicaraan dan pemikiran manusia. Selain itu teologi juga di artikan sebagai keseluruhan pengetahuan adi kodrati yang objektif lagi kritis dan yang disusun secara metodis, sistemis dan koheren; pengetahuan ini menyangkut hal-hal yang diimani sebagai wahyu Allah atau berkaitan dengan wahyu itu. Jadi teologi menurut pemakalah adalah suatu cabang ilmu pengetahuan di mana di dalamnya berkaitan dengan tuhan, dan kebenaran di dapatkan berdasarkan wahyu dari Allah (di sesuiakan dengan agama masing-masing).
Teologi juga diistilahkan dengan ilmu kalam dan ilmu Ushuluddin. Disebut ilmu kalam karena ia membahas tentang kalam Tuhan. Kalam Tuhan adalah firman Tuhan, maka kalam Tuhan itu adalah Al-Qur’an.
Disebut ilmu Ushuluddin karena ia membahas ajaran-ajaran dasar agama seperti masalah keimanan dan keesaan Tuhan. Dari segi istilah, teologi berarti ilmu yang membahas tentang Tuhan dan manusia serta hubungan manusia dengan Tuhan. Adapun ciri-ciri teologi itu sendiri adalah:
a). Selalu berkaitan denga tuhan
b). Doktrin tetap menjadi elemen signifikan dalam memaknai teologi.
c). Teologi sesungguhnya adalah aktifitas yang muncul dari keimanan dan penafsiran atas keimanan.
BAB III
PERBEDAAN PERBANDINGAN AGAMA
DENGAN FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI
A. Perbandingan Agama
a). Agama mempercayai akan adanya kebenaran dan khayalan dogma-dogma agama.
b). Perbandingan agama membahas perbandingan dari beberapa agama tetapi bukan untuk membenarkan atau menyalahkan.
c). Perbandingan Agama mendahulukan Agama sebagai kepercayan dari pada pemikiran.
d). Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai hal kehidupan manusia dengan lingkungannya.
Ilmu Perbandingan Agama tidak hanya membanding-bandingkan agama saja, tetapi juga melakukan kajian historis, fenomenologis, atau secara umum melakukan kajian yang bersifat ilmiah atau scientific. Hal itu akan semakin jelas setelah dibahas mengenai metode-metode yang digunakan dalam Ilmu Perbandingan Agama.
Joachim Wach dari sudut pandang yang lain, berpendapat bahwa obyek Ilmu Perbandingan Agama adalah pengalaman agama. Menurut Joachim Wach pengalaman agama berbeda dengan pengalaman psikis biasa. Pengalaman agama mempunyai beberapa kriteria tertentu.
Kriteria pertama, pengalaman agama merupakan suatu tanggapan terhadap apa yang dihayati sebagai Realitas Mutlak. Kedua, pengalaman agama merupakan tanggapan yang menyeluruh atau utuh (akal, perasaan, dan kehendak hati) manusia terhadap Realitas Mutlak. Ketiga, pengalaman agama merupakan pengalaman yang paling kuat, menyeluruh, mengesankan, dan mendalam dari manusia. Keempat, pengalaman agama merupakan pengalaman yang menggerakan untuk berbuat.
Pengalaman tersebut mengandung imperatif, menjadi sumber motivasi dan perbuatan yang tak tergoyahka. Pengalaman agama yang subyektif ini diekspresikan atau diungkaplan dalam tiga ekspresi, yaitu:
a. pengalaman agama yang diungkapkan dalam pikiran.
Pengalaman agama yang diungkapkan dalam pikiran terutama berupa mite, doktrin, dan dogma. Pengalaman agama ini dapat berbentuk symbol, oral, dan tulisan. Tulisan-tulisanbisa berupa kitab suci dan tulisan klasik Untuk keperluan memahami kitab suci diperlukan literature yang sifatnya menjelaskan, misalnya Talmud, Zend dalam Pahlevi, Hadis dalam Islam, Smrtidi India, tulisan-tulisan Luther dan Calvin dalam Protestan. Agama-agama besar juga mempunyai credo, yaitu suatu ungkapan pendek tentang keyakinan, syahadat dua belas dalam Kristen, dua syahadat dalam Islam, dan shemadalam Yahudi. Adapun tema yang fundamental dalam pengalaman agama yang diungkapkan dalam pikiran adalah Tuhan, kosmos, dan manusia (Teologi, kosmologi, dan antropologi).
b. pengalaman agama yang diungkapkan dalam tindakan.
Selanjutnya pengalaman agama yang diungkapkan dalam tindakan berupa kultus (peribadatan) dan pelayanan. Peribadatan sebagai tanggapan terhadap Realitas Mutlak harus dilakukan di mana, kapan, bagaimana caranya, dan oleh siapa? Apakah ibadah itu harus dilakukan sendiri-sendiri atau secara berjamaah? Termasuk dalam uangkapan perbuatan ini adalah kurban dengan segala seluk-beluknya. Termasuk dalam pembahasan ini adalah maslah imitation, yaitu mencontoh tingkah laku dan kehidupan seorang pemimpin agama. Termasuk dalam pembahasan ini adalah keinginan supaya orang lain juga beragama seperti dia, yaitu masalah missionary atau dakwah.
c. pengalaman agama yang diungkapkan dalam kelompok.
Akhirnya pengalaman agama yang diungkapkan dalam kelompok berupa kelompok-kelompok keagamaan (Ecclesia atau Gereja, Kahal,Ummah, Sangha). Di sini dibahas juga masalah hubungan antara orang yang beragama dengan masyarakat umumnya, bahasa yang dipergunakan dalam pergaulan mereka baik antar-agama maupun intra-agamasendiri, fungsi, kharisma, umur, seks, keturunan, dan status.
Ketiga ekpresi pengalaman agama di atas (pikiran, tindakan, dan kelompok) yang menjadi obyek Ilmu Perbandingan Agama meliputi semua agama yang ada dan aliran-alirannya.
B. FilsafatAgama
a). Filsafat agama bermaksud menyatakan kebenaran atau ketidak benaran dasar-dasar agama.
b). Filsafat agama tidak membahas dasar-dasar ajaran dari agama tertentu, tetapi dasar-dasar agama pada umumnya.
c). Filsafat mempercayakan sepenuhnya kekuatan daya pemikiran.
d). Filsafat agama tidak terikat pada dasar-dasar agama tertentu.
e). Filsafat Agama meletakkan Tuhan sebagai titik akhir atau kesimpulan seluruh pengkajian.
Filsafat Agama, dalam hal ini yang dipentingkan adalah berfikir tentang dasar-dasar agama, mencoba memahami dasar-dasar itu menurut logika dan dengan demikian dapat diterima akal orang-orang yang tak percaya pada wahyu dan hanya berpegang pada pendapat akal. C. Theologi
a). Teologi sudah menerima dasar ajaran agama sebagai kebenaran.
b). Teologi membahas dasar-dasar ajaran agama tertentu. Misalnya teologi kristen, teologi muslim dsb.
c). Teologi berkaitan dengan Tuhan dan kebenaran yang di terima berdasarkan wahyu Allah.
d). Teologi hanyalah sebatas upaya memberikan penjelasan atau interpretasi tentang dasar-dasar agama, atau upaya mencari legalitas rasional atas ajaran agama tertentu. Pendekatan teologi sebagai berikut :
a).Teologi yang memandang Tuhan sebagai titik awal pembahasannya.
b).Teologi mencoba menjelaskan Tuhan dengan seluruh misterinya berdasarkan wahyu.
c).Teologi mendasari premisnya langsung dari wahyu, contoh “semua hukum/sanksi ditetapkan oleh Tuhan”
BAB IV
KESIMPULAN
Ilmu Perbandingan Agama adalah ilmu untuk mempelajari gejala-gejala keagamaan, antara satu agama dengan agama lain, akan tetapi bukan untuk mencari mana yang paling benar.
a). Agama mempercayai akan adanya kebenaran dan khayalan dogma-dogma agama.
b). Perbandingan agama membahas perbandingan dari beberapa agama tetapi bukan untuk membenarkan atau menyalahkan.
c). Perbandingan Agama mendahulukan Agama sebagai kepercayan dari pada pemikiran.
d). Agama adalah kebenaran yang bersumber dari wahyu Tuhan mengenai berbagai hal kehidupan manusia dengan lingkungannya.
Filsafat Agama mempunyai arti berfikir tentang dasar agama menurut logika dan bebas. Filsafat Agama meletakkan Tuhan sebagai titik akhir atau kesimpulan seluruh pengkajian.
Teologi terdiri dari kata “theos” yang berarti Tuhan dan “logos” yang berarti ilmu, jadi theologi ialah ilmu tentang Tuhan atau ilmu Ketuhanan. Maka pokok pembahasan teologi adalah segala sesuatu yang terkait dengan-Nya. Teologi yang memandang Tuhan sebagai titik awal pembahasannya.
Mukti Ali, Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia, ( Pustaka Mizam, Bandung, 1994), hlm 14.
Juhaya S. Praja, Filsafat Dan Metodologi Ilmu Dalam Islam, (Teraju, Jakarta, 2002), hlm. 41-42 Nico Syukur Dister OFM, Pengantar Teologi, (Kanisius, Yogyakarta, 1990), hlm 29
Peter Connolly, Aneka Pendekatan Studi Agama, (Lkis, Yogyakarta, 2002), hlm 318-319.
Demikianlah Artikel DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI
Sekianlah artikel DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/03/definisi-perbandingan-agama-filsafat.html
DEFINISI PERBANDINGAN AGAMA, FILSAFAT AGAMA DAN THEOLOGI