Advertisement
Makalah Permasalahan Pendidikan
Makalah Permasalahan Pendidikan - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Permasalahan Pendidikan, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Makalah Permasalahan Pendidikanlink :
Makalah Permasalahan Pendidikan
Baca juga
Makalah Permasalahan Pendidikan
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita sama-sama mengucapkan puji syukur kita ke Hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan kita dengan segala rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua. Syalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah, maka selesai juga tugas yang penulis kerjakan sebagaimana mestinya, yaitu berupa pembuatan makalah yang dianjurkan Dosen perkuliahan Pengantar Pendidikan bagi kami mahasiswa Pendidikan Sekolah Dasar.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis tidak terlepas dari bantuan orang lain terutama sekali bantuan yang diberikan Dosen Mata Kuliah, serta pihak lain yang tidak penulis sebutkan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih penulis pada orang-orang yang telah berjasa tersebut.
Tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis dengan senang hati menerima ide-ide serta saran yang dapat memperbaiki tulisan ini ke arah yang lebih sempurna. Atas bantuan tersebut penulis ucapkan terima kasih.
Padang, Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 3
A. Masalah Pokok Pendidikan.................................................................. 3
B. Keterkaitan Antara Jenis Pendidikan Yang Satu Dengan Yang
Lain..................................................................................................... 6
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya
Permasalahan Pendidikan..................................................................... 7
D. Penanggulangan Permasalahan Pendidikan............................................ 9
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 10
A. Kesimpulan........................................................................................ 10
B. Saran................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Permasalahan terjemahan dari istilah problem yang artinya perbedaan (diserapancy / different) antara suatu yang diharapkan dengan sesuatu yang sesuatu yang terlibat / terdapat sebagaimana adanya tentang sesuatu atau perbedaan / jarak / kesenjangan antara sesuatu yang dicita-citakan dengan sesuatu yang ternyata ada (realita).
Permasalahan pendidikan ialah : Perbedaan program-program pendidikan antara yang diharapkan dengan kenyataan yang terlaksana di lapangan. Program utama pengembangan pendidikan di Indonesia ialah :
a. Perluasan dan pemerataan kesempatan mengikuti pendidikan.
b. Peningkatan mutu pendidikan.
c. Peningkatan relevansi pendidikan.
d. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pendidikan.
e. Pengembangan kebudayaan.
f. Pembinaan generasi muda. (TAP MPR No. 11 / MPR / 1993)
Semakin besar / lebar perbedaan antara yang dicita-citakan dengan yang ternyata di lapangan, semakin besar / rumit, komplek permasalahan tersebut.
Dewasa ini permasalahan yang dipandang rumit / kompleks adalah :
1) Pemerataan
2) Mutu
3) Efesiensi dan efektivitas
4) Relevansi
Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan permasalahan pendidikan itu adalah :
1) Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
2) Laju pertumbuhan penduduk.
3) Aspirasi masyarakat.
4) Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Masalah Pokok Pendidikan
1. Masalah Pemerataan Pendidikan
Diharapkan (ideal) pendidikan nasional dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara Indonesia untuk memperoleh pendidikan, kenyataannya : masih banyak warga negara khususnya warga usia sekolah tidak tertampung di lembaga pendidikan / sekolah yang ada.
Permasalahannya ialah bagaimana sistim pendidikan dikelola sehingga dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya bagi seluruh warga negara memperoleh pendidikan.
Dengan memberikan kesempatan yang seluas-luasnya itu diharapkan pendidikan makin semakin merata dengan adanya peraturan perundang-undangan tentang Wajar / Wajib Beljar / tidak diikuti sangsi bagi yang tidak mengikutinya, karena sistem pendidikan itu sendiri belum memungkinkan untuk itu.
2. Masalah Mutu Pendidikan
Mutu pendidikan dilihat dari hasil (output) pendidikan itu sendiri, kriterianya adalah kadar ketercapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Kadar ketercapaian itu dilihat dari hirarki terkecil yaitu dari TPK indikator pencapaian hasil belajar, tujuan ini menggambarkan ketercapaian tujuan pembelajaran umum (TPU) kompetensi dasar. Sehingga dapat dilihat pada tujuan, tujuan yang lebih jauh / tinggi yaitu tujuan kurikuler (tujuan mata pelajaran / kuliah), tujuan institusional (lembaga pendidikan) dan tujuan nasional pendidikan. Tujuan ini dibuat sebelum proses pendidikan dibuat.
Kadar ketercapaian ini tergantung pada di pendidik (guru) bersangkutan. Kadar ketercapaian ini secara eksak (pasti) sukar ditentukan (ditetap) karena alat ukur keberhasilan seorang anak belum ada yang baku (standar), adanya kendala memakai patokan / panduan enam normal (PAN) dan akan patokan (PAP). Rambu-rambu keberhasilan (tujuan) secara umum dapat ditetapkan (ideal) seperti kadar pencapaian minimal 75% (menurut kurikulum sekolah), Indeks Prestasi (IP) minimal 2,00 untuk S1. Walaupun kadar minimal sudah ditetapkan tetapi akhirnya yang memutuskan nilai tetapi akhirnya yang memutuskan nilai / kadar tersebut adalah si penilai (evaluator) sendiri yang menyebabkan kita salah untuk menetapkan kadar mutu yang sesungguhnya. Mutu pendidikan sukar diketahui dengan sesungguhnya, apa lagi si penentu (penilai) dilakukan dengan orang yang berbeda dengan berbeda kriteria yang berbeda pula, maka gambar permasalahan mutu itu sesuatu yang misteri. Nilai 8 pada suatu sekolah tidak sama keadaannya dengan sekolah yang lain, sama halnya dalam lapor / pada EBTADA / AUDA atau EBTANAS / UAN, sehingga terjadi pada suatu sekolah mutu pendidikan tidak dipandang sebagai masalah karena nilai yang real dengan ideal dapat diatur. Sementara secara nasional / Menggunakan EBTANAS / UAN ternyata masalah, tetapi apakah EBTANAS / UAN sudah memberikan gambaran kualitas yang sesungguhnya. Walaupun dengan kompleksnya masalah ini, secara umum dapat kita katakan bahwa dari EBTANAS / UAN mutu pendidikan suatu daerah dapat dikatakan bermasalah, sementara daerah lain tidak.
3. Permasalahan Efisiensi dan Efektifitas Pendidikan
a. Efisiensi
Pendidikan dikatakan efisien (ideal) ialah bila penyelenggaraan pendidikan tersebut hemat waktu, tenaga dan biaya tetapi produktivitas (hasil) optimal atau apabila pendayagunaan sumber daya yang ada (waktu, tenaga, biaya) tepat sasaran.
Kadar efisiensi dilapangan ditentukan oleh keadaan pendayagunaan ketiga kriteria tersebut yaitu mutu, tenaga dan biaya.
b. Efektivitas
Pendidikan dikatakan efektif ialah bila hasil yang dicapai sesuai dengan rencana / program yang dibuat sebelumnya (tepat guna). Apabila RPP atau silabus yang dibuat guru / dosen sebelum mengajar, memberi pengajaran / kuliah terlaksana secara utuh dan sempurna, maka pelaksanaan PBM / kuliah tersebut dikatakan efektif. Sempurna disini meliputi semua komponen perencanaan (tujuan, materi / bahan, strategi dan evaluasi).
4. Masalah Relevansi Pendidikan
Pendidikan dikatakan relevan (yang ideal) adalah apabila sistem pendidikan dapat menghasilkan (output) keluaran sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Relevan itu sesuai dengan kuantitas (jumlah) ataupun kualitas (mutu).
Pendidikan dikatakan tidak relevan apabila tingkat keserasian tidak ada / kurang. Kadar permasalahannya dikatakan atas tingkat kesesuaian antar sistem pendidikan dengan kebutuhan masyarakat pembangunan tersebut. Bila tingkat kesesuaian tinggi di katakan pendidikan itu relevan atau sebaliknya.
B. Keterkaitan Antara Jenis Masalah Pendidikan Yang Satu Dengan Yang Lain
Permasalahan pendidikkan bila tidak dapat berdiri sendiri. Kenyataan dilapangan masalah itu saling terkait. Mungkin suatu situasi / kondisi muncul secara serempak meskipun dalam bobot yang berbeda, misal : kondisi tertentu kita (negara) ingin pendidikan itu merata maka pada saat itu mutu pendidikan terabaikan (bermasalah) efisiensi akan bermasalah pada relevansi pendidikan akan mengalami penurunan. Keadaan seperti ini mengharuskan perhatian pada program pendidikan tertentu.
C. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Berkembangnya Permasalahan Pendidikan
Faktor utama yang mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan adalah :
1. Perkembangan IPTEK.
2. Laju pertumbuhan penduduk.
3. Aspirasi masyarakat.
4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.
- Pengaruh IPTEK
a. IP (Ilmu Pengetahuan)
Berkembangnya IP (Science) apakah bidang sosial, ekonomi, hukum, pertanian dan sebagainya membawa masalah dalam bidang pendidikan, misal : materi / bahan pengayaan yang terdapat dalam kurikulum sudah lama dibahas / disesuaikan.
b. TEK (Teknologi)
Perkembangan teknologi misalnya teknologi yang baru yang digunakan dalam proses produksi akan menimbulkan kondisi ekonomi yang baru.
Persyaratan kerja, kebutuhan tenaga kerja, sistem pelayanan dan sebagainya akan menimbulkan masalah dalam sistem pendidikan.
c. S (Seni)
Aktivitas kesenian mempunyai andil yang cukup besar dalam membentuk manusia Indonesia seutuhnya (tujuan pendidikan).
- Laju Pertumbuhan Penduduk
Laju pertumbuhan penduduk yang pesat akan menyebabkan berkembangnya masalah pendidikan, misal : Masalah pemerataan. Dengan pertumbuhan penduduk yang pesat, maka jumlah anak usia sekolah akan semakin besar / banyak.
Penyebaran penduduk yang tidak merata di tanah air akan menimbulkan berbagai masalah seperti : Bagaimana merencanakan dari menyediakan sarana pendidikan yang dapat melayani daerah padat (kota) dan daerah terisolir yang anak usia sekolahnya tidak seberapa orang (jarang).
- Aspirasi Masyarakat
Kecendrungan aspirasi masyarakat semakin meningkat dari tahun ke tahun sudah terlihat. Masyarakat sudah melihat bahwa pendidikan akan lebih menjamin memperoleh pekerjaan yang layak dan menetapkan atau akan meningkatkan status sekolah mereka.
Peningkatan aspirasi masyarakat terhadap pendidikan akan mengakibatkan anak-anak (juga remaja dan dewasa) akan menyerbu dan membanjiri sekolah (lembaga pendidikan).
- Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan
Masyarakat kita umumnya berada di daerah terpencil, yang ekonominya lemah dan kurang terdidik akan mengalami keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan. Permasalahannya antara lain : Bagaimana menyadarkan mereka akan keterbelakangan / ketinggalan, bagaimana cara menyediakan sarana kehidupan dengan lebih baik khususnya bagaimana sistem pendidikan dapat menjangkau dan melibatkan mereka sehingga mereka keluar dari keterbelakangan itu.
D. Penanggulangan Permasalahan Pendidikan
Penanggulangan (pemecahan masalah) sebagai akibat pengaruh ke 4 faktor diatas secara umum adalah :
1. Pendidikan harus senantiasa diperbaharui (di renovasi) sesuai dengan perkembangan yang terjadi dalam bidang pendidikan itu sendiri, misal : kurikulum harus fleksibel.
2. Pendidikan (bersama bidang terkait) berusaha menahan laju pertumbuhan penduduk atau pendidikan harus mencari sistem baru yang dapat melayani semua orang yang memerlukan pendidikan.
3. Aspirasi masyarakat terhadap pendidikan didukung dan didorong terus agar lebih meningkat lagi.
4. Sistem pendidikan meningkatkan peran/fungsinya sebagai pengembangan kebudayaan diseluruh pelosok tanah air.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
- Pendidikan belum / kurang merata.
- Mutunya masih rendah
- Kurang efisien dan efektif serta relevansinya masih perlu ditingkatkan.
B. Saran
- Adanya peningkatan, perkembangan IPTEK.
- Adanya pembaharuan pendidikan yang kontinyu.
DAFTAR PUSTAKA
- Bandung, Sinar Baru. 1987. Muh Ali, Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.
- Bahan Ajar FIP, UNP. 2006. Pengantar Pendidikan.
SUPAYA TIDAK SUSAH NGEDIT DOWNLOAD FILE *.DOC KLIK DISINI
Demikianlah Artikel Makalah Permasalahan Pendidikan
Sekianlah artikel Makalah Permasalahan Pendidikan kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makalah Permasalahan Pendidikan dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/04/makalah-permasalahan-pendidikan.html
Makalah Permasalahan Pendidikan