Advertisement
Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya
Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan
Artikel Contoh Makalah, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinyalink :
Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya
Baca juga
Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya
KATA PENGANTAR
Pertama-tama marilah kita sama-sama mengucapkan puji syukur kita ke Hadirat Allah SWT karena telah melimpahkan kita dengan segala rahmat dan karunia-Nya bagi kita semua. Syalawat serta salam tidak lupa kita kirimkan pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW.
Alhamdulillah, berkat Rahmat Allah, maka selesai juga tugas yang penulis kerjakan sebagaimana mestinya, yaitu berupa pembuatan makalah yang dianjurkan Dosen perkuliahan Psikologi Pendidikan bagi kami mahasiswa Pendidikan Sekolah Dasar.
Dalam menyelesaikan makalah ini, penulis tidak terlepas dari bantuan orang lain terutama sekali bantuan yang diberikan Dosen Mata Kuliah, serta pihak lain yang tidak penulis sebutkan. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih penulis pada orang-orang yang telah berjasa tersebut.
Tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu, penulis dengan senang hati menerima ide-ide serta saran yang dapat memperbaiki tulisan ini ke arah yang lebih sempurna. Atas bantuan tersebut penulis ucapkan terima kasih.
Padang, Januari 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Pengertian Kesulitan Belajar................................................................. 2
B. Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar......................................... 3
C. Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar....................................................... 9
D. Peranan Guru Dalam Proses Belajar................................................... 14
BAB III PENUTUP.............................................................................................. 17
A. Kesimpulan........................................................................................ 17
B. Saran................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Murid yang lambat dalam belajar sering mengalami kesulitan dalam belajar. Setiap akhir kegiatan belajar mereka tidak dapat menguasai seluruh materi yang seharusnya sudah dikuasai, namun tidak jarang guru telah melanjutkan pada materi berikutnya. Akibatnya murid tersebut mungkin tidak ada perhatian terhadap pelajaran itu atau tidak punya minat atau semangat untuk belajar. Oleh karena itu guru hendaknya dapat memberikan perhatian khusus terhadap murid yang lambat dalam belajar atau mengalami masalah atau kesulitan dalam mencapai tujuan pelajaran yang ditetapkan.
Sebagai pembelajar guru bertanggung jawab untuk membantu murid dalam mencapai perkembangan yang optimal. Oleh sebab itu guru diharapkan menciptakan kondisi pembelajaran yang efektif dan efisien, sehingga murid diharapkan mencapai hasil belajar yang optimal. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal bagi murid, setiap kesulitan atau masalah yang timbul dalam belajar seyogyanya dapat segera diidentifikasi oleh guru dan segera pula diberikan bantuan atau perbaikan. Ini berarti bahwa setiap guru dituntut kemampuannya untuk mampu memberikan bantuan pada murid yang mengalami kesulitan atau masalah dalam belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesulitan Belajar
Sebelum memahami pengertian kesulitan belajar, ada baiknya dikemukakan kembali apa yang dimaksud dengan belajar.
1. Menurut Witherington dalam buku Education Pshicology mengemukakan bahwa : “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian atau usaha pengertian.
2. Belajar adalah usaha untuk membentuk hubungan antara stimulus dan respon dalam menghadapi masalah yang dipecahkan. Masalah merupakan stimulus bagi individu untuk bereaksi (merespon). Ketika respon itu berhasil maka terbentuklah hubungan stimulus dan respon dan terjadilah peristiwa belajar.
3. Belajar adalah suatu proses aktif fisik dan mental seperti menggerakkan badan, berfikir, mengingat dan sebagainya.
Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa belajar adalah usaha yang dilakukan oleh seseorang (anak didik) yang bersifat fisik dan psikis perobahan yang lebih baik pada pengetahuan, kepribadian dan keterampilan-keterampilan.
Adapun yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana anak didikk tidak dapat belajar sebagaimana mestinya yang disebabkan oleh perbedaan individual (intelegensi / non intelegensi).
Sedangkan pengertian lain menjelaskan bahwa siswa dapat dipandang mengalami kesulitan belajar kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu, yaitu berdasarkan ukuran keberhasilan seperti yang dinyatakan dalam TIK, ataupun tingkat kapasitas kemampuan dalam tingkat perkembangannya.
Secara umum gejala-gejala kesulitan belajar yang dapat diamati yaitu :
1. Menunjukkan prestasi yang rendah / di bawah rata-rata dari yang dicapaioleh kelompok kelas.
2. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Anak berusaha keras tetapi hasil belajar selalu rendah.
3. Lambat dalam melaksanakan tugas-tugas belajar.
4. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan misalnya pemarah, pemurung, mudah tersinggung dan sebagainya.
B. Faktor – Faktor Penyebab Kesulitan Belajar
Kesulitan yang dialami siswa bukanlah suatu kelemahan / perilaku yang berdiri sendiri, tetapi berkaitan erat dengan peristiwa sebelumnya. Dengan kata lain bahwa perilaku siswa dengan segala aksesnya tidak terlepas dari latar belakang yang menyebabkan. Secara garis besar faktor penyebab kesulitan belajar dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu internal dan eksternal.
1. Faktor Internal (Faktor Indogen)
Yaitu faktor kesulitan belajar yang bersumber / berpangkal dari diri pelajar/peserta didik. Faktor ini meliputi fisik dan psikis. Faktor ini sangat mempengaruhi studi siswa tetapi seringkali tidak disadari siswa (yang bersangkutan) kalaupun disadari, kebanyakan siswa menganggap remeh dan tidak berusaha menghilangkan / mengatasinya.
a. Faktor Biologis
Kesehatan adalah faktor penting didalam belajar. Kesehatan yang sering terganggu, sakit-sakitan, pusing-pusing dan sebagainya akan mengurangi konsentrasi dan akan mengganggu perhatian dalam belajar. Begitu juga dengan cacat badan yang dialami siswa, misalnya gangguan bicara, tuli, setengah buta dan sebagainya.
b. Faktor Psikis
1) Intelegensi
Intelegensi adalah faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap kemajuan belajar siswa. Intelegensi siswa yang berada di bawah rata-rata, maka anak-anak tersebut akan sukar mencapai hasil belajar yang baik. Kendati sudah belajar sebaik-baiknya. Untuk itu perlu ditempatkan pada sekolah khusus yang memberikan keterampilan dan pendidikan praktis.
Menurut Muhibbin Syah, kesulitan belajar tidak hanya dialami oleh siswa yang memiliki intelegensi dibawah rata-rata. Tetapi bisa juga dialami oleh siswa yang berada diatas rata-rata karena tidak mendapatkan kesempatan yang memadai untuk berkembang sesuai dengan kapasitasnya. Karena penyelenggaraan pendidikan sekolah di Indonesia pada umumnya ditujukan kepada siswa yang berkemampuan rata-rata.
2) Perhatian
Apabila bahan pelajaran tidak menarik perhatian siswa, maka datanglah rasa bosan, jenuh, mengantuk dan malas belajar. Sehingga prestasinya menurun. Untuk itu pendidik harus berusaha menyajikan bahan dengan strategi pembelajaran yang efektif.
3) Minat
Minat sangat erat hubungannya dengan perhatian. Apabila siswa mempunyai perhatian yang besar dalam belajar, maka timbullah minat untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh. Tidak berminat bisa disebabkan tidak ada bakat, tidak sesuai kebutuhan dan sebagainya.
4) Bakat
Bakat adalah potensi / kecakapan dasar yang dibawa sejak lahir dan setiap individu mempunyai bakat yang berbeda. Seseorang akan mudah belajar apabila sesuai dengan bakatnya. Dan yang tidak berbakat akan cepat merasa bosan, mudah putus asa, dan tidak senang.
5) Motivasi
Motivasi sebagai faktor inner (batin) berfungsi menimbulkan, mendasari dan mengarahkan perbuatan belajar. Seseorang yang motivasinya besar akan giat berusaha dan sebaliknya yang motivasinya lemah akan kurang perhatian dan sering meninggalkan pelajaran sehingga mengalami kesulitan belajar.
6) Tidak Mempunyai Tujuan Yang Jelas
Tujuan yang samar-samar dan tidak realistis akan dapat menjadi penghalang atas kemajuan studi seseorang. Tujuan sekolah adalah untuk menambah pergaulan, mendapat hadiah dan sebagainya akan mengalami kesulitan dalam belajar.
7) Kebiasaan Belajar
Tiap orang mempunyai kebiasaan belajar sendiri-sendiri. Adanya belajar malam hari, kebiasaan belajar siang hari dan sebagainya. Kebiasaan belajar yang baik, disiplin dan terencana akan memudahkan dalam belajar. Selain dari hal diatas, khususnya untuk perkuliahan (mahasiswa) Oemar Hamalik menambahkan faktor penyebab yang lain yaitu kecakapan mengikuti perkuliahan dan kurangnya penguasaan bahasa.
8) Emosional
Faktor ini sangat erat hubungannya dengan kesehatan mental seseorang, karena dalam belajar tidak hanya menyangkut segi intelektual tetapi juga melibatkan segi emosional.
2. Faktor Eksternal (Exogen)
Yaitu faktor yang bersumber dari luar diri peserta didik yang bersifat sosial dan non sosial. Faktor ini pada umumnya berasal dari pihak keluarga, sekolah dan lingkungan sosial masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan pusat pendidikan utama dan pertama dalam belajar, tetapi bisa juga merupakan faktor penyebab utama kesulitan belajar. Orang tua yang tidak memberikan perhatian dan bimbingan kepada anaknya di rumah, akan menyebabkan anak kurang latihan.
Cara mendidik anak jangan terlalu keras atau terlalu memanjakan, karena akan menyebabkan prestasi anak menurun, bahkan karena sikap orang tua yang salah, anak bisa membenci belajar. Begitu juga dengan hubungan orang tua dan anak yang harmonis, kasih sayang dan perhatian dari saudarap-saudara akan menimbulkan mental dan semangat yang kuat dalam belajar.
Ekonomi keluarga juga menentukan keberhasilan belajar seseorang. Ekonomi yang lemah menyebabkan anak serba kekurangan dalam fasilitas belajar, sedangkan ekonomi yang berlebihan (kaya) akan menyebabkan anak suka berhura-hura dan menyalah gunakan ke arah yang menjerumuskan. Untuk itu dalam urusan keuangan ini perlunya perhatian yang wajar dalam pengelolaan yang tepat untuk pendidikan anak.
b. Faktor Sekolah
1) Guru
Guru sebagai pribadi kunci dapat menimbulkan kesulitan belajar bagi peserta didik apabila guru tidak berkualitas (dalam pemahaman materi dan memilih metoda), hubungan guru dan murid yang tidak harmonis, guru yang menuntut standar belajar di atas kemampuan anak, dan guru yang tidak memiliki kecakapan dalam mendiagnosa kesulitan belajar peserta didik.
2) Faktor Alat
Alat pelajaran yang kurang lengkap membuat penyajian yang tidak baik. Dalam hal ini termasuk perpustakaan dan pelajaran-pelajaran yang sifatnya praktis.
3) Kondisi dan Situasi Sekolah
Kondisi gedung sekolah yang tidak sehat dan suasana lingkungan yang tidak kondusif juga menimbulkan kesulitan belajar. Misalnya sekolah yang berada dekat pasar ataupun di jalan raya.
4) Kurikulum
Masalah kurikulum dapat pula menimbulkan kesulitan belajar karena Volume bahan yang terlalu besar dibandingkan dengan waktu yang disediakan. Kurikulum yang tidak sesuai dengan tema.
c. Lingkungan Sosial dan Media Masa
Faktor masa media meliputi elektronik dan media cetak. Ini memberikan pengaruh yang negatif apabila anak terlalu banyak menghabiskan waktu hingga lupa akan tugasnya dalam belajar. Sedangkan lingkungan sosial, akan memberikan pengaruh terhadap pergaulan, apakah dari tetangga, teman-teman bergaul dalam lingkungan masyarakat. Serta kegiatan ekstra atau berorganisasi yang banyak menyita waktu, juga menimbulkan kesulitan dalam belajar.
Selain dari faktor umum (interen dan eksteren) yang telah dikemukakan diatas, ada faktor-faktor khusus yang juga menimbulkan kesulitan belajar karena mengalami sindrome psikologi berupa learning disability (ketidakmampuan belajar) yang disebabkan oleh gangguan ringan pada otak. Gangguan itu dapat berupa disleksia, disgrafia dan diskalkulia.
C. Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar
Mengatasi kesulitan belajar tidak dapat dipisahkan daro faktor-faktor kesulitan belajar sebagaimana yang telah diuraikan di atas. Oleh karena itu mencari sumber penyebab utama dan sumber penyebab peserta lainnya menjadi mutlak dalam rangka mengatasi kesulitan belajar.
Adapun langkah-langkah dalam mengatasi kesulitan belajar yaitu :
- Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data-data tentang penyebab kesulitan belajar, diperlukan banyak informasi, dapat diperoleh dari observasi, kunjungan rumah, daftar pribadi, meneliti tugas, menghubungi orang tua dan sebagainya.
- Pengolahan Data
Data-data yang telah dikumpulkan belum bisa dikatakan informasi yang cukup apabila tidak diolah secara cermat. Dalam mengolah data langlah-langkah yang dapat dilakukan yaitu :
- Mengidentifikasi kasus.
- Membandingkan antara kasus.
- Membandingkan dengan hasil tes.
- Menarik kesimpulan.
- Diagnosa
Yaitu keputusan (penentuan) mengenai hasil dari pengolah data. Diagnosis ini dapat berupa keputusan tentang :
- Jenis kesulitan.
- Faktor-faktor penyebab (penyebab utama dan penyerta)
Diagnosa kesulitan belajar ini dapat dilakukan dengan bantuan dokter, psikiater, orang tua atau guru Was sendiri.
- Mengadakan Prognosa
Artinya ramalan-ramalan. Langkah ini ditempuh dengan mengintegrasikan dan menginterprestasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga, sehingga memperoleh kesimpulan tentang jenis dan sifat dan dapat diramalkan bantuan apa yang harus diberikan. Prognosis ini ditetapkan untuk membentuk perlakuan (“treatmen”) sebagai follow up dari diagnosis misalnya :
- Bentuk treatment yang akan diberikan.
- Bahan/materi yang diperlukan.
- Metode-metode yang digunakan.
- Alat bantu belajar mengingat yang dibutuhkan.
- Waktu.
- Treatmen (Perlakuan)
Yiatu pemberian bantuan kepada anak yang bersangkutan sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap prognosis. Lebih konkritnya tindakan ini bisa melakukan tindakan, remedial dan membuat reforal :
“Kalau jenis dan sifat permasalahan serta sumber permasalahannya masih bertalian dengan sistem belajar mengajar dan masih berada dalam kesanggupan dan kemampuan (dalam arti teknis dan otoritas) para guru, seyogyanya bantuan bimbingan itu dilakukan oleh guru sendiri. Namun kalau permasalahannya sudah menyangkut aspek-aspek kepribadian yang lebih mendalam dan luas maka selayaknya tugas guru hanya membuat rekomendasi (reforal) kepada para petugas yang kompeten”.
- Evaluasi dan Follow Up
Tahap ini untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan yang telah dilakukan, kalau belum berhasil maka perlu dilakukan kembali sampai berhasil.
Beberapa upaya yang dapat dilakukan menurut Priyatno (1994 : 94-99) sebagai berikut :
a. Pengajaran Perbaikan
Pengajaran perbaikan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok siswa yang menghadapi masalah-masalah belajar dengan maksud untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam proses dan hasil belajar siswa. Bentuk kesalahan yang paling pokok berupa salah pengertian, salah pemahaman, sakit menafsirkan dan tidak menguasai konsep-konsep dasar. Dengan memperbaiki kesalahan-kesalahan itu maka siswa mempunyai kesempatan untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
b. Program Pengayaan
Kegiatan pengayaan merupakan suatu bentuk layanan yang diberikan kepada seseorang atau beberapa orang siswa yang sangat cepat dalam belajar. Siswa yang cepat dalam belajar mempunyai sisa waktu yang berlebih dalam belajar, untuk itu mereka memerlukan tugas-tugas tambahan yang terencana untuk menambah atau memperluas pengetahuan dan keterampilan yang telah dimilikinya dalam kegiatan belajar sebelumnya.
c. Peningkatan Motivasi Belajar
Disekolah sebagian siswa mungkin telah memiliki motif untuk belajar, tetapi sebagian lain mungkin belum. Di sisi lain, mungkin juga ada siswa yang semula motifnya amat kuat tetapi menjadi pudar. Tingkah laku seperti kurang bersemangat, jera, malas, bosan dan sebagainya dapat dijadikan indikator kurang kuatnya motif (motivasi) dalam belajar.
Guru bidang studi guru pembimbing dan staf sekolah lainnya berkewajiban membantu siswa meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. Prosedur-prosedur yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswanya menurut Prayitno (1994) adalah :
1. Menjelaskan tujuan-tujuan belajar, siswa akan didorong untuk lebih giat belajar apabila ia mengetahui tujuan-tujuan atau sasaran-sasaran yang hendak dicapai.
2. Menyesuaikan pengajaran dengan bakat, kemampuan dan minat siswa.
3. Menciptakan suasana pembelajaran yang menantang merangsang dan menyenangkan.
4. Memberikan hadiah (penguatan dan hukuman bila perlu).
5. Menciptakan suasana hubungan yang hangat dan dinamis antara guru dan murid, serta antara murid dengan murid.
6. Menghindari tekanan-tekanan dan suasana yang tidak menentu (seperti suasana yang menakutkan, mengecewakan dan membingungkan).
7. Melengkapi sumber dan peralatan mengajar.
d. Pengembangan Sikap dan Kebiasaan Belajar Yang Baik.
Setiap siswa diharapkan mengharapkan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif. Tetapi masih ada siswa yang bersikap dan berkebiasaan belajar yang tidak diharapkan. Bila siswa tidak memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang baik dikhawatirkan mereka tidak akan mencapai hasil belajar yang baik. Prestasi belajar yang baik diperoleh melalui usaha atau kerja keras.
e. Layanan Konseling Individual
Konseling dimaksud sebagai pelayanan khusus dalam hubungan langsung tatap muka antara konselor dan klien. Dalam hubungan tatap muka ini klien dapat menyampaikan masalah-masalah yang dirasakan pada konselor dan masalah itu bisa dicermati dan diupayakan pengentasannya melalui pembahasan dengan konselor.
D. Peranan Guru Dalam Proses Belajar
Peranan guru sebagai pendidik merupakan faktor penentu kesuksesan individu. Itulah sebabnya setiap perbincangan mengenai usaha pembaharuan selalu bermuara kepada guru. Hal ini menunjukkan betapa signifikan posisi guru dalam dunia pendidikan. Adapun peranan guru adalah :
1. Guru sebagai perancang pengajaran (designer of instruction)
Peran ini menghendaki guru senantiasa mampu dan siap untuk merancang kegiatan belajar yang berhasil guna dan berdaya guna. Rancangan pengajaran tersebut meliputi :
a. Memilih dan menemukan bahan.
b. Merumuskan tujuan penyajian bahan pengajaran.
c. Memilih metode penyajian yang tepat.
d. Menyelenggarakan kegiatan evaluasi prestasi belajar.
2. Guru sebagai pengelola pengajaran (manager of instruction)
Fungsi ini menghendaki kemampuan guru dalam mengelola (menyelenggarakan dan mengendalikan) seluruh tahapan proses pembelajaran yang sesuai dengan rencana. Namun situasi yang dihadapi guru mempunyai pengaruh besar terhadap proses tersebut. Untuk itu guru harus peka terhadap situasi dan penyesuaian tingkah laku dalam belajar.
3. Guru sebagai penilai hasil belajar (evaluator of student learning)
Yaitu sebagai penilai hasil pembelajaran siswa. Guru harus mengikuti perkembangan kemajuan prestasi belajar/kinerja akademik siswa. Dalam istilah lain ini dikenal juga dengan memberikan balikan yang mempunyai fungsi untuk membantu siswa memelihara minat dan antusias siswa dalam melaksanakan tugas.
4. Guru sebagai pembimbing
Guru harus memiliki kemampuan untuk memahami berkomunikasi, menolong dan mendorong anak didik. Guru harus berusaha menciptakan komunikasi dengan murid dan mencarikan solusinya dalam menghadapi masasalah kesulitan belajar siswa.
Dengan demikian gurulah yang menciptakan suasana belajar dalam kelas. Guru sangat bertanggung jawab terhadap perkembangan aspek intelektual dan pertumbuhan totalitas kepribadian murid sebagai manusia.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kesulitan belajar adalah suatu keadaan dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya, sehingga tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar tertentu.
2. Faktor yang menyebabkan kesulitan belajar bersumber dari diri pribadi, lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan masyarakat.
3. Upaya mengatasi kesulitan belajar dapat dilakukan dengan pengajaran perbaikan, kegiatan pengayaan, peningkatan motivasi belajar dan pengembangan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif.
B. Saran
1. Orang Tua
a. Orang tua hendaknya selalu tegas dalam mendidik anak.
b. Orang tua dapat membagi waktu untuk berkonsultasi dengan anak.
c. Orang tua jangan terlalu memanjakan anak..
d. Orang tua jangan terlalu mengekang anaknya.
e. Orang tua harus memberi dorongan untuk anak agar belajar.
2. Guru
a. Guru harus memberikan dorongan atau motivasi pada anak, agar ia bisa belajar dengan baik dan sukses.
b. Guru juga harus meluangkan waktunya untuk bisa berkonsultas langsung dengan murid.
c. Sebaiknya seorang guru tidak menggunakan satu metoda dalam mengajar pelajaran, tapi menggunakan banyak metoda agar murid tidak merasa jenuh.
3. Masyarakat
a. Masyarakat sekitarnya juga memberikan dorongan untuk anak dalam belajar.
b. Masyarakat jangan melibatkan anak yang sedang belajar di sekolah dalam kegiatan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Bandung, Sinar Baru, 1987, Muh Ali. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung, Pustaka Setia, 1997. Ahmad Muzakir. Psikologi Pendidikan.
Bandung, Tarsito, 1983. Umar Hamilik. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar.
SUPAYA TIDAK SUSAH NGEDIT DOWNLOAD FILE *.DOC
KLIK DISINI
Demikianlah Artikel Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya
Sekianlah artikel Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/04/makalah-kesulitan-belajar-dan-upaya.html
Makalah Kesulitan Belajar Dan Upaya Mengatasinya