Advertisement
MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN”
MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN” - Hallo sahabat
Kumpulan Makalah Lengkap, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN”, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.
Judul :
MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN”link :
MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN”
Baca juga
MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN”
BAB I
PEMBAHASAN
A. Pengertian Keindahan
Keindahan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang indah, tak ada cacat celanya, bersih, mulus, mempesona sempurna, mengagumkan, lainya, memiliki daya tarik, dan sebagainya.itulah inti kesan tentang keindahan yang tercetus melalui desah ucapan; oh, alangkah indahnya. Dalam hukum keindahan, keindahan itu sendiri relative sifatnya,berubah-ubah, dan selalu disesuaikan atau dihentikan penilaiannya oleh dan dengan selera pengagum keindahan tersebut. Menurut si A, sesuai lukisan itu indah, namun si B, mengatakan lukisan itu tidak indah. Sejauhmana perbedaan pengamatan jurus pandang antara si A dan si B terhadap suatu lukisan? Jawabanya ditentukan oleh selera masing-masing.
Bahasa tentang pengertian keindahan terkait erat dengan visualitas dan perasaan. Dalam hal ini terdapat semacam gerak bersamaan secara refles antara pandangan dan penglihatan dengan perasaan. Misalnya,sesuatu lukisan itu indah.begitu mata melihat lukisan itu, otomatis perasaan pun turung terlibat spontan menyatakan indah. Laurence M. gould mengutip pendapatnya coleritge dalam wukmir dan gopinatha (1981;43) sebagai berikut; ‘’keindahan adalah kesatuan dan keanekaan’’.jika melihat adalah kasatuan, maka mungkin yang dimaksud adalah pengamatan,perasaan,pemikiran, dan penginderaan pandangan serta sasaran tujuan, kepada obye yang dikatakan indah. Selanjutnya keanekaan keindahan, mungkin juga yang dimaksud adalah berbagai macam bentuk keindahan yang tercakup di dalam sejumlah obyek yang dikatakan indah.
Dalam pengertian structural pada garis besarnya keindahan terdiri dari keindahan alami dan keindahan non alami. Keindahan alami adalah keindahan diluar campur tangan manusia, misalnya keindahan sang surya menjelangsenja terbenam di ufuk barat, indahnya kemilau air laut tersentuh cahaya bulan purnama di malam hari, kemilau titi-titik embun dipagi hari dan seterusnya. Campur tangan manusia terhadap keindahan alami dimungkinkan hanya terjelma dalam bentuk karya seni (seni suara, seni music, seni tari, seni sastra, seni lukis, seni ukir, seni pahat).karena keindahan alami adalah keindahan ciptaan maha pencipta,maka kemampuan manusia terbatas pada mengagumi sempanjang ia masih mengakui kebesaran dan keagungan maha cipta.
Keindahan alami tak dapat dipoles karena esensi ;’’indah’’ terlatak didalam keindahan iti sendiri bukan diluarnya.itulah sebabnya keindahan alami hanya terjangkau oleh kepekaan rasa yang mendalam, tak dapat dirubah dan berubah, kecuali oleh sifat alaminya sendiri. Misalnya dimalam hari langit yang cerah bertaburan bintang gemerlap sangat indah. Tiba-tiba langit menjadi gelap, awam menebal pertanda hujan lebat akan turun. Itulah salah satu kemuskilan dari kaindahan alami. Keindahan non alami adalahkeindahan yang mengada dengan sengaja karena campur tangan manusia. Dari kaindahan alami ditransfer kadalam bentuk keindahan non alami melalui kemampuan peniruan manusia. Dalam hal peniruan manusia itu, selalu didukung oleh kekuatan imajinasi dan ispirasi, ketekunan, serta kemampuan daya serap sehingga menghasilkan suatu karya yang dapat mengalihkan wujud keindahan alami ke dalam kanvas (seni lukis),ritma-ritma dalam bentuk lagu (seni suara), susunan kata puisi (seni sastra) dan sebagainya.
Walaupun tidak seasli keindahan alami yang sebenarnya, namun kemampuan manusia (para seniman) mentrasfer keindahan alami ke dalam berbagi wahana seni, hal itu telah berupakan suatu reduplikasi kepuasan seni (the art of the reduplications pleasures) di dalam menghargai dan mengagumi serta menghayati keindahan alami sesuai aslinya. Keindahan non alami sebagai suatu fenomena, final estimasinya teresap di dalam hasil karya sebagai reaksi dari meleburnya visi (pengamatan) dan penginderaan agar menghasilkan kesesuaian yang terpadu atau kemiripan yang persis,antara keindahan alami dengan keindahan non alami.
Di sisi lain, keindahan non alami sifatnya tidak konstan, juga tidak mengandung keabadian, sehingga melahirkan sejumlah aliran dalam arena seni misalnya futurism, dadaisme, ekspresionisme, pluralisme, natularisme, country, blues, rock, slow rock, dan sebagainya. Selain itu, keindahan non alami didominasi oleh pengkaryaan manusia sehingga menempatkan obyek di dalam keindahan non alami dalam lingkup berbagai dimensi bercorak sektasis spektakuler. Hal ini yang menyebabkan karya-karya seni corak serta motif lebih diwarnai sekaligus ditentukan oleh dan bersumber dari hasil inspirasi imajinatif si pengkarya, tanpa terikat oleh aturan-aturan yang sangat dipaksakan berasal dari kekuasaan dan tirani, misalnya lukisan bercorak karikatul, puisi-puisi atau lagu-lagu bertema dan bernada ironis, terkadang sarkasis. Inilah salah satu kemampuan para seniman mentransfer keindahan alami ke dalam lingkup keindahan non alami.
Sifat-sifat Keindahan
Untuk mengatakan sesuatu itu indah atau tidak, berikut ini akan diungkapkan sifat keindahan. Atas dasar sifat ini, juga akan dikemukakan beberapa tanggapan mengenai keindahan.
1. Keindahan itu kebenaran
Kebenaran artinya bukan tiruan. Oleh karena itu, tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya tidak benar. Mana indah, gadis cantik atau lukisan gadis cantik itu?
2. Keindahan itu abadi
Abadi artinya tidak pernah dilupakan, tidak pernah hilang susut. John Keats menyatakan bahwa sesuatu yang indah adalah abadi, sedangkan yang tidak abadi adalah tidak indah.
3. Keindahan mempunyai daya tarik
Daya tarik artinya memikat perhatian orang, menyenangkan, tidak membosankan. Bali menyenangkan orang, ia mempunyai daya tarik. Karena itu, dikatakan bahwa Bali itu indah. John Keats juga menyatakan bahwa sesuatu yang indah itu selain abadi, juga mempunyai daya tarik yang selalu bertambah.
4. Keindahan itu wajar
Wajar artinya tidak berlebihan dan tidak pula kurang atau menurut apa adanya. Misalnya, foto berwarna yand dicetak lebih indah dari pada warna aslinya, justru tidak indah karena berlebihan.
5. Keindahan itu kenikmatan
Kenikmatan artinya kesenangan yang memberikan kepuasan. Menonton film atau pertunjukan tari-tarian yang tidak menyenangkan dikatakan tidak indah. Apabila pencipta suatu karya seni memperoleh kenikmatan atau kepuasan apabila karyanya itu dikatakan indah.
6. Keindahan itu kebiasaan
Kebiasaan itu artinya dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa menjadi biasa karena dilakukan berulang-ulang. Yang tidak biasa tidak indah namun karena dilakukan berulang-ulang sehingga menjadi biasa dan indah. Sesuatu yang tidak nikmat menjadi nikmat karena terbiasa misalnya merokok.
B. Contoh Keindahan
Keindahan adalah sesuatu yang membuat diri maupun hati manusia terkagum-kagum akan suatu pesona dari manusia, benda, lingkungan tempat tinggal maupun pemandangan alam yang dilihatnya. Keindahan identik dengan sesuatu hal yang manusia tersebut baru melihatnya pertama kali, misal manusia tersebut pergi kesuatu tempat dipesisir pantai yang berada jauh dari tempat tinggalnya yang belum pernah ia datangi sebelumnya. Dan setiap keindahan itu tergantung pada selera orang masing-masing.
Menurut kami keindahan abstrak itu adalah suatu konsep yang dapat diartikan sulit untuk dipahami, tetapi bukan berarti tidak bisa untuk dimengerti. Sedangkan jika dibandingkan dengan suatu benda, keindahan tersebut dapat diartikan maupun diungkapkan dengan kata-kata. Salah satu contohnya yaitu lukisan, patung, pemandangan dll. Lukisan dan patung adalah karya seni yang dibuat oleh manusia. Secara garis besar keindahan itu juga dapat dibuat oleh manusia.Keindahan dalam arti luas.
Keindahan dalam arti luas meliputi
1. Keindahan Jasmani
2. Keindahan Seni
3. Keindahan Alam
4. Keindahan Moral
5. Keindahan Intelek
- Keindahan dari jasmani dan rohani dapat di ibaratkan keindahan dari jiwa maupun raga yang dimiliki oleh manusia.
- Keindahan seni dapat diartikan dengan pembuatan hasil karya, entah itu karya musik, tari, patung, maupun lukisan.
- Keindahan alam dapat di artikan dengan penglihatan akan suatu pesona alam, dan dapat dijelaskan dengan kata-kata begitu juga sama dengan keindahan seni.
- Keindahan moral dapat dilihat dari perilaku, kepribadian dan tata karma setiap individu manusia.
- Keindahan intelek dimana keindahan dalam cara manusia berfikir dengan cerdik.
Nilai estetik adalah hal yang mencakup dari keindahan itu sendiri, yaitu keindahan dapat dinikmati oleh mata, jiwa, perasaan, maupun dengan telinga. Semua hal tersebut berkenaan dengan apa yang dilihat oleh manusia itu.
Keindahan juga memiliki nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik
Nilai ekstrinsik. Dapat diartikan sebagai alat bantu untuk menyempurnakan suatu keindahan. Contoh Sebuah musik jika tidak dibantu dengan nada dan irama yang pas, maka music itu tidak akan terdengar indah jika tederngar ditelinga.
Nilai intrinsik. Dapat diartikan dengan nilai yang terkandung dalam suatu keindahan. Contoh Lukisan yang dibuat oleh tangan manusia memiliki arti dan maksud dari lukisan yang ia buat. Dalam arti luas adalah pendeskripsian dari lukisan yang dibuat.
Pengertian tentang kontemplasi dan ekstansi
Setiap manusia memiliki rasa atau selera tentang keindahan. Sedangkan keindahan tersebut terbagi lagi menjadi kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi yaitu dasar dari pemikirian manusia untuk menyatakan keindahan. Sedangkan ekstansi adalah untuk merasakan atau menikmati suatu keindahan. Jadi kontemplasi dan ekstansi saling keterhubungan. Sehingga manusia dapat merasakan suatu keindahan dan kemudian dinyatakan oleh ungkapan.
BAB II
KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN
Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Keindahan
Ilmu Budaya Dasar adalah usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yg dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Ilmu budaya Dasar tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah satu bidang keahlian yang termasuk di dalam pengetahuan budaya, akan tetapi ilmu budaya dasar semata-mata sebagai salah satu usaha mengembangkan kepribadian seseorang dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan kritikalnya terhadap nilai-nilai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri.
Kebudayaan jika dikaji dari asal kata bahasa sansekerta berasak dari kata budhayah yg berarti budi atau akal. dalam bahasa latin kebudayaan berasala dari kata colere yg berarti mengolah tanah. ”Segala sesuatu yg dihasilkan oleh akal pikiran manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya” atau ”segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya” E.B.Tylor (1871). Kebudayaan adalah kompleks yg mencangkup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan yg didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, elok, molek dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaraganam manusia dan perkembangan peradaban teknologi, sosial dan budaya. Karena itu keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Keindahan identik dengan kebenaran yang mempunyai daya tarik dan setiap orang memandang indah suatu benda atau objek itu berbeda. Dapat disimpulkan bahwa keindahan adalah kumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan hubungannya dengan si pengamat.
Seperti halnya kehidupan manusia yang selalu tumbuh dan berkembang, kesenian merupakan salah satu wujud keindahan dari karya manusia yang juga tumbuh dan berkembang. Dalam perkembangan kesenian atas dasar waktu yang kemudian berkembang menjadi suatu kebudayaan. Perkembangan kesenian juga dipengaruhi oleh tempat atau lokasi berkembangnya kesenian tersebut.
Akan tetapi kesenian Indonesia mengalami kemunduran, ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut antara lain, orang-orang tua yang menjadi pendukung berangsur-angsur digantikan oleh anak muda yang pada umumnya kurang mendukung, berkurangnya penggemar kesenian rakyat, makin banyaknya hiburan-hiburan moderen yang kemudian menggeser posisi kesenian rakyat.
Untuk memelihara kesenian rakyat sebagai budaya peninggalan nenek moyang, salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah mengadakan festifal setiap tahun, diharapkan dengan cara ini kesenian rakyat dapat terus hidup. Dari hal tersebut jelas bahwa keidahan dan kebudayaan erat kaitannya mengingat hal-hal yang dijadikan budaya ialah hal yang bersifat indah.
1. Pengertian Keindahan
Keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni (meskipun tidak semua hasil seni indah), pemandangan alam (pantai, pegunungan, danau, bunga-bunga di lereng gunung), manusia (wajah, mata, bibir, hidung, rambut, kaki, tubuh), rumah (halaman, tataan, perabotan rumah tangga dan sebagainya), suara warna, dan sebagainya. Keindahan identik dengan kebenaran. Keindahan adalah kebenaran dan kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama, yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah, yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Oleh karena itu tiruan lukisan Monalisatidak indah karena dasarnya tidak benar. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, mode, kedaerahan atau lokal.
Keindahan bagi manusia merupakan sesuatu yang sangat penting, yang menunjukan bahwa manusia itu memiliki perasaan yang halus, lembut, serta menghargai kualitas. Tingginya cita rasa artistik seseorang dalam meresapkan karya-karya yang indah, pada giliranya akan memberikan pengaruh positif terhadap sikap emosi dan sikap moralnya.
Memiliki apresisai terhadap seni berarti memiliki penghargaan, keakraban, dan kecintaan terhadap karya seni itu sendiri. Rasa dan sikap batin tersebut berangkat dari suatu kemampuan meresap dan menghayati keindahan serta kemampuan memahami makna yang terkandung di dalamnya. Menurut The Liang Gie, keindahan dibedakan menjadi tiga yaitu:
1. Indah dalam arti luas
2. Indah dalam arti estetika murni
3. Indah dalam arti terbatas pada penglihatan
Keindahan dalam arti luas mengandung ide kebaikan. Plato menyebutnya sebagai watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan dalam arti estetik murni adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan sesuatu yang diserapnya. Adapaun pengertian keindahan dalam arti terbatas adalah hanya benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan yaitu berupa keindahan bentuk dan warna.
Dari pembagian keindahan tersebut di atas, masih belum jelas apakah sesungguhnya keindahan itu. Ini memang persoalan filsafat yang jawabannya beragam. Salah satu jawaban ialah mencari cirri-ciri umum yang ada pada semua benda atau kualitas hakiki atau dengan pengertian keindahan. Jadi, keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keseimbangan (balance), dan kebalikan (contrast).
Dari ciri itu dapat diambil kesimpulan bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dari garis, warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah sekumpulan hubungan yang selaras dalam suatu benda dan di antara benda itu.
2. Pengertian Renungan
Renungan berasal dari kata renung, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil renungan.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya berbeda satu sama lain, sekalipun objek yang direnungkan sama. Apabila objek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu tergantung kepada objek dan subjek. Renungan atau pemikiran yang dibahas dalam modul ini berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil seni lahir dari hasil renungan. Tanpa di renungkan hasil seni tidak akan mencapai keindahan.
Renungan yang berhubungan dengan keindahan atau penciptaan keindahan didasarkan atas tiga macam teori, yaitu teori pengungkapan, metafisika dan psikologis.
3. Pengertian Keserasian
Keserasian berasal dari kata serasi, dengan kata dasarnya adalah rasi yang artinya cocok, sesuai, atau kena benar. Kata cocok mengandung pengertian perpaduan, ukuran, dan seimbang. Perpaduan misalnya, orang yang berpakaian serasi antara kulit dan warna pakaiannya. Orang hitam yang memakai warna hijau, tentu makin hitam. Warna hijau pantas dipakai orang berkulit kuning.
Keserasian identik dengan keindahan, sesuatu yang serasi tentu tampak indah. Oleh karena itu, sebagian ahli pikir berpendapat bahwa keindahan ialah sejumlah kulita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kualita yang paling sering disebut kesatuan, keselarasan, dan perlawanan atau pertentangan.
Keserasian tidak ada hubungan dengan kemewahan. Sebab keserasian merupakan perpaduan antara warna, bentuk dan ukuran. Keserasian merupakan pertentangan antara nada-nada tinggi rendah, keras lembut dan panjang pendek. Kadang-kadang kemewahan bisa menunjang keserasian, tetapi hal itu tidak selalu terjadi.
4. Pengertian Kehalusan
Kehalusan berasal dari kata halus, artinya tidak kasar (perbuatan) lembut, sopan, baik, beradab. Kehalusan berarti sifat-sifat yang halus, sopan dan beradab. Halus bagi manusia adalah sikap lembut dalam menghadapi orang lain. Lembut dalam kata-kata, lembut dalam roman muka, lembut dalam sikap anggota badan lainnya.
Lawannya ialah sikap kasar atau sikap yang emosional, sombong, kaku, atau bermusuhan.
Sikap halus atau lembut merupakan gambaran hati yang tulus serta cinta kasih terhadap sesama. Oleh sebab itu, orang yang bersikap halus atau lembut biasanya suka memperhatikan keperluan orang lain dan suka menolong orang lain.
Kehalusan dan kekasaran dapat terlihat dari gerak kaku, roman, muka, tutur bahasa. Anggota badan yang melahirkan sikap kehlusan itu ialah kaki, tangan, kepala, mulut, bibir, mata dan bahu.
Prinsip hidup kekeluargaan harus didasarkan kepada cinta kasih, keadilan, kejujuran, kesetiaan, ketertiban, kedisiplinan. Pergaulan yang didasarkan pada prinsip itu tentu akan melahirkan kehalusan dalam pergaulan. Sekurang-kurangnya ketentraman dan kesejahteraan.
Karya seni adalah hasil ciptaan manusia yang mempunyai nilai-nilai tertentu. Nilai itu antara lain indrawi, bentuk, dan pengetahuan. Nilai-nilai itu terwujud dalam bentuk lahir yang dapat dinikmati oleh indra kita (mata, telinga) sehingga memaksakan hati kita.
Hasil seni sangat berpengaruh terhadap jiwa dan pebuatan manusia. Banyak orang menangis karena seni (seni drama, film, seni suara), namun banyak juga orang yang melenggang-lenggang karena mendengarkan lagu-lagu yang tenang menghanyutkan. Itulah sebabnya bagi orang tua yang menginginkan anak-anaknya berperasaan halus, dianjurkan untuk memutar lagu-lagu klasik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Keindahan berasal dari kata indah berarti bagus, permai, cantik, molek dan sebagainya. Benda yang mengandung keindahan ialah segala hasil seni dan alam semesta ciptaan tuhan. Sangat luas kawasan keindahan bagi manusia, oleh karena itu, kapan, dimana, dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan identik dengan kebanaran. Keduanya mempunyai nilai yang sama, yaitu abadi . dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Segala sesuatu yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Selain itu keindahan juga bersifatunifersal.
Ciri-ciri keindahan menyangkut kualita hakiki adalah segala benda yang mengandung kesatuan (unity), keselarasan (harmoni), kesetangkupan (symmetry), dan lain sebagainya. Definisi keindahan sangat luas leh karena itu dalam estetika moderen, orang lebih suka berbicara tentang seni dan estitika kaena hal itu merupakan gejala kongkret yang dapat ditelaah dengan pengalaman secara empirik dan penguraian sistematis.
Nilai berarti kebenaran (worth) atau kebaikan (goodness). Nilai estetik sesuatu adalah realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat pada jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri.
Ada yang membedakan nilai ini sebagai nilai subjektif dan nilai objektif atau nilai perseorangan dengan nilai kemasyarakatan. Penggolongan yang lebih penting ialah nilai ekstrinsik dan nilai intrinsik. Nilai ekstrinsik dipandang dari bendanya, sedangkan intrinsik dari bendanya.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi, Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar. CV Pustaka Setia, Bandung 2007.
Drs. Joko Tri Prasetya dkk, Ilmu Budaya Dasar, cet ke 3, PT Rineka Cipta, Jakarta :2004
Drs. Mawardi, Ir. Nur Hidayati, Ilmu Alamiah ,Sosial,Budaya Dasar,cet ke VI, CV Pustaka Setia : Bandung, 2009
Drs. Redi Panuju, Ilmu budaya Dasar dan Kebudayaan, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta : 1994
Prof.Dr.Rusmin Tumanggor dkk, Ilmu Sosial & Budaya Dasar, cet ke 1 Kencana Prenada Media Group, Jakarta : 2010
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................. ii
BAB I PEMBAHASAN
................ A. Pengertian Keindahan.............................................................................. 1
................ B. Contoh Keindahan................................................................................... 2
BAB II KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN
1. Pengertian Keindahan............................................................................. 7
2. Pengertian Renungan.............................................................................. 8
3. Keserasian............................................................................................... 9
4. Kehalusan................................................................................................ 9
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 12
Demikianlah Artikel MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN”
Sekianlah artikel MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN” kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN” dengan alamat link http://kumpulanmakalahlengakap.blogspot.com/2014/10/makalah-iad-ibd-isd-konsep-ibd-dalam.html
MAKALAH IAD, IBD, ISD “KONSEP IBD DALAM KEINDAHAN”